BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah strategi pemasaran produk gula putih PT.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara terbesar penghasil rotan di dunia. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. yang juga seiring dengan berubahnya situasi dan kondisi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

Merancang Strategi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

BAB 3 METODE PENELITIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemasaran. Anton Kurniawan, SP., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah. Perkembangan ini dibuktikan dengan semakin banyaknya surat kabar yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap

STRATEGI PEMASARAN PERTEMUAN 8 MUHAMMAD WADUD MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

MODEL SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

Perencanaan Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Kendaraan Motor

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelaku-pelaku dalam pengadaan paprika,

ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melangsungkan hidup, manusia membutuhkan makanan dan. minuman. Hal ini dikarenakan makanan dan minuman merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian difokuskan pada pelaku usaha agroindustri akar wangi binaan

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan komputer di Indonesia diperkirakan meningkat 25% tahun demi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri kerajinan rotan untuk meningkatkan volume penjualan ekspor. Penelitian dilakukan di salah satu industri mebel dan pengolahan rotan yaitu PT. Euroindo Jaya yang beralamat di Kav. Marinir Blok AC No. 7 Pondok Kelapa, Jakarta 13450. Pemilihan PT. Euroindo Jaya sebagai tempat penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa industri tersebut bergerak dalam sektor industri mebel yang telah menghasilkan berbagai macam kerajinan rotan unggulan berupa mebel rotan dan berbagai jenis kerajinan berbahan baku lokal lainnya yang memiliki daya saing cukup tinggi. Selain itu kerajinan rotan PT. Euroindo Jaya memiliki diferensiasi karena desainnya yang unik, telah dipasarkan secara komersial melalui internet, dan produknya telah diekspor ke mancanegara terutama wilayah Europe (French, Italy, Reunion and Martinique), USA dan Canada. 3.2 Desain dan Teknik penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif yang didukung data kuantitatif dengan format deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul di suatu perusahaan yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi. 75

76 Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Rusidi (2006), studi kasus objek peristiwanya hanya satu unit kasus, dapat berupa kesatuan sosial tertentu, seorang, satu keluarga, suatu kelompok atau organisasi dalam suatu masyarakat, suatu komunitas tertentu dan sebagainya. Sebagai ciri kedalaman penelitiannya adalah seluruh unsur-unsur, ciri-ciri dan sifat-sifat proses dan tinggi dari kesatuan sosial itu diteliti dan dianalisis dalam kesatuan sistemnya (systemic). 3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel adalah suatu konsep yang akan menjadi objek pengamatan penelitian yang dinyatakan sebagai gejala yang diteliti (Suryabrata dalam Muh. Idrus, 2007). Sesuai dengan perumusan masalah, maka konsep yang akan diteliti adalah keragaan usaha dan strategi pemasaran yang dilakukan PT. Euroindo Jaya untuk meningkatkan volume penjualan ekspor ditinjau dari variabel-variabel sebagai berikut: 1. Keragaan agroindustri kerajinan rotan. Keragaan agroindustri kerajinan rotan adalah penyelenggaraan usaha dari sisi pengolahan rotan meliputi proses pengadaan bahan baku hingga kegiatan produksi untuk menghasilkan kerajinan rotan yang memiliki nilai tambah serta berdaya saing dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : 1) Pengadaan Bahan Baku. Pengadaan bahan baku adalah usaha dalam menjaga pasokan bahan mentah untuk proses produksi. Dalam pengadaan bahan baku ini, stakeholder dari industri pengolahan rotan menjalin

77 hubungan dengan para petani rotan yang telah dibangun sejak awal berdirinya industri tersebut. Kemitraan dengan para petani rotan sangat penting bagi industri pengolahan rotan untuk menjaga pasokan bahan bakunya supaya tetap tersedia dengan baik. 2) Proses Produksi. Proses produksi adalah proses pengolahan input menjadi output yang memiliki nilai tambah. Kekuatan produksi atau operasi mencakup kapasitas produksi, fasilitas produksi, teknologi produksi yang digunakan, dan efisiensi produksi. 3) Pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk serta nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Kekuatan pemasaran mencakup citra perusahaan atau produk, pemahaman tentang pasar, dan jaringan distribusi. 2. Strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan ekspor kerajinan rotan berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Subvariabel mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut :

78 1) Lingkungan Internal. Lingkungan internal perusahaan adalah kegiatan pokok perusahaan yang terdiri dari keuangan, sumber daya manusia, serta riset dan pengembangan menggambarkan kekuatan internal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan dilihat dari indikator : a) Keuangan. Keuangan adalah administrasi yang mengurusi keluar masuknya uang untuk menjalankan keseluruhan aktivitas usaha suatu perusahaan. Kekuatan keuangan mencakup sumber modal, akses memperoleh kredit, alokasi dana untuk setiap kegiatan perusahaan, dukungan sumber daya keuangan dalam memenuhi kebutuhan dana setiap kegiatan dan efisiensi penggunaan sumber daya keuangan; b) Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam hal tertentu, sehingga sangat dibutuhkan untuk menjalankan kepentingan perusahaan. Kekuatan sumber daya manusia mencakup jumlah tenaga kerja, kualifikasi tenaga kerja, perencanaan sumber daya manusia, perekrutan dan pengembangan tenaga kerja, serta sistem kompensasi. c) Riset dan Pengembangan. Riset dan pengembangan adalah tahapan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan untuk tetap menjaga eksistensi di tengah gempuran para pesaing yang semakin kompetitif. Kekuatan riset dan pengembangan mencakup kualitas riset, relevansi riset dengan kebutuhan pengembangan, ketersediaan sumber daya riset, komitmen manajemen terhadap riset dan pemanfaatan hasilnya, kerjasama dengan pihak lain, serta waktu pelaksanaan riset.

79 2) Lingkungan Eksternal. Lingkungan eksternal adalah Pelaku utama dalam sistem pemasaran dan berada di luar perusahaan yang terdiri dari konsumen, pemasok, perantara dan pesaing. Selain itu lingkungan eksternal berhubungan dengan kondisi di luar perusahaan yang secara tidak langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan ekternal ini dapat dilihat dari indikator : a) Konsumen. Konsumen adalah pengguna dari produk yang telah dihasilkan perusahaan. Kekuatan konsumen mencakup jumlah konsumen dibandingkan dengan jumlah produsen, kemudahan konsumen berpindah dari produsen satu ke yang lain, tingkat kepentingan barang yang dibeli konsumen, tuntutan konsumen dan daya beli konsumen. b) Pesaing. Pesaing adalah para pelaku usaha sejenis yang ikut berkompetisi dalam meraih konsumen. Kekuatan pesaing mencakup cakupan bisnis, penguasaan pangsa pasar, arah tujuan yang ingin dicapai, kinerja pesaing dan strategi pemasaran. c) Perantara. Perantara adalah pihak yang terlibat dalam pendistribusian barang. Kekuatan perantara mencakup tingkat saluran distribusi, jumlah perantara untuk setiap saluran distribusi, pemahaman perantara tentang pasar, pemahaman perantara tentang produk, kemampuan perantara dalam mendistribusikan dan menjual produk, serta hubungan perantara dengan perusahaan.

80 d) Krisis Ekonomi Amerika Serikat dan Eropa. Krisis ekonomi adalah ini telah mempengaruhi penurunan ekspor kerajinan dan mebel berbahan dasar rotan di Indonesia. Turunnya permintaan dari pasar Eropa dan Amerika berdampak hingga ke sentra produksi rotan. e) Kebijakan Pemerintah Mengenai Larangan Ekspor Bahan Mentah Rotan. Kebijakan ini telah diberlakukan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dan mendorong daya saing produk kerajinan rotan di pasar dalam negeri maupun mancanegara. 3. Strategi pemasaran terpadu yang telah dilakukan perusahaan, salah satunya adalah strategi bauran pemasaran (Marketing Mix). Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.. Subvariabel yang dapat dijabarkan terkait dengan strategi bauran pemasaran adalah sebagai berikut : 1) Strategi Produk (Product Strategy). Strategi produk adalah Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. Strategi produk dapat dilihat dari indikator : a) Keanekaragaman produk, yaitu macam kerajinan rotan yang dihasilkan oleh produsen.

