BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

I. PENDAHULUAN. Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Permainan kipers hampir sama

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keseluruhan yang melibatkan aktivitas jasmani serta pembinaan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lancar sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

I. PENDAHULUAN. kekuatan, kecepatan, kelenturan dan daya tahan. Oleh karena itu, tidaklah

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan (UUD 1945). Pendidikan

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan melaluiaktivitas jasmani yang dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

2015 PENERAPAN BOLA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASING DALAM PERMAINAN FUTSAL

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Nuri Sri Widi Astuti SDN Gedong 03 UPTD Pendidikan Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN KASTI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEMBANGSONGO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

ZANUAR BUDIANTO K

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LARI ESTAFET MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 OTI. Anis

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. banyak nomor yang dipertandingkan dalam cabang ini. Selain dari itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau

YUSRA FAUZA, 2015 PENGARUH KIDS ATHLETICS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU. Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Maulana Sabrina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dan sistematis, melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di sekolah dasar merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari pendidikan pada umumnya, yang bertujuan untuk membentuk atau membangun manusia dari segi lahir maupun batin ( jasmani atau rohani ). Segi lahir atau jasmani ini meliputi pertumbuhan dan perkembangan fisik,kesehatan, dan rehabilitas. Pertumbuhan dan perkembangan fisik akan lebih cepat melalui pembelajaran jasmani. Pendidikan jasmani membentuk siswa mempunyai gaya hidup berolahraga sehingga menjadi perilaku hidup sehat, sedangkan rehabilitas dalam hal ini maksudnya perbaikan sikap tubuh, misalnya sikap jalan yang kurang baik, sikap duduk yang salah dan lain lain. Pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan dan pembentukan watak (Depdiknas, 2003: 23). Definisi lain datang dari Alim (2009:12) yang mengungkapkan pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Lebih lanjut dijelaskan olehnya bahwa pendidikan jasmani tidak sama dengan bentuk pedidikan pada mata pelajaran lain. Perbadaan dengan mata pelajaran yang lain adalah alat yang digunakan; yakni gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Pendidikan jasmani memiliki peran penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sitematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu di arahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Selain itu, Alim (2009:12) menjelaskan fungsi pendidikan jasmani yang mengutamakan aktivitas 1

2 jasmani berperan dalam individu dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Dengan demikian, penerapan pendidikan jasmani pada siswa dapat mengembangkan berbagai ungkapan kreatif, inovatif, terampil, dan meningkatkan kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat serta pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia. Pendidikan jasmani di sekolah dasar sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Hal ini karena pada usia 6 12 tahun pertumbuhan dan perkembangan seorang siswa sangat pesat baik itu secara fisik maupun psikologis. Pertumbuhan secara fisik dapat ditingkatkan melalui kegiatan olahraga secara rutin. Kegiatan berolahraga juga dapat merangsang tumbuhnya minat dan bakat siswa. Sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang suka bermain, maka guru pendidikan jasmani harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif disamping harus mampu memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan gerak siswa Pada usia anak Sekolah Dasar seluruh aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, psikomotor, dan afektif mengalami perubahan. Perubahan ini mengakibatkan adanya tugas perkembangan yang harus dilakukan oleh para siswa. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari kematangan fisik diantaranya adalah belajar berjalan, belajar melempar menangkap dan menendang bola, dan belajar menerima jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya. Perubahan yang paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis sehingga pendidikan jasmani disekolah dasar tidak lepas dari peran seorang guru yang profesional yang dapat mengajarkan ilmu ilmu atau dasar dasar ilmu dalam berolahraga. Melalui pendidikan jasmani, guru membantu siswa dalam mengembangkan fisik dan

