Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Hal. 1. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012

BAB IV GAMBARAN UMUM

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014

BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 DASAR HUKUM

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Gambar.. iv

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

BAB II GAMBARAN UMUM

Daftar Tabel. Halaman

Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame. Rumah Sakit Umum Daerah. Dinas Tata Kota & Perumahan. Uraian Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Kota

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Wonogiri di bagian tenggara, Kabupaten Klaten di bagian timur laut,

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Analisis kesenjangan pembangunan antara Kabupaten Lampung Barat dan

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada

KATA PENGANTAR. Semarang, September 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, STATISTIK DAN PERSANDIAN KOTA SEMARANG

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

GAMBARAN SOSIAL - EKONOMI KOTA PALOPO TAHUN Disampaikan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Palopo Palopo, 23 Oktober 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SOPPENG

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

3. Kondisi Ekonomi Makro Daerah

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM


I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KATA PENGANTAR. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG K e p a l a, BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG. K e p a l a,

BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN DI KOTA SEMARANG DAN LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan penggunaan waktu (Boediono, 1999). pada intinya PDB merupakan nilai moneter dari seluruh produksi barang jadi

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. a. Cagar Alam Pegunungan Wondiboy (CAPW) Kawasan Cagar Alam Pegunungan Wondiboy (CAPW) merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BAB II KONDISI UMUM DAERAH

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. proteksi ekonomi secara resmi dari pemerintah.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada penelitian yang berjudul Pasar Tradisional Mandiraja, Banjarnegara

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Perkapita Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Provinsi Riau. Vol. II, No. 02, (Oktober, 2015), 1-2.

TABEL MATRIK REALISASI CAPAIAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN TARGET RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

Transkripsi:

Data Umum Kota Semarang Tahun 2007-2010 I. Data Geografis a. Letak Geografis Kota Semarang Kota Semarang merupakan kota strategis yang beradadi tengah-tengah Pulau Jawa yang terletak antara garis 6 0 50 ' - 7 0 10 ' Lintang Selatan dan garis 109 0 50 ' - 110 0 35 ' Bujur Timur. Wilayah Semarang sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Demak. Sedangkan Ketinggian Kota Semarang terletak Antara 0,75 sampai 348,00 meter diatas permukaan laut. Kota Semarang mempunyai keadaan geografis yang unik karena dikenal istilah Semarang atas dan Semarang bawah. Semarang atas mempunyai keadaan geografis yang berbukit-bukit. Sedangkan Semarang bawah merupakan dataran rendah yang luas. Tabel 1.1 Letak Geografis Kota Semarang Uraian Letak Bujur-Lintang Batas Wilayah Sebelah Utara 6 0 50 ' LS Laut Jawa Sebelah Selatan 7 0 10 ' LS Kab. Semarang Sebelah Barat 109 0 50 ' BT Kab. Kendal Sebelah Timur 110 0 35 ' BT Kab. Demak Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 1

Tabel 1.2 Ketinggian Tempat Kota Semarang (meter diatas permukaan laut) Bagian Wilayah Ketinggian Daerah Pantai 0,75 Pusat Keramaian Kota (Depan Hotel Dibya Puri Semarang) 2,45 Simpang Lima 3,49 Candi Baru 90,56 Jatingaleh 136 Gombel 270 Gunungpati : - Sebelah Barat 259 - Sebelah Timur Laut 348 Mijen ( Bagian Atas ) 253 Sumber : Semarang Dalam Angka b. Luas Wilayah Luas wilayah Kota Semarang sebesar 373,70 km 2 dan merupakan 1,15% dari total luas daratan Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah Kecamatan dan 177 Kelurahan. Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 2

Tabel 1.3 Luas Wilayah Kecamatan Kecamatan Luas Wilayah Mijen 57,54 Gunungpati 53,99 Banyumanik 26,80 Gajahmungkur 7,65 Smg. Selatan 8,48 Candisari 5,56 Tembalang 38,72 Pedurungan 20,72 Genuk 27,98 Gayamsari 5,26 Smg. Timur 7,70 Smg. Utara 11,35 Smg. Tengah 6,05 Smg. Barat 19,65 Tugu 31,33 Ngaliyan 31,82 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 3

