PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A1 TK DESA WONOLOPO TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A1 TK DESA WONOLOPO TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA BENTUK GEOMETRI DENGAN MEDIA PAPAN BULETIN PADA ANAK KELOMPOK B BA AISYIYAH SANGGRAHAN TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI MEDIA PERMAINAN MANIPULATIF PADA ANAK KELOMPOK A TK AL MUKHLISHIN TEGALGEDE KARANGANYAR TAHUN AJARAN

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

Program Studi PG-PAUD Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK ALFABET PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 55 TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TK GENTUNGAN 01 MOJOGEDANG TAHUN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION


PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Fitria Andriyani 1, Retno Winarni 2, Hadiyah 3 ¹Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Upaya Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Melalui Media Realia pada Anak Kelompok A TK Tunas Bangsa Pati Tahun Ajaran 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K


PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PROJECT BASED LEARNING PADA ANAK KELOMPOK B TK SIWI PENI XI LAWEYAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES


PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MELALUI KERJA KELOMPOK PADA ANAK TK B AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENDAHULUAN. Kata kunci: Media Pewarna Alami, Warna Sekunder

SKRIPSI DISUSUN OLEH : SYNTHIA SRI UNTARI PUTRI K

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BILINGUAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Oleh: ISMIATI NUR HALIMAH K

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Skripsi. Disusun Oleh: Ybnu Prasetyo K

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A1 TK DESA WONOLOPO TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Melinda Rossyla Putri¹, Siti Wahyuningsih¹, Djaelani¹ ¹Program Studi PG-PAUD Universitas Sebelas Maret Email: melindaputri501@gmail.com, wahyu.pgtk@yahoo.com, drsdjaelani@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan mengurutkan pola melalui media bahan alam pada anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo Tasikmadu Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan dengan empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo Tasikmadu Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 19 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemberian tugas, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah melalui media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan mengurutkan pola anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo Tasikmadu Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan degan meningkatnya kemampuan mengurutkan pola anak pada setiap siklusnya. Ketuntasan pratindakan sebesar 36,84%, siklus I sebesar 57,9%, dan siklus II sebesar 84,21%. Kata kunci: kemampuan mengurutkan pola, media bahan alam ABTRACT This research aims to improve the ability to sort the patterns by natural materials for children in group A TK Desa Wonolopo, Tasikmadu, Karanganyar, Surakarta 2015/2016 academic year. This research is a form of classroom action research (CAR). It is implemented in two cycles. Each cycles consist of 3 meetings with four phases, those are planning, implementation, observasi, and reflection. Subject in this study were children in group A1 of TK Desa Wonolopo, Tasikmadu, Karanganyar Kindergaten in period 2015/2016 is 19 children. The way of data collection technique is interview, observation, work method, and documentation. Validity of data used source triangulation and techcique triangulation. The way of data analysis is interactive analysis model that consist of data reduction, data serving, and conlusing. The conclusion of this research is within natural materials can improve the ability to sort patterns for children in group A1 of TK Desa Wonolopo Tasikmadu Karanganyar Kindergaten in period 2015/2016. It was proofed by improvement of children skill in every cycle. Capability of task in precycle is 36,84%, in first cycle is 57,9%, then in the second cycle is 84,21%. Keywords: The ability to sort patterns, natural materials. PENDAHULUAN Menurut Pamela Minet dalam Sujiono (2007: 1.4) perkembangan kognitif adalah perkembangan pikiran. Pikiran adalah bagian dari proses berpikir dari otak. Pikiran yang digunakan untuk mengenali, memberi alasan rasional, mengatasi dan memahami kesempatan penting. Berpikir dan bernalar pada anak-anak usia 3-5 tahun berubah dan berkembang sangat cepat. Pada periode ini anak-anak sudah mulai berpikir tentang simbol/lambang, memahami kelestarian bilangan dan berpikir secara semilogis (Seefeldt & Wasik, 2008: 385). Konsep matematika untuk anak usia dini yang diajarkan salah satunya adalah konsep pola. Sujiono (2007: 11.8) mengemukakan mengurutkan pola (patterning) adalah menyusun rangkaian warna, bagian-bagian, benda-benda, suara-suara dan gerakan-gerakan yang dapat

