FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI TERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. kutipan langsung dari berbagai sumber. Data data yang digunakan dalam penelitian ini

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHATANI TERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO Titis Krismadita, Sutarto, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax.(0271) 637457 E-mail: titiskrismadita@gmail.com. Telp. 08562581363 Abstract: This research is aims to know the cost, revenue, profit, influence factors and the factors that most influence the broiler poultry farm profits in Pengasih District Kulon Progo Regency. The basic method of this essay is descriptive and analytical use of survey techniques. The determination of the samples is conduted by multistage cluster random sampling method. Data analysis methods used analysis of cost, revenue, profit and multiple linear regression analysis using SPSS. Based on the results obtained the equation persamaan Ln Y = 6,776-0,490 ln X 1 + 0,028 ln X 2-0,377 ln X 3-2,495 ln X 4-0,751 ln X 5 + 0,339 ln X 6 + 0,507 ln X 7-0,859 ln X 8. The model has a R 2 value of 84,9%. From the results of the t-test using 95% confidence level is known that the factors that affect the profit is labor costs, feed costs, drug costs, the selling price and mortality, whereas no effect factor is the experience of a business, the cost of DOC and heating costs. The factors that most affect the profits of farming broiler chickens in Pengasih District Kulon Progo Regency is the selling price. Keywords : Farming, Profit, Broiler, Selling Price, Mortality Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, pengaruh faktor-faktor serta faktor yang paling berpengaruh terhadap keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan teknik survei. Penentuan sampel dilakukan dengan metode multistage cluster random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan, keuntungan dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan persamaan Ln Y = 6,776-0,490 ln X 1 + 0,028 ln X 2-0,377 ln X 3-2,495 ln X 4-0,751 ln X 5 + 0,339 ln X 6 + 0,507 ln X 7-0,859 ln X 8. Model mempunyai nilai R 2 sebesar 84,9%. Hasil uji t menggunakan tingkat kepercayaan 95% diketahui bahwa faktor yang berpengaruh terhadap keuntungan adalah tenaga kerja, pakan, obat-obatan, harga jual dan mortalitas, sedangkan faktor yang tidak berpengaruh adalah pengalaman usaha, bibit dan pemanas. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo adalah harga jual. Kata Kunci : Usahatani, Keuntungan, Ayam Pedaging, Harga Jual, Mortalitas

PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Salah satu subsektor pertanian yang memiliki peran yang cukup penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia adalah subsektor peternakan. Peternakan terdiri atas ternak besar seperti ternak sapi perah, sapi potong, kambing, domba dan babi, ternak kecil seperti ternak kelinci serta ternak unggas seperti ternak itik, ayam petelur, ayam pedaging, ayam buras, dan burung puyuh. Subsektor peternakan di Kabupaten Kulon Progo berperan dalam menopang perekonomian daerah khususnya peternakan unggas ayam yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat khususnya bagi masyarakat Kulon Progo. Terutama konsumsi kebutuhan protein dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui pemenuhan makanan yang seimbang. Hal tersebut sesuai dengan yang diutarakan oleh Al-Masad (2010) yaitu daging unggas menyediakan protein dari segi kualitas dan kuantitas yang dapat mengurangi masalah pasokan protein hewani dalam waktu singkat jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Berdasarkan data Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa kondisi ayam pedaging memiliki laju pertumbuhan populasi per tahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa minat peternak untuk mengusahakan ternak ayam pedaging tinggi. Hal tersebut dikarenakan ternak ayam pedaging memberikan keuntungan yang tinggi bagi peternak ayam pedaging di Kabupaten Kulon Progo. Tabel 1. Kondisi Peternakan Ayam di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2008-2012 No. Tahun Jenis