81 b) Kualitas, yaitu keunggulan kerajinan rotan yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen serta memberikan nilai manfaat yang dapat dirasakan konsumen itu sendiri. c) Bentuk, yaitu rupa atau wujud desain dari suatu kerajinan rotan. d) Kemasan, yaitu pembungkus luar untuk melindungi kerajinan rotan dari kerusakan saat penyimpanan maupun proses pendistribusian. e) Ukuran, yaitu besaran dari produk yang memiliki nilai dan satuan. f) Tata Letak, yaitu posisi produk yang diatur sedemikian rupa untuk menciptakan kesan keteraturan dan display yang menarik untuk dilihat para calon costumer. 2) Stategi Harga (Price Strategy). Strategi harga adalah penentuan harga suatu produk yang ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Strategi harga dapat dilihat dari indikator : a) Harga dasar, yaitu harga jual dari produsen ke distributor. b) Potongan harga, yaitu potongan harga yang diberikan untuk pembelian barang dalam jumlah tertentu sesuai kesepakatan. c) Rabat, yaitu pemberian potongan diskon untuk periode atau event tertentu untuk meningkatkan penjualan atau menghabiskan sisa stok gudang. d) Cara Pembayaran, yaitu transaksi yang dilakukan produsen, perantara, dan pembeli setelah melakukan kesepakatan dalam jual-beli produk.

82 3) Strategi Tempat (Place Strategy). Strategi tempat adalah penentuan metode penyampaian produk ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk tersebut. dilihat dari indikator : a) Saluran, yaitu chanel atau link distribusi untuk memasarkan kerajinan rotan. b) Ruang lingkup, yaitu batasan wilayah untuk memasarkan kerajinan rotan. c) Lokasi, yaitu tempat yang dijadikan untuk mempromosikan serta menjual kerajinan rotan. d) Pengangkutan, yaitu cara pendistribusian kerajinan rotan dari satu lokasi ke lokasi lain. e) Persediaan, yaitu cara menjaga ketersediaan barang atau pasokan terhadap permintaan kerajinan rotan 4) Strategi Promosi (Strategy Promotion). Strategi promosi adalah berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk yang dijual. Strategi promosi dapat dilihat dari indikator : a) Pemasaran langsung, yaitu kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan langsung kepada calon buyer. b) Media cetak, yaitu media tertulis yang dapat dilihat oleh para calon pembeli melalui koran, majalah, brosur, flyer, dan media cetak lainnya.

83 c) Pameran, yaitu kegiatan dalam rangka memperkenalkan kerajinan rotan untuk menciptakan kesan menarik dan nilai tambah dari kerajinan rotan itu sendiri di mata para konsumen. d) Internet, yaitu media elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk membuka akses kepada masyarakat umum untuk lebih mengenal industri kerajinan rotan terutama produk utama yang dihasilkannya. 4. Analisis Matrik BCG (Boston Consulting Group) dibentuk secara khusus dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi yang paling cocok (Husein, 1999). Analisis Matrik BCG digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pertumbuhan pasar dan nilai pangsa pasar relatif sebagai subvariabel dari strategi pemasaran yang telah dilakukan perusahaan dan diukur berdasarkan data hasil penjualan kerajinan rotan selama dua tahun terakhir. Indikatornya dapat dijabarkan sebagai berikut : 1) Tingkat pertumbuhan pasar (Market Growth) adalah proyeksi tingkat penjualan untuk pasar yang akan dilayani. Biasanya diukur dengan peningkatan persentase dalam nilai atau volume penjualan dua tahun terakhir. Dan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar maka indikator yang dibutuhkan adalah data volume penjualan pada tahun 2010 dan 2011. 2) Nilai pangsa pasar relatif menunjukkan besarnya pangsa pasar dari volume penjualan kerajinan rotan pada PT. Euroindo Jaya dibandingkan dengan produk pesaingnya yaitu CV. Karya Wahana Sentosa. Pangsa pasar relatif itu sendiri adalah bagian penjualan industri total sebuah perusahaan

