BAB I PENDAHULUAN. produksi/operasi merupakan salah satu fungsi pokok dalam kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan usaha. Pesatnya perkembangan teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. perlu diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia ( SDM) untuk

BAB I PENDAHULUAN. ( 10 Agustus 2008). Dengan maraknya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan itu disebabkan karena kebutuhan manusia yang semakin kompleks,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat melalui sarana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior hotel, suasana

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pengiriman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

KEPEMIMPINAN VISIONER

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di Indonesia semakin berkembang dengan pesat dan tajam.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari para karyawannya. Menurut Rivai (2005: 309),

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, kemampuan sumber daya manusia

Laporan Kerja Praktek PT.Astra Daihatsu Motor BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan akan fasilitas alat kesehatan di Indonesia semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Hal ini dikarenakan persaingan usaha yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan sampai kepada pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA JUAL PRODUK, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOSERBA LESTARI BARU DI GEMOLONG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis atau perusahaan dan industri, tergantung pada. investasi dan asset yang dimilikinya. Para pelaku bisnis tersebut

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha.pertumbuhan industri yang semakin meningkat menyebabkan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang ini, semakin banyak kemajuan yang dicapai manusia

2015 SOFT SKILL PADA PEMBELAJARAN DI KAMPUS DAN PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seperti dalam dunia perkuliahan,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat telah banyak merubah wajah. produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia (SDM).

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses produksi/operasi merupakan salah satu fungsi pokok dalam kegiatan bisnis dan manajemen, selain fungsi marketing, sumber daya manusia dan keuangan. Dengan demikian, dalam usaha bisnis dan manajemen lokal, nasional maupun internasional, produksi/operasi sangat berperan penting dalam lingkungan pemasaran yang berbeda-beda. Meluasnya operasi bisnis dari kegiatan operasi lokal ke nasional dan ke internasional dewasa ini memerlukan perilaku khusus bagi kegiatan atau fungsi produksi. Seperti pada lingkungan bisnis yang semakin luas dan lingkungan ekonomi yang semakin interdependen, kegiatan produksi dan bisnis tidak terbatas lagi pada kegiatan lokal. Perkembangan perekonomian yang maju, kegiatan sektor industri jasa semakin berperan tinggi. Menurut Peter F. Drucker mengatakan bahwa di semua negara maju, bertumbuh industri padat pengetahuan yang semakin memperkerjakan jumlah tenaga berpengetahuan. Industri sektor jasa terus bertumbuh sejalan dengan perkembangan industri teknologi tinggi dan informasi. Dimana pertumbuhan ini akan mempengaruhi pada manajemen dan bisnis mikro sebagai unsur ekonomi yang penting. Ekonomi di Indonesia yang sedang bertumbuh pesat dan berorientasi keluar mendorong pertumbuhan industri jasa. Industri jasa keuangan, pariwisata dan perbankan jelas mengalami pertumbuhan yang luar biasa pesatnya begitu juga dengan

perkembangan industri jasa di sektor lain seperti transportasi dan telekomunikasi. Dengan pertumbuhan industri jasa pariwisata sangat membuka peluang pendirian usaha jasa disub bidangnya berupa industri makanan seperti restoran, bakery dan katering. Industri bakery sangat relevan dengan pemanfaatan pesatnya sektor pariwisata. Selain impac dari sektor pariwisata, industri bakery dapat berkembang di masyarakat umum. Perubahan pola makan membuka peluang bagi masyarakat luas, karena bisnis industri bakery tersebut bisa digarap oleh industri besar maupun sekala menengah Perusahaan bakery dapat memberikan andil bagi masyarakat luas dalam pembuatan roti yang harganya dapat dijangkau konsumen lapisan menengah kebawah, tentu saja dengan kreativitas dan naluri bisnis yang dimiliki cukup kompeten. Umumnya industri bakery tersebut akan berkembang diwilayah perkotaan, sekitar daerah industri atau daerah pinggiran kota yang jumlah penduduknya cukup padat. Peluang pengembangan usaha industri bakery tidak terlepas dari analisis permintaan dan penawaran produk. Permintaan produk tampak mengalami peningkatan sejak 2-3 daswarsa yang lalu terutama daerah perkotaan. Dari tahun ke tahun permintaan itu meningkat yang diketahui dari pertumbuhan usaha roti dan kue yang juga meningkat mulai usaha kecil dan besar. Munculnya usaha besar dan prestisius, seperti bread talk, sari roti dan holland bakery tidak akan menghambat dan mematikan produsen kelas kecil dan menengah, karena mempunyai konsumen yang berbeda. Produsen skala industri besar dapat membidik konsumen kelas berduit dengan produknya yang berkualitas prima. Sementara industri bakery kecil hingga