II. Penduduk a. Jumlah Penduduk Tabel 2.1 Banyaknya Penduduk Per Kecamatan di Kota Semarang Tahun 2007-2010 2007 2008 2009 2010 L P Total L P Total L P Total L P Total Mijen 23.875 23.279 47.154 24.804 24.119 48.923 25.698 25.337 51.035 26.385 26.326 52.711 Gunungpati 31.492 31.700 63.192 32.720 32.745 65.465 34.418 34.130 68.548 35.641 35.533 71.174 Banyumanik 56.891 57.740 114.631 60.616 61.239 121.855 60.667 62.264 122.931 62.567 63.342 125.909 Gajah Mungkur 30.692 30.455 61.147 30.942 30.726 61.668 31.199 30.953 62.152 31.192 31.221 62.413 Smg. Selatan 42.904 42.721 85.625 42.839 42.752 85.591 42.773 42.812 85.585 42.603 42.706 85.309 Candisari 39.920 40.641 80.561 38.380 39.557 77.937 39.913 40.589 80.502 39.764 40.460 80.224 Tembalang 61.802 60.498 122.300 64.127 62.881 127.008 65.786 64.512 130.298 67.274 66.160 133.434 Pedurungan 79.803 80.761 160.564 81.242 82.320 163.562 82.718 83.511 166.229 84.540 87.059 171.599 Genuk 38.471 38.725 77.196 40.219 40.381 80.600 41.551 41.555 83.106 42.893 42.984 85.877 Gayamsari 34.403 35.210 69.613 35.010 35.772 70.782 36.804 37.074 73.878 37.390 37.358 74.748 Smg. Timur 40.293 42.024 82.317 40.047 41.700 81.747 39.894 41.407 81.301 39.471 40.962 80.433 Smg. Utara 60.898 64.902 125.800 61.366 65.399 126.765 61.670 65.689 127.359 61.738 65.432 127.170 Smg. Tengah 36.284 38.365 74.649 36.086 38.142 74.228 36.039 37.525 73.564 35.790 37.384 73.174 Smg. Barat 78.706 79.860 158.566 79.076 80.349 159.425 79.382 80.735 160.117 79.330 80.616 159.946 T U G U 13.174 13.280 26.454 13.449 13.527 26.976 13.680 13.918 27.598 13.961 13.885 27.846 Ngaliyan 52.418 52.407 104.825 54.534 54.574 109.108 56.323 56.398 112.721 57.728 57.738 115.466 Total 722.026 732.568 1.454.594 735.457 746.183 1.481.640 748.515 758.409 1.506.924 758.267 769.166 1.527.433 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 4

Penduduk di kota Semarang,dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari tabel 3.1, jumlah penduduk pada tahun 2007 tercatat 1.454.594 jiwa. Kemudian pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 1.481.644 jiwa. Pada tahun 2009, terjadi peningkatan jumlah penduduk menjadi 1.506.924 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk juga terjadi pada tahun 2010 menjadi sebessar 1.527.433. Sepanjang tahun 2007-2009, penduduk kota semarang paling banyak pada usia produktif yaitu usia antara 25-29 tahun, baik perempuan maupun laki-laki. Sedangkan pada tahun 2010, penduduk kota Semarang paling banyak pada usia antara 20-24 tahun, baik perempuan maupun laki-laki. Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 5

