No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

dokumen-dokumen yang mirip
INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

OPINI MAHASISWA SURABAYA TERHADAP IKLAN POLITIK PARTAI NASDEM MELALUI MEDIA TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. 3 Televisi. mudah untuk diakses masyarakat, yang kemudian menjadikan televisi

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. juga mampu membentuk opini publik melalui tayangan yang disajikannya, seperti

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 01 TAHUN 2013 KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH TENTANG

EXECUTIVE SUMMARY. Oleh Tim Peneliti. Indonesia Corruption Watch. Hasil Kajian Monitoring Dana Kampanye Pilpres 2014

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB IV ANALISIS DATA. Bagian ini disajikan hasil temuan penelitian yang diperoleh dari data informan.

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

Tanggapan KPI terhadap aduan warga yang keberatan dengan sinetron Tukang Bubur Naik Haji (RCTI) dan

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

INFORMASI PERKEMBANGAN HASIL PENGAWASAN, PENANGANAN PELANGGARAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA Sampai Dengan Hari Rabu, 26 Maret 2014 Jam 17.

TATA CARA PENGADUAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG PEJABAT PP 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat

PERAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI DALAM KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

INFORMASI PERKEMBANGAN HASIL PENGAWASAN, PENANGANAN PELANGGARAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA Sampai Dengan Hari Senin/24 Maret 2014 Jam 17.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RAN TV SEBAGAI TELEVISI SIARAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

KOMISI PEMILIHAN UMUM

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH ORIENTASI POLITIK PEMILIK MEDIA TERHADAP PEMBERITAAN TELEVISI

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

Komisi Pemilihan Umum Jl. Iman Bonjol No. 29 Jakarta Pusat Telepon : ( ) Fax:

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

KOMISI PEMILIHAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dianggap pasif karena pengaruh media pada saat itu didukung oleh munculnya

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kritis dari teori Teun A. Van Dijk terhadap tayangan program paket berita jurnal

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 32/PUU-VI/2008 Tentang Iklan Kampanye Dalam Pemilu

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R

Daftar Isi Undang undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 008/SK/KPI/8/2004 TENTANG

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006

Transkripsi:

REKAP SANKSI KPI KEPADA LEMBAGA PENYIARAN (TV) TERKAIT PELANGGARAN PROGRAM DI MASA PEMILU 2014 (20 Sept 2013 9 Jul No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) Keberimbangan TVRI Teguran Tertulis (1) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4) Membuat pernyataan tertulis P3: Pasal 11, Pasal 22 (1-3) 2013 SPS: Pasal 11 (1), Pasal 40 (a) 2 27 Sept SURAT EDARAN PENGGUNAAN SPEKTRUM UNTUK KEGIATAN TERTENTU 3 5 Des Headline News (11 Nov 2013): Pidato Surya Paloh berdurasi 3:43 menit di acara pelantikan fungsionaris Partai Nasdem Pidato Surya Paloh banyak ditemui di program lain dengan durasi 3-6 menit. Mengingatkan agar semua TV menjaga netralitas lembaga penyiaran dan larangan penggunaan media untuk kepentingan golongan tertentu Pemanfaatan siaran untuk kepentingan pribadi dan/atau kelompok pemilik Menyiarkan iklan politik di luar masa kampanye UU 8/2012 tentang Pemilu: Pasal 83 (2) P3: Pasal 11 SPS: Pasal 11 (1-2) All MetroTV Teguran Tertulis (1) Perintah mengedit logo partai dalam iklan 1

4 5 Des a. Iklan WIN-HT versi Pakaian Adat (30 Nov 2013) Deklarasi WIN-HT, Juli 2013 b. Iklan lain yang menampilkan logo dan nomor urut Partai Hanura c. Program jurnalistik 5 5 Des a. Kuis Indonesia Cerdas (26 Nov 2013) Deklarasi WIN-HT, Juli 2013 Menayangkan iklan kampanye di luar masa kampanye UU 8/2012: Pasal 100, Pasal 83 Pemanfaatan lembaga penyiaran untuk kepentingan pribadi dan/atau kelompok. September 2013: Dari 39 berita politik, 17 berisi Hanura. 25 Oktober 2013: Dari 5 segmen berita politik, semua berisi Hanura. 1 November 2013: 3 segmen berita politik, semua berisi Hanura 1 Desember 2013: 1 segmen berita untuk Hanura Kuis yang dibiayai atau disponsori oleh Peserta Pemilu (Hanura) P3: Pasal 50 (4) MNC TV Teguran Tertulis (1) Global TV Teguran Tertulis (1) Editing logo partai 2