3 psikologisnya. Pengembangkan tersebut dilakukan dengan melakukan gerakangerakan dasar dalam aktivitas olahraga. Contoh dari gerak dasar itu ialah berlari, berjalan, memukul, menangkap, melempar dan masih banyak lagi. Contoh gerakan dasar itu dapat kita lihat dalam suatu cabang olahraga di pendidikan jasmani yang ada di sekolah dasar. Pendidikan jasmani di sekolah dasar tebagi dalam beberapa cabang olahraga, diantaranya : atletik, senam, permainan bola besar yang didalamnya ada sepakbola, basket, bola tangan, sepak takraw sedangkan permainan bola kecil ada kasti, kipers, rounders,tenis meja dan bulu tangkis. Rounders merupakan permainan bola kecil yang sangat di gemari di sekolah dasar, dalam pembelajaran rounders ada gerak dasar yang harus di lakukan oleh seorang siswa atau murid dalam permainan rounders, gerak dasar tersebut adalah memukul, melempar, dan menangkap.kebayakan dari seorang siswa sangat sulit dalam melakukan gerak dasar ini di karenakan tingkat ke sulitan saat memukul bola lalu takut ketika harus menangkap bola dan yang paling di takuti oleh siswa adalah melemparkan operan ke pemukul untuk di pukul,mereka takut di karenakan ketika salah melempar(mengumpan) atau tidak pas pada si pemukul mereka akan di sindir atau di marahi oleh teman nya sendiri di karenakan saat melempar tidak pas ke pemukul dan seketika itu juga mereka jadi engan untuk bermain atau mengikuti pembelajaran rounders,kebanyakan dari itu adalah siswi putri.dengan masalah yang sering di hadapi dalam pembelajaran rounders di sekolah dasar sebagai guru yang profesional harus bisa menemukan cara bagaimana pembelajaran rounders dapat berjalan sesuai yang di inginkan dan siswa pun merasa senang ketika melakukan kegiatan olahraga tanpa ada paksaan. Pembelajaran rounders sendiri ada dalam pembelajaran di kelas V SD dibutuhkan cara mengajar yang tepat.salah satu kompetensi dasar yang harus di capai dalam mata pelajaran penjasorkes untuk kelas V semester 2 adalah Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan bola kecil serta nilai kerjasama, sportifitas dan kejujuran. dengan materi ajar permainan rounders. Permainan rounders merupakan permainan yang memiliki gerak dasar yaitu memukul, melempar, dan menangkap.jika masalah yang ada di dalam

4 permainan rounders belum dapat disiasati maka pembelajaran di kelas pun akan sia sia dan tidak akan memenuhi hasil yang baik buat siswa maupun guru itu sendiri.dengan kata lain seorang guru harus bisa memecahkan masalahnya dengan cara memodifikasi alat pembejaran yang dibuhtukan dalam pembelajaran rounders Masalah yang ada dalam pembelajaran rounders itupun peneliti temukan ketika peneliti sedang melakukan observasi pelaksanaan PPL (Program Pengalaman Lapangan), ketika materi rounders diberikan kepada siswa kelas V SDN Purwotomo No 97, banyak siswa yang kurang mampu melakukan gerak dasar permainan rounders, hal ini ditunjukan ketika peneliti melakukan observasi mengajar di sekolah SDN Purwotomo No 97 kelas V, dari 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa putra dan 11 siswi putri, dari 10 siswa putra hanya ada 5 siswa putra dapat memukul dengan benar sedangkan 5 lainya belum dapat memukul dengan benar sedangkan dari 11 siswi putri hanya ada 2 siswi yang dapat memukul dengan benar sedangkan 9 lainya belum dapat memukul dengan benar serta melempar dan menangkap bola. Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dengan materi rounders di SD Purwotomo No 97 kurang berjalan baik, serta masih banyak permasalahan yang di hadapi diantaranya yaitu, tidak adanya lapangan olahraga di halaman sekolah sehingga membuat pelaksanaanya tidak maksimal. sedangkan permasalahan dari siswa adalah siswa kurang mampu melakukan gerakan memukul, melempar dan menangkap terlebih lagi setelah melihat alat yang akan di pakai untuk pembelajaran berupa stik pemukul yang sesunggunya meraka menjadi males untuk bermain serta yang paling sering ialah masalah ketika siswa tidak dapat melempar (mengumpan) dengan baik maka anak tersebut akan di sindir oleh temen temenya dan seketika itu juga engan untuk mengikuti permainan rounders. Dengan adanya masalah seperti yang ditulis diatas cara menyiasati hal tersebut peneliti sebagai calon guru harus mecari solusi untuk memecahkan masalah yang ada dalam pembelajaran rounders dengan cara modifikasi alat pembelajaran agar meningkatkan gerakan dasar memukul dan melempar siswa