Tabel 2.2 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Usia Dan Jenis Kelamin Di Kota Semarang Tahun 2007-2010 2007 2008 2009 2010 L P Total L P Total L P Total L P Total 0-4 25.874 24.847 50.721 26.391 25.360 51.751 26.886 25.813 52.699 63.375 58.168 121.544 5-9 59.372 56.700 116.072 60.627 57.914 118.541 61.784 58.976 120.760 62.856 57.973 120.829 10-14 60.551 58.647 119.198 61.850 59.911 121.761 63.045 60.997 124.042 60.548 56.872 117.419 15-19 58.626 56.615 115.241 59.807 57.771 117.578 60.969 58.814 119.783 68.919 72.576 141.495 20-24 61.626 59.992 121.618 62.758 61.138 123.896 63.943 62.182 126.125 74.508 75.867 150.375 25-29 78.093 77.228 155.321 79.437 78.669 158.106 80.834 79.963 160.797 71.978 72.411 144.389 30-34 72.612 73.843 146.455 73.916 75.236 149.152 75.144 76.488 151.632 66.745 67.356 134.101 35-39 70.036 71.698 141.734 71.344 73.122 144.466 72.569 74.362 146.931 59.346 61.079 120.424 40-44 58.912 61.964 120.876 60.086 63.164 123.250 61.155 64.225 125.380 55.210 59.275 114.485 45-49 50.905 53.136 104.041 51.893 54.114 106.007 52.839 54.995 107.834 49.312 53.528 102.841 50-54 41.808 39.964 81.772 42.555 40.593 83.148 43.282 41.176 84.458 43.593 43.968 87.561 55-59 27.684 26.237 53.921 28.107 26.588 54.695 28.539 26.920 55.459 32.658 30.084 62.742 60-64 16.151 18.755 34.906 16.364 18.999 35.363 16.596 19.238 35.834 17.434 18.537 35.971 65 + 39.776 52.942 92.718 40.325 53.605 93.930 40.929 54.260 95.189 31.783 41.472 73.256 Total 722.026 732.568 1.454.594 735.460 746.184 1.481.644 748.514 758.409 1.506.923 758.267 769.166 1.527.433 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 6

Tabel 2.3 Banyaknya Penduduk meurut Agama di Kota Semarang Tahun 2007-2010 Kecamatan 2007 Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Budha Hindu Lainnya Total Mijen 44.386 1.207 1.508 12 41 0 47.154 Gunungpati 60.741 1.065 1.127 168 91 0 63.192 Banyumanik 93.726 10.664 9.379 584 278 0 114.631 Gajah Mungkur 53.042 4.231 3.557 166 151 0 61.147 Smg. Selatan 68.800 7.666 6.938 670 1.179 372 85.625 Candisari 65.803 6.841 6.722 508 595 92 80.561 Tembalang 105.716 7.893 8.070 318 221 82 122.300 Pedurungan 132.742 11.977 12.481 1.441 813 1.110 160.564 Genuk 72.975 2.049 1.981 98 93 0 77.196 Gayamsari 62.260 3.290 2.935 705 374 49 69.613 Smg. Timur 56.321 11.770 10.369 2.398 1.327 132 82.317 Smg. Utara 101.688 11.276 10.047 2.359 394 36 125.800 Smg. Tengah 45.397 10.804 10.118 6.603 1.519 208 74.649 Smg. Barat 124.703 14.780 14.893 1.589 2.601 0 158.566 Tugu 26.164 125 149 10 6 0 26.454 Ngaliyan 93.150 5.017 5.198 705 673 82 104.825 Total 1.207.614 110.655 105.472 18.334 10.356 2.163 1.454.594 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 7

Kecamatan 2008 Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Budha Hindu Lainnya Total Mijen 45.211 1.229 1.536 12 42 0 48.030 Gunungpati 61.870 1.085 1.148 171 93 0 64.367 Banyumanik 95.469 10.862 9.553 595 283 0 116.762 Gajah Mungkur 54.028 4.310 3.623 169 154 0 62.284 Smg. Selatan 70.079 7.809 7.067 682 1.201 379 87.217 Candisari 67.027 6.968 6.847 517 606 94 82.059 Tembalang 107.682 8.040 8.220 324 225 84 124.575 Pedurungan 135.210 12.200 12.713 1.468 828 1.131 163.550 Genuk 74.332 2.087 2.018 100 95 0 78.632 Gayamsari 63.418 3.351 2.990 718 381 50 70.908 Smg. Timur 57.368 11.989 10.562 2.443 1.352 134 83.848 Smg. Utara 103.579 11.486 10.234 2.403 401 37 128.140 Smg. Tengah 46.241 11.005 10.306 6.726 1.547 212 76.037 Smg. Barat 127.022 15.055 15.170 1.619 2.649 0 161.515 Tugu 26.650 127 152 10 6 0 26.945 Ngaliyan 94.882 5.110 5.295 718 686 84 106.775 Total 1.230.068 112.713 107.434 18.675 10.549 2.205 1.481.644 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 8

