BAB I PENDAHULUAN. terjadi demi memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal. Dalam hal ini menyebabkan. dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan operasi sebuah perusahaan bagian yang terpenting yaitu

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasi. Aktiva ini sekali berputar kembali dalam bentuk semula dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan

: Yoga Wicaksana NPM :

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut yaitu dengan cara memperoleh pendanaan tambahan. Kebijakan

membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari serta untuk menjaga kontinuitas, sehingga modal kerja sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

digunakan untuk ekspansi perusahaan melalui berbagai kegiatan dimasa terus meningkat setiap periodenya agar mendapat laba terus-menerus demi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dalam dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Omzet Penjualan Sektor Food And Beverage Tahun (dalam Triliun Rupiah) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia,

No Nama Perusahaan Kode Sampel. PT. Pioneerindo Gourmet Internasional

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB III METODE PENELITIAN. tidak langsung dengan melalui internet. Data sekunder dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. modal Indonesia dianjurkan lebih gencar mempersiapkan diri meningkatkan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Pertumbuhan industri makanan dan minuman akan tetap baik bahkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang semakin pesat. Dengan adanya perusahaanperusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai pengaruh antara efisiensi modal kerja terhadap

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam berinvestasi. Contoh investasi yang diminati oleh berbagai kalangan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Pihak-pihak

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAKSI... vii BAB I PENDAHULUAN Manfaat penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Komaruddin Dasar Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi, Cetakan II. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. (Fama, 1978). Jensen (2001) menjelaskan bahwa untuk memaksimumkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode 2009-

BAB I PENDAHULUAN. depresiasi mata uang dinegara-negara tersebut, berdampak signifikan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG LISTING DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. mencukupi permintaan konsumen akan produk yang terus bertambah. dalam persaingan. Pada umumnya perusahaan dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Secara normatif tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang perekonomian negara, hal ini senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

Widyakala Volume 4 No.1 Maret 2017 ISSN : print

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin bertahan dan lebih maju perlu mengembangkan strategi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Aditama, 2013). Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang Nilai Perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Food and Baverages Yang Terdaftar di BEI Tahun )

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE TBK.

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian terhadap keadaan yang terjadi demi memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Salah satu fungsi penting dalam perusahaan adalah manajemen keuangan. Dan salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam manajemen keuangan adalah mengenai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan operasional dan mengembangkan usahanya (Silvestezr, 2007). Selain itu, salah satu keputusan yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan dan keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang saham preferen dan saham biasa yang digunakan perusahaan (Meyulinda dan Yusfarita, 2010). Keputusan untuk memilih pendanaan perusahaan sering mendatangkan dilema bagi manajer keuangan. Dilema tersebut adalah manajer harus mampu menghimpun dana, baik yang berasal dari dalam perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang

2 timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang langsung timbul dari keputusan yang dilakukan oleh manajer. Keputusan pendanaan yang digunakan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan (Hasa, 2008). Pemenuhan dana tersebut menurut Riyanto (2008:209) dapat dikategorikan menjadi dua sumber, yaitu sumber dana intern merupakan sumber dana yang berasal dari peusahaan dan sumber dan ekstern merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Sedangkan, keputusan struktur modal merupakan keputusan keuangan yang berkaitan dengan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan (Meyulinda dan Yusfarita, 2010). Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,1995). Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal investor dapat mengetahui keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian investasinya (Meyulinda dan Yusfarita, 2010). Perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis sumbersumber dana yang ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Untuk itu perusahaan mempertimbangkan berbagai variabel yang

3 memepengaruhinya. Beberapa variabel yang mempengaruhi struktur modal perusahaan (Weston dan Brigham, 2008) adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan (Hasa, 2008). Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Agus Sartono, 2001:122). Tanpa adanya laba, perusahaan tidak mungkin mendapatkan modal dari pihak eksternal (Gitman, 2006:61, Bram dan Christian, 2010). Laba ini juga merupakan salah satu motif ekonomi perusahaan. Motif ekonomi merupakan keinginan atau hasrat yang dimiliki perusahaan untuk dapat eksis dan membuatnya menjadi lebih makmur dan menghindari kerugian yang besar (Advent, 2008, Bram dan Christian, 2010). Brigham dan Houston (2001:40) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi mengggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Apabila suatu perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi maka akan menggunakan utang yang relatif kecil, karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan suatu

4 perusahaan untuk menggunakan sumber pendanaan dari sumber intern perusahaan yaitu laba ditahan. Sebaliknya, apabila suatu perusahaan dengan tingkat pengembalian yang kecil maka akan lebih banyak menggunakan modal asing dalam memenuhi kebutuhan dananya. Selain profitabilitas terdapat pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan merupakan perubahan penjualan pertahun. Jika pertumbuhan penjualan pertahun selalu naik maka perusahaan memiliki prospek yang baik di masa datang. Menurut Weston Dan Copeland (2008), pertumbuhan penjualan merupakan variabel yang mempengaruhi struktur modal. Brigham dan Houston (2001 dalam Saidi, 2004 dalam Meyulinda dan Yusfarita, 2010) mengatakan bahwa perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perusahaan makanan dan minuman merupakan perusahaan sub sektor dari perusahaan sektor barang konsumsi. Dimana perusahaan ini mengolah bahan baku sampai menjadi produk jadi. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada 14 perusahaan, seperti Akasha Wira Internasional Tbk (ADES), Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA), Cahaya Kalbar Tbk (CEKA), Davomas Abadi Tbk (DAVO), Delta Djakarta Tbk (DLTA), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Mayora Indah Tbk (MYOR), Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN),

