EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ahmad Shidiqi, 2013

NERIS PERI ARDIANSYAH,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

2016 EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE CST STUDIO SUITE PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM ANTENA DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. selama ini proses pendidikan yang dilakukan hanya satu arah, dengan guru

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar (Pembelajaran). Nilai yang baik menunjukkan bahwa proses

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri Pancatengah merupakan Unit Sekolah Baru (USB) dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurbaiti Rahmah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

R, 2015 IMPLEMENTASI TRAINER DIGITAL PORTABLE PADA PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL DASAR MELALAUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal. senantiasa mengharapkan agar siswa-siswanya dapat belajar serta mencapai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan. satunya adalah rendahnya minat belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kelas, merupakan inti dari setiap lembaga pendidikan formal. Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dinamis serta perkembangan yang baik. Menurut Buchori 2001 dalam Trianto

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

1. PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia khususnya Lampung masih banyak. menggunakan pembelajaran yang bersifat tradisional. Salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

depan yang akan dijalani yang diwarnai tantangan dan perubahan. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. budaya dalam bentuk pola pikir. Sebagai proses transformasi, sudah barang tentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknik tes dan non-tes. Dalam teknik tes misalnya pemberian beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dimulai sejak tahun ajaran 2013-2014 kurikulum di Indonesia diubah dari yang sebelumnya KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menjadi Kurikulum 2013. Muhammad Nuh (mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dalam tribun online mengungkapkan bahwa Bisa saja kurikulum tidak berubah, asal industri tidak berubah, akademik tidak berubah dan sosial budaya tidak berkembang. Perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan persoalan yang sangat penting karena kurikulum harus selalu disesuaikan dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu setiap sekolah mulai mencoba menerapkan kurikulum baru tersebut. Salah satu sekolah yang sejak ditetapkan perubahan Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menjadi Kurikulum 2013 langsung menerapkan kurikulum tersebut adalah SMKN 4 Bandung. Sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 sekolah ini langsung menerapkan kurikulum baru tersebut untuk peserta didik angkatan masuk tahun 2013. Banyak yang berubah dari penerapan Kurikulum 2013 ini salah satunya adalah pendekatan pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 guru dituntut untuk lebih membentuk pola pembelajaran yang lebih efektif, yaitu menciptakan pembelajaran Student Centered Learning yaitu proses pembelajaran berpusat pada siswa dan hal ini menunjukan bahwa pembelajaran konvensional sudah tidak bisa lagi diterapkan, karena pembelajaran konvensional lebih menunjukan kepada pembelajaran Teacher Centered Learning yaitu proses pembelajaran berpusat pada guru. Dalam kurikulum 2013 terdapat beberapa model pembelajaran yang disarankan untuk digunakan yaitu Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery Learning. Problem Based Learning merupakan pendekatan yang

2 efektif untuk pengajuan proses berpikir tingkat tinggi. Model pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Model pembelajaran ini mampu untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks. Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan peserta didik kelas X Audio Video SMKN 4 Bandung yang dilakukan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari tanggal 14 Juli - 14 Desember 2014 ditemukan bahwa mata pelajaran Teknik Kerja Bengkel merupakan mata pelajaran yang dianggap peserta didik melelahkan dan membosankan. Peserta didik kurang termotivasi, kurang aktif dan kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas. Keadaan ini mengakibatkan tidak efektifnya kegiatan pembelajaran. Kenyataan ini terlihat dalam proses pembelajaran program keahlian audio video di kelas X SMKN 4 Bandung. Pada pembelajaran Teknik Kerja Bengkel, guru lebih cenderung menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah. Pembelajaran dengan metode ceramah ini memberikan hasil yang kurang maksimal. Karena metode ceramah dilakukan hanya bersifat satu arah. Guru hanya menyampaikan teori saja, tidak ada pertukaran ide dan pengetahuan antara sesama siswa serta siswa dengan guru. Hal ini bisa dilihat dari hasil rekapitulasi nilai ujian tengah semester pada mata pelajaran teknik kerja bengkel di kelas X program keahlian audio video. TABEL 1.1 REKAPITULASI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER KELAS X AVI PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL SMK NEGERI 4 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nilai Presentase Presentase No Kelas KKM < 75 75-90 Jumlah di Bawah KKM di Atas KKM 1 X AVI 1 75 24 11 35 69% 31% 2 X AVI 2 75 21 13 34 62% 38% 3 X AVI 3 75 20 15 35 57% 43% Sumber: Guru Mata Pelajaran TKB SMK Negeri 4 Bandung diolah kembali

