PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG.

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Universitas Bung Hatta

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BOWLING KAMPUS DISERTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TEKNIK KNOW WANT LEARNED HOW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 05 BATAM

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 29 PADANG

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN KAYU KALEK PESISIR SELATAN ARTIKEL

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Untuk Mendaftar Wisuda. Oleh: ELPI JULIANTI NPM

Keywords: campuses bowling strategy, comprehension of mathematical concept

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Irma Khairoes 1, Zulfa Amrina 1, Fazri Zuzano 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COLLEGE BALL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

Keyword : Everyone Is A Teacher Here, Learning Activity, Speedtest, Study Result.

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Monica Mayang Sari 1, Khairudin 1, Fazri Zuzano 1,

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TANJUNG JABUNG TIMUR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

ABSTRACT. mathematical

Oleh. Rengga Suci Anita Putri * ), Rina Febriana** )

BAB III METODE PENELITIAN


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

Tri Pandi Putra NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

Meina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH Siska Hastrayusi 1, Fazri Zuzano 1, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail :jhastrayusi@gmail.com Abstract Learning process in Senior High School 1 Reteh grade XI Social is not effective, there are many students less partisipaton so that cause mathematics learning students process tend being low. For solve this problem one effort can do is implementing cooperative learning model team game tournament with a crossword puzzles. This research purpose is to determine the activities and result of learning mathematics by student which implementing cooperative learning model team game tournament with a crossword puzzles. This research is a experimental research and the subject of this research is a student of Senior High Schol 1 Reteh grade XI Social, which consists of a sample class that is a class of 32 experimental and control classes totaling 31 students. Taking sample is done with a random sampling technique. The instrument of research is piece of student learning observation andresult of learning test. The data activity is analyze with a percentage and result oflearning is analyze by the average difference with use t-test, retrieved =3,64and =1,663 this retrieved > it mean accepted. It can be conluded implementing cooperative learning model team game tournament with a crossword puzzles can be increasing the activity and result of learning. Key words : Team Game Tournament, Puzzle Cross, learning student, result of Pendahuluan Matematika merupakan pengetahuan yang mempunyai peran yang sangat besar, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia pendidikan. Menyadari pentingnya peranan matematika maka sudah selayaknya aspek-aspek yang mendukung pembelajaran matematika harus menjadi perhatian utama. Ini dimaksudkan agar pembelajaran matematika dapat berjalan dengan baik dan berkualitas. Melihat betapa pentingnya pelajaran matematika, sangat bijaksana jika menciptakan kondisi yang menyenangkan didalam proses belajar mengajar matematika agar siswa 1

tertarik dalam mempelajari matematika dan mempunyai rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Agar tercipta kondisi belajar yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan, tugas guru adalah mengusahakan suasana kelas selama pembelajaran berlangsung dalam kondisi yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Salah satu pembelajaran kooperatif yang tepat adalah Team Game Tournament(TGT). Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika, karena model pembelajaran ini lebih banyak fokus pada kreatifitas siswa akan proses pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diperkirakan dapat mengembangkan potensi siswa dalam kelompok, seperti terjadinya hubungan saling membutuhkan diantara anggota kelompok yang menimbulkan motivasi, mengembangkan semangat kerja kelompok dan semangat kebersamaan, serta menumbuhkan komunikasi yang efektif dan semangat kompetisi diantara anggota kelompok. Dalam TGT siswa memainkan permainan akademik atau turnamen untuk mengganti tes individu dengan anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes kemampuan siswa dari penyampaian pembelajaran di kelas dan kegiatan kegiatan kelompok. Permainan itu dimainkan pada mejameja turnamen dapat diisi oleh wakil kelompok yang berbeda beda yang memiliki kemampuan yang setara. Permainan itu berupa pertanyaan pertanyaan yang ditulis pada kartu kartu yang diberi angka. Tiap tiap siswa akan mengambil kartu dan mengerjakan soal yang sesuai dengan kartu tersebut. Turnamen ini dapat dijadikan review materi pelajaran. Adapun komponen Pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dikemukakan Slavin (2005:166), yaitu:. 1) Presentasi Kelas Presentasi kelas digunakan guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi atau dapat juga dengan audio visual. Fokus 2