Data 2008 2009 2010 2011 2012 Satuan 1. Ayam Buras Jumlah populasi 688 695 763 784 782 Ekor/th (ribu) Jumlah produksi telur 421 346 487 494 502 Kg (ribu) Jumlah produksi daging 772 486 793 834 848 Kg (ribu) Laju pertumbuhan populasi per tahun -0,32 1,02 9,77 2,81 % 2. Ayam Petelur Jumlah populasi 442 705 655 742 763 Ekor/th (ribu) Jumlah produksi telur 2.876 4.355 4.618 5.575 5.952 Kg (ribu) Jumlah produksi daging 243 783 405 441 459 Kg (ribu) Laju pertumbuhan populasi per tahun 0,02 59,67-7,15 13,34 % 3. Ayam Pedaging Jumlah populasi 1.220 1.221 1.236 1.306 1.253 Ekor/th (ribu) Jumlah produksi daging 2.013 2.051 2.101 2.194 2.117 Kg (ribu) Laju pertumbuhan populasi per tahun -0,78 0,11 1,25 5,30 % Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, 2012

Usaha peternakan ayam pedaging diusahakan secara komersial oleh peternak dengan skala usaha yang bervariasi mulai dari skala kecil sampai dengan skala yang besar, selain itu menurut Cahyono (1995), ayam pedaging mempunyai kemampuan tumbuh dan berkembang sangat cepat yaitu pada umur 5-6 minggu ayam sudah dapat dipanen dengan berat rata-rata 1,75 kg. Kecamatan Pengasih merupakan daerah dengan jumlah populasi ayam pedaging terbesar dengan jumlah populasi sebesar 271.000 ekor (Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, 2012). Populasi ayam pedaging tersebar di 5 desa yaitu Desa Sidomulyo, Pengasih, Karangsari, Sendangsari dan Margosari. Jumlah populasi ternak ayam pedaging tersebut menunjukkan bahwa ternak ayam pedaging dapat memberikan keuntungan bagi peternak, dimana keuntungan merupakan tujuan dari adanya usaha peternakan ayam pedaging yang diusahakan secara komersial dengan kelebihan ayam dapat dipanen dalam waktu singkat. Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan ayam pedaging perlu diperhatikan agar dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh peternak ayam pedaging. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan, maka peternak dapat memaksimalkan keuntungan dari beternak ayam pedaging. Untuk itu peternak perlu mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap keuntungan. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual (Surakhmad, 1994). Sedangkan teknik pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik survei, yaitu teknik penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data (Singarimbun dan Effendi, 1989). Penentuan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan lokasi dengan jumlah populasi ternak ayam pedaging terbesar. Kabupaten Kulon Progo dipilih sebagai lokasi penelitian karena ternak ayam pedaging di Kabupaten Kulon Progo memiliki laju pertumbuhan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kecamatan Pengasih digunakan sebagai lokasi penelitian dipilih berdasarkan jumlah populasi ternak ayam pedaging terbesar di Kabupaten Kulon Progo yaitu sebesar 271.000 ekor. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah multistage cluster random sampling (acak kelompok banyak tahap) populasi dibagi terlebih dahulu dalam kelompok-kelompok yang homogen berdasarkan sumber keragaman yang telah diketahuidan pengelompokan dilakukan melalui beberapa tahap untuk kemudian dari masing-masing kelompok diambil sampel secara acak sederhana sebanyak menurut proporsionalnya atau minimal 1 (satu) (Irianto dan Totok, 2011). Pada teknik ini pengelompokan dilakukan

beberapa tahap yaitu pertama dikelompokkan berdasar letak desa, skala usaha, kemudian pemilihan responden dilakukan secara random atau acak yaitu semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi responden yang dilakukan dengan cara undian. Menurut Soekartawi (2006), cara undian pada prinsipnya dilakukan dengan mendaftar semua anggota populasi kemudian dipilih responden sesuai dengan hasil undian. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Analisis Biaya Usahatani Ternak dengan rumus: C = TFC+TVC.(1) Keterangan: C adalah total biaya alatalat luar, TFC adalah total biaya tetap, dan TVC adalah total biaya variabel dengan satuan Rp/periode. Selanjutnya untuk mengetahui total biaya menghasilkan dihitung dengan rumus: TC = C+Bmi..