tentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan

dokumen-dokumen yang mirip
Modul satu Aspek Ekonomi dan Botani Tanaman Serealia Modul dua Lingkungan Tumbuh Tanaman Serealia

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

I. PENDAHULUAN. masyarakat di pedesaan. Ternak itik sangat potensial untuk memproduksi telur

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

Standar Kompetensi Guru (SKG) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a b C D E 1 Pedagogik 1. Menguasai. diampu.

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

27. peristiwa mutasi; 28. evolusi dan asal-usul kehidupan; 29. usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan; 30. bioteknologi dalam kehidupan.

PENDAHULUAN. Kemitraan merupakan hubungan kerjasama secara aktif yang dilakukan. luar komunitas (kelompok) akan memberikan dukungan, bantuan dan

tersebut dengan baik, karena materi bahan ajar noncetak berisi uraian yang sifatnya pendalaman dan pengayaan dari materi bahan ajar cetak.

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

DESKRIPSI HARGA JUAL DAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGUMPUL AYAM POTONG DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

PERBANDINGAN PERFORMANCE PARENT STOCK BROILER STRAIN COBB DENGAN STANDAR YANG DITETAPKAN PADA FASE STARTER DI PT

I. PENDAHULUAN. Biro Pusat Statistik (1997) dan Biro Analisis dan Pengembangan. Statistik (1999) menunjukkan bahwa Standar Nasional kebutuhan protein

Bab V Standar Ransum

Jakarta, 5 April 2017

Bab 4 P E T E R N A K A N

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pemenuhan nilai gizi

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

DEPARTEMEN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN 2007

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

I. PENDAHULUAN. dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

Kelompok Mata Kuliah D a s a r U m u m

BAB I PENDAHULUAN. kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat, harga yang

A. Kesesuaian inovasi/karakteristik lokasi

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

E

POTENSI AYAM BURAS INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

MASALAH DAN KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUK PETERNAKAN UNTUK PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT*)

PENDAHULUAN. komoditas utamanya adalah telur. Jenis puyuh peteur ini mayoritas diternakan di

4.1 Memahami prinsip- prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik

I. PENDAHULUAN. berubah, semula lebih banyak penduduk Indonesia mengkonsumsi karbohidrat namun

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa melaksanakan produksi, perdagangan dan distribusi produk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budidaya ayam arab di Indonesia semakin pesat hal ini

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

Bahan Padi, (2) Penanganan Pascapanen Padi, dan (3) Pengolahan Padi. Modul 6: Pengolahan Kedelai

I. PENDAHULUAN. peternakan seperti telur dan daging dari tahun ke tahun semakin meningkat.

vii Tinjauan Mata Kuliah

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Fakultas Peternakan Unpad KEBIJAKAN DALAM INDUSTRI TERNAK NON RUMINANSIA

20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991).

BAB I PENDAHULUAN. cukup sempurna karena telur mengandung zat zat gizi yang sangat baik dan. mempercepat proses kesembuhannya (Sudaryani,2003).

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

PENDAHULUAN. anemia (kekurangan zat besi), terutama terjadi pada anak-anak. Hal ini

Performan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Itik CA [Itik Cihateup x Itik Alabio] sebagai Itik Pedaging

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan jumlah konsumsi pakan pada setiap perlakuan selama penelitian dapat. Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

Peubah yang diamati meliputi berat badan awal, berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi pakan, feed convertion ratio (FCR), kecernaan

HASIL DAN PEMBAHASAN. tetas dan ruang penyimpanan telur. Terdapat 4 buah mesin tetas konvensional dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

I. PENDAHULUAN. industri dan sektor pertanian saling berkaitan sebab bahan baku dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari strain-strain hasil produk dari perusahaan pembibitan. Ayam ras