SPS: Pasal 71 (4) UU Pemilu: Pasal 100 b. Iklan politik dengan logo dan nomor urut partai Iklan kampanye di luar masa kampanye UU Pemilu: Pasal 83 (2) c. Program jurnalistik September 2013: Dari 52 segmen berita, 33 tentang Hanura. 6 5 Des a. Kuis Kebangsaan (1 Desember 2013) tayang sejak Oktober 2013 b. Iklan politik dengan logo dan nomor urut partai 25 Oktober 2013: 3 segmen berita, semua tentang Hanura 1 November 2013: 4 segmen berita, semua Hanura 1 Desember 2013: 2 segmen berita, semua Hanura Kuis yang dibiayai atau disponsori oleh Peserta Pemilu (Hanura) P3: Pasal 50 (4) SPS: Pasal 71 (4) UU Pemilu: Pasal 100 RCTI Teguran Tertulis (1) Editing logo partai c. Program jurnalistik Penyalahgunaan lembaga penyiaran untuk kepentigan pribadi dan/atau kelompoknya. 3

September 2013 43 segmen berita politik, 21 tentang Hanura 25 Oktober 2013: 4 segmen berita, semua tentang Hanura 1 November 2013: 2 segmen, semua Hanura 7 5 Des 2013 a. Iklan ARB-Golkar versi 49 Tahun Golkar (24 Oktober 2013) Pemanfaatan untuk kepentingan pribadi dan/atau kelompok Iklan kampanye di luar masa kampanye. ANTV Teguran Tertulis (1) Editing logo partai Oktober 2013: 430 spot November 2013 (12 hari): 128 spot SPS: Pasal 11 (2) b. Iklan lain yang menampilkan logo dan nomor urut partai 8 5 Des a. Iklan ARB-Golkar versi 49 Tahun Golkar (24 Oktober 2013) Pemanfaatan untuk kepentingan pribadi dan/atau kelompok Iklan kampanye di luar masa kampanye. TV One Teguran Tertulis (1) Editing logo partai 4

b. Iklan lain yang menampilkan logo dan nomor urut partai Oktober 2013: 430 spot November 2013 (12 hari) 128 spot 2014 9 23 Jan SURAT EDARAN TENTANG PENYIARAN IKLAN POLITIK TERKAIT PEMILU 1. Mengingatkan agar menjaga netralitas isi siaran 2. Terjadi pelanggaran terhadap larangan pemanfaatan lembaga penyiaran oleh pemilik dan/atau kelompoknya all 3. Bawaslu: iklan kampanye di luar jadwal adalah tindak pidana pemilu. 10 23 Jan PETUNJUK PELAKSANAAN TERKAIT PERLINDUNGAN KEPENTINGAN, SIARAN JURNALISTIK, IKLAN, dan PEMILU 11 24 Jan Kuis Kebangsaan (21 Desember 2013) Menegaskan kode etik siaran jurnalistik Menegaskan prinsip non-intervensi Menegaskan ketentuan iklan kampanye Iklan harus bayar Program dibiayai/disponsori oleh partai politik Tidak menjaga netralitas isi siaran all RCTI Teguran Tertulis Kedua (2) Pemanfaatan untuk kepentigan pribadi pemilik dan/atau kelompoknya 5

12 24 Jan Kuis Indonesia Cerdas (24 Desember 2013) 13 4 Feb Sinetron Tukang Bubur Naik Haji (1 Februari 14 12 Feb Mewujudkan Mimpi Indonesia (7 Februari Capres Wiranto menyamar menjadi tukang becak P3: Pasal 11, Pasal 50 (4) SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 71 (4) Program dibiayai/disponsori oleh partai politik Tidak menjaga netralitas isi siaran Pemanfaatan untuk kepentigan pribadi pemilik dan/atau kelompoknya P3: Pasal 11, Pasal 50 (4) SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 71 (4) Memanfaatkan program siaran untuk kepentingan pribadi pemilik lembaga penyiaran dan/atau kelompoknya. SPS: Pasal 11 (1-2). Penyalahgunaan lembaga siaran untuk kepentingan pribadi dan/atau kelompoknya. P3: Pasal 11 SPS: 11 (1-2) Global TV Teguran Tertulis Kedua (2) RCTI Teguran Tertulis (???) RCTI Teguran Tertulis (???) 15 20 Feb Kuis Kebangsaan (9 Februari Tidak menjaga netralitas isi siaran. Penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi pemilik dan/atau kelompoknya RCTI Penghentian Sementara 6