Kecamatan 2009 Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Budha Hindu Lainnya Total Mijen 45.983 1.250 1.562 12 42 0 48.850 Gunungpati 62.926 1.103 1.168 174 94 0 65.465 Banyumanik 97.098 11.048 9.716 605 288 0 118.755 Gajah Mungkur 54.950 4.383 3.685 172 156 0 63.347 Smg. Selatan 71.275 7.942 7.188 694 1.221 385 88.705 Candisari 68.170 7.087 6.964 526 616 95 83.459 Tembalang 109.519 8.177 8.360 329 229 85 126.700 Pedurungan 137.517 12.408 12.930 1.493 842 1.150 166.340 Genuk 75.600 2.123 2.052 102 96 0 79.973 Gayamsari 64.500 3.408 3.041 730 387 51 72.117 Smg. Timur 58.347 12.193 10.742 2.484 1.375 137 85.278 Smg. Utara 105.346 11.682 10.408 2.444 408 37 130.326 Smg. Tengah 47.030 11.193 10.482 6.841 1.574 215 77.335 Smg. Barat 129.189 15.312 15.429 1.646 2.695 0 164.271 Tugu 27.105 129 154 10 6 0 27.406 Ngaliyan 96.501 5.197 5.385 730 697 85 108.596 Total 1.251.059 114.636 109.266 18.994 10.729 2.241 1.506.924 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 9

Kecamatan 2010 Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Budha Hindu Lainnya Total Mijen 49.617 1.349 1.686 13 46 0 52.711 Gunungpati 68.413 1.200 1.269 189 102 0 71.174 Banyumanik 102.947 11.713 10.302 641 305 0 125.909 Gajah Mungkur 54.140 4.319 3.631 169 154 0 62.413 Smg. Selatan 68.546 7.638 6.912 668 1.175 371 85.309 Candisari 65.528 6.812 6.694 506 593 92 80.224 Tembalang 115.340 8.612 8.805 347 241 89 133.434 Pedurungan 141.865 12.800 13.339 1.540 869 1.186 171.599 Genuk 81.181 2.279 2.204 109 103 0 85.877 Gayamsari 66.853 3.533 3.152 757 402 53 74.748 Smg. Timur 55.032 11.501 10.132 2.343 1.297 129 80.433 Smg. Utara 102.795 11.399 10.156 2.385 398 36 127.170 Smg. Tengah 44.500 10.591 9.918 6.473 1.489 204 73.174 Smg. Barat 125.788 14.909 15.023 1.603 2.624 0 159.946 Tugu 27.541 132 157 11 6 0 27.846 Ngaliyan 102.606 5.526 5.726 777 741 90 115.466 Total 1.272.693 114.311 109.104 18.530 10.545 2.250 1.527.433 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 10

b. Indeks Pembangunan Manusia Tabel 2.4 Nilai IPM Kota Semarang Tahun 2007-2010 2007 2008 2009 2010 IPM 76,1 76,5 76,9 76,9 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran yang dapat digunakan untuk melihat upaya dan kinerja pembangunan di suatu wilayah. Dalam hal ini IPM pada tahun tertentu merupakan gambaran dari upaya pembangunan yang telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Demikian juga kemajuan upaya pembangunan dalam suatu periode dapat diukur dan ditunjukkan oleh besarnya IPM pada awal dan akhir periode tersebut. IPM merupakan ukuran untuk melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang mempunyai dimensi yang sangat luas, karena memperlihatkan kualitas penduduk dalam hal kelangsungan hidup, intelektualitas dan standar hidup layak. IPM disusun dari tiga komponen : a. Lamanya hidup : diukur dengan harapan hidup pada saat lahir b. Tingkat Pendidikan : diukur dengan kombinasi antara melek huruf pada penduduk dewasa ( dengan bobot dua per tiga) dan rata rata lama sekolah (dengan bobot sepertiga) c. Tingkat kehidupan yang layak : diukur dengan pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan. Rumus perhitungan IPM dapat disajikan sebagai berikut : IPM = 1 (Indeks X 3 1 + Indeks X 2 + Indeks X 3 ) dimana : X 1 : Indeks Harapan Hidup X 2 : Indeks Pendidikan = 2 ( indeks melek huruf) + 1 (indeks rata rata lama 3 3 sekolah) X 3 : Indeks standar hidup layak Masing - masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antara selisih nilai suatu indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 11

nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut : Indeks X i = (X i X i min ) (X i maks X i min ), dimana: X i : Indikator ke i ( i = 1, 2, 3) X i maks : Nilai maksimum X i X i min : Nilai minimum X i Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X i adalah sebagai berikut : Angka Harapan Hidup ; Nilai maksimum : 85 Nilai Minimum : 25 Angka Melek Huruf ; Nilai maksimum :100 Nilai minimum : 0 Rata rata lama sekolah ; Nilai maksimum : 15 Nilai minimum : 0 Berdasarkan Tabel 2.4 dapat disimpulkan bahwa pada periode tahun 2007 sampai dengan 2010, perkembangan kemajuan IPM di Kota Semarang menunjukkan kemajuan yang sangat berarti. Menurut data IPM tahun 2007 angka IPM mencapai 76,1 dan selalu meningkat setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2008 angka IPM mencapai 76,5 dan tahun 2009-2010 angka IPM mencapai 76,9. Capaian indeks tersebut didukung oleh peningkatan kemampuan daya beli masyarakat, kesehatan dan pendidikan. III. Pemerintahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Semarang sejak tahun 2007 sampai menunjukkan beberapa perubahan. Jenis organisasi daerah, jumlah Asisten, jumlah Bagian, jumlah Dinas dan UPT mengalami peningkatan kuantitas. Sedangkan yang mengalami penurunan kuantitas adalah Badan yang sebelumnya berjumlah delapan pada tahun 2007 dan 2008, pada tahun 2009 dan 2010 hanya berjumlah enam Badan. Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 12

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Kota Semarang Tahun 2007-2010 Organisasi Daerah 2007 2008 2009 2010 Satuan Jumlah Asisten 3 3 4 4 Lembaga Jumlah Bagian 11 11 13 13 Lembaga Jumlah Dinas 17 17 19 19 Lembaga Jumlah Badan 8 8 6 6 Lembaga UPT 52 52 187 187 Lembaga Sumber : Sistem Informasi Profil Daerah Kota Semarang Tabel 3.2 Organisasi Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2007-2010 Organisasi Pemerintah Daerah 2007 2008 2009 2010 Satuan Inspektorat 0 0 1 1 Lembaga Jumlah Badan 8 8 6 6 Lembaga Jumlah Bagian 11 11 13 13 Lembaga Jumlah Dinas 17 17 19 19 Lembaga Jumlah Kantor 3 3 3 3 Lembaga Sekretariat (KPU, Panwaslu, Korpri) 3 3 3 3 Lembaga Unit Pelaksana Teknis (UPT) 52 52 187 187 Lembaga Sumber : Sistem Informasi Profil Daerah Kota Semarang IV. Ketenagakerjaan a. Angkatan Kerja Angkatan Kerja adalah sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk yang termasuk ke dalam usia kerja. Usia kerja adalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan menghasilkan pendapatannya sendiri. Banyak sedikitnya angkatan kerja ini tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang banyak Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 13

tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah Angkatan Kerja di Kota Semarang pada tahun 2007 sebanyak 62.093 orang, pada tahun 2008 mengalami kenaikan yaitu sebesar 64.575 orang sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan yaitu sebanyak 54.178 orang. Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 14

