BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini masuk sebagai lima (5) besar predikat negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan laporan keuangan kecurangan Report To The Nation : On

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. mencemaskan keadaan yang akan terjadi selanjutnya, jika unsur-unsur pembentuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dewasa ini merupakan hasil dari proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terasa lama,koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan perekonomian di negeri kita, Bangsa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan ditengah sengitnya persaingan.salah satu usaha untuk menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat. Tujuan laporan keuangan memberikan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang kian pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal. (Konsorsium

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis perusahaan yang beraneka ragam. Terdapat perusahaan. swasta maupun perusahaan milik pemerintah yang ikut meramaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2016 lalu kasus kecurangan yang terungkap oleh KPK yaitu Kasus Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak publik.

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup masyarakat, hal ini seiring dengan tujuan pembangunan yang tertuang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tuanakotta (2010: 106) terdapat tiga sikap dan tindak-pikir yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Sistematika penulisan menjelaskan mengenai tahapan-tahapan penulisan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tuntutan ini wajar karena selama ini dirasakan BUMN dikelola secara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah

BABI PENDAHULUAN. penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan atau

Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern. Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejalan dengan era globalisasi dan berkembangnya dunia usaha maka

BAB I PENDAHULUAN. (error) dan kecurangan (fraud). Fraud diterjemahkan dengan kecurangan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian di Indonesia. Pembentukan BUMN sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sebagai mana yang

BAB I PENDAHULUAN. Audit internal sebagai suatu cara yang digunakan untuk mencegah fraud

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi. Lewat laporan

BAB I PENDAHULUAN. kesalahan seperti watch dog yang selama ini ada di benak kita sebelumnya.

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (Competitive

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki akar dan memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi dasar bagi etika

BAB I PENDAHULUAN. berlaku di Indonesia dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menggunakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, akan. persaingan yang semakin meningkat dan kompleks. Hal tersebut mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut, selain memberi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

KECURANGAN (FRUD) PADA BANK SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal

BAB I PENDAHULUAN. usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (Competitive

BAB I PENDAHULUAN. seorang auditor adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian BUMN (2010), BUMN sebagai badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja aparat birokrasi menurun. Terungkapnya banyak kasus-kasus korupsi baik

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan pada pemerintahan, baik pusat dan daerah sudah kerap kali

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan agar dapat going concern demi kelangsungan usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan karena tingkat materialitas dari satu

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, auditor mendapat sorotan publik akibat kasus-kasus yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan.keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan politik di Indonesia dan dunia yang sangat fluktuatif belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

KASUS MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. KAI. kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan terhadap kinerja perusahaan (Wardhini, 2011:1).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dimana bisnis tidak lagi mengenal batas. negara, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. bisnispun semakin ketat pula. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. lebih meningkatkan kualitas pengelolanya, dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada manajemen pucak perusahaan, namun sebenarnya penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat dunia. Semakin banyaknya kasus-kasus besar yang terkait

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia saat ini masuk sebagai lima (5) besar predikat negara terkorup di dunia dan begitu juga di Asia Pasifik, Indonesia menduduki tingkat pertama sebagai negara terkorup menurut survei yang dilakukan oleh Tranparency.org sebuah badan independen dari 146 negara (Kaskus, 14 Juni 2013). Predikat tersebut mengindikasikan kurang berfungsinya akuntan dan penegak hukum yang merupakan tenaga profesional teknis yang secara sistematis bekerjasama untuk mencegah dan mengungkapkan kasus korupsi di Indonesia secara tuntas (Arif, 2002). Auditor internal merupakan bagian dari perusahaan yang dibentuk dengan tujuan untuk membantu pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggungjawab dengan memberikan analisis, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diaudit Amrizal (2004). Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk mendeteksi fraud yang terjadi. Pengawasan tersebut akan menjadi tindakan pengendalian untuk mencegah karyawan maupun manajemen perusahaan untuk melakukan fraud. Allayne dan Howard (2005) Kemampuan mendeteksi kecurangan (fraud) merupakan sebuah kecakapan atau keahlian yang dimiliki auditor untuk menemukan indikasi mengenai fraud. mendeteksi kecurangan adalah upaya untuk mendapatkan indikasi awal yang cukup 1

