BAB I PENDAHULUAN. pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan. salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II HASIL OBSERVASI LAPANGAN. 1) Sebelah Barat : Desa Kali Cisadane. 2) Sebelah Timur : Desa Rawa Burung. 3) Sebelah Selatan : Desa Rawa Rengas

LEMBAR PENGESAHAN. Tangerang, 27 Februari Mengetahui, Kepala Desa Bojong Renged

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULAUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian ini terbagi ke beberapa bagian yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada hakikatnya akan hidup sebagai kelompok, hal tersebut

BAB III LANGKAH LANGKAH KEGIATAN UNTUK MENGEMBANGKAN POSDAYA. Kepala Desa Bojong Renged No. / /Tahun 2014 tentang penetapan

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyatnya. Menurut Tjiptoherijanto (2000) mobilitas penduduk

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

PETA SOSIAL DESA CURUG

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Analisis situasi yang telah dilaksanakan merupakan upaya untuk menggali informasi, potensi dan kendala yang ada

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

I. DESKRIPSI KEGIATAN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB V PENUTUP. Daerah Istimewa Yogakarta, kami mahasiswa KKN divisi II.C.I menarik. perbedaan waktu perencanaan dengan waktu pelaksanaan serta adanya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

2014 PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT.

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Budaya sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Yurika Permanasari, 2 Onoy Rohaeni

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) diartikan sebagai keintegrasian secara menyeluruh baik dibidang keahlian atau disiplin ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program yang harus diikuti semua mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, dimana pelaksanaan KKN ini merupakan proses yang sangat penting terhadap kelangsungan proses akhir masa perkuliahan sebagai salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa. Dengan wahana Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis terhadap realisasi praktis dengan bentuk pengabdian langsung kepada masyarakat, di samping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengembangan ilmu yang didapat sebelumnya. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga memiliki keterampilan dalam mengatasi dan menangani masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat sebagai media untuk belajar membangun hubungan yang integral dalam komunitas masyarakat, sebagai obyek utama yang akan dihadapi kelak setelah menyelesaikan studi. 1

2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) sangat besar manfaatnya bagi para mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya, dimana Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman di lapangan karena mengandung makna yang sangat penting yaitu pendidikan dan pengabdian mahasiswa yang diwujudkan dalam pengenalan dan penghayatan tentang pembangunan masyarakat serta berusaha menciptakan metode-metode pemecahan berbagai masalah dengan menggunakan kemampuan dan keterampilan yang sangat tepat terhadap situasi yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat dalam upaya menerapkan hasil kegiatan perkuliahan yang pernah ditempuh. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan perwujudan dari partisipasi universitas dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan iptek melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti di Kelurahan Teluk Naga. Oleh karena itu, sarana pengembangan akademis mahasiswa Univeristas Muhammadiyah Tangerang (UMT) perlu mengembangkan dan meningkatkan serta melaksanakan program aksinya sebagai perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang utuh, sehingga bisa memahami dan menghayati fenomena sosial di

3 masyarakat secara riil, sebagai pengembangan program dalam proses belajar dan mengajarkan kepada mahasiswa dengan salah satu program yang cukup strategis adalah melalui KKN. Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Muhammadiah Tangerang (UMT) sebagai bentuk pengabdiaan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan fakultas dan Pemerintah Daerah adalah pendekatan-pendekatan berbasis multidisiplin. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan gemblengan multi selektif kearah pengembangan, motivasi dan persepsi, dimana mahasiswa tersebut melaksanakan pengabdiannya. Laporan ini merupakan dokumentasi kerja siswa dalam melaksanakan Kuliah Kerjaa Nyata (KKN) di Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. B. Gambaran Umum Lokasi KKN Nama Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Nama Kepala Desa : Bojong Renged : Teluk Naga : Tangerang : Banten : Suhendra, H.M.S Desa Bojong Renged memiliki wilayah seluas 52 km, Jarak Desa Bojong Renged dari kecamatan Teluk Naga adalah 5 km. Batas-batas Desa antara lain:

4 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Teluk Naga Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Rawa Rengas Sebelah Barat Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Kali Cisadane : Berbatasan dengan Desa Rawa Burung Dan Desa Bojong Renged merupakan wilayah yang lumayan padat penduduknya. Kemudian secara administrasi Desa Bojong Renged dibagi menjadi 16 RW, dan 39 RT dengan jumlah penduduk sekitar 11.517 orang terdiri dari 5935 orang laki-laki dan 5582 orang penduduk perempuan dengan jumlah keluarga 2650 kepala keluarga. C. Keadaan dan Masalah serta Tujuan Pembentukan dan Pengambangan Posdaya 1. Keadaan dan Masalah Keadaan yang terdapat di Desa Bojong Renged seperti keadaan sosial ekonomi, keadaan sosial budaya, dan keadaan sosial keagamaan adalah target observasi tim KKN Bojong Renged 2014. Adapun penjabaran dari setiap keadaan sebagai berikut : a. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bojong Renged dalam mata pencaharian beragam separti karyawan, pedagang, Pegawai Negeri Sipil (PNS) buruh dan pekerjaan lainnya. Adapun secara umum, tentang petani di Bojong Renged bisa dikatakan sebagai petani tradisional yang banyak menanam padi dan sayur sayuran. Hal tersebut disebabkan karena

