MANAJEMEN PERJALANAN DI ALAM BEBAS

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik Survival Di Hutan

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Berkemah merupakan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman baru di alam terbuka dan menambah rasa percaya diri Berkemah merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

AKTIVITAS LUAR KELAS MATERI POKOK KEMAH OLEH PRODI PJKR FIK UNY

Perlengkapan pribadi untuk pendakian antara lain:

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BUKU PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN TAS SIAGA BENCANA (EMERGENCY PREPAREDNESS KIT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR

A. Pendahuluan. For Client Service Representative: Phone: Website:

TEKNIK DASAR DI ALAM BEBAS Oleh : Ade Gustian

Aktivitas luar kelas merupakan aktivitas belajar yang cukup menyenangkan apabila

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang membutuhkan berbagai keterampilan antara lain kemampuan

HIKE SAFE AND FUN SAFETY AND FUN SKILL KNOWLED GE ATTITUDE

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kemahasiswaan tertua yang berada di lingkungan Universitas X di

BENDA DAN KEGUNAANNYA

2

BAB IV GAMBARAN UMUM HMPA MITRA GAHANA

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1

BAB I PENDAHULUAN. Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka menuju

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN SEKSI PENYELENGGARAAN DIKLAT PANITIA DIKLAT PENGENALAN PEMBELAJARAN DAN KEHIDUPAN DI KAMPUS

Bagi sebagian orang, mendaki gunung adalah kegiatan yang tidak berguna. Selain kedinginan dan kelelahan, risiko yang bakal dihadapi juga cukup besar.

DAFTAR PERLENGKAPAN SANTRI BARU TAHUN PELAJARAN

Pendidikan Aktifitas Luar Kelas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA

BAB I PENDAHULUAN. Arung jeram merupakan salah satu kegiatan olahraga yang sangat

ANALOGI IKATAN PEREKAT DENGAN SIREKAT

2

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PERATURAN MENTERI NO. 17 TH 2005

LDKS SMP UNGGULAN AMANATUL UMMAH PROGRAM BERBASIS PESANTREN 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang digemari oleh berbagai kalangan. Kegiatan ini membuat kita lebih dekat

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tam

AKTIVITAS LUAR YUYUN ARI WIBOWO

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL TOKO OUTDOOR D RINJANI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ZAPHANZA : JAKET ANTI REPOT DAN EFISIEN BAGI SANG PENDAKI GUNUNG SEJATI BIDANG KEGIATAN: PKM-KC

4. WAJIB, tidak memakai aksesoris apapun kecuali penunjuk waktu yang digunakan dipergelangan tangan.

TEKNIK HIDUP DI ALAM BABAS ( T H A B ) Oleh : Drs. Basuki Soen

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum

Kelengkapan Fantastik SMPIT As-syifa Putri Juli 2017 : (Masuk asrama, 15 Juli 2017 pukul 9 sudah dilokasi)

Nomor : 01/PH/BKO/PKS/IX/2013 Jember, 27 Syawal 1434 Lampiran : 1 Berkas 3 September 2013 : Undangan

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

KUESIONER PERILAKU SEHAT PADA KELAS ATAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS GARUDA KECAMATAN TEMPURAN

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.

PROGRAM KEGIATAN SEKOLAHKU SEHAT. SD Unggulan Muhammadiyah Kretek. Mriyan Donotirto Kretek Bantul 55772

pengukuran waktu panjang dan berat

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

APLIKASI PANDUAN MENDAKI GUNUNG BERBASIS ANDROID

Arung Jeram. Written by admin Saturday, 07 July :54 - Last Updated Friday, 12 August :52

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)


Kelengkapan Fantastik SMPIT As-syifa Putra Juli 2017 (Masuk asrama Hari Ahad 16 Juli 2017 pukul 9 sudah dilokasi)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khususnya makanan, minuman, peralatan dan perlengkapan rumah