menengah, dapat membidik masyarakat kelas menegah kebawah dengan produk yang berkualitas yang lebih inferior. Industri bekery besar dan menengah sama-sama mempunyai peluang berkembang yang sama baik secara produk jasanya, pemasaran, kepuasan pelanggan dan manajerial. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam industri bakery adalah pemanfaatan perkembangan teknologi ( hard ware / soft ware), product quality,pemasaran dan manajerial (intrinsik/ekstrinsik). Fasilitas fisik atau hard ware adalah sesuatu yang membantu kelancaran proses produksi mulai dari bahan mentah hingga menjadi makanan matang atau roti yang siap di pasarkan. Fasilitas fisik berupa bangunan, ruangan, peralatan masak merupakan aset yang harus di support seluruh karyawan juga pihak pengelola (gugus atas). Namun rasionalisasi dalam sektor jasa sebenarnya menunjukkan bahwa ekonomi pasar akan melakukan seleksi alamiah terhadap industri bakery. Hanya perusahaan-perusahaan yang berhasil mempertahankan atau meningkatkan efisiensi akan mampu bertahan. Untuk meningkatkan efisiensi di bidang jasa, manajemen perlu menerapkan beberapa langkah strategik baik manajerial teknologi, produk, sumber daya manusia dan tingkat relevansi lainnya. Menurut Theodore Levitt ada beberapa perangkat teknologi yang bisa dipakai dalam proses produksi untuk menigkatkan pelayanan jasa yakni : a) teknologi keras ( hard tecnoloies), substitusi pekerjaan yang padat karya dengan mesin, peralatan atau benda fisik lainnya. b) teknologi lunak (soft tecologies), substitusi sistem perencanaan yang terorganisir untuk operasi pelayanan perorangan.

c) teknologi campuran ( hybrid tecnologies), campuran teknologi keras dan lunak untuk menghasilkan efisiensi, pesanan, dan kecepatan dalam proses pelayanan. Untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi ini, industri bakery membutuhakn tenaga kerja profesional untuk memenangkan persaingan dengan dengan industri jasa ang sejenis guna mendapatkan pasar yang luas. Dengan adanya kemajuan teknologi merupakan salah satu sumber keunggulan komparatif pada tingkat nasional dan keungulan kompetitif pada tingkat bisnis mikro. Kemajuan teknologi bisa meningkatkan kuantitas sumber alam yang tersedia dengan dimungkinkannya penemuan-penemuan sumber baru. Dengan kemajuan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja ataupun barang modal dengan meningkatkan produktivitasnya. Dalam persaingan bisnis dan industri, banyak pelaku ekonomi atau bisnis memanfaatkan peralatan teknologi yang maju sebagai senjata bersaing. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pawitra : pemenang persaingan dalam suatau industri adalah perusahaan yang berhasil meraih dan memanfaatkan teknologi sebagai senjata strategis. Selain perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup menjadi faktor pemicu terjadinya perubahah pola konsumsi. Dengan semakin bertambah waktu bekerja, masyarakat semakin bertambah sibuk sehingga mendorong pemilihan makanan dengan penyajian lebih praktis, tetapi beragam. Perkembangan konsumsi roti sangat cepat karena kedudukan roti yang berasal dari negeri barat menjadi makanan yang sangat prestisius. Namun, dengan perkembangan industri makanan dalam hal ini bakery yang berkembang cepat dan harga relatif terjangkau maka perubahan itu menjalar kemasyarakat kelas menengah-kebawah. Oleh karena itu perubahan perilaku