(2) Keterangan: TC adalah total biaya menghasilkan, C adalah total biaya alat-alat luar dan Bmi adalah bunga modal investasi dengan satuan Rp/periode. Analisis penerimaan usahatani ternak ayam pedaging dengan rumus: TR = Y.P.B...(3) Keterangan: TR adalah total penerimaan usahatani ternak ayam pedaging satuan Rp/periode, Y adalah jumlah ternak ayam pedaging yang hidup satuan ekor, P adalah harga ayam pedaging satuan Rp/kg, B adalah rata-rata berat ayam pedaging setiap periode satuan kg/periode. Analisis keuntungan usahatani ternak ayam pedaging dengan rumus: K = TR-TC.. (4) Keterangan: K adalah keuntungan usahatani ternak ayam pedaging, TR adalah total penerimaan usahatani ternak ayam pedaging, dan TC adalah total biaya menghasilkan usahatani ternak ayam pedaging) dinyatakan dalam Rp/periode. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Dengan model regresi: ln Y = ln bo+ b 1 ln X 1 + b 2 ln X 2 + b 3 ln X 3 + b 4 ln X 4 + b 5 ln X 5 + b 6 ln X 6 + b 7 ln X 7 + b 8 ln X 8 + b 9 ln X 9 + e..(4) Keterangan: ln Y adalah log natural keuntungan usahatani satuan Rp/periode, ln bo adalah log natural intersep, b 1 -b 7 adalah nilai koefisien dari masing-masing variabel, ln X 1 adalah log natural tenaga kerja satuan Rp/periode, ln X 2 adalah log natural skala usaha ekor/periode, ln X 3 adalah log natural pengalaman usaha satuan tahun, ln X 4 adalah log natural bibit/doc satuan Rp/periode, ln X 5 adalah log natural pakan satuan Rp/periode, ln X 6 adalah log natural obat-obatan Rp/periode, ln X 7 adalah log natural pemanas satuan Rp/periode, ln X 8 adalah log natural harga jual satuan Rp/kg, dan ln X 9 adalah log natural mortalitas satuan %. Pengujian asumsi klasik dengan melakukan uji normalitas, jika data normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis diagonalnya. Uji multikolinearitas, apabila nilai PC< 0,8 maka antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas dan jika

nilai VIF dan TOL < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas. Selanjutnya uji heteroskedastisitas, apabila tidak terbentuk pola tertentu (menyebar secara acak) pada hasil scatterplot, maka menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji autokorelasi, apabila nilai Durbin Watson diantara 1,65-2,35 maka tidak terjadi autokorelasi (Suliyanto, 2011). Pengujian statistik dilakukan untuk mengetahui keabsahan suatu model agar suatu model tidak diragukan lagi (Gujarati, 2010). Pengujian statistic meliputi nilai R 2, Uji F dan Uji t dari hasil output. Nilai R 2 menyatakan berapa besar proporsi (%) variasi variabel tak bebas bisa dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi, dimana nilai R 2 berkisar antara 0-1, semakin mendekati 1 maka semakin besar proporsi variasi variabel tak bebasnya. Uji F untuk mengetahui tingkat pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebasnya. Uji t untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya dengan tingkat kepercayaan dan tingkat signifikansi (α) tertentu, dengan rumus (Suliyanto, 2011). Analisis faktor paling berpengaruh terhadap keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo menggunakan koefisien beta. Variabel yang dapat dibandingkan koefisien beta-nya hanyalah variabel independen yang mempunyai t-hitung signifikan. Variabel yang koefisien betanya paling tinggi adalah variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap variabel dependen (Arief, 1993). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Peternak Sampel Karakteristik peternak sampel merupakan gambaran umum mengenai latar belakang dan keadaan petani yang berkaitan dengan usahatani ternak ayam pedaging. Karakteristik peternak sampel usahatani ternak ayam pedaging dapat dilihat pada Tabel 2. Rata-rata umur sampel peternak ayam pedaging masih tergolong dalam umur produktif yaitu 14-65 tahun. Hal ini dikarenakan pada umur yang produktif, peternak cenderung memiliki tenaga yang lebih tinggi. Umur produktif cenderung memiliki beban tanggungan keluarga sehingga memiliki semangat kerja yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Tabel 2. Karakteristik Peternak Sampel Usahatani Ternak Ayam Pedaging No. Uraian Keterangan 1. Rata-rata usia peternak (tahun) 41 2. Rata-rata jumlah ternak (ekor) 4.500 3. Rata-rata pendidikan peternak (tahun) 9 4. Rata-rata pengalaman usaha peternak (tahun) 4 5. Rata-rata jumlah anggota keluarga (orang) 4 6. Rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif dalam UT ternak ayam pedaging (orang) 1 Sumber : Analisis Data Primer, 2014

