BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Sri Mulyati, FE UI, 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. munculnya kasus Enron, Worldcom, Parmalat, dan Tyco. Perusahaan tersebut

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Corporate Governance dan Good Corporate Governance

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA. Berdasarkan tinjauan literatur pada Bab 2 maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang menarik. Isu mengenai corporate governance ini mulai mengemuka,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Asia Timur dan Asia Tenggara tahun 1997, bangkrutnya

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap pengelolaan perusahaan (Farid dan Kautsar

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. audit laporan keuangan. Hal ini karena setiap perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

PENGARUH KUALITAS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

Sub Sektor Bank BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION IND EX

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang sudah go public. Apabila harga saham suatu perusahaan

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besarnya, meningkatkan nilai perusahaan, serta memakmurkan pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai suatu harga keseimbangan yang baru (Jogiyanto, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan kinerja optimal diperlukan suasana kerja dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang cukup ampuh untuk menciptakan sinergi bagi perusahaanperusahaan

BAB II KAJIAN TEORI. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Jika manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dan pengelolaan perusahaan (agent) maka kedua pihak tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Markets Ranked by Corporate Governance Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kestabilan moneter dan sebagai lalu lintas pembayaran. Banyaknya

Tata Kelola Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Adanya. menarik lebih banyak investor asing maupun investor dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju

BAB I PENDAHULUAN. penting yang berkaitan dengan kondisi perusahaaan, keandalan dari informasi

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pakaryaningsih, E., dan Y.S. Wibowo. Juli 2006, Pengaruh Board System dan Board

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

1 Universitas indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh stock..., Rahma Mieta 1 Mulia, FE UI, 2009 Universitas Indonesia

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal, investor melakukan analisis terhadap berbagai faktor. Analisis tersebut meliputi faktor-faktor fundamental makroekonomi seperti produk domestik bruto, tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs rupiah. Selain faktor-faktor tersebut, dipertimbangkan pula kondisi ketenagakerjaan, risiko politik, kestabilan pasar, dan kerangka hukum, serta perlindungan kepada investor, yang secara umum mempengaruhi iklim investasi di sebuah negara. Dalam melakukan investasi atau transaksi di pasar modal, investor juga mendasarkan keputusannya pada informasi, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi yang dimiliki secara pribadi. Keberadaan suatu informasi akan mempengaruhi investor untuk melakukan transaksi apabila informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan. Adanya informasi baru akan membentuk kepercayaan baru di kalangan investor yang akan mengubah harga dan volume perdagangan melalui perubahan permintaan dan penawaran surat-surat berharga. Beberapa informasi yang terdapat di pasar modal misalnya: penggabungan usaha (merger), pengambilalihan (acquisition), peleburan usaha (consolidation), pemecahan saham (stock split), pembagian dividen saham (stock dividend), laporan keuangan, dan yang sedang menjadi perhatian para investor beberapa tahun belakangan ini adalah informasi tentang penerapan corporate governance di perusahaan. Corporate governance menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) (1999) dalam Akhmad Syakhroza (2003) memiliki definisi sebagai berikut: Corporate governance is the system by which business corporations are directed and controlled. The corporate governance structure specifies the distribution of right and responsibilities among different participants in the corporation, such as, the board, managers, shareholders and other stakeholders,