2 mengenai tindak kecurangan, sekaligus mempersempit ruang gerak para pelaku kecurangan Kumaat (2011: 156). Auditor internal dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai agar dapat menjalankan fungsinya secara efektif. fungsi audit internal secara kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya (SPAP,2004:16). Auditor internal juga harus dibekali dengan pengetahuan tertentu. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari pengalaman maupun pendidikan. Selain pendidikan formal yang telah dimiliki, auditor internal harus mengikuti pendidikan tertentu sesuai dengan bidang yang menjadi tugasnya (Tugiman,2006:48). Independensi dalam profesi sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas auditor tersebut. Indepedensi bukan hanya dimiliki oleh auditor eksternal namun juga dimiliki oleh auditor internal. independensi menurut Mautz dan Sharaf dalam karya, The Philosophy of Auditing (Filosofi Audit), terbagi menjadi 3 yaitu: independensi dalam verifikasi, independensi dalam program audit, dan independensi dalam pelaporan yang dapat diperuntukan bagi akuntan publik atau auditor eksternal, tetapi konsep yang sama dapat diterapkan untuk auditor internal dalam bersikap objektif. Independensi dalam hal ini adalah independensi dalam pelaporan menjadikan auditor internal harus bebas dari perasaan untuk memodifikasi dampak dari fakta-fakta, harus bebas dari hambatan oleh pihak-pihak yang ingin meniadakan auditor dalam memberikan pertimbangan (Sawyer, 2006:36).

3 Profesional menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang auditor. Profesional adalah tuntutan tanggung jawab dari seorang profesional yang menentukan mutu dan kualitas dalam menjalankan suatu pekerjaan (Rosnidah, 2011:457). dengan profesional yang tinggi kebebasan auditor akan semakin terjamin. gambaran tentang profesional seorang auditor menurut Hall (1968) dalam Hendro wahyudi (2006) tercermin dalam lima hal yaitu: pengabdian dalam profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi. Association of Certified Fraud Examiners (ACFE-2000) mengkategorikan kecurangan ke dalam tiga kelompok (fraud tree), yaitu (Tuanakotta, 2007 dan Amrizal, 2004): a. Corruption (korupsi), korupsi menurut ACFE, terbagi dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian ilegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic exortion). b. Fraudulent Statements (kecurangan laporan keuangan), kecurangan ini didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat finansial maupun non finansial. c. Asset misappropriation (penyalahgunaan aset), penyalahgunaan aset dapat digolongkan ke dalam kecurangan kas dan kecurangan atas persediaan dan aset lainnya, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang (fraudulent disbursement).

4 Artikel yang dikeluarkan oleh www.iaikap@akuntanpublik.org yang berjudul Modus-modus Penjarahan BUMN dituliskan bahwa pada saat rapat kerja dengan DPR pada tanggal 19 Mei 2009, Menteri BUMN melaporkan adanya dugaan korupsi pada 16 BUMN. Sejak tahun 2001, tidak ada lagi BUMN yang berpredikat sehat. Banyaknya korupsi ini merupakan indikasi bahwa tata kelola perusahaan kecenderungannya tidak berjalan optimal, Standard Operational Procedure (SOP) sering dilanggar, Satuan Pengawasan Intern (SPI) kurang diberdayakan, dan fungsifungsi SPI dikecilkan oleh dewan direksi. PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT.Telkom,Tbk) merupakan perusahaan BUMN penyelenggara informasi dan Telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di indonesia. Fenomena yang terjadi di Telkom Bandung kasus kecurangan dugaan korupsi yang dilakukan Direktur Utama TELKOM Arif Yahya. kerugian negara sekitar 30 Milyar, saat itu Arif Yahya sebagai Direktur EWS (Enterprise & Wholesale). PT.Telkom adalah BUMN pemenang tender pengadaan MPILK (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan) dari BP3TI Kominfo RI. Paket yang dimenangkan TELKOM diberbagai wilayah Indonesia total 588 unit MPILK senilai Rp. 520 M. Sesuai dengan kontrak, seluruh unit MPLIK harus siap beroperasi pada tanggal 26 Maret 2012. Penanggungjawab adalah Arif Yahya sebagai Direktur EWS TELKOM. Korupsi tadi belum termasuk korupsi di PT. Telkomsel anak perusahaan PT.Telkom yang nilai korupsinya lebih besar. korupsi terbesar PT. Telkom pada

5 proyek pengadaan kabel optik senilai 5.7 triliun yang merugikan negara sekitar 2,3 triliun. Kerugian negara pada proyek pengadaan kabel optik Telkom itu terkait dengan penentuan harga tembaga milik Telkom yang hanya 60% dari harga pasar. (TRIBUNNEWS.COM) Auditor Internal harus menggunakan sikap profesionalnya untuk menjaga dan melakukan pengendalian internal yang efektif dan efisien di perusahaan agar kecurangan dalam bentuk apapun yang terjadi di perusahaan dapat diperbaiki, oleh karena itu dengan adanya Auditor Internal yang handal diharapkan dapat membantu pihak manajemen dalam upaya mengambil langkah untuk mencegah atau mengantisipasi setiap tindakan kecurangan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Saran atau rekomendasi perbaikan dari Auditor Internal tentunya akan sangat berguna bagi perusahaan dalam mencegah kejadian kecurangan agar tidak terulang lagi dalam organisasi perusahaan. untuk mewujudkan hal tersebut maka peran Auditor Internal yang profesional sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan (Fikry, 2012). Temuan kasus lain nya mengenai kecurangan yang terjadi di BUMN PT.Migas pada tahun 2010, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tidak melakukan penyetoran dan Abandonment and Site Restoration (ASR) ke dalam rekening bersama senilai USD 11.25 juta ekuivalen atau Rp 102,18 miliar (kurs Rp 9.083,00) (Ikhtisar Pemeriksaan Semester I Tahun 2010 BPK). bentuk kecurangan lain nya, terjadi pada PT. Pos Indonesia diantaranya meliputi management fraud dan