Peternak berumur produktif akan lebih terampil dalam melakukan kegiatan usahatani ternak ayam pedaging sehingga mampu meningkatkan keuntungan usahataninya. Skala usaha ternak akan berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh peternak. Skala usaha ternak di Kecamatan Pengasih termasuk ke dalam skala kecil atau peternakan rakyat yaitu antara 1.000-25.000 ekor. Peternakan rakyat memiliki beberapa karakter yaitu modal terbatas, kontinuitas usaha sepanjang tahun tidak berjalan lancer, kandang dibangun sederhana dan dekat dengan tempat tinggal, serta kepemilikan bersifat perseorangan. Rata-rata tingkat pendidikan sampel peternak ayam pedaging adalah 9 tahun atau tamat SMP. Tingkat pendidikan peternak berpengaruh terhadap sikap peternak dalam mengambil keputusan terkait kegiatan usahatani yang dilakukannya seperti pemilihan bibit, pakan, obatobatan, pakan, mitra kerjasama, penggunaan tenaga kerja dan teknik pemeliharaan. Lama pengalaman berusahatani ternak ayam pedaging juga berpengaruh terhadap pengetahuan yang diperoleh para peternak dalam mengusahakan usahatani ternak ayam pedaging. Peternak ayam pedaging sudah cukup lama mengusahakan usahatani ternak ayam pedaging. Hal ini dikarenakan ternak ayam pedaging dapat memberikan keuntungan dan resiko kerugian kecil dengan adanya kemitraan. Jumlah anggota keluarga peternak menjadi indikator seberapa banyaknya tanggungan keluarga peternak. Semakin banyak jumlah anggota keluarga peternak maka akan semakin tinggi tanggungan keluarga peternak dengan kebutuhan hidup keluarga yang lebih tinggi. Keadaan demikian menjadi motivasi peternak dalam mengusahakan usahatani untuk lebih giat dan terampil, sehingga akan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Kegiatan usahatani ternak ayam pedaging rata-rata menggunakan tenaga kerja dalam atau tenaga kerja dari keluarga sebanyak 1 orang dan selebihnya dibantu oleh tenaga kerja luar. Hal ini dikarenakan kegiatan usahatani ternak ayam pedaging cukup berat memerlukan fisik yang kuat dan tenaga yang cukup banyak. Selain itu, anggota keluarga peternak cenderung lebih memilih untuk bekerja di sektor lain. Peternakan ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo melakukan kerjasama dengan perusahaan mitra. Kemitraan yang terjalin yaitu kemitraan inti plasma, yaitu perusahaan mitra sebagai inti dan peternak sebagai plasma. Adanya kemitraan akan memberikan jaminan serta menekan kerugian peternak apabila terjadi gagal panen dalam beternak. Tabel 3. Rata-Rata Biaya Usahatani No. Jenis Biaya Rp/Periode 1. Biaya Sarana Produksi a. Bibit 24.912.500 a. Pakan 61.540.800 b. Obat-Obatan 2.853.300 c. Sekam 920.000 d. Pemanas 1.317.900 e. Listrik dan Air 715.000 2. Biaya TK Dalam 1.358.300 3. Biaya TK Luar 2.444.200 4. Biaya Lain-Lain 1.400.000 Biaya Alat-Alat Luar 97.462.000 1. Biaya Depresiasi 1.420.360 2. Bunga Modal Sendiri 826.550 Biaya Menghasilkan 99.708.910 Sumber : Analisis Data Primer, 2014

Biaya Usahatani Biaya usahatani yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya alatalat luar dan biaya menghasilkan. Biaya alat-alat luar terdiri dari biaya sarana produksi dan biaya tenaga kerja luar. Sarana produksi merupakan input yang dibutuhkan untuk menghasilkan produksi dalam suatu usahatani atau biasa disebut faktor-faktor produksi. Biaya yang digunakan dalam usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo yaitu biaya alat-alat luar dan biaya menghasilkan. Biaya alatalat luar terdiri dari biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja luar dan biaya alat-alat lain. Biaya sarana produksi yang dikeluarkan oleh peternak ayam pedaging terdiri dari biaya bibit, pakan, obat-obatan, sekam, pemanas, listrik dan air. Bibit, pakan dan obat-obatan yang diperoleh dari mitra dengan rata-rata biaya bibit Rp 24.912.500,00/periode, biaya pakan Rp 61.540.800,00/periode dan biaya obat-obatan