konsumen tersebut membuat industri bakery semakin berkembang kompetitif di Indonesia khususnya. Sehubungan dengan pencapaian resault yang di misi maupun visikan idustri bakery terkait dengan product maka tidak lain diperlukan sumber daya atau kemampuan secara afektif ( mentalitas dan sikap ), psikomotorik ( Improvisasi ) dan kognitif dalam hal manajemen administratif yang baik. Ketiga komponen tersebut harus di manajemen untuk menjalankan fungsi sumberdaya pada sebuah industri bakery. Rendahnya tingkat efisiensi dan produktivitas organisasi perusahaan yang banyak disoroti dewasa ini tidak lepas dari kelemahan kelemahan organisasi dibidang manajerial dan ketenagakerjaan. Manajemen perusahaan bakery pada umunya masih sangat rapuh, terutama karena tidak ditunjang dengan tenaga-tenaga manajer profesional dan tenaga-tenaga kerja terampil. Banyak perusahaan merekrut tenaga kerja yang terampil dan bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Selain itu seorang manager bakery yang profesional harus memiliki hard skill yang merupakan kemampauan atau keterampilan untuk menghasilakan sesuatu yang visibel dan immediate dan soft skill keterampilan yang ada dalam dirinya serta bersifat invisibel. Kemampuan hard skills dan soft skills harus dimiliki oleh setiap orang untuk menghasilkan kinerja yang maksimal, gabungan dari dua kemampuan hard skills dan soft skills akan menghasilkan tenaga yang profesional. Tenaga profesional dapat dihasilkan oleh lembaga yang mempersiapkannya yaitu lembaga pendidikan. Salah satu lembaga yang didirikan untuk mempersiapkan tenaga profesional adalah Lembaga Pendidikan Teknik Kejuruan (LPTK). LPTK merupakan lembaga yang bertujuan mempersiapkan tenaga kerja yang profesional

baik sebagai tenaga kependidikan ataupun tenaga profesional yang terjun langsung di dunia industri. Salah satu LPTK yang bertujuan menghasilkan tenaga profesional dibidang tata boga adalah jurusan Teknik Boga Universitas Negeri Yogakarta. LPTK ini didirikan dengan tujuan untuk mempersiapkan guru-guru profesional jurusan tata boga dan tenaga kerja setingkat dengan manajer di dunia industri jasa boga (Agus Dharma :2000). Manajer merupakan seseorang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi (Hani Handoko:2003). Manajer dibidang industri jasa boga harus mempunyai kemampuan profesional dan kesiapan kerja yang matang agar mampu berkompetensi dengan tenaga kerja yang lainnya. Kemampuan profesional dapat diperoleh dengan pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh LPTK secara maksimal. Disamping itu juga dibutuhkan kerjasama antara LPTK dengan pihak industri jasa boga agar terjadi kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan yang dipersiapkan oleh LPTK dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh pihak industri. Sering terjadinya kesenjangan yang terjadi antara tuntutan kesiapan kerja yang ditetapkan oleh dunia industri dengan materi kurikulum yang diberlakukan oleh pihak LPTK mengaharuskan relevansi oleh kedua belah pihak untuk menjebatani perbedaan tersebut. Upaya ang dapat dilakukan oleh pihak industri adalah dengan melakukan pendekatan yang paling efektif dan tepat perlu dilakukan perusahaan melalui program-program pendidikan manajerial dan teknis yang ada dan relevan dengan kebutuhan organisasi. Pendekatan ini mempercepat proses profesionalisme kerja dan juga menambah nilai bagi sumber daya manusia sehingga dapat mengelola sumbersumber daya perusahaan lainya secara lebih efektif dan efisien.dalam rangka itu,

