BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut badan-badan pemerintah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan. suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena Reformasi Birokrasi yang bergulir menuntut perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. diharapkan agar tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggara setiap organisasi dalam melakukan kegiatan kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Peraturan Daerah tentang Recana

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia wajib

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau wadah yang digunakan orang orang

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi memiliki prosedur kerja yang baik, struktur organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sumber daya dan potensi yang ada di daerah harus dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.. kegiatan ini harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. penduduk negara yang bersangkutan. Pelayanan publik disediakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek seperti ini sangat menunjang dalam mencapai tujuan organisasi dengan

Riska Nurnafajrin 1 ; Ikeu Kania 2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Garut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lainnya, antar bidang sesama tenaga kerja untuk dapat dioptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. publik, penilaian kinerja juga bermanfaat untuk: meningkatkan efisiensi dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berkembang merupakan dambaan setiap lembaga atau

BAB I PENDAHULUAN. bentuk aktivitas dari organisasi dilaksanakan di kantor oleh pegawainya dalam

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai masalah dalam pelayanan pemerintah kepada rakyat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. organisasi dipandang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi mengelola berbagai rangkaian kegiatan yang diarahkan menuju

agar lebih baik. Peranan manusia di dalam menjalankan misi perusahaan itupun diklasifikasikan pada posisi dan peranan yang harus dimainkannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain

Oleh : Putri Prasetyawati K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. bermental baik, berwibawa, berdaya guna dan berhasil guna,berkualitas. peranan pegawai negeri adalah unsur aparatur negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia perkembangan ekonomi masyarakat dan teknologi cukup ketat dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. wadah, organisasi relatif bersifat statis, sedangkan sebagai suatu rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas di lingkungan ASEAN Free Trade Area

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya adalah sekelompok orang yang sengaja

BAB I PENDAHULUAN. tugas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka melayani

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. menjadi core business-nya. Prestasi organisasi tersebut tidak melebihi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

BAB I PENDAHULUAN. kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan tentu mengharapkan agar kegiatan aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, yang diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang dalam tulisan ini

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan inilah yang membawa konsekuensi pada perubahan-perubahan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi perusahaan didirikan untuk menyediakan barang atau jasa

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abdurrahman Fathoni (2006:127)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan perilaku serta melaksananakan proses administrasi dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satu unsur administrasi adalah pegawai dan sistem manajemen yang dilaksanakan pada suatu organisasi, kedua unsur tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan. Pada suatu struktur pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut badan-badan pemerintah baik departemen maupun non departemen yang berfungsi sebagai suatu alat untuk menyelenggarakan wewenang dan tanggung jawab dengan perintah melalui suatu proses administrasi negara demi tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, demi pemahaman yang lebih baik mengenai birokrasi ini, kita harus melihatnya dalam konteks politik suatu masyarakat yang demi kelestariannya seringkali harus meneyesuaikan diri dengan lingkungan internasionalnya dan karena itu memerlukan birokrasi yang mampu berfungsi lebih dari sekedar alat penerapan kebijaksanaan publik yang netral. Dalam literatur ilmu sosial, birokrasi umumnya dipandang sebagai aktor yang sekedar menerapkan kebijaksanaan yang telah diputuskan di tempat lain. Di banyak Negara yang sedang membangun, aparat negara itulah yang menjadi inisiator dan perencana pembangunan, yang mencari dana dan yang menjalankan investasi pembangunan itu, yang menjadi manajer produksi maupun redistribusi outputnya, 1

2 bahakan ia pula konsumen terbesar hasil kegiatan pembangunan itu. Singkatnya, ia adalah aktor yang omnipoten. Perilaku birokrasi pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara individu-individu dengan organisasinya. Oleh karena itu untuk memahami perilaku birokrasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut. Individu membawa ke dalam tatanan birokrasi, kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan dan pengalaman masa lainya. Ini semua merupakan karakteristik individu dan individu ini akan di bawa olehnya manakala individu tersebut akan memasuki suatu lingkungan baru, semisal birokrasi atau organisasi ini. Adapun birokrasi yang dipergunakan sebagai suatu sistem untuk merasionalkan organisasi itu juga mempunyai karakteristik tertentu. Organisasi selain mencukupi kebutuhan untuk organisasinya sendiri harus pula bertanggung jawab terhadap lingkungan sistem yang lebih besar untuk dapat terus hidup, karena itu dibutuhksn suatu efektivitas kerja pegawai yang baik di dalam memenuhi tuntutan masyarakat. Organisasi di dalam memenuhi tuntutan masyarakat hendaknya memperhatikan sumber daya manusia dari para birokrat sangat mutlak dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Berdasarkan hasil penjajagan yang peneliti lakukan pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung, diperoleh kenyataan bahwa efektivitas kerja pegawai masih rendah, hal ini terlihat dari indikator sebagai berikut :