2 and spells out the rules and procedures for making decisions on corporate affairs. By doing this, it also provides the structure through which the company objectives are set, and the means of attaining those objectives and monitoring performance. Semakin berkembangnya kajian dan penelitian tentang good corporate governance (GCG) telah melahirkan sebuah ukuran yang merepresentasikan tingkat penerapan GCG di perusahaan. Ukuran tersebut adalah skor atau indeks corporate governance (CG), yaitu pemeringkatan perusahaan berdasarkan tingkat penerapan GCG. Indeks CG diharapkan dapat merefleksikan praktik CG yang komprehensif di perusahaan, karena itu telah banyak digunakan dalam berbagai survei tentang tingkat penerapan GCG baik pemeringkatan pada perusahaan perusahaan di sebuah negara maupun pemeringkatan antar negara. Bagaimana tingkat penerapan GCG di Indonesia ditunjukkan oleh beberapa survei yang dilakukan lembaga lembaga internasional. Menurut Daniri (2006), Indonesia menduduki urutan terendah di antara negara Singapura, Jepang, Malaysia, dan Thailand sebagai yang paling buruk CG-nya. Survei dari Booz- Allen di Asia Timur pada tahun 1998 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki indeks CG yang paling rendah dengan skor 2,88 jauh di bawah Singapura (8,93), Malaysia (7,72), dan Thailand (4,89). Selanjutnya hasil survei GCG dari Credit Lyonnais Security Asia (CLSA), Asia Pacific Markets 2005, Asian CG Association menempatkan Indonesia pada urutan ke 37 dari 40 peringkat, di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Survei ini menggambarkan bahwa persepsi investor global tentang pengelolaan korporasi di Indonesia masih lemah. Data lain tentang penerapan GCG yang masih lemah dan karenanya mempengaruhi keputusan investasi ditunjukkan oleh Calpers, salah satu institusi dana pensiun terbesar di Amerika Serikat dengan total aset lebih dari US $230 miliar, yang pada 2002 menarik seluruh dana investasinya dari pasar Asia Tenggara, khususnya dari Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Thailand. Keputusan ini diambil dengan alasan bahwa perusahaan dan pasar di keempat negara ini belum menerapkan GCG. Walaupun kebijakan investasi ini kemudian direvisi dengan masuknya kembali investasi mereka ke Indonesia pada April 2006 setelah melihat perbaikan dalam penerapan GCG di Indonesia (Daniri 2007).

3 Data dan hasil survei yang dipaparkan di atas menunjukkan bahwa penerapan GCG mempengaruhi keputusan investasi dan penerapan GCG dapat menumbuhkan kepercayaan investor. Hasil survey Bank Dunia dan McKinsey menguatkan pendapat ini, yaitu bahwa investor asing (Asia, Eropa, Amerika Serikat) bersedia memberi premium kepada perusahaan yang telah menerapkan GCG dengan baik. Besar premium untuk negara-negara Asia yang disurvei adalah antara 20 27%, dan Indonesia adalah yang tertinggi premiumnya yaitu 27% (Newel dan Wilson, 2002, hal. 20). Sebagai perbandingan, rata-rata premium terendah yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk perusahaan di USA dan UK yang mengimplementasikan praktik good corporate governance, masing-masing sebesar 18,3% dan 17,9%. Tingginya premium yang bersedia dibayar oleh investor bagi perusahaan di Indonesia tersebut merefleksikan tuntutan investor yang sangat mendasar berkaitan dengan keakuratan dan ketepatan waktu pengungkapan informasi-informasi yang material dan penegakan hak-hak pemegang saham perusahaan di Indonesia. Hampir 75% investor menganggap keterbukaan informasi mengenai penerapan GCG sama pentingnya dengan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan. Selain itu, bukti empiris juga menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan GCG akan cenderung meningkat kinerjanya. Sunarto (2003) dalam Almilia (2005) menyatakan bahwa apabila suatu perusahaan telah menerapkan GCG, maka kinerja saham perusahaan tersebut akan semakin meningkat. Darmawati, dkk. (2005) membuktikan bahwa CG mempengaruhi kinerja operasi perusahaan, namun tidak mempengaruhi kinerja pasar secara statistik. Menurut Darmawati, dkk. (2005), hal ini mungkin dikarenakan respon pasar terhadap implementasi CG tidak bisa secara langsung (immediate), akan tetapi membutuhkan waktu. Sementara Newel dan Wilson (2003, hal. 21) menyatakan bahwa secara teoritis praktik GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan di antaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi risiko yang merugikan akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungkan diri sendiri, dan umumnya GCG dapat meningkatkan kepercayaan investor yang tercermin dalam reaksi pasar yang positif.

