BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERSEPSI SISWA TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI KALONGAN 02, DESA KALONGAN, UNGARAN TIMUR Semion Nuh,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sebab dengan belajar manusia akan memperoleh pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pendidikan Islam itu adalah implikasi dari karakteristik (ciri-ciri) manusia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, ini terlihat dari bab thaharah (bersuci) yang selalu diletakkan di awal

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari pendidikan di sekolah yang

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang) Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I

BAB 1 PENDAHULUAN. Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hlm. 5. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia sangat membutuhkannya dan tidak bisa dilepaskan darinya.

SEMINAR NASIONAL ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMK DI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam usaha pembangunan diberbagai. bidang jelas diperlukan stimulasi dan pernyataan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

Sapto Purnomo STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Pertamina Sengkuang Sintang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. adanya standar kompetensi. Berdasarkan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. depan adalah mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Guru telah hadir cukup lama di negara Indonesia ini, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah Muhammad Bin Ismail, Imam Abi, Hadist Shokhih Bukhori juz 1, Semarang : Toha Putra, tt

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok

Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya Departemen Pendidikan Nasional terus menerus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan berkaitan dengan guru. Lahirnya Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang di dalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, aspek utama yang ditentukan adalah kualitas guru. Untuk itu, upaya awal yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas guru perlu dilakukan peningkatan mutu profesi seorang guru baik secara formal maupun informal. Dalam bidang profesi, seorang guru profesional berfungsi untuk mengajar, mendidik, melatih dan melaksanakan penelitian masalah-masalah pendidikan. Sedangkan pendidikan juga tidak terlepas dari aktifitas yang disebut dengan belajar. Syaikh Mustafa al-ghulayani memaknai pendidikan sebagai berikut: 1

Pendidikan adalah menanamkan akhlak yang mulia dalam jiwa murid serta menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat, sehingga menjadi kecenderungan jiwa yang membuahkan keutamaan, kebaikan, serta cinta bekerja yang berguna bagi tanah ari. 1 Kemudian dalam PP No. 19 tahun 2005 (pasal 28) menegaskan mengenai standar pendidikan dan tenaga kependidikan sebagai berikut: 1. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah/sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi 1 Syaikh Mustafa al-ghulayani, Idhatunnaasyiin, (Beirut: Al Maktabah al Asyriyah, 1953), hlm. 185. 2

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. 2 Sebagai salah satu faktor di dalam pendidikan guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan dan kompetensi keguruan. Karena guru adalah orang yang memiliki tugas serta tanggung jawab dalam proses pembelajaran, maka banyak persyaratan yang harus dimiliki oleh profesi guru, yang dalam istilah Moh. Uzer Usman disebut dengan kompetensi profesionalisme guru. 3 Apabila guru tidak memenuhi kualitas akademik, tidak berkompeten dan tidak profesional maka keseluruhan proses pendidikan tidak akan optimal. Untuk dapat menghasilkan guru yang profesional maka upaya peningkatan dan pengembangan kompetensi guru mutlak diperlukan. E Mulyasa mengatakan sedikitnya terdapat 3 syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, yakni, sarana gedung, buku yang berkualitas, guru dan tenaga pendidikan yang profesional. 4 Peranan profesional guru dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah diwujudkan untuk mencapai 2 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 54 3 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 3 4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan), (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) hlm. 3 3

tujuan pendidikan yang berupa perkembangan peserta didik secara optimal. 5 Nabi Muhammad SAW bersabda: عن ابي ىريرة رضي اهلل عنو قال قال رسول اهلل صل اهلل عليو وسلم : " إذا وسداألمر الي غير أىلو فانتظرالساعت " )رواه البخاري Diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra. Berkata Rosulallah SAW bersabda: Bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (HR. Bukhori). 6 Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan profesional, hampir setiap tahun guru melakukan berbagai kegiatan latihan profesional, baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun tanpa kredit. 7 Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas yang lazim disebut proses belajar mengajar. Untuk dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik, guru harus memiliki kemampuan profesional, yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru, yang meliputi: 5 Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm 1-2 6 Abu Abdillah Muhammad bin Isma il Al Bukhori, Shahih Al- Bukhori juz 1(Surabaya: Irama Minasari t.th.), hlm.21 7 Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, hlm 21 4