16 20 Feb Kuis Indonesia Cerdas (9 Februari P3: Pasal 11 SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 71 (3) Tidak menjaga netralitas isi siaran. Penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi pemilik dan/atau kelompoknya P3: Pasal 11 SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 71 (3) GlobalTV Penghentian Sementara 17 7 Maret Mewujudkan Mimpi Indonesia Capres Wiranto menyamar. Hary Tanoe ke pasar. Penyalahgunaan lembaga penyiaran untuk kepentingan pribadi pemilik dan/atau kelompoknya P3: Pasal 11 SPS: Pasal 11 (1-2) RCTI Teguran Tertulis Kedua (2) (???) 18 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye TV One Teguran (???) 19 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye MetroTV Teguran (???) 20 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye Indosiar Teguran 21 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye MNC TV Teguran (???) *Teguran(1) 5 Desember 2013 22 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye GlobalTV Teguran (???) 23 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye ANTV Teguran (???) *Teguran Tertulis (1) 7

5 Desember 24 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye RCTI Teguran (???) 25 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye SCTV Teguran 26 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye Trans TV Teguran 27 11 Maret Iklan Kampanye Iklan kampanye di luar jadwal kampanye Trans 7 Teguran 28 24 Maret Iklan Partai Nasdem (19 Maret Kehadiran Anggota DPR RI hanya 48,7% 29 27 Maret SURAT EDARAN TERKAIT PELAKSANAAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM Pemanfaatan siaran iklan untuk kepentingan pribadi pemilik dan/atau kelompoknya. P3: Pasal 11 SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 58 (4a) Tidak menyiarkan pemberitaan dan iklan yang melanggar aturan. Tidak memfitnah, menghasut, menyesatkan, berbohong, mendiskreditkan calon atau tokoh politik tertentu. MetroTV Teguran Tertulis (???) all 30 28 Maret Iklan Kutunggu Janjimu (22 Maret 2014, jam 04.39 WIB) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: 58 (1 & 4a) RCTI Teguran Tertulis (???) Larangan menayangkan kembali 8

31 28 Maret Iklan Kutunggu Janjimu (24 Maret 2014, jam 22.02 WIB) 32 28 Maret Iklan Kutunggu Janjimu (24 Maret 2014, jam 04.27 WIB) 33 28 Maret Iklan Partai Nasdem (23 Maret Kehadiran Anggota DPR Hanya 48,7% 34 28 Maret Iklan Partai Nasdem (24 Maret Kehadiran Anggota DPR Hanya 48,7% Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: 58 (1 & 4a) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: 58 (1 & 4a) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: Pasal 58 (1 & 4a) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: Pasal 58 (1 & 4a) MNC TV Teguran Tertulis (???) Larangan menayangkan kembali Global TV Teguran Tertulis (???) Larangan menayangkan kembali SCTV Teguran Tertulis (???) *Teguran 11 Maret TransTV Teguran Tertulis (???) *Teguran 11 Maret 35 28 Maret Iklan Partai Nasdem (23 Maret Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain TVRI Teguran Tertulis 9

Kehadiran Anggota DPR Hanya 48,7% 36 28 Maret Iklan Partai Nasdem (23 Maret Kehadiran Anggota DPR Hanya 48,7% 37 28 Maret Iklan Partai Nasdem (24 Maret Kehadiran Anggota DPR Hanya 48,7% 38 28 Maret Iklan Partai Nasdem (24 Maret Kehadiran Anggota DPR Hanya 48,7% 39 28 Maret Iklan Partai Nasdem (22 Maret Kehadiran Anggota DPR Hanya P3: Pasal 43 SPS: Pasal 58 (1 & 4a) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: Pasal 58 (1 & 4a) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: Pasal 58 (1 & 4a) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain P3: Pasal 43 SPS: Pasal 58 (1 & 4a) Menyinggung atau merendahkan pribadi atau kelompok lain MNC TV Teguran Tertulis (???) RCTI Teguran Tertulis (???) Indosiar Teguran Tertulis (???) *Teguran 11 Maret TV One Teguran Tertulis (???) 10