Rp 2.853.300,00/periode. Sedangkan untuk rata-rata biaya saprodi yang berupa sekam Rp 920.000,00/periode, biaya pemanas Rp 1.317.900,00/periode serta biaya listrik dan air Rp 715.000,00/periode. Rata-rata biaya tenaga kerja yang terdiri dari tenaga kerja luar dan tenaga kerja dalam Rp 3.802.500,00/periode. Rata-rata biaya lain-lain yang dikeluarkan peternak Rp 1.400.000,00. Rata-rata biaya alatalat luar yang dikeluarkan untuk usahatani ternak ayam pedaging Rp 97.462.000/periode dengan perincian biaya yang paling besar dikeluarkan adalah biaya pakan yaitu Rp 61.540.800,00/periode. Rata-rata biaya depresiasi Rp 1.420.360,00/periode. Dengan demikian rata-rata biaya menghasilkan yang dikeluarkan oleh peternak Rp 99.708.910,00/periode. Produksi, Harga dan Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani ternak ayam terdiri dari hasil penjualan ternak, kotoran ternak dan penjualan karung pakan. Rata-rata produksi, harga dan penerimaan usahatani ternak ayam Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-Rata Produksi, Harga dan Penerimaan Usahatani No. Uraian Keterangan 1. Ayam Hidup 4.300 (Ekor) 2 Harga Jual Ayam 16.150 (Rp/Kg) 3. Berat Rata-Rata Ayam (Kg) 1,62 Penerimaan Utama (Rp) 112.500.900 4. Kotoran dan Karung Pakan (Rp/Karung) 1.528.100 Penerimaan Tambahan (Rp) 1.528.100 Penerimaan Total (Rp) 114.029.000 Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Rata-rata produksi atau jumlah ayam hidup sebesar 4.300 ekor/periode, rata-rata harga jual ayam sebesar Rp 16.150,00/kg dengan berat rata-rata ayam 1,62 kg/periode. Dengan demikian ratarata penerimaan utama yang diterima oleh para peternak ayam pedaging sebesar Rp 112.500.900,00/periode. Penerimaan tambahan pada usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo berasal dari 2 jenis penerimaan tambahan yaitu penjualan kotoran ayam dan penjualan karung pakan. Rata-rata penerimaan tambahan hasil penjualan kotoran ayam dan penjualan

karung pakan sebesar Rp 1.528.100,00/periode. Jadi, rata-rata penerimaan total pada usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp 114.029.000,00. Keuntungan Usahatani Keuntungan merupakan laba yang diperoleh dalam melakukan usaha. Rata-rata keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-Rata Keuntungan Usahatani No. Uraian Rp/Periode 1. Penerimaan 114.029.000 2. Biaya Menghasilkan 99.708.910 Keuntungan (Rp/Periode) 14.320.090 Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Rata-rata keuntungan usahatani ternak ayam pedaging sebesar Rp 14.668.390,00/periode. Menurut Purnomo dan Adi (2012), pelaksanaan usaha ternak oleh setiap peternak selalu mengharapkan keberhasilan dalam usahanya. Salah satu parameter yang dapat dipergunakan untuk mengukur keberhasilan suatu usaha adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dengan cara pemanfaatan faktorfaktor produksi secara efisien, kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada setiap usaha adalah syarat mutlak untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Arief (2008), faktor-faktor yang akan mempengaruhi tingkat keuntungan usaha ternak ayam pedaging adalah kontinuitas ketersediaan input yaitu DOC dan pakan serta kestabilan harga-harga input tersebut. Faktorfaktor produksi dalam usaha ternak ayam pedaging antara lain bibit (DOC), pakan, tenaga kerja, obatobatan, vaksin dan pemanas. Selain faktor-faktor produksi tersebut, keuntungan juga dipengaruhi oleh harga jual ayam per kg, mortalitas, rata-rata berat ayam saat panen. Faktor-Faktor Mempengaruhi Keuntungan Usahatani Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing faktor terhadap keuntungan usahatani ternak ayam Kabupaten Kulon Progo meliputi tenaga kerja (X 1 ), pengalaman usaha (X 2 ), bibit (X 3 ), pakan (X 4 ), obatobatan (X 5 ), pemanas (X 6 ), harga jual (X 7 ) dan mortalitas (X 8 ). Model regresinya sebagai berikut : Ln Y = 6,776 0,490 ln X 1 + 0,028 ln X 2 0,377 ln X 3-2,495 ln X 4 0,751 ln X 5 + 0,339 ln X 6 + 0,507 ln X 7-0,859 ln X 8. Pengujian Asumsi Klasik Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat hasil pada Histogram Standardized Regression Residual dan Normal Probability Plot (Suliyanto, 2011). Berdasarkan Histogram Standarized Regression Residual diketahui bahwa kurva membentuk seperti lonceng (bellshaped curve) dan berdasarkan Normal Probability Plot diketahui bahwa sebagian besar data mendekati nilai rata-ratanya atau mendekati garis diagonal, sehingga pada model ini dinyatakan berdistribusi normal. Multikolinearitas merupakan kondisi dimana terdapat korelasi linear antara variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model. Pengujian dilakukan dengan diuji menggunakan nilai matrik Pearson Correlation (PC), nilai TOL (Tolerance) dan Variance Inflation