3 Dari tabel 1.1 dapat dilihat pencapaian nilai ujian tengah semester yang belum maksimal hingga mencapai 69% pada tahun pelajaran 2014/2015 di Kelas X AVI 1, memiliki arti bahwa lebih dari separuh total siswa kelas X harus mengikuti remedial atau ulangan ulang. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun di dalam pembelajaran di kelas. Inovasi model-model pembelajaran sangat diperlukan dan sangat mendesak terutama dalam menghasilkan model pembelajaran yang dapat memberikan hasil belajar lebih baik. Salah satu model yang disarankan dalam kurikulum 2013 yaitu dengan model problem based learning yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktivitas secara nyata. Seperti dungkapkan oleh Sudi Prayitno (2006) bahwa ciri utama dalam problem based learning yaitu adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, menghasilkan karya dan peragaan. Model Problem Based Learning tersebut tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa tetapi guru berperan sebagai pemandu siswa untuk dapat menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan penyelidikan. Aswi (2006) menyebutkan bahwa model problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran mandiri karena merangsang siswa untuk memecahkan masalah, mencari data, dan menyimpulkan jawaban berdasar data. Dengan kata lain, model ini menuntut siswa agar aktif sehingga mampu memecahkan masalah melalui langkah-langkah sistematis.

4 Model problem based learning mengarahkan siswa untuk membentuk pengetahuan baru melalui langkah analisis terhadap pengetahuan-pengetahuan baru yang mereka kumpulkan. Hal tersebut sangat berlawanan dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Dalam pembelajaran konvensional, guru memberikan pengetahuan baru, lalu menyajikan masalah kepada siswa untuk dibahas dan dipecahkan dengan menggunakan pengetahuan yang telah diberikan. Berdasarkan uraian tersebut untuk mengetahui bagaimana efektivitas model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Efektivitas Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknik Kerja Bengkel di SMKN 4 Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan dan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Rendahnya pencapaian nilai siswa di kelas X SMK Negeri 4 Bandung sehingga membuat guru mata pelajaran Teknik Kerja Bengkel mengubah model pembelajaran konvensional menjadi model yang berpusat pada siswa yaitu model Problem Based Learning. 2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan proses pengajaran cenderung berpusat pada guru, sehingga kegiatan belajar terasa monoton. 3. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada proses belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada pelajaran Teknik Kerja Bengkel (pada saat KTSP mata pelajaran Teknik Kerja Bengkel) dilihat dari hasil UTS, dimana rata-rata peserta didik yang dapat mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di atas 75 hanya 37%. 4. Peserta didik sulit memahami materi dan kurang aktif untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, hal ini berdasarkan hasil wawancara awal dengan beberapa peserta didik kelas X.

5 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan efektivitas penerapan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa, pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada aspek afektif? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor? 4. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan Problem Based Learning dalam mata pelajaran Teknik Kerja Bengkel? 1.4 Batasan Masalah Agar penelitian mudah terarah dan terhindar dari penyimpangan masalah yang sedang diteliti perlu diadakannya pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan terhadap Siswa kelas X SMK Negeri 4 Bandung Program Keahlian Audio Video pada Kompetensi Menerapkan gambar teknik elektronika berdasarkan standar ANSI dan DIN Mata pelajaran Teknik Kerja Bengkel sebanyak 1 kelas. 2. Penilaian diukur dengan menggunakan Pretest dan Postest. Hasil Belajar aspek kognitif diukur menggunakan soal pilihan ganda untuk menghindari bias dari hasil penilaian. 3. Efektivitas model Problem Based Learning pada penelitian ini dilihat dari ketuntasan belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Efektivitas model Problem Based Learning juga dilihat dari respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan pendapat Diamond salah satu kriteria efektivitas ialah minat siswa terhadap pembelajaran.

6 1.5 Tujuan Penelitian Berpedoman pada rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, psikomotor. 2. Untuk mengetahui besar peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, psikomotor. 3. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap penerapan model Problem Based Learning dalam mata pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik. 1.6 Manfaat/ Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi salah satu motivasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi peneliti, diharapkan dapan menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.7 Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan atau struktur organisasi dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulisannya agar lebih sistematis dan terarah dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Adapun sistematika penulisan atau struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan

7 Pendahuluan meliputi : latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan manfaat/ signifikansi penelitian, serta struktur organisasi skripsi. BAB II : Landasan Teori Landasan teori berisi tentang : Konsep-konsep yang berkaitan dengan model Problem Based Learning, langkah-langkah atau tahapan-tahapan menggunakan model Problem Based Learning, hakikat belajar dan hasil belajar peserta didik, pengenalan pada mata pelajaran Teknik Kerja Bengkel, hasil penelitian yang relevan, kerangka berfikir penelitian, dan hipotesis penelitian. BAB III : Metode Penelitian Metode penelitian membahas tentang : lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi, metode penelitian dan justifikasi, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan alasan rasional, serta teknik analisis data. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan uraian tentang tahapan pembelajaran, pengelolaan data penelitian, analisis data hasil penelitian, temuan dan pembahasan hasil penelitian, serta matrik penelitian. BAB V : Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran memuat tentang kesimpulan dari hasil analisis temuan penelitian, serta saran bagi para pembaca dan pengguna hasil penelitian.