84 berikut ini : disebuah pasar tertentu. Data yang digunakan adalah data volume penjualan PT. Euroindo Jaya tahun 2010 dan 2011 serta data volume penjualan kompetitor yaitu CV. Karya Wahana Sentosa pada tahun 2010 dan 2011 yang digunakan sebagai pembagi dari total volume penjualan PT. Euroindo Jaya tahun 2010 dan 2011. Operasionalisasi variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Keragaan Agroindustri Pengadaan Bahan Baku Budidaya rotan Persiapan lahan Bibit rotan Penanaman Pemeliharaan Proses Produksi Kemitraan dengan para petani Kontribusi petani dalam menjaga pasokan bahan baku rotan Pengolahan rotan mentah Proses pembuatan mebel rotan Pemungutan hasil Akses penjualan rotan langsung ke perusahaan Pembelian bahan baku Upaya meningkatkan kelestarian dan potensi rotan Menjaga ketersediaan pasokan bahan baku rotan Penggorengan Penggosokan dan pencucian Pengeringan Pelurusan dan pemotongan Pengawetan/pemutihan rotan Pengasapan Sortasi kualitas Pengikatan, penimbangan, dan pembungkusan Proses perancangan Pembentukan dan pembuatan tipe mebel rotan

85 Tabel 3 (Lanjutan). Operasionalisasi Variabel Kekuatan produksi Strategi Pemasaran Pemasaran Lingkungan Internal Perusahaan Citra perusahaan Pemahaman tentang pasar Jaringan distribusi Keuangan Perusahaan Sumber daya manusia untuk produksi mebel rotan Riset dan pengembangan Kapasitas produksi Fasilitas produksi Teknologi produksi Efisiensi produksi Pencitraan yang baik di mata para pelanggan Pengetahuan mengenai pasar ekspor mebel rotan Kerja sama untuk memperluas jaringan pemasaran Wilayah pemasaran mebel rotan Jaringan distribusi untuk pasar di dalam negeri Jaringan distribusi untuk pasar ekspor Sumber modal Akses memperoleh kredit Alokasi dana untuk kegiatan perusahaan Dukungan sumber daya keuangan Efisiensi penggunaan sumber daya keuangan Jumlah tenaga kerja dan pembagian kerja Kualifikasi tenaga kerja Perencanaan SDM Perekrutan dan pengembangan tenaga kerja Sistem kompensasi Kualitas riset Relevansi riset dan kebutuhan pengembangan Ketersediaan sumber daya riset Komitmen manajemen riset dan pemanfaatan hasil Kerja sama dengan pihak lain Waktu pelaksanaan riset

86 Tabel 3 (Lanjutan). Operasionalisasi Variabel Lingkungan Konsumen Eksternal Perusahaan Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pesaing Perantara Dampak krisis ekonomi Amerika Serikat dan eropa Dampak adanya kebijakan pemerintah mengenai larangan ekspor bahan mentah rotan Strategi Produk Jumlah konsumen Kemudahan konsumen berpindah ke produsen lain Tingkat kepentingan barang yang dibeli konsumen Tuntutan konsumen Daya beli konsumen Cakupan bisnis Penguasaan pangsa pasar Arah dan tujuan yang ingin dicapai Kinerja pesaing Strategi pemasaran Tingkat saluran distribusi Jumlah perantara untuk setiap saluran distribusi Pemahaman perantara tentang pasar Pemahaman perantara tentang produk Kemampuan perantara dalam mendistribusikan dan menjual produk Hubungan perantara dengan perusahaan Pengaruh krisis ekonomi Amerika Serikat dan Eropa terhadap penjualan mebel rotan perusahaan Upaya peningkatan volume penjualan ekspor Upaya ekspansi pemasaran Keanekaragaman produk Kualitas Bentuk Kemasan Ukuran Tata Letak