Disusun oleh Malang Eyes Lapwing, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKHNIK BIOLOGI LAPANGAN DAN LABORATORIUM OLEH TIM PENGASUH TEKHNIK BIOLOGI LAPANGAN DAN LABORATORIUM JURUSAN BIOLOGI

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

Gambar 1 Contoh Tas Tempat Barang Mahasiswa. (Catatan : Dilarang membawa travel bag, koper, tas kain selain contoh digambar)

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB II METODE PERANCANGAN

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PK2 MAHASISWA BARU FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNA DAKSA SEDANG (SDLB D1)

JUDUL UNIT : Melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Dapur

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Kelengkapan Fantastic As-syifa Boarding School Wanareja (Masuk asrama, Ahad 16 Juli 2017 Pkl. 09:00 WIB)

PROFIL FAJI KABUPATEN MAGELANG FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI

PANITIA KEGIATAN ORIENTASI PENGENALAN LINGKUNGAN MESIN 2017 HIMPUNAN MAHASISWA MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN MABA SAAT PK2

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang

Kata pengantar. Tetap Memandu,

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Kesehatan Lingkungan & Bencana PERTEMUAN 7

BAB II METODE PERANCANGAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Wisata petualangan disukai oleh kebanyakan kaum muda mau pun tua bagi

2012, No.707.

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB IV METODE PERANCANGAN

Susur Gua Vertikal dan Horisontal

BAB I PENDAHULUAN. memburuknya kualitas kesehatan umum masyarakat di kota-kota besar.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dan sedang giat dikembangkan karena sektor ini telah memberikan

BILANGAN SAMPAI DENGAN 10

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

KARYA TULIS MANAJEMEN PERJALANAN DI ALAM BEBAS Disusun Oleh: Tito Sucipto, S.Hut., M.Si. NIP. 19790221 200312 1 001 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan keajaiban-nya sehingga dapat menyelesaikan karya tulis mengenai Manajemen Perjalanan di Alam Bebas. Karya tulis ini berisi tentang gambaran umum mengenai manajemen perjalanan di alam bebas sebagai dasar pengetahuan pada pelaksanaan praktik kerja lapangan. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memperkaya khasanah wawasan dan pengetahuan. Tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan saran dan masukan yang konstruktif demi menyempurnakan karya tulis. Medan, Desember 2009 Penulis

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii Manajemen Perjalanan...1 Perjalanan di Alam Bebas...1 Perencanaan Kegiatan...2 Peralatan dan Perlengkapan...3 Referensi...6

MANAJEMEN PERJALANAN DI ALAM BEBAS Manajemen Perjalanan Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen perjalanan/ekspedisi merupakan suatu sistem pengaturan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi suatu kegiatan perjalanan. Tahapan manajemen perjalanan meliputi: 1. Perencanaan dan persiapan kegiatan a. Data dan informasi awal b. Koordinasi kelompok c. Peralatan dan perlengkapan d. Persiapan fisik dan psikis e. Transportasi f. Cek dan ricek 2. Pelaksanaan kegiatan a. Manajemen alokasi sumber daya manusia dan peralatan b. Pengambilan data dan informasi 3. Pasca pelaksanaan kegiatan a. Memonitor dan evaluasi b. Membuat laporan perjalanan mengenai lokasi, waktu, rute, daftar peralatan, kondisi lingkungan, datadan informasi, persiapan minimal, rincian biaya dan catatan lainnya. Perjalanan di Alam Bebas Perjalanan di alam bebas adalah kegiatan yang bersifat menyenangkan, karena kita bisa melihat, menikmati, mengagumi, dan belajar mengenai alam dan lingkungan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kegiatan ini dapat dijadikan sarana olahraga (sport), petualangan (adventure), kegemaran (hobby), pendidikan (education), pelatihan (training), penelitian (research) atau sekedar bersantai (refreshing) menikmati keindahan alam. Kegiatan ini sangat beragam tergantung