Tabel 4.1 Jumlah Angkatan Kerja Kota Semarang Tahun 2007-2010 2007 2008 2009 2010 L P Total L P Total L P Total L P Total Mijen 16.325 12.640 28.965 16.978 13.148 30.126 14.195 8.434 22.629 14.195 8.434 22.629 Gunungpati 17.044 13.757 30.801 17.725 14.307 32.032 19.995 5.747 25.742 19.995 5.747 25.742 Banyumanik 32.221 30.424 62.645 33.509 31.640 65.149 35.404 23.956 59.360 35.404 23.956 59.360 Gajah Mungkur 15.329 13.206 28.535 15.942 13.733 29.675 28.094 28.083 56.177 28.094 28.083 56.177 Smg. Selatan 16.467 15.028 31.495 17.126 15.629 32.755 16.628 10.399 27.027 16.628 10.399 27.027 Candisari 18.156 15.619 33.775 18.882 16.244 35.126 20.921 15.546 36.467 20.921 15.546 36.467 Tembalang 47.390 49.678 97.068 49.286 51.665 100.951 45.346 28.982 74.328 45.346 28.982 74.328 Pedurungan 53.167 54.367 107.534 55.294 56.542 111.836 37.865 35.153 73.018 37.865 35.153 73.018 Genuk 20.389 20.780 41.169 21.205 21.610 42.815 21.235 18.989 40.224 21.235 18.989 40.224 Gayamsari 19.668 18.449 38.117 20.455 19.188 39.643 19.974 18.032 38.006 19.974 18.032 38.006 Smg. Timur 21.175 24.255 45.430 22.021 25.225 47.246 19.074 18.733 37.807 19.074 18.733 37.807 Smg. Utara 30.040 32.053 62.093 31.241 33.334 64.575 37.140 17.578 54.718 37.140 17.578 54.718 Smg. Tengah 19.476 16.475 35.951 20.255 17.134 37.389 17.932 15.426 33.358 17.932 15.426 33.358 Smg. Barat 38.656 37.961 76.617 40.203 39.480 79.683 51.551 9.708 61.259 51.551 9.708 61.259 T U G U 6.153 4.695 10.848 6.400 4.884 11.284 8.902 5.211 14.113 8.902 5.211 14.113 Ngaliyan 25.711 30.410 56.121 26.739 31.626 58.365 30.216 25.015 55.231 30.216 25.015 55.231 Total 397.367 389.797 787.164 413.261 405.389 818.650 424.472 284.992 709.464 424.472 284.992 709.464 Sumber : Semarang Dalam Angka Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 15

b. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indikator yang cukup penting dibidang ketenagakerjaan adalah tingkat pengangguran, dimana menunjukkan sampai sejauh mana angkatan kerja yang ada terserap dalam pasar kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah presetase penduduk yang mencari pekerjaan terhadap angkatan kerja. Pada tahun 2007 TPT kota semarang sebesar 11,39%, kemudian pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 11,48%, pada tahun 2009 dan 2010 kembali mengalami kenaikan menjadi sebesar 11,49% dan 14,96. Mengingat masih tingginya angka pengangguran, maka harus terus diupayakn penyediaan lapangan pekerjaan. Upaya peningkatan kesempatan kerja dan perbaikan kualitas tenaga kerja yang berdaya saing mutlak dilakukan, hal tersebut sangat perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, masyarakat dan kalangan dunia usaha melalui pendidikan formal maupun informal Gambar 4.1 Grafik Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Semarang Tahun 2007-2009 16 14 12 10 8 6 4 2 0 14,96 11,39 11,48 11,49 2007 2008 2009 2010 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 16

V. Kependidikan a. Angka Melek Huruf (AMH) Indikator melek huruf menggambarkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang diukur dalam aspek pendidikan. Semakin tinggi persentase Melek Huruf semakin tinggi mutu SDM suatu masyarakat. Melek huruf yang digunakan pada bahasan berikut adalah pada penduduk umur 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis minimal kata-kata/kalimat sederhana aksara tertentu, baik huruf latin atau lainnya. Secara umum pembangunan pendidikan di Kota Semarang relatif terus membaik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persentase penduduk yang melek huruf. Persentase penduduk dewasa (usia 15 tahun keatas) yang melek huruf di Kota Semarang mencapai 95,9 persen pada tahun 2007, dan tahun 2008 mencapai 95,9 persen serta meningkat menjadi 96,4 persen pada tahun 2009. Gambar 5.1 Grafik Angka Melek Huruf Kota Semarang Tahun 2007-2009 96,50% 96,40% 96,30% 96,20% 96,10% 96,00% 95,90% 95,80% 95,70% 95,60% 95,90% 95,90% 96,40% 2007 2008 2009 Sumber : Indeks Pembangunan Manusia Kota Semarang b. Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka partisipasi kasar menunjukkan proporsi anak sekolah baik laki-laki maupun perempuan pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Selama kurun waktu tiga tahun, antara 2007 sampai dengan 2009 APK untuk semua tingkat pendidikan di Kota Semarang cenderung mengalami penurunan seperti yang Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 17

