PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

dokumen-dokumen yang mirip
(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

Abstract. Keyword : Learning result, Experiment Method. Abstrak

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Abstract. Keyword : Cooperative learning model, picture and picture, charta media, powerpoint media, human digest

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Raisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

SKRIPSI RANI APRIYANI

System Concepts) ABSTRACT

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Abstract. Keywords: the students result of study, Approach, contextual.

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

Keywords: Problem Based Learning (PBL), chart media, graphic chart media, respiration system in animals

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

Abstract. Keywords: Cooperative Learning Model, Group Investigation, Contextual Approach, and Constructivism Approach. Abstrak

Differences Student Results Learning The Process Used Contextual Learning and Environmental Learning Approaches in Discovery Learning Model

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Wiji Winarni, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)

Lia Nuraeni, Purwati Kuswarini, Suharsono

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

The Influence of Numbered Heads Together Model on Students Result Learning Achievement in Reproduction System sub Material ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

Ai Rohmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

Rani Nursiami, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Fauziah Pratiwi, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TEAMS GAME TOURNAMENT TYPE ON ECOSYSTEM CONCEPT AT THE SEVENTH OF SMP N 2 CIBALONG

Key words: student teams achievement divisions, flashcard, system pernapasan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

JURNAL. BUDI RACHMAT KURNIAWAN, HERNAWAN

Abstract. Key word : Cooperative Learning Model,Student Teams-Achievement Divisions, Observation Method and Discussion Method.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE OBSERVASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 19 Tasikmalaya) Winda Widia Rizkawati, Purwati Kuswarini S, dan Hj. Ai Sri Kosnayani Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi no. Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, email : winda_widiarizkawati@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this study determined differences in student result learning process used the method of inquiry with direct and indirect observation. This study was conducted from November 013 until April 014. The population were all classes in 7 th grade the Junior High School of 19 th Tasikmalaya wich consists of 8 classes as much as 45 student. The samples were two classes of class VII-E and VII-B, which were taken by using purposive sampling technique. The instrument used in this study was a test of student result learning at the concept of Ecosystem. This test were a multiple choice test with 4 options. The data analysis technique used the t test. From the research, processing, and analysis of the data, shows that there were differences in student result learning on model inquiry using the method of direct observation and indirect. Judging from the average grades in class VII-B x post test = 1.55 exceeded the value of Minimum Completness Criterian (MCC), while in class VII-E value of x post test = 16.30 not exceeded the value of MCC. Therefore, the inquiry learning model with the direct observation method can improve student result learning which use of indirect observation methods and direct observation methods was better on the concept of Ecosystem. Keywords : Learning Result, Methods of Direct and Indirect Observation. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung. Penelitian ini dilaksanakan dari November 013 sampai April 014. Populasinya adalah siswa SMP Negeri 19 Tasikmalaya sebanyak 8 kelas, dengan jumlah siswa 45 orang. Sampel yang digunakan sebanyak kelas yaitu kelas VII B dan VII E, yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Ekosistem. Tes ini berupa tes bentuk pilihan ganda dengan 4 option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t. Dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data, menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung. Dilihat dari perolehan 1