87 Tabel 3 (Lanjutan). Operasionalisasi Variabel Strategi Harga Analisis Matrik BCG (Boston Consulting Group) Strategi Tempat Strategi Promosi Tingkat Pertumbuhan Pasar Pangsa Pasar Relatif Harga dasar Pemotongan harga Rabat Cara pembayaran Saluran Ruang lingkup Lokasi Pengangkutan Persediaan Pemasaran langsung Media cetak Pameran Internet Data volume penjualan mebel rotan tahun 2010 dan 2011 Persentase dalam nilai atau volume penjualan selama dua tahun terakhir Data volume penjualan mebel rotan perusahaan dan pesaingnya tahun 2010 dan 2011 Besarnya pangsa pasar dari penjualan sebuah perusahaan di sebuah pasar tertentu 3.4 Sumber Data/Informasi Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pemilik usaha, pihak marketing perusahaan dan informan dari pihak pengelola usaha PT. Euroindo Jaya. Untuk data sekunder diperoleh dari instansi ataupun database perusahaan, serta dari buku-buku yang relevan, dan penelusuran internet, yang tentunya berkaitan dengan penelitian ini.

88 3.5 Teknik Pengumpulan Data/Informasi Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Observasi. Observasi adalah seluruh kegiatan pengamatan terhadap suatu objek atau orang lain seperti ciri-ciri, motivasi, perasaan-perasaan dan itikad orang lain (Freddy, 2005). Metode observasi dijalankan dengan mengamati dan mencatat pola perilaku orang, atau kejadian-kejadian melalui cara yang sistematis (Malhotra, 1996 dalam Istijanto, 2005). Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan terhadap keragaan usaha kerajinan rotan yang terkait dengan hubungan pelaku industri dengan para petani sebagai penyedia bahan baku dan proses pengolahan atau kegiatan produksi dari hulu ke hilir. Observasi di lapangan juga dilakukan sebagai cara untuk mengetahui dan mendapatkan informasi/data awal sebelum melakukan penelitian. 2. Wawancara. Wawancara dilakukan dengan informan yang terpercaya. Informan yang diwawancarai adalah: 1) Direktur Utama Perusahaan. 2) Tim Marketing Perusahaan 3. Studi Pustaka. Studi pustaka dilakukan melalui pengambilan data-data yang dimiliki instansi atau lembaga maupun berbagai sumber literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.

89 3.6 Rancangan Analisis Data Analisis data adalah pengelompokan, membuat suatu urutan serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca serta menerangkan sesuatu untuk memberikan deskripsi terhadap sesuatu (Nazir, 1987). Analisis data merupakan tindakan mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat untuk menjawab masalah penelitian. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan cara Analisis Deskriptif dan Analisis Matrik BCG sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan analisis ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir, Moh., 2005). Berikut ini merupakan indikator data penelitian yang akan dideskripsikan diantaranya : 1. Mendeskripsikan pola kerjasama atau hubungan stakeholder dengan para petani rotan yang telah dibangun sejak awal berdirinya usaha kerajinan tersebut, khususnya kerja sama dalam pengadaan bahan baku rotan. 2. Mendeskripsikan proses produksi kerajinan rotan PT. Euroindo Jaya. 3. Mendeskripsikan pemasaran untuk penjualan ekspor rotan. 2. Analisis Matrik BCG (Boston Consulting Group) Matrik BCG adalah internal-external (IE) matrik yang dibentuk secara khusus dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi yang paling cocok (Husein, 1999).