Factor (VIF). Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan SPSS pada matrik Pearson Correlation (PC) didapat nilai PC tertinggi < 0,8 yaitu, 0,789. Nilai TOL dan VIF menunjukkan bahwa nilai VIF tertinggi sebesar 9,867 dan nilai terendah sebesar 2,155 yang berarti 9,867 < 10. Dengan demikian model dinyatakan bebas dari gejala multikolinearitas. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section). Berdasarkan hasil analisis uji Durbin Watson diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,736. Nilai tersebut berada diantara 1,65 < 1,736 < 2,35. Dengan demikian, model yang digunakan tidak terjadi autokorelasi karena nilai tersebut berada di antara 1,65 < DW < 2,35. Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Berdasarkan hasil output SPSS melalui metode grafik yaitu diagram scatterplot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titiktitik yang ada dalam diagram scatterplot menyebar dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal tersebut berarti dalam model tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian Statistik Nilai R Square (R 2 ) sebesar 0,849. Nilai R 2 yang mendekati 1 menunjukan persamaan regresi tersebut tepat untuk digunakan (goodness of fit). Artinya, bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian yaitu, tenaga kerja, pengalaman usaha, bibit, pakan, obat-obatan, pemanas, harga jual dan tingkat kematian secara bersama-sama mampu menjelaskan variasi perubahan yang terjadi pada variabel tidak bebasnya yaitu keuntungan ternak ayam pedaging sebesar 84,9%, sedangkan sisanya sebesar 15,1% dijelaskan variabelvariabel lain di luar model yang digunakan dalam penelitian misalnya skala usaha, biaya peralatan, dan luas kandang. Nilai probabilitas signifikansi dengan uji F sebesar 0,000 a. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian, yaitu tenaga kerja, pengalaman usaha, bibit, pakan, obat-obatan, pemanas, harga jual dan mortalitas secara bersamasama berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya yaitu keuntungan usahatani ternak ayam pada tingkat kepercayaan 95%. Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing pengaruh variabel bebas meliputi tenaga kerja (X 1 ), pengalaman usaha (X 2 ), bibit (X 3 ), pakan (X 4 ), obat-obatan (X 5 ), pemanas (X 6 ), harga jual (X 7 ) dan mortalitas (X 8 ) terhadap variabel tidak bebas yaitu keuntungan (Y) usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih. Penggunaan uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi masing-masing variabel bebas pada tabel coefficient hasil analisis SPSS. Hasil penghitungan uji t dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Analisis Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Keuntungan Usahatani Tenaga Kerja (X 1 ) Pengalaman Usaha (X2) Bibit (X 3 ) Pakan (X 4 ) Obat-obatan (X 5 ) Pemanas (X 6 ) Harga Jual (X 7 ) Mortalitas (X 8 ) Variabel Koefisien Regresi Sig. -0,490 0,028-0,377-2,495-0,751 0,339 0,507-0,859 Sumber : Analisis Data Primer, 2014 Keterangan : *** : Berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% ** : Berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 % ns : Tidak berpengaruh atau tidak signifikan Variabel bebas yang mempunyai nilai probabilitas signifikansi kurang dari α 0,05 maka secara individu berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% terhadap keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Variabel bebas yang berpengaruh secara individu terhadap keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo yaitu, tenaga kerja (X 1 ), pakan (X 4 ), obat-obatan (X 5 ), harga jual (X 7 ) dan mortalitas (X 8 ). Variabel-variabel yang lain yaitu pengalaman usaha (X 2 ), biaya bibit (X 3 ) dan biaya pemanas (X 6 ) mempunyai nilai signifikansi lebih dari α 0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel bebas ini tidak berpengaruh secara individu. Variabel bebas harga jual dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 merupakan variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap keuntungan usahatani ternak ayam Kabupaten Kulon Progo. 