4 Almilia dan Sifa (2006) melakukan penelitian tentang ada atau tidaknya perbedaan reaksi pasar pada saat pengumuman Corporate Governance Perception Index (CGPI) antara perusahaan berperingkat sepuluh besar dan non sepuluh besar CGPI tahun 2001-2003. CGPI adalah pemeringkatan penerapan GCG yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA Sembada pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Reaksi pasar ditunjukkan oleh adanya tingkat pengembalian abnormal (abnormal return) dan volume perdagangan saham yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman. Penelitian ini tidak menemukan perbedaan abnormal return dan volume perdagangan yang signifikan pada saat pengumuman CGPI antara perusahaan berperingkat sepuluh besar dan non sepuluh besar CGPI. Penelitian Santoso dan Shanti (2007) menunjukkan hasil senada bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi pasar yang dicerminkan oleh perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham antara perusahaan berperingkat sepuluh besar dan non sepuluh besar CGPI tahun 2004-2006. Dari hasil ini dapat diduga bahwa investor belum mendasarkan keputusan investasi dan transaksinya di pasar modal pada informasi tentang tinggi rendahnya indeks CG yang mencerminkan tingkat penerapan GCG di perusahaan. Padahal dari informasi pemeringkatan GCG, dapat diduga bahwa perusahaan yang menduduki peringkat atas akan lebih baik dibandingkan perusahaan yang menduduki peringkat bawah. Sehingga memungkinkan adanya perbedaan reaksi pasar di antara kedua kelompok perusahaan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini ingin menguji apakah penerapan GCG di Indonesia memberikan pengaruh terhadap meningkatnya kinerja, baik kinerja operasional maupun kinerja pasar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu penelitian ini berusaha menguji apakah informasi pemeringkatan perusahaan berdasarkan penerapan GCG akan mendapatkan reaksi pasar yang berbeda antara perusahaan yang memperoleh penghargaan GCG Award atau memiliki indeks CG tinggi dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan atau memiliki indeks CG rendah.

5 1.2 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang dipaparkan di atas, permasalahan yang dapat diangkat adalah bahwa kepercayaan investor terhadap pengelolaan korporasi di Indonesia masih rendah akibat belum optimalnya penerapan GCG di Indonesia. Padahal GCG dipercaya dapat meningkatkan kinerja operasional dan kinerja pasar perusahaan dan dapat mempengaruhi kepercayaan investor yang tercermin dalam reaksi pasar. Dalam tesis ini akan dibahas beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah tingkat penerapan GCG akan mempengaruhi kinerja perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah tingkat penerapan GCG pada perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan mempengaruhi reaksi pasar yang tercermin dalam perbedaan abnormal return antara perusahaan yang memperoleh penghargaan GCG Award dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan utama studi ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh tingkat penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji pengaruh tingkat penerapan GCG pada perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap reaksi pasar yang tercermin dalam perbedaan abnormal return antara perusahaan yang memperoleh penghargaan GCG Award dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi kepada beberapa pihak, antara lain:

6 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan dan dapat memberikan keyakinan kepada perusahaan tentang pentingnya penerapan GCG secara konsisten untuk kelangsungan perusahaan. 2. Bagi Regulator Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi regulator baik Bapepam sebagai pengawas pasar modal maupun Bursa Efek untuk mengoptimalkan perannya agar dapat mendukung dan mengkondisikan para emiten untuk menerapkan GCG sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia. 3. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi investor tentang manfaat penerapan GCG yang akan mempengaruhi investasinya di perusahaan sehingga para investor senantiasa menyertakan penilaian penerapan GCG di perusahaan dalam analisis kelayakan dan keputusan investasinya. 4. Bagi Dunia Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitianpenelitian sebelumnya khususnya penelitian yang berkaitan dengan tema corporate governance. 5. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman meneliti. 1.5 Batasan Masalah Beberapa batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dibatasi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan penilaian

7 atas tingkat penerapan GCG dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) hasil studi 2005 dan 2007. 2. Periode penelitian dibatasi untuk tahun 2005 dan 2007. Pemilihan periode tersebut didasarkan pada ketersediaan data skor CG hasil penelitian IICD yaitu tahun 2005 dan 2007 karena untuk tahun 2006 tidak dilakukan penelitian tersebut. 3. Sampel penelitian dibatasi pada perusahaan di luar sektor keuangan dan perbankan karena perusahaan perusahaan pada sektor tersebut memiliki regulasi yang lebih ketat dan memiliki aturan GCG tersendiri dari Bank Indonesia. 4. Karena penelitian ini juga terkait dengan pengujian reaksi pasar selama periode pengamatan tertentu maka sampel penelitian harus memiliki data harga saham harian selama periode pengamatan dan tidak melakukan aksi korporasi seperti pemecahan saham (stock split), pembagian dividen saham (stock dividend), dan aksi korporasi lain selama periode pengamatan agar reaksi pasar yang diamati tidak dipengaruhi oleh peristiwa selain publikasi pemeringkatan GCG sehingga hasil penelitian diharapkan tidak bias. 1.6 Kerangka Pemikiran Informasi yang tersedia di publik kerap dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan investor di pasar modal. Termasuk salah satunya adalah informasi tentang penerapan GCG di perusahaan. Karena banyak manfaat dari penerapan GCG, di antaranya GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi risiko yang merugikan akibat tindakan pengelola yang cenderung menguntungkan diri sendiri, dan umumnya GCG dapat meningkatkan kepercayaan investor yang tercermin dalam reaksi pasar yang positif. Rendahnya tingkat kepercayaan investor dapat disebabkan oleh lemahnya pengelolaan korporasi atau dengan kata lain karena belum optimalnya penerapan GCG. Maka dari itu informasi tentang tingkat penerapan GCG di perusahaan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor yang tercermin dalam reaksi