48,7% P3: Pasal 43 SPS: Pasal 58 (1 & 4a) 40 4 April Iklan Kampanye Partai Hanura (21-23 Maret 41 4 April Iklan Kampanye Partai Hanura (21 & 23 Maret 42 4 April Iklan Kampanye Partai Hanura (21-23 Maret Menayangkan iklan melebihi batas maksimum (10 spot/hari/peserta pemilu), yaitu: 16 spot/hari (21 Maret) 15 spot/hari (22 Maret) 12 spot/hari (23 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: 12 spot/hari (21 Maret) 11 spot/hari (23 Maret. Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: 14 spot/hari (21 Maret) 15 spot/hari (22 Maret) 15 spot/hari (23 Maret) Global TV Teguran Tertulis (???) MNC TV Teguran Tertulis (???) RCTI Teguran Tertulis (???) 11

43 4 April Iklan Partai Golkar (21-22 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: ANTV Teguran (???) 15 spot/hari (21 Maret) 21 spot/hari (22 Maret) 44 4 April Iklan Partai Golkar (21-23 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: TV One Teguran (???) 45 4 April Iklan Partai Nasdem (21-22 Maret) 13 spot/hari (21 Maret) 18 spot/hari (22 Maret) 21 spot/hari (23 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: 15 spot/hari (21 Maret) 11 spot/hari (22 Maret) MetroTV Teguran (???) 12

46 4 April Iklan Partai Demokrat (21-23 Maret) 47 4 April Iklan Partai Demokrat (21-23 Maret) 48 8 April Iklan Partai Gerindra (29-30 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: 20 spot/hari (21 Maret) 15 spot/hari (22 Maret) 17 spot/hari (23 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: 16 spot/hari (21 Maret) 19 spot/hari (22 Maret) 19 spot/hari (23 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: 14 spot/hari (29 Maret) 13 spot/hari (30 Maret) SCTV Teguran (???) Indosiar Teguran (???) TransTV Teguran (???) 13

49 8 April Iklan Partai Gerindra dan PPP (28-29 Maret) 50 8 April Iklan Partai Gerindra & Hanura (29-30 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu (masing-masing): 11 spot/hari (28 Maret) 11 spot/hari (29 Maret) Menayangkan iklan kampanye melebihi batas maksimum, yaitu: Gerindra 16 spot/hari (29 Maret) 14 spot/hari (30 Maret) Hanura 11 spot/hari (29 Maret) TVRI Teguran (???) Trans7 Teguran (???) 9 APRIL PEMILU LEGISLATIF 51 30 Mei Pemberitaan Pasangan Capres/Cawapres (19-25 Mei Tidak diperhatikannya netralitas isi siaran Tidak diperhatikannya prinsip-prinsip jurnalistik UU Penyiaran: Pasal 36 (4) P3/SPS Kode Etik Jurnalistik MNC TV Peringatan (???) 14

52 30 Mei Pemberitaan Pasangan Capres/Cawapres (19-25 Mei 53 30 Mei Pemberitaan Pasangan Capres/Cawapres (19-25 Mei 54 30 Mei Pemberitaan Pasangan Capres/Cawapres (19-25 Mei PP 50/2005 Tidak diperhatikannya netralitas isi siaran Tidak diperhatikannya prinsip-prinsip jurnalistik UU Penyiaran: Pasal 36 (4) P3/SPS Kode Etik Jurnalistik PP 50/2005 Tidak diperhatikannya netralitas isi siaran Tidak diperhatikannya prinsip-prinsip jurnalistik UU Penyiaran: Pasal 36 (4) P3/SPS Kode Etik Jurnalistik PP 50/2005 Tidak diperhatikannya netralitas isi siaran Tidak diperhatikannya prinsip-prinsip jurnalistik UU Penyiaran: Pasal 36 (4) P3/SPS Kode Etik Jurnalistik PP 50/2005 RCTI Peringatan (???) GlobalTV Peringatan (???) MetroTV Peringatan (???) 55 30 Mei Pemberitaan Pasangan Tidak diperhatikannya netralitas isi siaran TV One Peringatan (???) 15