3 1. Jumlah kerja yang dilakukan dalam satu periode waktu yang ditentukan. Contohnya adanya pegawai yang tidak bertanggung jawab atas pekerjaan yang dimilikinya sehingga dalam penyelesaian pekerjaan nya mengalami keterlambatan dan tidak maksimal, seperti halnya pembuatan Akta kelahiran yang mengalami keterlambatan dalam pembuatannya yang seharusnya pembuatan Akta Kelahiran selesai dalam waktu 2 minggu tertera pada tanggal 15 Febuari 2016 sampai 29 Febuari 2016, tetapi kenyataannya selesai 1 bulan bahkan lebih. 2. Kurang kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. Contohnya masih adanya para pegawai pada jam istirahat terkadang langsung pulang, hal ini tidak sesuai dengan ketepatan waktu yang ditetapkan pada jam kerja yaitu jam 07.30 sampai dengan 16.00 mulai dari hari senin sampai jum at, tetapi pada kenyataannya sebagian para pegawai langsung pulang pada jam istirahat, padahal setelah jam istirahat masyrakat masih ada yang datang untuk dilayani. Berdasarkan indikator diatas masalah tersebut diduga disebkan karena pimpinan belum sepenuhnya melaksankan karakteristik perilaku birokrasi, hal ini terlihat dari : 1. Sisitem kontrol, Kurangnya perhatian dari kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kota Bandung, sehingga kurangnya pemenilaian pegawai didalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dan pegawaipun cenderung masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya. Contoh pemberian perhatian

4 tersebut misalnya kepala dinas memberikan suatu pelatihan kepada pegawainya dan menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuannya. 2. Sistem reward, kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil Kota Bandung kurang menyemangati para pegawainya, contoh pemberian semangat tersebut misalnya kepala dinas harusnya memberikan sebuah penghargaan untuk pegawai yang berprestasi. Pemberian semangat dalam melaksanakan pekerjaan serta membantu para pegawai berkembang atau memberikan pemikiran untuk kemajuan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas kependudukan dan Pencatan Sipil Kota Bandung Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian,yang hasilnya peneliti jadikan dalam bentuk laporan skripsi dengan judul : PENGARUH PERILAKU BIROKRASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka peneliti mencoba mengidentifikasikan permasalahan tersebut sebagai berikut : 1. Apakah Perilaku Birokrasi berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung 2. Seberapa besar pengaruh Perilaku Birokrasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Menemukan data dan informasi sejauh mana Pengaruh Perilaku Birokrasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. b. Menganalisis Pengaruh Perilaku Birokrasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. c. Mengolah dan mengembangkan data mengenai Pengaruh Perilaku Birokrasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis Menambah pengetahuan dan pengalaman serta memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh selama perkuliahan di Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan bandung. b. Secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.

6 D. Kerangka Pemikiran Kedudukan dan peranan pegawai itu sangat penting dan menentukan karena pegawai adalah pelaksana pekerjaan yaitu untuk menyelanggarakan pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, ini tidak akan terlepas dari peranan dalam melaksanakan birokrasi. Memepermudah pemecahan suatu masalah yang dihadapi secara ilmiah memerlukan kerangka pemikiran sebagai bahan acuan yaitu pendapat para pakar di bidangnya yang telah teruji kebenaranya. Karena itu dalam membahas pengaruh perilaku birokrasi terhadap efektivitas kerja pegawai peneliti mengemukakan pendapat dari M Thoha ( 2002;184 ) sebagai berikut : Perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu dengan lingkunganya. Ini formula psikologi dan mempunyai kandungan pengertian bahwa perilaku seseorang itu tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri, melainkan ditentukan sampai seberapa jauh interaksi antara dirinya dengan lingkunganya. Menurut Thoha ( 2002,183 ) sebagai berikut: Birokrasi merupakan sistem yang mencoba memahami perilaku perilaku di dalam organisasi bisa tetap rasional sehingga efektif usaha pencapaian tujuan organisasi tersebut. Memperjelas pengertian di atas peneliti akan mencoba mengemukakan pengertian perilaku birokrasi menurut M Thoha ( 2002;184 ) sebagai berikut: Perilaku birokrasi pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara individu-individu dengan organisasinya. Oleh karena itu untuk memahami perilaku birokrasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.

