BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa pada bab IV, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan mengenai Peranan Anggaran Pembelian Bahan Baku Sebagai Alat Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada PT. Honda Prospect Motor, yaitu : 1. PT. Honda Prospect Motor yang tergolong sebagai perusahaan yang cukup besar, belum memiliki panitia anggaran yang khusus untuk menyusun, mengkoordinasi, dan mengendalikan anggarannya. Oleh karena itu kegiatan penyusunan anggaran diserahkan kepada bagian keuangan, sehingga bagian keuangan seringkali mengalami kesulitan dalam memperoleh dan mengumpulkan data dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan. 2. Kegiatan penyusunan anggaran pembelian bahan baku diserahkan kepada bagian keuangan selaku manajer paling atas, maka proses penyusunan anggaran yang dilakukan dengan pendekatan top-down akan menyebabkan kurangnya komitmen dari pelaksana anggaran yang bertanggung jawab untuk mencapai target-target yang dianggarkan. 3. Perusahaan di dalam melaksanakan perencanaan dari anggaran pembelian bahan bakunya lebih cenderung menggunakan data dan pengalaman masa lalu sebagai pedoman, sedangkan keadaan ekonomi masa sekarang dan 74
faktor eksternal-internal dari perusahaan hanya sebagian kecil ikut d i p e r t i m b a n g k a n d a n d i p e r h a t i k a n. B. Saran saran Agar masalah-masalah tersebut di atas dapat terselesaikan dengan baik, maka penulis akan memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kelemahan yang terdapat pada PT. Honda Prospect Motor diantaranya : 1. Agar proses penyusunan dan penggunaan anggaran menjadi lebih efektif, sebaiknya PT. Honda Prospect Motor membentuk komisi (panitia) anggaran yang ditugasi khusus untuk menyusun, mengkoordinasi dan mengendalikan anggaran. Komisi anggaran yang dibentuk harus diketuai oleh salah seorang pimpinan tertinggi perusahaan dengan anggota-anggota yang mewakili masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan. 2. a) PT. Honda Prospect Motor sebaiknya membentuk suatu komisi (panitia) anggaran, agar tugas untuk menyusun anggaran dapat dilakukan tepat waktu dan terkoordinasi dengan baik. b) Membentuk hubungan kerjasama yang baik di antara semua pihak yang terhubung dalam komisi (panitia) anggaran tersebut, sehingga semua data-data dan informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah dan lengkap. c) Membentuk suatu sistem akuntansi yang baik, sehingga seluruh data dapat tercatat dengan baik dan tersedia tepat waktunya. 75
3. Proses penyusunan anggaran yang masih dilakukan dengan pendekatan top-down sebaiknya diimbangi dengan proses penyusunan anggaran secara bottom-up, agar pelaksana anggaran juga dapat berpartisipasi untuk memberikan usulan dalam proses tersebut, sehingga pelaksanaan daripada anggaran benar-benar didukung oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan. Untuk meningkatkan efisiensi pengendalian biaya produksi, maka yang lebih baik lagi, penulis memberikan saran agar perusahaan harus lebih memperhatikan hal-hal sebagai berikut dalam membuat anggarannya yaitu : 1. PT. Honda Prospect Motor harus lebih banyak mempertimbangkan serta memperlihatkan keadaan ekonomi masa sekarang dan faktor eksternalinternal dari perusahaan dalam merencanakan anggaran bahan bakunya, karena hal ini dapat menambah keakuratan dari rencana yang disusun sehingga tidak akan jauh menyimpang dari kenyataan yang dapat terjadi. 2. Dalam menyusun rencana suatu anggaran, maka pihak-pihak atau bagian-bagian yang terkait harus dapat menjalin hubungan kerjasama yang sangat baik, karena ketepatan dalam perencanaan juga ditentukan oleh faktor tersebut. Mengenai anggaran pembelian bahan baku untuk pengendalian biaya produksi, menurut hemat penulis kegiatan evaluasi perbandingan antara biaya pembelian bahan baku aktual dengan anggaran pembelian bahan baku 76