5 Sekar Bumi Tbk (SKBM), Sekar Laut Tbk (SKLT), Siantar Top Tbk (STTP), dan Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ). Industri makanan dan minuman (food and beverage) menjadi industri yang paling bertahan di tengah kondisi krisis global. "Industri food and beverage paling baik dan bertahan untuk pasar domestik," tukas Kepala LPEM-FEUI Chatib Basri dalam diskusi prospek ekonomi dan tantangan industri perbankan 2010, di Hotel Sheraton Yogyakarta, Sabtu (14/11/2009). Maka dari itu, menurutnya, industri perbankan bergantung pada sektor yang tidak tergantung pada ekspor dan impor, yakni industri makanan dan minuman. (www.okezone.com 14/11/2009) Kebijakan Pertamina menyesuaikan kenaikan harga BBM nonsubsidi bagi industri sebesar 10 persen melalui agen setiap dua pekan memicu kenaikan harga makanan dan minuman 5 hingga 10 persen. Kenaikan harga makanan dan minuman terjadi karena faktor bahan baku dan BBM. Sementara, kenaikan harga BBM industri sejak Januari telah memicu kenaikan harga makanan dan minuman sebesar 40 persen. "Dengan adanya kebijakan Pertamina yang baru ini dan kenaikan harga tepung terigu dan CPO yang berdampak terhadap kenaikan minyak goreng akan memicu kenaikan makanan dan minuman 5 hingga 10 persen," katanya. (www.okezone.com 18/11/2007) Pertumbuhan industri makanan dan minuman sebesar enam persen akan tercapai. Adapun setiap tahunnya pertumbuhan di sektor ini rata-rata selalu di atas enam persen. Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef)

6 Ikhsan Mojo menyatakan, setiap tahun pertumbuhan di sektor tersebut rata-rata di atas 6 persen. "Meski kondisi ekonomi nasional secara umum belum terlalu bagus tetapi konsumsi masyarakat terus meningkat," katanya di Jakarta, Minggu (14/9/2008). Pada tahun 2008, "Industri makanan dan minuman memang harus melakukan banyak inovasi agar bisa naik baik volume penjualan atau keuntungan di tengah krisis keuangan global," tandasnya. Thomas menilai para pengusaha akan melakukan proyeksi ulang terhadap keuntungan dan rencana tahun 2009. Menurutnya, krisis keuangan di AS menjadi ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan fenomena di atas, maka akan berimbas pada profitabilitas (Return On Equity ) dan Struktur Modal beberapa perusahaan pada sektor makanan dan minuman. Kode Perusahaan Tabel 1. 1 Profitabilitas (ROE) dan Struktur Modal Perusahaan Pada Sektor Makanan dan Minuman Tahun 2008-2010 Tahun ROE (%) Struktur Modal (%) ADES 2008-29,30 256,50 2009 23,92 161,34 2010 31,70 224,89 INDF 2008 12,17 311,01 2009 20,44 245,06 2010 17,59 133,65 MLBI 2008 64,59 173,49

7 2009 323,59 844,13 2010 93,99 141,27 MYOR 2008 15,76 132,22 2009 23,53 102,61 2010 24,31 118,45 SKLT 2008 4,24 99,67 2009 11,28 72,90 2010 4,09 68,53 ULTJ 2008 26,75 53,20 2009 5,13 45,16 2010 8,25 54,35 Sumber : Laporan Keuangan Tahunan (Data diolah) Data diatas menggambarkan besaran struktur modal dan profitabilitas (ROE) dari enam perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana setiap tahunnya besarannya mengalami perubahan. Peningkatan struktur modal dapat dikarenakan menurunya laba atau profit perusahaan sehingga perusahaan memerlukan tambahan sumber dana atau modal eksternal seperti pinjaman untuk operasional perusahaan. Penurunan struktur modal dapat dikarenakan meningkatnya penjualan yang berakibat pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pun akan ikut meningkat sehingga perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana atau sumber modal internal yaitu dari laba. Dapat dilihat dari data diatas, profitabilitas (ROE) pada tahun 2009 mengalami peningkatan, ini mengakibatkan struktur modal pada tahun 2009 mengalami penurunan.