1. Menguasai bahan, yang meliputi: a. Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah. b. Menguasai bahan pengayaan atau penunjang bidang studi. 2. Mengelola program belajar mengajar, yang meliputi: a. Merumuskan tujuan instruksional. b. Mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional yang tepat. c. Melaksanakan program belajar mengajar. d. Mengenal kemampuan anak didik. 3. Mengelola kelas, yang meliputi: a. Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran. b. Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. 4. Penggunaan media atau sumber, yang meliputi: a. Mengenal, memilih, dan menggunakan media. b. Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana. c. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. d. Menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan lapangan. 5. Menguasai landasan-landasan pendidikan, 6. Mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar. 7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran. 5

8. Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah, yang meliputi: a. Mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan konseling. b. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. 9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. 10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. 8 Di antara begitu banyak kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru pengalaman kerja guru juga bisa mempengaruhi kompetensi profesional guru. Pengalaman mengajar di sini adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan atau surat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang 9. Oemar Hamalik mengemukakan bahwa Guru profesional merupakan orang yang telah menempuh program pendidikan guru dan memiliki tingkat master serta telah 8 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 3-4 9 Mansur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 14 6

mendapat ijazah negara dan telah berpengalaman dalam kerja pada kelas-kelas besar. Akan tetapi realita yang ada di MA Kabupaten Grobogan dengan jumlah guru 24 masih ada guru biologi yang masa kerja/ pengalaman mengajarnya belum cukup lama (<10 tahun) walaupun sudah menempuh pendidikan S1. Ada kekhawatiran dalam menyampaikan materi pelajaran tidak maksimal. Pengalaman kerja juga menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang guru menjadi penentu pencapaian hasil belajar yang akan diraih oleh siswa. Pengalaman mengajar yang cukup ( >10 tahun), dalam arti waktu yang telah dilalui oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya akan mendukung pencapaian prestasi belajar peserta didik yang maksimal sebagai tujuan yang akan diraih oleh sekolah. Pengalaman kerja merupakan suatu hal yang dijadikan perhatian yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan kompetensi profesional seorang guru. Guru yang berpengalaman akan merasa lebih mudah dalam menghadapi masalahmasalahnya di sekolah. Keterbatasan pengetahuan guru dalam menyampaikan materi baik dalam hal metode maupun penunjang pokok pembelajaran lainnya akan berpengaruh juga terhadap kompetensi profesional guru. Melihat wacana tersebut, terlihat bahwa pengalaman kerja dapat berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru. 7

Atas dasar realita yang ada di lapangan, maka peneliti ingin membuktikan apakah masalah pengalaman kerja itu benar-benar berpengaruh terhadap kompetensi profesional guru dengan melakukan suatu penelitian di Madrasah Aliyah se Kabupaten Grobogan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka pokok permasalahan yang menjadi kajian ini adalah Apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat pengalaman kerja terhadap kompetensi profesional guru biologi Madrasah Aliyah di Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2013/2014. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian. Sejalan dengan perumusan masalah dalam skripsi ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh yang signifikan tingkat pengalaman kerja 8

terhadap kompetensi profesional guru biologi Madrasah Aliyah di Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2013/2014. 2. Manfaat Penelitian. a. Penulis Dapat menambah wawasan dan mendapat informasi baru mengenai pengetahuan tentang kompetensi profesional yang harus dimiliki seorang guru. Sehingga dengan demikian, dapat memberikan masukan dan pembekalan untuk proses kedepan. b. Pendidikan Diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam meningkatkan kaderisasi pendidik baik untuk saat ini maupun untuk yang akan datang, serta penelitian ini juga bermanfaat dalam rangka memperbaiki kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. D. Pembatasan Masalah Sebelum peneliti membahas lebih lanjut dalam penulisan skripsi ini, kiranya penting peneliti menjelaskan judul penelitian ini dengan harapan agar mudah dipahami, terarah, jelas, dan tepat sasaran. Selain itu juga untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman serta salah tafsir. Untuk itu perlu dikemukakan batasan-batasan judul yang perlu mendapat penjelasan secara rinci. 9

1. Pengaruh Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengaruh memiliki arti daya yang timbul dari suatu (benda, orang dan sebagainya) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang. 10 Adapun pengaruh dalam skripsi ini adalah sesuatu kekuatan yang timbul dari seorang guru yang dapat menimbulkan atau menyajikan situasi dan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. 2. Pengalaman kerja Pengalaman Kerja merupakan masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). 11 3. Kompetensi profesional guru Kompetensi profesional guru merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. 12 10 Anton Moelino, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm. 747 11 Mansur Pendidik, hlm. 13 Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme 12 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2011), 139 10