diulang. Kemampuan mengurutkan pola dapat meningkatkan kemampuan dasar matematika dalam keterampilan mengidentifikasi, menggolongkan, maupun memahami hubungan antar objek dan dapat mengembangkan keteraturan urutan pola (Seefeldt dan Wasik, 2008: 398). Pembelajaran mengurutkan pola harus sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini. Berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan yang ada dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014, anak usia 4-5 tahun harus mampu mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC serta mengulanginya. Namun kenyataannya, hasil belajar pada anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo, Tasikmadu tahun ajaran 2015/2016 mengenai kemampuan mengurutkan pola belum sesuai harapan. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 26 Januari 2016 sebagian besar memperoleh nilai belum tuntas. Hal itu bisa dibuktikan pada tes awal sebelum tindakan yang menunjukkan bahwa dari 19 anak didik rata-rata ketuntasan anak 36,84 % (7 anak) yang mampu mengurutkan pola dengan benar tanpa bantuan dan 63,16 % (12 anak) anak masih belum dapat menyalin urutan pola dengan benar. Kenyataan tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas. Hal ini disebabkan, kegiatan belajar saat penyampaian materi pembelajaran mengurutkan pola belum melibatkan anak secara langsung sehingga anak kurang antusias dan pasif dalam pembelajaran. Selain itu, dalam proses pembelajaran guru belum memaksimalkan penggunaan media yang menarik dalam pengajaran mengurutkan pola. Guru menggunakan media yang kurang menarik, yang dalam pelaksanaannya hanya menggunakan LKA dan alat tulis sehingga pengajaran tentang mengurutkan pola menjadi kurang bervariasi dan menarik minat anak. Penggunaan media yang kurang menarik ini dapat mempengaruhi motivasi dan minat belajar anak, sehingga hasil belajar anak belum sesuai harapan dan perlu untuk ditingkatkan. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti memilih media bahan alam daripada media lainnya karena bahan alam adalah media yang konkret, mudah didapatkan dan ada di lingkungan sekitar anak. Bahan alam merupakan bahan yang diperoleh dari alam. Bahan alam yang dipergunakan adalah pasir, air, playdough, warna, dan bahan alam lainnya. Bahan alam memiliki alat-alat penunjang yang akan dipelajari. Manfaat bahan-bahan alam, yaitu anak usia dini dapat mengeksplorasi dan meningkatkan seluruh aspek kemampuan di dalam dirinya. Batu-batuan dapat digunakan untuk berhitung, alat musik, membuat bentuk binatang. Pelepah pisang, pelepah pinang, pelepah daun singkong, pelepah genjer, pelepah daun pepaya untuk mencap, mencetak, alat musik (Asmawati, 2014: 38). Torquati (2010: 98) menyatakan dalam penelitiaanya bahwa lingkungan alam membantu anak untuk mengetahui siklus kehidupan, membuat prediksi, dan sadar akan ketergantungan dengan alam. Keterkaitan dengan alam adalah cara yang ampuh untuk membantu dalam menyelidiki proses, mengobservasi, eksperimen, data, memprediksi, menganalisis dan melaporkan penemuan. Penggunaan media alam ini sangat sesuai untuk digunakan sebagai media pembelajaran anak TK. Pola berpikir anak usia dini masih membutuhkan media konkrit sebagai sarana belajar. Anak belum bisa menangkap materi yang disampaikan secara abstrak, sehingga diperlukan objek nyata untuk membantu proses berpikirnya. Pembelajaran yang menyenangkan memicu anak untuk memusatkan perhatiannya secara penuh, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna

dan sesuai harapan. Dengan demikian maka penerapan media bahan alam dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan mengurutkan pola. Kemampuan mengurutkan pola pada anak merupakan hal yang penting, karena berkaitan dengan matematika dasar yaitu dalam keterampilan mengidentifikasi, menggolongkan, maupun memahami hubungan antar objek dan dapat mengembangkan urutan pola (Seefeldt dan Wasik, 2008: 398). Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Kemampuan Mengurutkan Pola Melalui Media Bahan Alam Pada Anak Kelompok A1 TK Desa Wonolopo Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan selama dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah anak-anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo Tasikmadu, Karanganyar yang berjumlah 19 anak, 9 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Data penelitian yang dikumpulkan adalah informasi tentang proses pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan mengurutkan pola menggunakan media bahan alam, dengan pengambilan data melalui pemberian tugas. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu anak didik, guru, tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran, dokumen atau arsip yang terdiri dari Program Semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), dan buku penilaian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, pemberian tugas, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah model analisis interaktif Milles dan Huberman (Sugiyono, 2014: 338), yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Setiap pertemuan meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tindakan dilaksanakan setelah dilakukan observasi prasiklus dan pretest kemampuan mengurutkan pola pada anak kelompok A1. Langkah pertama dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan pemberian tugas. Observasi yang dilakukan terkait kinerja guru mengajar dan aktivitas anak. Pada pemberian tugas anak diminta untuk mengerjakan tiga jenis Lembar Kerja Anak (LKA). LKA 1 mengenai indikator A yaitu meniru pola dengan dua jenis bentuk, warna, dan ukuran. LKA 2 mengenai indikator B yaitu meniru pola dengan tiga jenis bentuk, warna, dan ukuran. LKA 3 mengenai indikator C yaitu memperkirakan urutan selanjutnya dengan melengkapi pola bentuk, warna, dan ukuran.