5 informasi teknologi dan pemasaran hasil pertanian masih kurang. Masyarakat yang memiliki pekerjaan yang beragam mengakibatkan perekonomian di Desa Bojong Renged bisa dikatakan masyarakat kelas menengah. b. Keadaan Sosial Budaya Keadaan sosial budaya masyarakat Desa Bojong Renged dapat dilihat dari adat istiadat yang terjadi baik ritual keagamaan maupun tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Masyarakat Desa Bojong Renged mengenal atau mempunyai tradisi yang sudah lazim. Adapun adat istiadat yang selalu dilakukan oleh masyarakat adalah sebagai berikut : a) Upacara kelahiran bayi b) Selamatan orang meninggal c) Upacara atau pesta khitanan, tengkeban dan pernikahan d) Bancaan atau selamatan satu Syuro e) Bancaan ruahan dan Mauludan serta Rajaban f) Tahlilan bersama c. Keadaan Sosial Keagamaan Masyarakat Desa Bojong Renged 100% beragama Islam, di Desa pun sudah berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai sarana pendidikan agama bahkan hampir disetiap RW sudah terdapat sebuah musholah, masjlis taklim, dan masjid sebagai sarana penunjang kegiatan keagamaan.

6 Berdasarkan identifikasi dan data yang telah diperoleh tim KKN Bojong Renged 2014 dalam program terpadu posdaya di Desa Bojong Renged memfokuskan kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan diantaranya sebagai berikut : a. Kurangnya kesadaran dalam bidang pendidikan. b. Sampah belum dikelola dengan baik. c. Kurangnya pemberdayaan di bidang kesehatan. d. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap lingkungan. e. Masih sedikitnya tingkat kesadaran orang tua untuk ikut dalam kegiatan Posyandu. 2. Tujuan Pembentukan dan Pengembangan Posdaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya merupakan model KKN yang bertujuan untuk membentuk, membina dan mengembangkan posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat mulai pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dan upaya terciptanya tingkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan KKN Terpadu Posdaya dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan dengan mendapatkan penduduk dan keluarga sebagai titik sentrum pembangunan. KKN Posdaya mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya keluarga dan bermasyarakat yang sejahtera.

7 Dari sudut masyarakat penerima program, KKN posdaya membentuk, mengisi, dan mengembangkan lembaga posdaya di kelurahan secara sistematik. Posdaya yang dibentuk merupakan wadah dari keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam bidang agama, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan dalam pengembangan Posdaya yaitu melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pelatihan Pengurus/ Kader Pelatihan ini adalah suatu langkah awal untuk mempersiapkan Pengurus dan Kader melaksanakan kegiatan atau program yang telah dirancang. Latihan dapat dimulai secara bertahap sesuai prioritas program, dukungan tenaga dan sumber-sumber yang tersedia. Pelatihan pengurus dan kader tidak selamanya dilakukan di kelas, tetapi bisa melalui sarasehan, kunjungan ke Posdaya yang maju dan sebagainya. 2. Musyawarah Di Desa/ Kelurahan/ Wilayah Posdaya Dalam rangka mengecek kesiapan untuk memulai kegiatan perlu dilakukan musyawarah di tingkat Kelurahan/ Desa/ Wilayah Administratif Posdaya. Musyawarah ini dilakukan dengan mengundang pengelola/ pengurus dan kader Posdaya, anggota masyarakat yang akan menjadi sasaran program serta golongan

8 masyarakat yang dapat memberikan fasilitas atau dukungan pelaksanaan program Posdaya. 3. Pendampingan dan Pembinaan Pembekalan dalam tahap pelaksanaan termasuk dalam pelaksanaan pendampingan, pemantauan dan pembinaan yang dilakukan oleh mahasiswa secara berlanjut, sehingga kinerja lembaga fungsional dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan yang ditetapkan. 4. Konsultasi dengan Berbagai Pihak Salah satu tugas pembinaan dan pendampingan yang perlu dipelihara oleh mahasiswa adalah melaksanakan konsultasi dengan berbagai pihak untuk terus dapat memperbaiki. 5. Membangun Jejaring Program Agar kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga fungsional dapat berjalan lancar dan terus berkembang, maka mahasiswa perlu memperoleh dukungan dari berbagai pihak serta mengembangkan jejaring program dengan instansi terkait. 6. Mengembangkan Program Secara Bertahap Untuk memperkuat fungsi-fungsi keluarga secara paripurna, maka dalam melaksanakan program dengan memperkuat lembaga yang ada, maka Tim Mahasiswa bersama masyarakat tidak perlu sekaligus membentuk dan membina semua lembaga, tetapi dapat

9 dimulai yang paling mudah dan memilih yang paling diperlukan masyarakat, selanjutnya Posdaya dikembangkan secara bertahap.