8 pasar sehingga mengubah harga dan volume perdagangan melalui permintaan dan penawaran surat-surat berharga. Oleh karena itu menarik untuk dikaji bagaimana pengaruh tingkat penerapan GCG yang di-proxy-kan dengan indeks CG, terhadap kinerja operasional dan kinerja pasar perusahaan, yang masing-masing di-proxy-kan dengan (Return on Equity) ROE dan nilai Tobin s Q. Selain itu akan dikaji pula bagaimana pengaruh informasi yang diterima investor tentang tingkat penerapan GCG perusahaan pada peristiwa publikasi penghargaan GCG Award dalam IICD International GCG Seminar and GCG Award pada tanggal 1-2 Mei 2009. Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar antara perusahaan yang memperoleh penghargaan GCG Award dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan, yang tercermin dalam perbedaan tingkat pengembalian abnormal (abnormal return) pada tanggal sekitar informasi tersebut dipublikasikan. 1.7 Metode Penelitian Penelitian ini akan menguji pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan. Selain itu penelitian ini berusaha menguji apakah informasi pemeringkatan perusahaan berdasarkan penerapan GCG akan mendapatkan reaksi pasar yang berbeda antara perusahaan yang memperoleh penghargaan GCG Award dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah regresi linier berganda dengan pemodelan data panel menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan Metode Efek Random (MER) untuk menguji pengaruh nilai kuantitatif dari variabel bebas (independen variable) terhadap variabel terikat (dependen variabel). Sedangkan untuk menguji perbedaan pengaruh tingkat penerapan GCG terhadap reaksi pasar adalah dengan menggunakan model dummy regression. Jenis data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari: a. Daftar skor CG perusahaan yang masuk dalam riset Indonesian Corporate Governance Scorecard IICD tahun 2005 dan 2007.

9 b. Data Laporan Keuangan perusahaan tahun 2005 dan 2007 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) c. Daftar perusahaan yang memperoleh penghargaan GCG Award pada tahun 2009 dari IICD. d. Data tanggal publikasi CG Award IICD tahun 2009, yaitu tanggal 1 Mei 2009. Data ini digunakan sebagai event date terhadap penelitian yang akan dilakukan. e. Data harga saham harian perusahaan sampel dan IHSG selama periode pengamatan yaitu t-10 s.d. t+10 dari tanggal publikasi GCG Award atau mulai tanggal 16 April 2009 s.d. 15 Mei 2009 yang diperoleh dari www.yahoofinance.com. f. Data tentang pengumuman spesifik perusahaan (corporate action) yang dilakukan oleh perusahaan. 1.8 Sistematika Penulisan Hasil penelitian akan disajikan dalam sebuah laporan tertulis yang disusun secara sistematis. Sistematika penulisan dimaksudkan untuk mempermudah menjelaskan permasalahan, pembahasan, dan hasil penelitian. Penulisan laporan penelitian terdiri dari lima bab seperti yang diuraikan di bawah ini. Bab 1: Pendahuluan Pada bab ini dipaparkan latar belakang penelitian, perumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, kerangka pemikiran, metode penelitian, hipotesis penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2: Landasan Teori Bab ini berisi tentang landasan teori yang terkait dengan CG dan studi literatur yang terkait dengan hubungan antara praktik CG terhadap kinerja perusahaan. Selain itu akan dibahas hubungan praktik CG terhadap reaksi pasar.

10 Bab 3: Metodologi Penelitian dan Data Bab ini membahas metodologi yang digunakan dalam penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengambilan sampel, pengukuran variabel independen dan variabel dependen, dan metode analisis data. Bab 4: Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan hasil pengolahan data tersebut. Bab 5: Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.