Transkripsi:

ix S Tinjauan Mata Kuliah ejalan dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk Indonesia juga semakin bertambah, diikuti oleh meningkatnya pendapatan dan tingkat pendidikan, maka kebutuhan dan kesadaran konsumsi pangan yang bergizi juga meningkat. Tidak hanya itu kecenderungan mengkonsumsi pangan semakin selektif ke arah yang lebih baik, lebih enak dan lebih berkualitas untuk memenuhi dan memanjakan kebutuhan hidupnya. Ternak unggas merupakan salah satu komoditas peternakan yang dapat menyediakan bahan pangan berkualitas baik yaitu sumber protein hewani yang berguna bagi kesehatan, pertumbuhan dan kecerdasan. Bangsa. Konsumsi protein asal ternak per kapita per hari sampai tahun 2007 baru mencapai 5,96% dari kebutuhan protein 6% yang ditetapkan menurut standar kebutuhan dari Widiyakaya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004. Protein tersebut berasal dari daging, susu dan telur. Sebagian besar dari kebutuhan protein tersebut telah dipasok dari komoditas asal ternak unggas, baik berupa telur maupun daging. Jadi selama ini kontribusi penyediaan terbesar protein hewani berasal dari komoditas ternak unggas, bahkan pemenuhan kebutuhan produk asal unggas boleh dikatakan sudah swasembada. Mata kuliah Produksi Ternak unggas ini membahas tentang teknik budidaya ayam potong (broiler), ayam petelur (layer) dan ternak itik serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi daging dan telur dari ayam dan itik. Materi-materi dari Modul Produksi Ternak Unggas yang harus Anda kuasai dalam mata kuliah ini adalah sebagai berikut. Modul satu, membahas materi Asal usul Unggas Piaraan, Klasifikasi ayam Ras dan Bangsa Itik. Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang Asal usul Ayam Piaraan, Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Asal usul bangsa Itik, dan Kegiatan Belajar 3 membahas tentang Klasifikasi Ayam Ras. Modul dua, membahas materi Anatomi dan fisiologi unggas. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang Anatomi dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Fisiologi. Modul tiga, membahas materi Perkandangan dan Perlengkapannya.

x tentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan Pencegahan Penyakit. tentang Sanitasi Kandang dan Perlengkapannya dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Pencegahan Penyakit. Modul lima, membahas materi Pakan. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang Bahan Pakan dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Penyusunan Formulasi dan Pencampuran Ransum. Modul enam, membahas materi Penetasan telur. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang Syarat-syarat Telur Tetas dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Penetasan. Modul tujuh, membahas materi Tata laksana Pemeliharaan. Modul ini terdiri atas empat kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang Pemeliharaan Periode Starter, Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Pemeliharaan Periode Grower, Kegiatan Belajar 3 membahas tentang Pemeliharaan Periode Finisher dan Kegiatan Belajar 4 membahas tentang Pemeliharaan Periode Layer. Modul delapan, membahas materi Culling, Seleksi, dan Recording. tentang Culling dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Seleksi dan Pencatatan Data Usaha. Modul sembilan, membahas materi Penanganan dan Pemasaran Hasil. tentang Penanganan Hasil Ternak dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Pemasaran Hasil. Mata kuliah ini juga dilengkapi dengan unit praktikum dengan tujuan agar Anda dapat menerapkan materi-materi yang telah disampaikan. Materimateri unit praktikum yang harus Anda lakukan untuk menunjang mata kuliah ini adalah sebagai berikut. Unit 1. Anatomi Alat Pencernaan Ayam. Unit 2. Anatomi Alat Reproduksi Ayam Betina. Unit 3. Sanitasi Kandang dan Perlengkapannya. Unit 4. Vaksinasi ND dengan Cara Tetes Mata dan Hidung. Unit 5. Penyusunan Formulasi Ransum. Unit 6. Pencampuran Bahan Ransum.