tujuannya, antara lain mendaki gunung (hiking), panjat tebing (rock climbing), penelusuran gua (caving), arung jeram (rafting), menyelam (diving), selancar (surfing), terbang layang, terjun payung atau praktek/praktikum kehutanan. Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di alam bebas adalah persiapan dan perencanaan yang matang, meliputi persiapan peralatan dan perlengkapan, kesehatan dan kondisi fisik, biaya selama kegiatan dan data informasi mengenai lokasi, jalur, medan serta cuaca. Kemanapun lokasi yang dituju, apapun medan yang dilalui, seberapa buruknya cuaca yang dihadapi atau seberapa besar hambatan yang datang, bukanlah suatu masalah yang berarti jika dibekali denga persiapan dan perencanaan yang matang. Beberapa kendala yang biasa dihadapi dalam melaksanakan kegiatan di alam bebas: 1. Kendala alam 2. Kendala alat 3. Kendala diri sendiri 4. Kendala orang lain 5. Kendala waktu Perencanaan Kegiatan Persiapan dan perencanaan kegiatan di alam bebas harus disesuaikan dengan jenis dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan persiapan dan perencanaan yang matang akan mengurangi resiko buruk yang mungkin timbul selama kegiatan, antara lain iklim/cuaca yang ekstrim, medan yang sulit dilewati atau sumber air yang kurang. Kondisi-kondisi tersebut harus diantisipasi sedini mungkin denga persiapan fisik, mental, skill (keterampilan) dan data informasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kegiatan: 1. Jenis medan yang akan dihadapi 2. Tujuan perjalanan 3. Keterbatasan fisik untuk membawa barang (maksimum 1/3 berat badan) 4. Hal-hal khusus seperti obat-obatan Perencanaan kegiatan akan mempermudah mengorganisir kegiatan yang akan dilakukan, dengan mengeliminasi kemungkinan resiko buruk yang mungkin

terjadi. Perencanaan tersebut harus berdasar pada Pedoman 5W+1H, yaitu Who, What, Why, When, Where dan How. 1. Who yaitu siapa yang mengadakan kegiatan, dengan siapa kita pergi, siapa yang jadi pemimpin (leader) dan siapa yang paling berpengalaman di lapangan 2. What yaitu apa jenis kegiatannya, apa tujuannya, apa hambatannya, apa yang akan dilakukan dan perlengkapan apa yang harus dibawa 3. Why yaitu mengapa kita harus ikut dan mengapa memilih kegiatan tersebut 4. When yaitu kapan kegiatannya, berapa lama waktunya, siang atau malam dan pada musim apa kegiatan tersebut dilakukan 5. Where yaitu dimana tempat kegiatannya, dimana tempat mencari bantuan terdekat 6. How yaitu bagaimana mencapai lokasi dan bagaimana menghadapi resiko buruk yang mungkin terjadi. Peralatan dan Perlengkapan Peralatan yang harus dipersiapakan tergantung kepada kebutuhan, tujuan, jenis dan lamanya kegiatan. Peralatan yang terlalu banyak akan mengakibatkan tidak efektif dan efisien, sedangkan peralatan yang terlalu sedikit tidak bisa memenuhi kebutuhan selama kegiatan. Peralatan dan perlengkapan tersebut harus bisa dibawa dengan mudah dengan pengepakan menggunakan tas/ransel. Pengepakan (packing) adalah memasukkan dan menata barang-barang yang sudah terdata dan pasti akan digunakan selama kegiatan ke dalam tas/ransel. Packing yang benar akan memudahkan pengambilan barang saat diperlukan, membagi titik berat pada tas/ransel dan menjaga keseimbangan tas/ransel sehingga tidak terlalu terasa berat bila dibawa. Untuk menghindari adanya barang peralatan yang teringgal, buatlah daftar barang (list) dan periksa kembali pada saat barang dimasukkan ke ransel. Prinsip dasar packing adalah: 1. Menempatkan barang yang berat di bagian atas tas/ransel dan sedekat mungkin ke bagian badan (punggung) 2. Menempatkan barang penting dan sering digunakan pada tempat yang mudah dijangkau (saku tas/ransel)