90 Matrik BCG digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif dari kerajinan rotan PT. Euroindo Jaya. Sebelum melakukan analisis matrik BCG, terlebih dahulu harus melakukan analisis deskriptif pada variabel lingkungan internal dan ekternal perusahaan serta strategi bauran pemasaran dengan indikator yang akan dideskripsikan sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan lingkungan internal yang berhubungan dengan kekuatan keuangan, SDM, dan kekuatan riset serta pengembangan. 2. Mendeskripsikan lingkungan eksternal yang terkait dengan konsumen, pesaing, perantara, krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa serta adanya kebijakan pemerintah mengenai larangan ekspor rotan mentah yang akan mempengaruhi penjualan ekspor rotan perusahaan. 3. Mendeskripsikan strategi produk (product strategy) yang dilakukan PT. Euroindo Jaya selama tahun 2010 dan 2011 yang meliputi keanekaragaman produk, kualitas, bentuk, kemasan, ukuran, dan tata letak. 4. Mendeskripsikan strategi harga (price strategy) yang dilakukan PT. Euroindo Jaya selama tahun 2010 dan 2011 yang meliputi harga dasar, potongan harga, dan cara pembayaran. 5. Mendeskripsikan strategi tempat (place strategy) yang dilakukan PT. Euroindo Jaya selama tahun 2010 dan 2011 yang meliputi saluran, ruang lingkup, lokasi, pengangkutan, dan persediaan. 6. Mendeskripsikan strategi promosi (promotion strategy) yang dilakukan PT. Euroindo Jaya selama tahun 2010 dan 2011 yang meliputi iklan, pemasaran langsung, media cetak, pameran, dan internet.

91 Strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang dilakukan PT. Euroindo Jaya rotan sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal industri tersebut. Analisis matrik BCG mengukur tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar relatif berdasarkan data penjualan ekspor kerajinan rotan yang dihubungkan dengan strategi pemasaran yang telah dilakukan selama kurun waktu tertentu. Indikator dari subvariabel tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif adalah sebagai berikut : 1. Tingkat pertumbuhan pasar diukur dari peningkatan persentase dalam nilai atau volume penjualan dua tahun terakhir. Dan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar maka indikator yang dibutuhkan adalah data volume penjualan pada tahun 2010 dan 2011. Secara sederhana, tingkat pertumbuhan pasar (market growth rate) dalam satu vertikal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Tingkat Pertumbuhan Pasar = X 100% 2. Nilai pangsa pasar relatif diukur dari bagian penjualan industri total sebuah perusahaan disebuah pasar tertentu. Data yang digunakan adalah data volume penjualan PT. Euroindo Jaya tahun 2010 dan 2011 serta data volume penjualan kompetitor yaitu CV. Karya Wahana Sentosa pada tahun 2010 dan 2011 yang digunakan sebagai pembagi dari total volume penjualan PT. Euroindo Jaya tahun 2010 dan 2011. Secara sederhana pangsa pasar relatif (relative market share) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

92 Pangsa Pasar Relatif (2010) = X Pangsa Pasar Relatif (2011) = X Hasil Analisis Matrik BCG pada strategi pemasaran kerajinan rotan yang telah dilakukan oleh PT. Euroindo Jaya untuk meningkatkan volume penjualan ekspor secara khusus dapat memberikan informasi mengenai keberhasilan dalam pencapaian PT. Euroindo Jaya untuk meraih posisi pasar yang ideal sekaligus memberikan masukan bagi industri kerajinan rotan tersebut untuk meningkatkan produktivitas yang memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi pemasaran yang paling efektif. 3.7 Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan perincian sebagai berikut: No Fase-Fase Penelitian Lamanya 1 Survey Tempat Penelitian Januari 2012 2 Penulisan Usulan Penelitian Februari 2012 Maret 2012 3 Penelitian dan Pengumpulan Maret 2012 April 2012 Data/Informasi 4 Pengolahan Data/Informasi April 2012 5 Penulisan Skripsi April 2012 Selesai