nilai rata-rata di kelas VII-B yaitu x post test = 1,55 telah melampaui nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM), sedangkan di kelas VII-E nilai x post test = 16,30 belum melampaui nilai KKM. Oleh karena itu, model pembelajaran inquiry dengan metode observasi langsung dapat meningkatan hasil belajar siswa dari pada menggunakan metode observasi tidak langsung, dengan demikian metode observasi langsung lebih baik digunakan pada konsep Ekosistem Kata kunci : Hasil Belajar, Metode Observasi Langsung dan Metode Observasi Tidak Langsung. A. Pendahuluan Pendidikan sangat penting dalam peranan pembangunan, karena kelangsungan hidup dari suatu bangsa tergantung pada kualitas manusia dan mutu pendidikan. Dalam hal ini sekolah merupakan suatu lembaga formal sebagai tempat berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran. Guru sebagai pengajar memiliki tugas membantu perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor melalui penyampaian pengetahuan, pemecahan masalah, latihanlatihan dan keterampilan. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, oleh karena itu guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, untuk mencapai pada tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran IPA terpadu kelas VII SMP Negeri 19 Tasikmalaya diketahui bahwa proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran tanya jawab. Sehingga siswa tidak diajarkan untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dan terkadang siswa merasa jenuh belajar hanya di dalam kelas. Karena itu didapatkan hasil belajar siswa yang masih kurang memuaskan terutama pada konsep Ekosistem. Dalam proses belajar mengajar siswa juga dituntut aktif. Maka dilakukan berbagai model pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran inquiry dalam proses belajar mengajarnya menggunakan jenis metode observasi. Observasi dibedakan menjadi dua macam yaitu observasi langsung dan tidak langsung. Observasi langsung yaitu dilakukan dengan menggunakan alat-alat indra. Di sini siswa dituntut untuk mempunyai motivasi mencari pemecahan masalahnya dengan

observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung yaitu dilakukan menggunakan media berupa alat bantu (charta) tidak secara langsung meneliti suatu objek, biasanya dilakukan di dalam ruang kelas. Keberhasilan seorang guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh hubungan interpersonal antara guru dengan siswa. Contohnya menggunakan jenis model pembelajaran inquiry melalui metode observasi langsung dan tidak langsung dilakukan pada konsep Ekosistem agar siswa belajar lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. B. Metode Penelitian Metoda penelitian yang digunakan adalah pre experiment. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah konsep Ekosistem yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 19 Tasikmalaya sebanyak 8 kelas yang berjumlah 45 orang siswa. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil dengan cara purposive sampling yaitu di kelas VII-B dan Kelas VII-E SMP Negeri 19 Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa berupa multiple choice dengan empat option sebanyak 50 soal. Aspek yang diukur yaitu ranah kognitif yang dibatasi jenjang mengingat (C1), memahami (C), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), dan mengevaluasi (C5) dengan pengetahuan faktual (K1), pengetahuan koseptual (K), dan pengetahuan prosedural (K3). C. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data serta pengujian hipotesis yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis data. Untuk mengetahui kenormalan data digunakan uji χ 3

Tabel 1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas No Data χ hitung χ tabel Hasil Analisis Kesimpulan AnalisiS 1 A 5,86 7,81 χ hitung < χ tabel Terima Ho B 6,08 7,81 χ hitung < χ tabel Terima Ho Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil analisis kedua data berasal dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak dengan menggunakan uji F. Hasil analisis dapat dilihat dalam tabel: Tabel Ringkasan Hasil Uji Homogentitas F maksimum F hitung F tabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis 1,03 1,55 F hitung < F tabel Terima Ho Kedua Varians Homogen Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok tersebut varians homogen. Karena kedua kelompok data diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua variansnya homogen, dilanjutkan dengan menggunakan uji-t. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji t t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis 87,5,001 t hitung > t tabel Tolak Ho Ada perbedaan rata-rata antara dua kelompok Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunkan model 4

pembelajaran inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung pada konsep Ekosistem. D. Pembahasan 1. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajarn Inquiry dengan Metode Observasi Langsung. Dari penelitian yang telah dilakukan di kelas VII B yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Inquiry dengan metode observasi langsung memperoleh skor rata-rata 1,55 dengan jumlah siswa seluruhnya ada 31 orang siswa. Data yang didapat di kelas VII-B ini berdistribusi normal karena hitung adalah 5,86 yang dianggap memiliki nilai lebih kecil daripada tabel adalah 7,81 dengan kaidah terima H 0 apabila hitung < tabel. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Inquiry dengan metode observasi langsung ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan pada konsep Ekosistem. Pada setiap pertemuan di kelas VII-B diawali dengan guru memberikan informasi terlebih dahulu tentang materi yang akan di bahas yaitu mengenai konsep Ekosistem. Kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen yang beranggotakan 6 orang siswa. Untuk model pembelajaran yang digunakan adalah Model pembelajaran inquiry jenis guided inquiry. Siswa melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran guide Inquiry ini bertujuan agar siswa lebih banyak aktif dalam proses pembelajarannya. Setiap kelompok diharuskan mengisi lembar kerja siswa (LKS) yang berbeda dari setiap pertemuan. Adapun hasil belajar siswa dalam mengisi lembar kerja siswa (LKS) pada setiap kelompok yang dilaksanakan di kelas VII-B adalah sebagai berikut: 5