telihat dalam gambar 3.3. Tingkat pendidikan SD cenderung mengalami penurunan tingkat APK yang terus menerus, tanpa adanya peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun tersebut. Tabel 5.1 Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang Pendidikan Kota Semarang Tahun 2007-2009 Jenjang Pendidikan 2007 2008 2009 SD 112,21 108,03 101,25 SLTP 95,99 104,01 100,24 SLTA 77,83 93,39 77,72 Sumber : Indeks Pembangunan Manusia Kota Semarang Gambar 5.2 Grafik Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang Pendidikan Kota Semarang Tahun 2007-2009 2007 2008 2009 108,03 104,01 112,21 101,25 95,99 100,24 93,39 77,83 77,72 SD SLTP SLTA c. Angka Partisipasi Murni (APM) APM adalah indikator yang menunjukkan proporsi penduduk yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan dan usianya sesuai dengan usia sekolah pada jenjang pendidikan tersebut. Tingkat pendidikan SD cenderung mengalami penurunan tingkat APM yang terus menerus, tanpa adanya peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun tersebut walaupun nilai nya cenderung lebih besar dibanding tingkat pendidikan SLTP maupun SLTA. Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 18

Tabel 5.2 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan Kota Semarang Tahun 2007-2009 Jenjang Pendidikan 2007 2008 2009 SD 95,23 94,28 85,75 SLTP 75,79 87,33 71,81 SLTA 61,93 72,14 53,56 Sumber : Indeks Pembangunan Manusia Kota Semarang Gambar 5.3 Grafik Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan Kota Semarang Tahun 2007-2009 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 95,23 94,28 85,75 87,33 75,79 71,81 72,14 61,93 53,56 SD SLTP SLTA 2007 2008 2009 VI. Kesehatan a. Angka Harapan Hidup (AHH) Pencapaian AHH Kota Semarang dalam kurun waktu 3 tahun menunjukkan tren membaik, atau dapat diartikan bahwa tingkat kesehatan masyarakat Kota semarang semakin berkualitas. Dari gambar 3.2 dapat diketahui, AHH pada tahun 2007-2008 mengalami peningkatan sebesar 0.18 poin, dari 78,17 pada tahun 2007 menjadi 78,35 pada tahun 2008. Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 19

Sedangkan AHH pada tahun 2008-2009 meningkat sebesar 0,1 poin, dari 78,35 pada tahun 2008 menjadi 78,45 pada tahun 2009. Gambar 6.1 Grafik Perkembangan Komponen Angka Harapan Hidup Kota Semarang Tahun 2007-2009 78,5 78,4 78,35 78,45 78,3 78,2 78,17 78,1 78 2007 2008 2009 Sumber : Indeks Pembangunan Manusia Kota Semarang VII. Perekonomian a. Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang PDRB merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dan sekaligus diperlukan untuk menyusun perencanaan dan evaluasi pembangunan ekonomi regional. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga untuk kota Semarang pada tahun 2007-2009 cenderung mengalami peningkatan. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2007 sebesar 30.515.736,72 juta rupiah, tahun 2008 mencapai 30.515.736,72 juta rupiah dan terus mengalami peningkatan, sehingga mencapai 38.459.815,06 juta rupiah pada tahun 2009. PDRB atas harga konstan 2000, pada tahun 2007 sebesar 18.142.639,96 juta rupiah, tahun 2008 meningkat menjadi 19.156.814,29 juta rupiah, dan pada tahun 2009 mencapai 20.180.577,95 juta rupiah. Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 20