Capres/Cawapres (19-25 Mei Tidak diperhatikannya prinsip-prinsip jurnalistik UU Penyiaran: Pasal 36 (4) P3/SPS Kode Etik Jurnalistik PP 50/2005 56 9 Juni Pemberitaan Pasangan Capres/Cawapres (2-4 Juni) Tidak menjaga netralitas isi siaran Perlindungan kepentingan publik Jumlah durasi, frekuensi, dan kecenderungan pemberitaan tidak adil dan berimbang P3: Pasal 11, Pasal 22 (1-3) SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 40 (a), Pasal 71 (1-3). MetroTV Teguran Tertulis (???) Ancaman merekomendasikan evaluasi izin frekuensi (IPP) 57 9 Juni Pemberitaan Pasangan Capres/Cawapres (2-4 Juni) Tidak menjaga netralitas isi siaran Perlindungan kepentingan publik Jumlah durasi, frekuensi, dan kecenderungan pemberitaan tidak adil dan berimbang P3: Pasal 11, Pasal 22 (1-3) SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 40 (a), Pasal 71 (1-3). TV One Teguran Tertulis (???) Ancaman merekomendasikan evaluasi izin frekuensi (IPP) 58 23 Juni Pemberitaan Pasangan Pelanggaran perlindungan kepentingan publik TV One Teguran Tertulis 16

Capres/Cawapres (17 Juni) Tidak menjaga netralitas isi siaran Kedua (2) (???) 59 23 Juni Pemberitaan Pasangan Capres/Cawapres (17 Juni) 60 7 Juli Program Siaran Jurnalistik (7 Juli) Jokowi umrah (masa tenang) 61 8 Juli Apa Kabar Indonesia Pagi (30 Juni) Mengaitkan PDIP dengan PKI 62 8 Juli Iklan Prabowo versi Pencak Silat (7 Juli) P3: Pasal 11, Pasal 22 (1-3) SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 40 (a), Pasal 71 (1-3). Pelanggaran perlindungan kepentingan publik Tidak menjaga netralitas isi siaran P3: Pasal 11, Pasal 22 (1-3) SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 40 (a), Pasal 71 (1-3). Pelanggaran perlindungan kepentingan publik Tidak menjaga netralitas isi siaran P3: Pasal 11, Pasal 22 (1-3) SPS: Pasal 11 (1-2), Pasal 40 (a) Pelanggaran perlindungan kepentingan publik Pelanggaran prinsip-prinsip jurnalistik P3: Pasal 11, Pasal 22 (1-3) SPS: Pasal 11 (1), Pasal 40 (a-b) Melanggar masa tenang Peraturan KPU 16/2014: Pasal 30 (5) MetroTV Teguran Tertulis Kedua (2) (???) MetroTV Teguran Tertulis (???) TV One Teguran Tertulis (???) Global TV Teguran Tertulis (???) 17

63 8 Juli Iklan Prabowo versi Pencak Silat (7 Juli) 64 8 Juli Iklan Prabowo versi Pencak Silat (7 Juli) P3: Pasal 50 Melanggar masa tenang Peraturan KPU 16/2014: Pasal 30 (5) P3: Pasal 50 Melanggar masa tenang Peraturan KPU 16/2014: Pasal 30 (5) P3: Pasal 50 MNC TV Teguran Tertulis (???) RCTI Teguran Tertulis (???) 9 JULI PEMILU PRESIDEN 18

TV PALING BANYAK MELANGGAR Siaran Politik/Pemilu 2014 (20 September 2013 8 Juli STASIUN TELEVISI JUMLAH PERINGATAN/ TEGURAN/ SANKSI KONTEN SIARAN/ IKLAN RCTI 12 kali 7 / 5 Metro TV 8 kali 5 / 3 TV One 8 kali 4 / 4 Global TV 8 kali 4 / 4 MNC TV / TPI 7 kali 2 / 5 ANTV 3 kali 0 / 3 SCTV 3 kali 0 / 3 Indosiar 3 kali 0 / 3 TVRI 3 kali 1 / 2 TransTV 2 kali 0 / 2 Trans7 2 kali 0 / 2 sumber: diolah dari kpi.go.id 19