7 Selanjutnya Miftah Thoha mengemukakan karakteristik individu yang berinteraksi dengan karakteristik birokrasi, yang dapat menimbulkan perilaku birokrasi dalm bukunya Perspektif Perilaku Birokrasi, model umumnya dapat digambarkan sebagai berikut ; Gambar 1.1 Model Dari Karaktristik Individu Yang Berinteraksi Dengan Karakteristik Birokrasi Karakteristik Individu : a. kemampuan b. kebuutuhan c. kepercayaan d. pengalaman e. pengharapan f. dll Perilaku Birokrasi Karakteristik Birokrasi : a. hirarki b. tugas-tugas c. wewenang d. tanggungjawab e. sistem reward f. sistem kontrol sumber : miftah thoha, 2002;185 Memudahkan pemahaman gambar di atas, maka peneliti akan memberikan penjelasan tentang model di atas yaitu bahwa individu membawa ke dalam tatanan birokrasi, kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan dan pengalaman masa lainya. Ini semua merupakan karakteristik individu dan

8 karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala individu tersebut akan memasuki suatu lingkaran baru, semisal birokrasi atau organisasi ini. Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka peneliti menggunakan alat ukur daripada Perilaku Birokrasi menurut Thoha (2002 : 185), sebagai berikut : Karakteristik Birokrasi yaitu : 1. Hirarki 2. Tugas-tugas 3. Wewenang 4. Tanggung jawab 5. Sistem Reward 6. Sistem Kontrol Selanjutnya peneliti kemukakan pengertian Efektivitas menurut Dunn diterjemahkan oleh Wibawa (2003:498) adalah sebagai berikut : berikut : Efektivitas adalah suatu kriteria untuk menseleksi berbagai alternative dijadikan rekomendasi didasarkan pertimbangan apakah yang direkomendasikan tersebut memberikan (akibat) yang maksimal. Menurut Siagian (1997:151) mengemukakan efektivitas kerja sebagai Efektivitas Kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan, dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Peneliti mengukur sejauh mana efektivitas kerja menurut Siagian (1997:151) adalah sebagai berikut : 1. Standar waktu yang telah ditentukan 2. Hasil pekerjaan yang dicapai 3. Biaya pengeluaran sesuai dengan rencana.

9 Memperjelas pernyataan di atas peneliti akan mengemukakan pengertian tentang efektivitas menurut Emerson yang dikutip oleh Handayaningrat (1991;16) adalah sebagai berikut: Efektivitas adalah pengukuran dalam arti terciptanya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. E. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Perilaku Birokrasi Berpengaruh terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja pada Sub Bagian Umum pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. 2. Besarnya Pengaruh Perilaku Birokrasi terhadap Kualitas Pelayanan ditentukan oleh dimensi atau syarat-syarat, sebagai berikut : a. Hirarki b. Tugas-tugas c. Wewenang d. Tanggung jawab e. Sistem Reward f. Sistem Kontrol Adapun hipotesa kerjanya adalah sebagai berikut : a. H : 0 Perilaku Birokrasi : Peningkatan Efektivitas Kerja <0, 0 S Perilaku Birokrasi (X) Peningkatan Efektivitas Kerja (Y) artinya Perilaku Birokrasi terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja tidak ada pengaruh yang signifikan. b. H : 0 Perilaku Birokrasi : Peningkatan Efektivitas Kerja > 0, 1 S Perilaku Birokrasi (X) Peningkatan Efektivitas Kerja (Y)

10 artinya Perilaku Birokrasi terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja ada pengaruh yang signifikan. Berikut ini peneliti uraikan paradigma penelitianya : Gambar 1.2 Paradigma pengaruh X Y Keterangan : X Y ε : Perilaku Birokrasi : Efektivitas Kerja : Variabel lain diluar perilaku birokrasi yang tidak diukur yang berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai Berdasarkan perumusan masalah hipotesis di atas maka peneliti merumuskan definisi operasional sebagai berikut : a. Perilaku birokrasi adalah suatu hasil dari interaksi antara pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung dengan Badan atau organisasi itu sendiri, untuk memahami terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi, dimana perilaku seseorang tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri melainkan

11 ditentukan sampai seberapa jauh interaksi antar dirinya dengan lingkungannya. b. Efektivitas kerja pegawai yaitu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung tepat pada waktu yang telah ditetapkan berdasarkan alat ukurnya yaitu standar waktu yang telah ditentukan dan hasil kerja yang dicapai. c. Pengaruh menunjukan adanya pengaruh dari perilaku birokrasi terhadap efektivitas kerja pegawai, artinya perilaku birokrasi berdasarkan prinsip-prinsip birokrasi akan menunjang terhadap efektivitas kerja pegawai pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. G. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil jl. Ambon No. 1B Telp./Fax. 4209891/4218695 Bandung. 2. Lamanya Penelitian Lamanya penelitian yang akan dilakukan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 6 bulan terhitung mulai Desember 2016,mulai dari tahap penjajagan, pelaksanaan dan pembuatan.