6 employee fraud. Management fraud yang mungkin dapat terjadi dalam bentuk penggelapan aktiva perusahaan, misalnya penggelapan uang perusahaan yang didukung dengan pemanipulasian laporan keuangan, dimana data dan informasi akuntansi yang akan disajikan dalam laporan keuangan diubah dengan sengaja. Sedangkan employee fraud yang mungkin terjadi diantaranya pemalsuan daftar gaji yaitu dengan menciptakan karyawan palsu, kemudian menguangkan gaji tersebut. Hal tersebut dapat menjadi risiko bagi perusahaan (Fazry Yaneu:2012). Salah satu kecurangan terbesar yang masih diingat di mata masyarakat di dunia sampai saat ini adalah kasus Enron yang melibatkan salah satu The Big Five, Andersen and Co. Dalam kasus tersebut Enron memperalat pejabat Andersen and Co., dengan tujuan menghasilkan laba yang besar sehingga memperoleh nilai saham yang tinggi dan memperoleh kepercayaan publik. Enron yang sebelumnya dikenal memiliki auditor internal yang profesional, namun pada akhirnya mengalami kasus kecurangan yang menyebabkan kehancuran pada perusahaan tersebut. (Yunniarti, 2008) Salah satu cara paling efektif untuk mencegah timbulnya fraud adalah melalui peningkatan sistem pengendalian intern (internal control system) selain melalui struktur / mekanisme pengendalian intern. Dalam hal ini, yang paling bertanggung jawab atas pengendalian intern adalah pihak manajemen suatu organisasi. Anthony dan Govindarajan (2005). Pengendalian intern merupakan suatu proses dimana manajemen memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi

7 mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Untuk mengawasi itulah dibutuhkan Sistem Pengendalian Internal yang independen sebagai penengah dan pencegah apabila nantinya terdapat suatu kecurangan yang terjadi di sebuah unit organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan Rozmita Dewi Yuniarti R. (2012) yang berjudul Pengaruh Kompetensi Auditor Internal terhadap Pendeteksian Fraudulent Financial Reporting. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi auditor internal memiliki pengaruh positif terhadap pendeteksian fraudulent financial reporting. Kompetensi auditor internal bernilai baik pada dimensi keahlian, berdasarkan item pertanyaan nilai yang paling tinggi pada tingkat keahlian auditor terhadap kemampuan memperoleh bukti-bukti yang memadai dan dapat mendukung dalam pelaksanaan tugasnya dalam mendeteksian Fraudulent Financial Reporting. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Marcellina Widiyastuti dan Sugeng Pamudji (2009) yang berjudul Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme terhadap kemampuan Auditor dalam mendeteksi Kecurangan (fraud). hasil penelitian ini diketahui bahwa Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kemampuan Auditor dalam mendeteksi Kecurangan (fraud). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memberikan judul Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesional Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan (Fraud)

8 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian yaitu : 1. Bagaimana kompetensi, independensi, profesional auditor internal pada PT.Telkom Bandung. 2. Seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, profesional auditor internal secara parsial berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan (fraud) pada PT.Telkom Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, profesional auditor internal secara simultan terhadap pendeteksian kecurangan (fraud) pada PT.Telkom Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Maksud penelitian adalah untuk memahami fungsi auditor internal dalam pencapaian pendeteksian kecurangan (fraud) dan tujuan dilaksanakan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui, mengkaji dan mendeskripsikan kompetensi, independensi, profesional auditor internal pada PT.Telkom Bandung. 2. Mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, profesional auditor internal terhadap Pendeteksian Kecurangan (fraud) pada PT.Telkom Bandung.

9 3. Mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, profesional auditor internal secara simultan terhadap pendeteksian kecurangan (fraud) pada PT.Telkom Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil karya dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi PT.Telkom Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang nilai tambah yang diberikan oleh auditor internal khususnya dalam pendeteksian kecurangan (fraud). 2. Bagi Penulis Merupakan suatu bentuk skripsi sebagai satu syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan pada Universitas Widyatama, dan dapat menjadi suatu tambahan pengetahuan yang berharga. 3. Bagi Pembaca dan Pihak Lain Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan akan dapat menambah wawasan serta menjadi sumber bacaan tambahan (referensi) dan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut.

10