presentasi kelas berbeda dengan presentasi kelas biasa, karena hanya menyangkut pokok- pokok materi dan teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa harus menyadari bahwa kecermatannya sangat menunjang keberhasilan belajar selanjutnya dan akan menentukan nilai mereka. 2) Team Team terdiri dari empat hingga enam siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari team ini adalah memastikan bahwa semua anggota team benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan game dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya,team berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota team ada yang membuat kesalahan. 3) Game Game pada TGT terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di meja tournament dengan tiga orang siswa yang masing-masing mewakili team yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing. 4) Tournament Tournament adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan team telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar 3

kegiatan. Pada tournament pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja tournament, tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pda meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini memunginkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor team mereka jika mereka melakukan yang terbaik. 5) Rekognisi Team Team akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor team siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Selain itu, untuk memaksimalkan penerapan model pembelajaran tipe TGT ini, pada saat tournament soal berbentuk Teka-teki Silang. Teka-teki Silang ( TTS ) merupakan salah satu model belajar aktif yang termasuk dalam reviewing models (model pengulangan). Model ini berhubungan dengan cara- cara untuk mengingat dan menguji kembali apa yang telah mereka pelajari. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Silberman (2009: 239) Salah satu cara yang paling meyakinkan untuk menjadikan belajar tepat adalah menyertakan waktu untuk meninjau apa yang telah dipelajari. Pembelajaran aktif tipe Teka-teki Silang meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang telah mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan sehingga membuat siswa tidak jenuh dan tidak bosan dalam belajarmampu memberikan kesan yang lebih dalam pada proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Disertai TTS ini menjelaskan bahwa siswa mampu mengeksplorasikan dirinya baik secara individu maupun secara berkelompok, karena pada model pembelajaran ini setiap siswa mempunyai tanggung jawab terhadap kelompok nya, sehingga siswa termotivasi untuk terus belajar agar kelompok nya menjadi pemenang tournament. Oleh karena itu, penerapan model pembelajran kooperatif tipe TGT Disertai TTS pada Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Reteh diharapkan mampu untuk membuat siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran.. 4

Dengan demikian, harapan akhirnya adalah hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Disertai TTS lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Metodologi Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian eksperimen adalah metode yang membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol yang tidak memperoleh perlakuan (Sukardi: 2007). Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 1 Reteh Tahun Pelajaran 2013/1014. Penentuan sampel menggunakan teknik Random Sampling atau sampling acakyaitu pengambilan sampel secara acak dimana tiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil menjadi sampel (Sudjana, 2005: 169). Variabel terikat yang diukur adalah hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan tes yang diberikan di akhir pokok bahasan. Instrumen yang digunakan yaitu tes hasil belajar. Prosedur penelitian dapat dibagi atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Pada tahap persiapan, penulis mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, seperti: menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan soal tournament yang diberikan pada saat pertemuan dan soal tes akhir. Selanjutnya tahap pelaksanaan, pada tahap ini pembelajaran yang diberikan kepada kedua kelas sampel berdasarkan standar proses, sedangkan perlakuan terhadap kedua sampel berbeda. Perlakuan diberikan penulis pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Game Tournament Disertai Teka-teki Silang. Pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Terakhir yaitu tahap penyelesaian, pada tahap ini dilakukan analisis data yang didapat selama penelitian. Menganalisis data dengan melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis memiliki syarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas 5

dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors. Selanjutnya, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F. Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian melakukan uji hipotesis yang bertujuan untu mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kelas sampel. HasildanPembahasan A. Hasil Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 3 Februari sampai 28 Februari 2014.Dalam bagian ini dibahas pendeskripsian dari aktivitas danhasil belajar siswa.data tentang aktivitas siswa pada kelas eksperimen diperoleh melalui lembar observasi. Pengamatan dilakukan pada setiap kali pertemuan oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh dua orang observer yang dilaksanakan pada pertemuan I sampai pertemuan VI. Dari hasil observasi secara umum persentase indikator naik tiap pertemuannya, namun ada beberapa indikator yang persenatse nya naik turun disebabkan oleh beberapa kendala. Dari analisis yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : Gambar 1 Grafik Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan Gambar 1 di atas, terlihat bahwa secara umum persentase siswa yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran matematika dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Disertai Teka-teki Silang cenderung mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan keenam Untuk menarik kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil belajar, dilakukan analisis secara statistik. Sebelum melakukan uji hipotesis dengan t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji kenormalan data skor hasil belajar digunakan uji liliefors. Uji 6

normalitas dilakukan pada kedua kelas sampel dan didapat harga L 0 dan L tabel, pada taraf nyata 0,05, seperti pada tabel berikut : Tabel 2 : Hasil Uji Normalisasi Data Tes Akhir Matematika Siswa Kelas N L 0 L tabel Eksperimen Kontrol Dari tabel diketahui bahwa harga L hitung (L 0 ) untuk kedua kelas sampel lebih kecil dari L tabel atau L 0 < L tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal. Sedangkan, uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas sampel memiliki variansi yang homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas digunakan rumus uji F dengan hipotesis : H 0 : 2 2 H 1 : dengan kriteria 1 2. dan 2 2 1 2 Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan, diperoleh nilai F hitung = 1,19, sedangkan nilai F tabel = 2,49, sehingga diperoleh 29 27 0,0934 0,1096 0,1634 0,1682,artinya kedua kelas sampel mempunyai variansi homogen untuk α = 0,1 (terima H0). Karena kedua kelas berdistribusi normal dan homogen maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan rumus t-test. Dari data yang diperoleh terlebih dahulu dihitung harga simpangan baku gabungan kedua kelompok, didapat nilai s = 16,44. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus t, didapat nilai t = 3,58. Dari daftar distribusi t dengan dk = 54pada taraf kepercayaan didapat t (0,95,54) = 1,66 sedangkan t hitung = 3,58. Karena t hitung > t tabel, berarti H 0 ditolak atau terima H 1, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Game Tournament Disertai Teka-teki Silang lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 1 Reteh Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Pembahasan Proses pembelajaran di kelas eksperimen dilaksanakan dengan 7

model pembelajaran Kooperatif tipe Team Game Tournament Disertai Teka-teki Silang. Selama proses pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament Disertai Teka-teki Silangs iswa yang kurang aktif mulai terlibat dalam proses pembelajaran, siswa berdiskusi dengan anggota kelompok untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru, kemudian bertanding di meja tournament. Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional, penulis menerangkan materi pembelajaran dan memberikan contoh soal, kemudian memberikan latihan dan meminta siswa untuk mengejakan latihan tersebut di papan tulis, namun siswa yang maju ke depan kelas untuk mengerjakan latihan hanya siswa yang pintar saja. Penulis sudah berusaha menyuruh siswa yang lain untuk mengerjakan soal tetapi tidak ada yang mau, alasanya mereka belum selesai dan malas, sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif. Namun demikia pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament Disertai Tekateki Silang memberikan dampak positif terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika kelas XI IPS SMAN 1 Reteh. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dipaparkan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar matematika siswa kelas XI IPS SMAN 1 Reteh Tahun Pelajaran 2013/2014 yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament Disertai Teka-teki Silang secara umum mengalami peningkatan setiap pertemuannya. 2. Hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS SMAN 1 Reteh Tahun Pelajaran 2013/2014 yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament disertai Teka-teki Silang lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. 8

SARAN Sehubungan dengan penelitian yang dilaksanakan maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Guru matematika disarankan dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament disertai Teka-teki Silang dalam pembelajaran untuk meningkatkan aktvitas dan hasil belajar matematika siswa. 2. Penelitian ini masih terbatas pada aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melanjutkan penelitian dengan variabel dan pokok bahasan yang lain. Daftar Pustaka Silberman, Melvin I. 2009. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Jakarta: nusamedia Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Slavin. 2005. Cooperative Learning Theon Research and Pratice. Boaton Allyn and Bacon. Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 9