yang telah disusun oleh PT. Honda Prospect Motor memiliki beberapa kebaikan, yaitu : 1. Anggaran pembelian bahan baku yang disusun oleh PT. Honda Prospect Motor sudah dapat berfungsi untuk pengendalian biaya produksi, hal ini disebabkan karena perusahaan juga melakukan evaluasi perbandingan antara biaya pembelian bahan baku dengan anggaran pembelian bahan bakunya. Sehingga dapat diketahui apakah telah terjadi penyimpangan yang merugikan (unfavorable) atau menguntungkan (favorable) dan dapat segera ditindaklanjuti. 2. PT. Honda Prospect Motor telah menetapkan batas toleransi dari penyimpangan yang terjadi antara biaya pembelian bahan baku aktual dengan yang dianggarkan sebesar 5% sampai dengan 10% per tahunnya. Sedangkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam evaluasi perbandingan tersebut, adalah sebagai berikut : 1. Walaupun perusahaan telah menentukan batas toleransi untuk penyimpangan unfavorable yang terjadi sebesar 5% sampai dengan 10% per tahunnya, tetapi perusahaan menetapkan batas tersebut secara random (asal) sehingga hal tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. 2. Kurang tepat dalam penetapan sistem biaya standar yang akan digunakan untuk menyusun anggaran bahan baku dan kurang tepat dalam memperkirakan peristiwa di masa mendatang yang sifatnya tidak 77
pasti, seperti dalam menentukan persentase kenaikan harga pembelian bahan baku per kilogram atau per batangnya. 3. Secara keseluruhan penerapan anggaran bahan baku pada PT. Honda Prospect Motor belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan varians biaya pembelian bahan baku tahun 2010, namun telah terjadi penyimpangan yang merugikan (unfavorable) yang berasal dari biaya pembelian bahan baku Plate, Pipa dan Bar. Hal ini disebabkan karena pembelian bahan baku tersebut tidak memperhatikan jumlah bahan baku yang ada digudang. Untuk memperbaiki kelemahan yang ada, penulis akan memberikan beberapa saran yaitu : 1. Seharusnya cara penetapan dan penyusunan anggaran pembelian bahan baku didasarkan pada jumlah produksi periode sebelumnya dan pengalaman masa lalu, juga harus didasarkan pada estimasi atas potensi penambahan produksi yang dapat dihasilkan di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor-faktor atau pengaruh eksternal dan internal perusahaan. Sehingga hasil yang dicapai dapat lebih akurat. 2. Pihak manajemen perusahaan seharusnya membuat kebijakan atau penjelasan terhadap evaluasi perbandingan yang dilakukan, sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya penyimpangan, baik penyimpangan yang merugikan maupun penyimpangan yang menguntungkan, sehingga dapat diambil tindakan yang diperlukan. 78
3. Perusahaan telah menetapkan batas toleransi untuk penyimpangan unfavorable secara random (asal), seharusnya batas tersebut dibuat berdasarkan pengalaman masa lalu dan data-data pada tahun sebelumnya, sehingga batas toleransi ini dapat dipertanggungjawabkan oleh perusahaan. 4. Sedangkan untuk memperkirakan peristiwa di masa mendatang yang sifatnya tidak pasti, sebaiknya perusahaan bertanya kepada seorang estimator atau proyektor yang berpengalaman serta ahli dalam bidangnya untuk membantu perusahaan dalam mencegah terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan. 5. Dilihat dari banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara biaya pembelian bahan baku aktual dengan anggaran yang disusun oleh perusahaan, sebaiknya perusahaan segera melakukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya mengubah standar mula-mula (mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah), mengubah frekuensi dari pengukuran pelaksanaan atau mengubah cara dalam mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Jika terjadi penyimpangan yang merugikan (unfavorable), maka manajemen perusahaan harus segera membuat kebijakan dan tindak lanjut untuk mencegah hal tersebut tidak akan terjadi lagi pada periode selanjutnya. Walaupun penyimpangan yang merugikan tersebut tidak melewati batas toleransi yang ditetapkan perusahaan, tetap saja 79
manajemen perusahaan harus melakukan tindakan untuk mencegah hal tersebut dapat terulang kembali. Demikian Saran dan evaluasi atas pelaksanaan anggaran bahan baku untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi pada PT. Honda Prospect Motor. 80