Tabel 1 Persentase Ketuntasan Anak pada Tahap Pratindakan No. Indikator Kinerja Frekuensi Persentase Keterangan 1 Indikator A 9 47,36% Tuntas 10 52,63% Belum Tuntas 2 Indikator B 7 36,84% Tuntas 12 63,26% Belum Tuntas 3 Indikator C 6 31,58% Tuntas 13 68,42% Belum Tuntas Berdasarkan tabel 1, sebagian besar anak didik belum mencapai indikator kinerja penelitian yang telah ditetapkan. Indikator ketuntasan kemampuan mengurutkan pola masing-masing 80%. Persentase ketuntasan secara keseluruhan (Indikator A,B, dan C) terkait kemampuan mengurutkan pola pada pratindakan yaitu 7 anak atau sebesar 36,84%, dan 12 anak tidak tuntas sebesar 63,16%. Setelah menerapkan media bahan alam pada siklus I menunjukkan peningkatan. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Persentase Ketuntasan Anak pada Siklus I No. Pertemuan Jumlah Anak Persentase Keterangan 1 Pertemuan ke-1 13 68,42% Tuntas (Indikator A) 6 31,57% Belum Tuntas 2 Pertemuan ke-2 12 66,67% Tuntas (Indikator B) 6 33,33% Belum Tuntas 3 Pertemuan ke-3 11 61,12% Tuntas (Indikator C) 7 38,89% Belum Tuntas Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa kemampuan mengurutkan pola pada anak kelompok A1 mulai meningkat, namun belum mencapai persentase inikator kinerja penelitian. Salah satu cara agar persentase indikator kinerja tercapai yaitu dengan melanjutkan tindakan ke siklus II. Hasil refleksi pada siklus I, kemudian diperbaiki pada siklus II. Hal yang perlu diperbaiki pada siklus II yaitu pengkondisian dan pemberian motivasi pada anak serta kesiapan guru dalam mengajar. Hasil ketuntasan dalam siklus II mengalami peningkatan dan sudah melebihi target indikator kinerja penelitian. Hasil ketuntasan pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3 Persentase Ketuntasan Siklus II No. Pertemuan Frekuensi Persentase Keterangan Pertemuan ke-1 17 89,47% Tuntas 1 (Indikator A) 2 10,53% Belum Tuntas Pertemuan ke-2 16 84,21% Tuntas 2 3 (Indikator B) Pertemuan ke-3 (Indikator C) 3 15,79% Belum Tuntas 12 85,71% Tuntas 2 14,29% Belum Tuntas Peningkatan kemampuan mengurutkan pola pada anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo pada siklus II terdapat ketuntasan klasikal yaitu sebanyak 16 anak atau 84,21%, dan yang belum tuntas sebanyak 3 anak atau sebesar 15,79%. Peningkatan kemampuan anak dalam mengurutkan pola dari hasil pratindakan hingga siklus II dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Perbandingan Frekuensi Ketuntasan Klasikal Kemampuan Mengurutkan pola

No Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II fi % fi % fi % 1 Tuntas 7 36,84 11 57,9 16 84,21 2 Belum Tuntas 12 63,16 8 42,1 3 15,79 Berdasarkan tabel 4, perbandingan hasil ketuntasan klasikal anak dari pratindakan hingga siklus II dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 1. 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 84,21% 63,16% 57,9% 36,84% 42,1% 15,79% Pratindakan Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas Gambar 1 Grafik Perbandingan ketuntasan klasikal pratindakan, siklus I, dan siklus II Berdasarkan pemaparan kondisi pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat diuraikan peningkatan yang terjadi antara lain (1) kemampuan anak mengurutkan pola, (2) Aktivitas anak, (3) Kinerja guru. Kemampuan mengurutkan pola dari kondisi pratindakan ke siklus II meningkat. Ketuntasan klasikal anak meningkat dari 36,84% menjadi 84,21%. Setelah diterapkannya media bahan alam aktivitas anak dalam pembelajaran meningkat dari skor rata-rata 2,23 menjadi 3,4 dan kinerja guru meningkat dari 2,45 menjadi 3,5. Berdasarkan data di atas maka kriteria keberhasilan tindakan sudah tercapai. Bertolak dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan media bahan alam menjadi solusi dalam meningkatkan kemampuan mengurutkan pola. Melalui media bahan alam, anak juga akan lebih aktif dalam pembelajaran karena pembelajaran menggunakan media bahan alam lebih menarik. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2010: 213) dengan menggunakan bahan alam dari lingkungan sekitar akan membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna karena anak dihadapkan pada situasi dan keadaan nyata, anak lebih aktif karena dapat dilakukan dengan berbagai cara, selain itu anak dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan di alam. Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Collado, Staats, dan Coralizza (2013) yang berjudul Experiencing nature in children s summer camps: Affective, cognitive and behavioural consequences. Peningkatan sikap kognitif anak terjadi melalui eksplorasi dan bermain langsung dengan benda atau bahan yang ada di alam. Penggunaan media bahan alam juga berdampak positif pada hal lain. Selain berdampak pada kemampuan mengurutkan pola yang meningkat, kemampuan matematika anak yang lain ikut meningkat. Seperti kemampuan menggolongkan, geometri, dan kemampuan membandingkan

pada anak ikut meningkat (Seefeldt dan Wasik, 2008: 398). Anak mampu membedakan geometri, mampu menggolongkan warna, dan membandingkan ukuran besar ke kecil. Selain itu, kemampuan guru dalam mengajar juga dapat mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran. Peran guru dalam hal ini adalah memberi pertanyaan, menyediakan media, dan memberikan dorongan untuk memperkaya pengalaman mengurutkan pola serta memperluas pengetahuan anak. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan memuat pembelajaran dengan satu indikator penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulakan bahwa melalui media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan mengurutkan pola pda anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo, Tasikmadu, Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. Ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata kelas dan ketuntasan yang dicapai anak. Pada pratindakan nilai rata-rata ketuntasan yang dicapai sebesar 36,84% sebanyak 7 anak, pada siklus I mencapai 57,9% sebanyak 11 anak, dan siklus II mencapai 84,21% sebanyak 16 anak. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa masih ada 3 anak yang belum mencapai ketuntasan. Hasil tersebut akan ditindak lanjuti oleh guru kelas dikemudian hari. Sehingga berdasarkan hal tersebut disarankan bahwa media bahan alam dapat digunakan sebagai salah satu media untuk mengurutkan pola pada anak. Media bahan alam dalam kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mengurukan pola adalah media yang kongkret dan menarik sehingga anak kelompok A1 TK Desa Wonolopo lebih tertarik dan paham dalam pembelajaran mengurutkan pola. Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa saran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, antara lain: (1) Anak perlu diberi apresiasi dan motivasi agar tumbuh semangat dalam belajar dan aktif. (2) Guru hendaknya lebih melibatkan anak dalam pembelajaran dan memilih media yang tepat agar anak tertarik. (3) Pihak sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan pembelajaran mengurutkan pola. (4) Peneliti lain hendaknya mendesai permainan yang menarik bagi anak dan memperdalam komunikasi dnegan guru kelas agar maksud dan tujuan penelitian dapat dipahami. DAFTAR PUSTAKA Asmawati, L. (2014). Perencanaan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Collado, Staats & Corraliza (2013). Experiencing nature in children s summer camps: Affective, cognitive and behavioural consequences. Journal of Environmental Psychology 33 (2013) 37-44. Diperoleh pada 4 Maret 2016, dari http://elsevier.com/ Departemen Pendidikan Nasional. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Fox, Jillian. (2005). Child-initiated Mathematical Patterning in the Pre-compulsory Years. Proceedings of the 29th Conference of the International Group for the Psychology of

Mathematics Education Melbourne: PME, 2, 313-320. Diperoleh 18 Desember 2015, dari http://www.eric.ed.gov/. Jamaris, M. (2014). Kesulitan Belajar: Perspektif, Assesmen, dan Penanggulangannya. Bogor: Ghalia Indonesia. Seefeldt, C. & Wasik, A. B. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini: Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks. Shaifuddin, M. (2013). Karakteristik Bahan Seni Rupa Dwimatra. Surakarta: UNS Press. Smith, A.M & Price, A. J. (2012). Mathematic in Early Years Education: Third Edition. New York: Routledge. Sudjana, N.& Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujiono, Y. (2007). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka. Torquati, J. (2010). Environmental Education. A Natural Way to Nuture Children s Development and Learning. Proquest Educational Journal, 65 (6), 98. Diperoleh pada 2 Februari 2016 melalui http://eric.ed.gov/.