xi Unit 7. Pemilihan/Seleksi Telur Tetas. Unit 8. Penetasan Telur Ayam dengan Mesin. Unit 9. Persiapan Pemeliharaan Ayam. Unit 10. Seleksi dan Culling Anak Ayam. Unit 11. Seleksi dan Culling Ayam Petelur Dewasa. Unit 12. Vaksinasi ND dengan Cara Injeksi. Unit 13. Recording Ayam Broiler Finisher dan Layer Secara umum, setelah mempelajari mata kuliah Budidaya Ternak Unggas maka Anda diharapkan dapat memahami dan menerapkan teknik budidaya ayam broiler dan layer serta budidaya ternak itik. Secara lebih khusus, setelah mempelajari mata kuliah Budidaya Ternak Unggas diharapkan Anda dapat menjelaskan: 1. asal-usul unggas piaraan, klasifikasi ayam ras dan bangsa itik; 2. anatomi dan fisiologi alat pencernaan dan alat reproduksi dari ternak unggas; 3. konsep perkandangan untuk ternak ayam dan itik serta perlengkapannya; 4. sanitasi dan pencegahan penyakit; 5. konsep pembuatan pakan untuk ternak ayam dan itik; 6. prinsip dari penetasan telur ayam dan itik; 7. prinsip tata laksana pemeliharaan ayam dan itik; 8. culling, seleksi dan membuat recording; 9. penanganan dan pemasaran hasil. Modul Budidaya Ternak Unggas telah disusun secara sistematis untuk memudahkan Anda mempelajari materi-materi yang terdapat di dalamnya. Cara mempelajari Modul Budidaya Ternak Unggas adalah sebagai berikut. 1. Pelajari isi setiap modul dengan sebaik-baiknya dengan cara membaca dan mendiskusikannya dengan rekan atau tutor Anda. 2. Melatih diri dengan menjawab soal-soal yang ada pada latihan dan tes formatif. Apabila telah selesai, kemudian bandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada pada akhir setiap modul. 3. Apabila Anda menemui kesulitan, berdiskusilah dengan teman atau tutor Anda. 4. Untuk lebih mendalami pengetahuan Anda tentang budidaya ternak unggas, diharapkan dapat membaca buku-buku atau rujukan lainnya

xii yang tercantum dalam daftar pustaka yang ada pada akhir setiap modul atau referensi lainnya yang relevan. 5. Kerjakanlah praktikum untuk menerapkan materi-materi yang telah Anda pelajari, sehingga Anda lebih paham terhadap materi tersebut. Untuk lebih memudahkan pemahaman Anda terhadap keseluruhan isi Modul ini, secara sistematis urutan materi dalam Modul Budidaya Ternak Unggas disajikan dalam Peta Kompetensi sebagai berikut.

Peta Kompetensi Budidaya Ternak Unggas (LUHT 4339) xiii

xiv Keterangan: Modul 1. 1. Menjelaskan asal usul ayam piaraan. 2. Klasifikasi ayam ras. 3. Menjelaskan asal usul bangsa itik. Modul 2. 1. Menjelaskan anatomi alat pencernaan dan reproduksi. 2. Menjelaskan fisiologi alat pencernaan dan reproduksi. Modul 3. 1. Menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan kandang. 2. Menjelaskan macam-macam kandang. Modul 4. 1. Menjelaskan sanitasi kandang dan perlengkapannya. 2. Menjelaskan pencegahan penyakit. Modul 5. 1. Menjelaskan bahan-bahan pakan. 2. Menjelaskan formulasi dan pencampuran ransum. Modul 6. 1. Menjelaskan syarat-syarat telur tetas. 2. Menjelaskan proses penetasan telur. Modul 7. 1. Menjelaskan pemeliharaan periode starter. 2. Menjelaskan pemeliharaan periode grower. 3. Menjelaskan pemeliharaan periode finisher. 4. Menjelaskan pemeliharaan periode layer. Modul 8. 1. Menjelaskan culling. 2. Menjelaskan seleksi dan pencatatan data usaha. Modul 9. 1. Menjelaskan penanganan hasil ternak. 2. Menjelaskan pemasaran hasil ternak.