5 dengan benar. Peneliti memodifikasi alat pembelajaranya misalnya, bentuk stik pemukul berbentuk kotak dan di warnai, bola berwarna plastik dan beraneka warna, serta donut ring yang digantungkan untuk tempat sasaran pemukul dan pelempar. Namun kita juga harus memperhatikan alat yang kita gunakan dari segi keamanan dan keyamanan, agar siswa merasa aman dan nyaman dalam pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, peneliti mencoba melakukan pembelajaran dengan modifikasi alat pembelajaran. Alat pembelajaran yang akan digunakan antara lain pralon plastik, donut ring, bola plastik berbentuk bulat dan kotak dengan beraneka warna. Pendekatan ini di harapkan bisa menjadi daya tarik bagi siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi rounders, sehingga siswa akan tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan penerapan modifikasi alat pembelajaran dalam pembelajaran rounders di SD Negeri Purwotomo No 97 dengan judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PERMAINAN ROUNDERS MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PURWOTOMO NO 97 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang ada diatas maka rumusan masalah dari peneleiti sebagai berikut : Bagaimana meningkatkan hasil belajar gerak dasar permainan rounders melalui modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Purwotomo No 97 Tahun Pelajaran 2015/2016? Definisi operasional variabel : 1.Modifikasi alat pembelajaran Modifikasi alat pembelajaran di penelitian ini ialah memodifikasi sarana dalam pembelajaran gerak dasar rounders yaitu memodifikasi tongkat pemukul dan donut ring yang di kaitkan dengan tiang berbahan pralon serta memodifikasi bola yang asli dengan bola plastik yang sudah berisikan kertas Agar pembelajaran terasa tidak sulit dan lebih menarik perhatian siswa. 2. Hasil Belajar gerak dasar permainan rounders Hasil belajar gerak dasar permainan rounders terdiri dari tiga aspek yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik. Aspek afektif berupa partisipasi siswa yang menunjukkan nilai percaya diri dan semangat selama proses pembelajaran. Aspek kognitif berupa pemahaman siswa terhadap pelaksanaan gerak dasar permainan rounders Dan aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar permainan rounders. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar, memukul, dan menagkap dalam permainan rounders melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Purwotomo No 97 Tahun Pelajaran 2015/2016. Modifikasi alat pembelajaran tersebut adalah penggunaan pemukul berpenampung lebar sebagai penganti pemukul kayu standar. Kemudian sebagai

7 bola, peneliti menambahkan variasi warna pada bola standar serta menggunakan bola lain yang memiliki berat lebih ringan dengan tujuan agar siswa lebih berani untuk menagkap bola tersebut. Untuk memudahkan siswa dalam melakukan gerak dasar memukul dan melempar bola, peneliti menggunakan donut ring yang terbuat dari bahan plastik berdiameter 12,5 cm menjadi tempat sasaran bagi siswa yang akan melakukan lemparan dan memukul bola dalam permainan rounders yang di gantung pada tiang penyangga yang dibuat dari pralon. Serta pengunaan warna pada alat kayu pemukul agar menarik minat dan mendorong meningkatnya hasil belajar siswa dalam permainan rounders. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini di harapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Bagi guru a. Meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan mengembangkan alat pembelajaran yang di modifikasi. b. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara profesional terutama dalam pengembangan alat pembelajaran c. Memudahkan guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan permainan rounders 2. Bagi siswa a. Meningkatkan proses pembelajaran dalam permainan rounders b. Meningkatkan partisipasi siswa dalam permainan rounders c. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan dalam mengikuti pembelajaran rounders 3. Bagi sekolah a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menerapkan modifikasi alat pembelajaran terhadap pembelajaran rounders di sekolah.