3. Memanfaatkan ruangan yang ada di dalam tas/ransel seefisien mungkin 4. Melindungi semua barang peralatan dengan membungkusnya dalam plastik (trash bag) Peralatan yang perlu dipersiapakn untuk kegiatan di alam bebas: 1. Peralatan pribadi, yaitu barang-barang peralatan untuk memenuhi semua kebutuhan pribadi masing-masing tanpa mengandalkan orang lain: a. Sepatu (harus kuat, lentur, aman/safety, nyaman, anti selip dan terbuat dari kulit atau sintetis), kaos kaki (harus cukup tebal, kuat, nyaman, dan terbuat dari wol atau sintetis) dan sandal gunung b. Pakaian lapangan (harus nyaman, tahan lama, cepat kering, melindungi tubuh dari berbagai kondisi lingkungan dan terbuat dari polyester atau polypropilene serta memenuhi 3W=wicking, warmth, water/wind proofing) c. Tas/ransel/carrier (harus kokoh, bahannya kuat, tahan air dan mempunyai sabuk pinggang untuk mengurangi goyangan ransel) d. Ponco/rain coat e. Perlengkapan tidur (harus bersih, kering, hangat dan nyaman, terdiri dari pakaian tidur, matras, kantong tidur/sleeping bag, jaket/sweater, kaos kaki, kaos tangan/mitten, dan kupluk/balaclava) f. Perlengkapan mandi (handuk, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan shampo) g. Air minum dan makanan (harus cukup secara kualitas dan kuantitas) h. Alat navigasi (kompas, peta, altimeter dan GPS=Global Positioning System) i. Alat tulis (ballpoint, buku, penggaris dan pensil) j. Survival kit yang terdiri dari pisau serbaguna, alat pancing, jarum jahit, benang, tali jerat, gunting, cermin, peluit, kompas, ketapel, karet, lup/kaca pembesar, peniti, korek api dalam kemasan kedap air, makanan berkalori tinggi, senter, obat-obatan, radio komunikasi dan balon) k. Perlengakapan penunjang (menunjang kegiatan yang dilakukan seperti HT (handy talkie) HP (hand phone), pelindung pacet/gaithers, kelambu dll)

2. Peralatan kelompok, yaitu barang-barang peralatan yang dibawa untuk memenuhi kebutuhan semua anggota kelompok, yaitu tenda, obat-obatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), peralatan masak dan makan (kompor, nesting, korek api, piring, gelas, sendok), golok serta tali. 3. Peralatan teknis, yaitu barang-barang peralatan yang digunakan untuk beraktivitas di alam bebas, tergantung jenis dan tujuan kegiatan. Peralatan untuk kegiatan hiking berbeda dengan peralatan untuk kegiatan caving, begitu juga dengan kegiatan yang lain.

Referensi Badan Pendidikan dan Latihan Rimpala. 1997. Makalah Kuliah Pembekalan Praktek Kerja Lapang (PKL) Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB Tahun 1997. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Edwin, Norman. 1987. Mendaki Gunung: Sebuah Tantangan Petualangan. Aya Media Pustaka. Jakarta. Program Ilmu Kehutanan. 2003. Buku Panduan Praktek Umum Kehutanan (PUK): Membentuk Rimbawan Profesional yang Peduli Penyelamatan dan Pelestarian Hutan. Program Ilmu Kehutanan. Universitas Sumatera Utara. Medan. Rimbawan Pecinta Alam. 1998. Diktat Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Rimpala 1998. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rimbawan Pecinta Alam. 2002. Diktat Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Rimpala 2002. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soetardjo, Addy. 2002. Petunjuk Praktis Mendaki Gunung. Effhar. Semarang. Yudiawan, Deni. 2002. Panduan Praktis Berpetualang di Alam Bebas: Cerdas dan Tangkas Menjelajahi Alam Bebas. Puspa Swara. Jakarta.