90 88 86 84 8 80 78 76 74 kel 1 kel kel 3 kel 4 kel 5 pertemuan ke 1 pertemuan ke Gambar 1 Diagram Hasil Lembar Kerja Kerja Siswa (LKS) yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry dengan Metode Observasi Langsung Dari hasil belajar siswa dari LKS yang dilaksanakan di kelas VII-B yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung pada konsep Ekosistem berjalan cukup baik. Namun hasil nilai yang didapat oleh setiap kelompok pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua tidak ada yang menjawab benar semua, masih terdapat sedikit kesalahan pada jawaban masingmasing kelompok. Terdapat satu kelompok yang mengalami penurunan pada pertemuan ke dua disebabkan kelompok tersebut kurang kekompakan kelompoknya dalam mengerjakan LKS. Pada pengerjaan LKS setiap pertemuan siswa mengamati objek secara langsung dilingkungan sekolah. Setelah proses pembelajaran selesai siswa dilanjutkan dengan kegiatan post test. Post test ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi tidak langsung Kelebihan dari metode observasi langsung dapat memperoleh data dan meneliti objek secara langsung, kemudian dapat langsung mencatat hal-hal contohnya perilaku pertumbuhan ataupun yang berhubungan dengan materi yang sedang dibahas atau dipelajari. Dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman dan kreatif sehingga tidak membosankan. Model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung 6

juga memiliki kekurangan diantaranya memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian. Cuaca yang tidak mendukung juga dapat mempengaruhi dalam proses pembelajaran secara observasi langsung. Ada juga siswa yang memanfaatkan belajar di luar kelas untuk bermain-main. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajarn Inquiry dengan Metode Observasi Tidak Langsung. Dari penelitian yang telah dilakukan di kelas VII E yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi tidak langsung memperoleh skor rata-rata 16,30 dengan jumlah siswa seluruhnya ada 30 orang siswa dan data yang didapat di kelas VII-E ini berdistribusi normal karena dianggap memiliki nilai lebih kecil daripada hitung adalah 6,08 yang tabel adalah 7,81 dengan kaidah terima H 0 apabila hitung < tabel. Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran guided inquiry secara observasi tidak langsung setiap kelompok mengumpulkan data dengan melakukan observasi tidak langsung yang artinya siswa mencari atau mengumpukan data tidak secara langsung mengamati objek tapi menggunakan alat bantu berua media. Setelah itu setiap kelompok mengisi LKS (lembar kerja siswa) berdasarkan dari hasil diskusi kelompok. Siswa melakukan pengamatan secara tidak langsung artinya hanya di dalam ruang kelas dengan menggunakan media charta sebagai alat bantu, berdiskusi dengan masing-masing kelompoknya serta guru harus membimbing setiap kegiatan siswa. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil dari diskusi yang dilakukan, selama proses presentasi berlangsung kelompok lainnya mendengarkan dan menanyakan hal yang tidak dimengerti kepada kelompok yang sedang presentasi, sehingga di akhir pembelajaran guru dan siswa dapat menarik kesimpulan bersama-sama mengenai materi yang dibahas. Adapun hasil belajar siswa 7