0,046 ** 0,826 ns 0,566 ns 0,005 *** 0,014 ** 0,195 ns 0,000 *** 0,007 *** Faktor Paling Berpengaruh Terhadap Keuntungan Usahatani Standar koefisien regresi atau beta coefficient digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Perhitungan ini dilakukan untuk variabel-variabel yang secara individual berpengaruh terhadap keuntungan usahatani ternak ayam Kabupaten Kulon Progo. Hasil penghitungan standar koefisien regresi dapat dilihat pada Tabel 7. Variabel harga jual (X 7 ) mempunyai angka tertinggi yakni sebesar 2,567 dengan hubungan positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas harga jual (X 7 ) memberikan pengaruh terbesar terhadap keuntungan usahatani ternak ayam pedaging. Hubungan positif menunjukkan bahwa variabel bebas harga jual (X 7 ) memberikan pengaruh terbesar terhadap keuntungan usahatani ternak ayam Kabupaten Kulon Progo. Hubungan positif variabel bebas harga jual (X 7 )

menjelaskan bahwa apabila terjadi kenaikan harga jual (X 7 ) sebesar 1%, maka keuntungan usahatani ternak ayam pedaging juga akan meningkat sebesar 2,567% hal ini berlaku sebaliknya. Tabel 7. Nilai Standar Koefisien Regresi Variabel yang Mempengaruhi Keuntungan Usahatani Variabel Tenaga Kerja (X 1 ) Pakan (X 4 ) Obat-Obatan (X 5 ) Harga Jual (X 7 ) Mortalitas (X 8 ) Standar Koefisien Regresi Beta -0,955-0,507-0,855 2,567-0,376 Peringkat Sumber : Analisis Data Primer, 2014 5 3 4 1 2 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Rata-rata biaya yang dikeluarkan peternak ayam pedaging sebesar Rp 99.708.910,00/periode; rata-rata penerimaan Rp 114.029.000,00/periode dan rata-rata keuntungan Rp 14.320.090,00/periode. (2) Faktorfaktor yang berpengaruh terhadap keuntungan usahatani ternak ayam Kabupaten Kulon Progo meliputi biaya tenaga kerja, biaya pakan, biaya obat-obatan, harga jual dan mortalitas. (3) Faktor yang paling berpengaruh terhadap keuntungan usahatani ternak ayam pedaging di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo adalah harga jual dengan nilai standar koefisien regresi atau beta coefficient sebesar 2,567. Saran yang dapat diberikan diantaranya adalah (1) Untuk lebih menjaga agar dalam beternak ayam pedaging tetap memperoleh keuntungan, hendaknya peternak ayam pedaging lebih meningkatkan kualitas hasil ternak. Dengan demikian kualitas ayam pedaging yang dihasilkan dapat lebih baik. (2) Untuk menekan tingkat kematian atau mortalitas ternak ayam pedaging, terdapat beberapa hal yang harus lebih diperhatikan yaitu sanitasi kandang, lingkungan, pemberian pakan (nutrisi), obatobatan dan vaksin. DAFTAR PUSTAKA Arief H 2008. The Analysis Of Broiler Agribusiness In The District Of Tasikmalaya. Tasikmalaya. Journal of Poultry. Vol 4 2008. Al-Masad M 2010. Factors Affecting Profits of Broiler Industry in Jordan: A Quantitative Approach. Journal of Biological Sciences. Vol V (111-115) 2010. Cahyono B 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan 2012. Peternakan Data Rilis Tahun 2012. Kulon Progo: Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo. Gujarati DN 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika Jilid I Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Irianto H dan Totok M 2010. Metoda Penelitian dan Evaluasi Agribisnis. Surakarta:

Jurusan/Program Agribisnis UNS. Studi Purnomo SH dan Adi R 2012. Manajemen Agribisnis Ayam Broiler Di Indonesia. Surakarta: UNS Press. Singarimbun M dan Effendi SI 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soekartawi 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Suliyanto 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset. Surakhmad 2004. Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.