Tabel 7.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Tahun Konstan 2000 di Kota Semarang Tahun 2007-2010 PDRB adh Berlaku (juta rupiah) PDRB adh Konstan 2000 (juta rupiah) 2007 30.515.736,72 18.142.639,96 2008 34.541.218,97 19.156.814,29 2009 38.459.815,06 20.180.577,95 Sumber : PDRB Kota Semarang Gambar 7.1 Grafik PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kota Semarang Tahun 2007-2010 45.000.000,00 40.000.000,00 35.000.000,00 30.000.000,00 25.000.000,00 20.000.000,00 15.000.000,00 10.000.000,00 5.000.000,00 0,00 38.459.815,06 34.541.218,97 30.515.736,72 18.142.639,96 19.156.814,29 20.180.577,95 2007 2008 2009 PDRB adh Berlaku PDRB adh Konstan Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 21

b. Pendapatan Perkapita Kota Semarang Pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku dari 2007 sampai dengan 2009 menunjukkan tren yang meningkat. Namun sebaliknya, pendapatan perkapita atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan tren yang menurun. Pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2007 mencapai 19.394.727,40 rupiah, pada tahun 2008 meningkat menjadi 21.352 860,09 rupiah, dan pada tahun 2009 menjadi 23.424.984,24 rupiah. Sedangkan pendapatan perkapita atas dasar harga konstan 2000, pada tahun 2007 sebesar 12.651.241,90 rupiah, tahun 2008 menurun menjadi 11.897.251,91 rupiah, tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 12.344.819,92 rupiah,walaupun peningkatan ini masi belom melampaui nilai pada tahun 2007. Tabel 7.2 Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2007-2009 Tahun Harga Berlaku (Rp) Harga Konstan 00 (Rp) 2007 19.394.727,40 12.651.241,90 2008 21.352 860,09 11.897.251,91 2009 23.424.984,24 12.344.819,92 Sumber : PDRB Kota Semarang Gambar 7.2 Grafik Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2007-2009 ADH Harga Berlaku ADH Harga Konstan 2000 19.394.727,40 21.352.860 23.424.984,24 12.651.241,90 11.897.251,91 12.344.819,92 2007 2008 2009 Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 22

c. Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi disamping dapat berdampak peningkatan pendapatan pada akhirnya juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin mampu menggali potensi perekonomian daerah yang ada, akan semakin besar Produk Domestik Regional Bruto dan Pendapatan Asli Daerah, sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah. Pertumbuhan Ekonomi kota Semarang cenderung mengalami tren yang menurun. Pada tahun 2007 rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 5,98, tertinggi selama tahun 2007-2010. Pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan masing-masing menjadi sebesar 5,59 dan 5,34. Sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,87. Tabel 7.3 Rata-Rata Petumbuhan Ekonomi Per Tahun Kota Semarang Tahun 2007-2010 Tahun Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi 2007 5.98 2008 5.59 2009 5.34 2010 5.87 Gambar 7.3 Grafik Rata-Rata Petumbuhan Ekonomi Per Tahun Kota Semarang Tahun 2007-2010 6,2 6 5,98 5,87 5,8 5,6 5,4 5,2 5,59 5,34 5 2007 2008 2009 2010 Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 23

Tingkat Inflasi d. Tingkat Inflasi Laju inflasi kota Semarang selama tahun 2007 sampai dengan 2010 menunjukkan keadaan yang fluktuatif. Pada tahun 2007 inflasi tertinggi terjadi di bulan Februari sebesar 1,69 persen. Pada tahun 2008 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 2,4 persen dan merupakan tingkat inflasi tertinggi sepanjang tahun 2007 sampai dengan 2010. Sedangkan pada tahun 2009 inflasi tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 1,17 persen. Tahun 2010 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 1,73 persen. Tabel 7.4 Tingkat Inflasi Umum Kota Semarang Tahun 2007-2010 Tahun 2007 2008 2009 2010 Januari 0,36 1,21-0,09 0,75 Pebruari 1,69 1,44 0,13 0,47 Maret 0,31 1,47 0,67-0,20 April -0,33 0,46-0,17 0,37 Mei 0,47 1,19 0,09 0,02 Juni 0,39 2,4 0,14 0,84 Juli 0,67 1,21 0,46 1,73 Agustus 0,67 0,61 0,32 0,53 September 0,63 0,99 1,17 1,04 Oktober 0,81 0,53 0,41 0,02 Nopember 0,16 0,06-0,27 0,63 Desember 0,74-0,42 0,27 0,70 Jan-Des 6,75 10,34 3,19 7,11 Gambar 7.4 Grafik Tingkat Inflasi Umum Kota Semarang Tahun 2007-2010 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0-0,5-1 2007 2008 2009 2010 Series Data Umum Kota Semarang 2007-2010 24