8 Hal ini sesuai dengan Brigham dan Houston (2001:40) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi mengggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada tahun 2010, dimana dari keenam perusahaan diatas terdapat tiga perusahaan yang profitabilitas (ROE) nya mengalami penurunan yaitu INDF sebesar 20,44% menjadi 17,59%, MLBI sebesar 323,59% menjadi 93,99%, dan SKLT sebesar 11,28% menjadi 4,09%, karena pertumbuhan penjualan perusahaan menurun sehingga laba yang diterima perusahaan ikut menurun yang mengakibatkan profitabilitas atau tingkat pengembalian perusahaan menurun pula. Namun ini tidak diikuti dengan peningkatan struktur modal pada tahun 2010, sebaliknya struktur modal mengalami penurunan, hal ini dapat disebabkan oleh perusahaan lebih memilih menggunakan dana yang dimiliki saat itu walaupun laba perusahaan menurun dibanding melakukan pinjaman agar terhindar dari bunga pinjaman sehingga utang perusahaan menurun dan mengakibatkan struktur modal pun ikut menurun. Sedangkan, tiga perusahaan lainnya, profitabilitas (ROE) nya mengalami peningkatan yaitu ADES sebesar 23,92% menjadi 31,70%, MYOR sebesar 23,53% menjadi 24,31%, dan ULTJ sebesar 5,13% menjadi 8,25%, karena pertumbuhan penjualan perusahaan mengalami peningkatan sehingga laba yang diterima

9 perusahaan meningkat dan mengakibatkan profitabilitas perusahaan pun ikut meningkat. Namun, ini tidak diikuti dengan menurunnya struktur modal, sebaliknya struktur modal perusahaan mengalami peningkatan. Hal ini dapat disebabkan perusahaan lebih memilih untuk melakukan pinjaman kepada kreditor atau pihak luar walaupun laba yang diterima perusahaan meningkat karena perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk meningkatkan operasional perusahaan seperti kebutuhan modal kerja umum dan membiayai pertumbuhan kapasitas produksi bisnis. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini diberi judul Pengaruh Profitabilitas dan Tingkat Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). 1.2. Identifikasi dan Rumusan Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Profitabilitas perusahaan ADES, MYOR dan ULTJ pada tahun 2010 mengalami peningkatan dimana seharusnya diikuti dengan menurunnya struktur modal, karena perusahaan mendapatkan laba yang cukup besar sehingga perusahaan mempunyai lebih banyak dana internal dan tidak perlu melakukan pinjaman dari pihak luar. Tetapi, peningkatan

10 profitabilitas ini tidak diikuti dengan menurunnya struktur modal. Hal ini dapat disebabkan perusahaan lebih memilih untuk melakukan pinjaman kepada kreditor atau pihak luar karena perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk meningkatkan operasional perusahaan seperti kebutuhan modal kerja umum dan membiayai pertumbuhan kapasitas produksi bisnis. 2. Pada tahun 2010 perusahaan INDF, MLBI dan SKLT, laba perusahaannya menurun karena penjualan perusahaan turun sehingga profitabilitas perusahaan pun mengalami penurunan, hal ini mengakibatkan perusahaan memerlukan dana yang lebih banyak dengan melakukan pinjaman atau hutang sehingga struktur modal akan meningkat. Namun, hal yang terjadi adalah struktur modal mengalami penurunan. Penurunan ini dapat disebabkan oleh perusahaan lebih memilih menggunakan dana yang dimiliki saat itu walaupun laba perusahaan menurun dibanding melakukan pinjaman agar terhindar dari bunga pinjaman. 1.2.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya diatas, penulis merumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut :

11 1. Bagaimana profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Bagaimana struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. Seberapa besar pengaruh profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik secara simultan maupun parsial 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji kembali dan memahami lebih mendalam teori-teori dan asumsi-asumsi dalam data dan informasi yang diperoleh. Selain itu untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).. 1.3.2. Tujuan Penelitian Dari paparan masalah yang telah disebut di atas. Penulis mempunyai tujuan, antara lain :

12 a. Mengetahui profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) b. Mengetahui struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) c. Menganalisis pengaruh profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik secara parsial maupun simultan. 1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik topik yang berkaitan dengan profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. b. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lainnya, dan menambah ilmu pengetahuan dan informasi mengenai profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal.

13 c. Bagi Peneliti Sendiri Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. 1.4.2. Kegunaan Praktis a. Bagi Manajemen Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan serta memberikan informasi mengenai profitabilitas dan tingkat pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. 1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia dengan memperoleh data sekunder melalui www.idx.co.id. 1.5.2 Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat jadwal penelitian yang di mulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

14 No I II III Prosedur Tahap Persiapan: 1. Membuat outline dan Proposal Usulan penelitian 2. Pengambilan formulir dan penyusunan UP 3. Menentukan tempat penelitian Tahap Pelaksanaan: 1. Membuat outline dan Proposal UP 2. Meminta surat pengantar keperusahaan 3. Penelitian di perusahaan 4. Penyusunan UP dan bimbingan UP 5. Seminar sidang UP 6. Revisi UP setelah seminar sidang UP 7. Bimbingan Skripsi. 8. Pendaftaran sidang skripsi. 9. Sidang skripsi. Tahap akhir: 1. Revisi setelah sidang skripsi. 2. Penggandaan Skripsi. 3. Wisuda. Tabel 1. 2 Jadwal Penelitian Bulan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep 2012