manajemen perlu melaksanakan secara kontinu kegiatan latihan dan pendidikan, baik di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Disamping itu sangat dipandang perlu untuk melakukan proses evaluasi terhdap materi kurikulum sehingga materi kurikulum yang diberikan oleh LPTK mampu menjawab kebutuhan dunia industri. Pelaksanaan peoses relevansi dan evaluasi materi yang ada di dalam kurikulum LPTK akan membantu LPTK untuk survive sebagai lembaga yang mempersiapkan calon tenaga kerja yang profesional. Hal ini terkait dengan kepercayaan masyarakat untuk bergabung di lembaga tersebut. Matei yang diberikan oleh LPTK harus melihat pada tuntutan kesiapan kerja yang dibutuhkan oleh industri. Cara ang dapat dilakukan antara lain dengan mendatangkan pengusahan atau pekerja industri untuk mengevaluasi isi kurikulum yang diterapkan LPTK atau dengan meminta persepsi dari manajer industri terkait. Persepsi manajer industri mutlak diperlukan sebagai salah satu dasar untuk membenahi isi kurikulum yang diberlakukan LPTK. Melihat pentingnya kesiapan kerja profesional lulusan LPTK ang sesuai dengan tuntutan ang diberlakukan oleh industri, maka penulis ingin mengetahui Persepsi Manajer tentang Kesiapan Kerja Manajer Bakery. B. Identifikasi masalah Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan adanya kesenjangan antara kesiapan tenaga kerja yang dibutuhkan industri dengan kesiapan tenaga kerja yang tersedia. Hal ini yang menyebabkan adanya kesenjangan, dikarenakan kompetensi tenaga yang

tersedia kurang memenuhi syarat. Permasalahan yang dialami manajer bakery dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk kepemimpinan yang harus di siapkan untuk menyikapi variabel variabel dalam industri bakery? 2. Bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global? 3. Bagaimana menangani ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja sehingga dapat mengurangi jumlah pengaguran khususnya sarjana? 4. Bagaimana tuntutan industri terhadap kemampuan kerja seorang manajer bakery? 5. Bagaimana persepsi manajer tentang kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi? C. Batasan Masalah Mengingat banyaknya masalah yang berhubungan dengan persepsi manajer tentang kesiapan kerja yang dibutuhkan sebagai tenaga kerja profesional, maka perlu adanya pembatasan masalah agar permasalahannya terfokus sehingga lebih jelas dan tepat. Sesuai topik sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan dalam penelitian ini di batasi pada Persepsi Manajer Tentang Kesiapan Kerja Yang Dibutuhkan Sebagai Manager Bakery, dengan pertimbangan bisnis bakery bisa menjadi primadona dan adanya trend di masyarakat kita yang bersifat konsumtif, praktis sehingga industri ini harus dikelola dengan baik melalui SDM yang memenuhi kriteria perusahaan (industri).

D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang ada diatas, maka rumusan masalah dapat diajukan sebagai berikut : bagaimana persepsi manajer industri bakery tentang kesiapan kerja yang dibutuhkan sebagai manager bakery? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi manajer industri bakery tentang kesiapan kerja yang dibutuhkan sebagai manager bakery. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Industri a. Memberikan manfaat yang layak bagi industri tentang kesiapan kerja manajer bakery profesional. b. Sebagai bahan informasi yang positif bagi industri tentang cara pemilihan tenaga kerja yang terampil dan profesional. 2. Bagi Jurusan PTBB Program Studi Pendidikan Teknik Boga a. Memberikan informasi pada dunia pendidikan, bidang keahlian Teknik Boga FT UNY tentang penerapan disiplin ilmu, khususnya tentang kesiapan kerja seorang manajer bakery. b. Masukan bagi peneliti yang lain yang berminat untuk meneliti tentang persepsi manajer terhadap kesiapan kerja. 3. Bagi Mahasiswa a. Penelitian ini sebagai sarana bagi mahasiswa Program Studi Teknik Boga untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.

b. Penelitian ini sebagai referensi bagi mahasiswa Program Studi Teknik Boga dalam upaya memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kesiapan kerja di industry bakery. c. Penelitian ini sebagai referensi bagi mahasiswa Program Studi Teknik Boga yang ingin menjadi seorang pemimpin dengan menjadi seorang manajer di industry.