dalam mengisi lembar kerja siswa (LKS) pada setiap kelompok yang dilaksanakan di kelas VII-E adalah sebagai berikut: 86 84 8 80 78 76 74 7 70 kel 1 kel kel 3 kel 4 kel 5 pertemuan ke 1 pertemuan ke Gambar Diagram Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry dengan Metode Observasi Tidak Langsung Dari hasil belajar siswa dari LKS yang dilaksanakan di kelas VII-E yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi tidak langsung pada konsep Ekosistem berjalan tidak cukup baik. Dilihat dari diagram hasil nilai LKS pada pertemuan pertama dan kedua tidak ada yang menjawab benar semua, masih terdapat sedikit kesalahan pada jawaban masing-masing kelompok. terdapat beberapa kelompok yang mengalami penurunan pada pertemuan ke dua disebabkan kelompok tersebut kurang kekompakan kelompoknya dalam mengerjakan LKS. Selain itu juga kurang semangatnya siswa untuk mengerjakan LKS tersebut, dikarenakan suasananya yang terlihat monoton. Pada pengerjaan LKS setiap pertemuan siswa mengamati objek secara tidak langsung. Siswa dilanjutkan dengan kegiatan post test. Post test ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi tidak langsung. Kelebihan dari metode observasi tidak langsung dapat berdiskusi tanpa ada gangguan dari luar, lebih fokus terhadap materi. 8

Selain memiliki kelebihan, juga memiliki kekurangan diantaranya proses pembelajarannya yang monoton dapat membuat siswa jenuh dan tidak bersemangat. Selain itu metode ini di rasa kurang efisien, juga pengetahuan yang di dapat siswa akan terbatas. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut supaya lebih aktif dan berusaha sendiri untuk mencari informasi, mengamati dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru 3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry dengan Metode Observasi Langsung dan Tidak Langsung Dari hasil perhitungan statistik menggunakan uji t bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Tasikmalaya. Perbedaan hasil belajar siswa yang proses menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Tasikmalaya dapat dilihat dari diagram berikut ini: 80 70 60 50 40 30 0 10 0 KKM Observasi Langsung Observasi tidak Langsung Gambar 3 Diagram Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry dengan Metode Observasi Langsung dan Tidak Langsung Berdasarkan gambar 3 terlihat skor rata-rata hasil belajar siswa di kelas VII-B yang proses pembelajarannya proses menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung 9

memperoleh skor rata-rata 1,55 dengan jumlah siswa seluruhnya ada 31 orang siswa, sehingga dapat dikonversikan menjadi 71,8. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII-B mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu pada pelajaran IPA adalah 70,00. Sedangkan hasil belajar siswa di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi tidak langsung memperoleh skor rata-rata 16,30 dengan jumlah siswa seluruhnya ada 30 orang siswa, sehingga dapat dikonversikan menjadi 54,3. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII-E belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Ini menunjukkan bahwa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung lebih baik dibandingkan menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi tidak langsung. Perbedaan hasil belajar tersebut disebabkan karena adanya pengaruh penggunaan metode pembelajaran yang berbeda. Pada kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung hasil belajarnya lebih baik dan mendorong siswa menjadi lebih aktif dari pada kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi tidak langsung. Proses pembelajaran yang menggunakan metode observasi tidak langsung ini hanya dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan media pembelajaran berupa gambar (charta). Oleh karena itu suasana proses pembelajarannya menyebabkan siswa menjadi jenuh, tidak berfikir aktif dan kreatif, sehingga tidak menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan di kelas yang melaksanakan proses pembelajaran dengan metode observasi langsung. Namun perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode observasi langsung dan tidak langsung belum terlalu tinggi. Pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung, selain dari faktor 10

siswa yang menyebabkan masih rendahnya nilai hasil belajar siswa faktor guru juga sangat berpengaruh. E. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data, serta pengujian hipotesis tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inquiry dengan metode observasi langsung dan tidak langsung pada konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 19 Tasikmalaya. Proses pembelajaran menggunakan metode observasi langsung lebih baik daripada metode observasi tidak langsung Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Indriyani, Leli. (010). Perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan keterampilan proses jenis observasi langsung dengan jenis observasi tidak langsung. Skripsi UNSIL. Tidak dipublikasikan. Putra, Sitiatava Rizema. (013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA Press. Ruslan, Rosadi.(010).Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:PT Raja Grafindo Tinggi. Sudjana, Nana. (009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. (013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta Trianto. (011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. Yamin, Martinis. (01). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta : Referensi. 11