BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki peranan yang penting untuk menunjang perkembangan dan kemajuan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi,

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian

Analisa dan Perancangan Sistem E-Learning pada SMA Budi Mulia

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Sistem A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose. (Hall, 2011 : 5) Menurut Gelinas (2008 : 11), Sistem adalah kumpulan dari elemen yang saling tergantung satu sama lain dimana mereka bersama-sama menyelesaikan sasaran yang spesifik. Sistem mempunyai karakteristik yaitu : 1. Components, setiap sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi. 2. Boundary, merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya.. 3. Environments, apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Interface, merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. 5. Input, adalah data yang dimasukan kedalam sistem. 6. Output, adalah hasil dari data yang telah diolah. 7. Process, merupakan suatu bagian dari sistem yang bertugas mengolah data input menjadi data output. 8. Objectives, merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh sebuah sistem. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang yaitu: 1. Abstrak System dan Pyhsical System. Abstrak system adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan physical system adalah sistem yang ada secara fisik.

8 2. Natural System dan Human Made System. Natural system adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan human made system melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. 3. Deterministic System dan Probabilistic System. Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sedangkan probabilistic system adalah sistem yang kondisinya tidak dapat diprediksi. 4. Closed System dan Open System. Closed system merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luarnya. Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 2.1.1.2 Informasi Menurut Hoffer, Prescott & Topi (2002 : 5), data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan dari orang yang menggunakan tersebut dinamakan informasi. Menurut Gelle & Karhu (2010: 633-643) informasi menjadi lebih global dari sebelumnya, dengan mengikuti perkembangan pasar dan teknologi. Orang-orang harus memperhatikan seluruh dunia, informasi yang tersebar diterima dari distribusi sumber-sumber yang sudah ada. Menurut Rainer (2007 : 5), informasi mengacu pada data yang telah terorganisir sehingga data memiliki makna dan nilai kepada penerima. Jadi, informasi adalah data yang telah melalui proses sedemikian rupa secara terorganisir sehingga memiliki makna, nilai dan dapat meningkatkan pengetahuan dari orang yang menerimanya (pengguna). 2.1.1.3 Akuntansi Menurut Stice (2010: 17) Accounting is a service activity, its function is to provide quantitative information, primarily financial in nature, about economic entities that is intended to be useful in making economic decisions in making reasoned choices among alternatives

9 courses of actions. Yang artinya bahwa akuntansi adalah aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kualitatif terutama mengenai informasi keuangan di masa depan, mengenai entitas-entitas ekonomi yang diharapkan agar berguna bagi pengambilan keputusan dalam membuat pilihan yang beralasan diantara alternatif-alternatif tindakan yang ada. Menurut Warren (2009: 3) Accounting can be defined as information system that provides reports to users about the economic activities and condition of business. Yang berarti bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang menyediakan laporan kepada pengguna mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Dari definisi diatas bisa disimpulkan akuntansi adalah aktivitas yang berfungsi untuk menyediakan data-data ekonomi dari kegiatan bisnis untuk diproses sehingga menghasilkan laporan keuangan yang mewakili kondisi / keadaan keuangan perusahaan yang berguna bagi pihak yang terkait. 2.1.1.4 Sistem Informasi Menurut O Brien (2011: 4) Sistem informasi dapat diatur berdasarkankombinasi orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Menurut Gellinas dan Dull (2010: 12) menyatakan bahwa, IS is manmade system that generally consists an integrated set of of computer based components and manual component established to collect, store and manange data and to provide output information to users. Pengertiannya adalah sistem yang diciptakan oleh manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen komponen manual yang dibentuk untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengatur data serta menyediakan output informasi untuk para penggunanya. Menurut Bodnar dan Hopwood diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan (2001 : 4) secara umum sistem informasi merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

10 Terdapat beberapa jenis sistem informasi yaitu : 1. Sistem Pengolahan Data 2. Sistem Informasi Manajemen 3. Sistem Pendukung Keputusan 4. Sistem Pakar 5. Sistem Informasi Eksekutif 6. Sistem Informasi Akuntansi Gambar 2.1 Model Fungsional Sistem Informasi (Gelinas 2008 : 13) Pada gambar 2.2 dapat dilihat model fungsional sistem informasi dimana ketika data masuk (input) maka data itu akan diolah (processing) oleh sistem sehingga diperoleh sebuah data keluaran (output). Data yang diolah dapat di simpan didalam database (storage) sehingga apabila dimasa mendatang dibutuhkan kembali maka data tersebut dapat dimunculkan oleh sistem. Hasil dari data keluaran dapat dipakai oleh pengguna (user) sebagai sumber data masukan untuk mencari informasi lainnya.

11 2.1.1.5 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Gelinas dan Dull (2010: 14) Accounting Information System (AIS) is a specialized subsystem of the IS. The purpose of this separate AIS was to collect, process and report information related to the financial aspects of business events. Yang berarti Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem yang dikhususkan dari Sistem Informasi yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses dan melaporkan informasi yang berhubungan dengan aspek keuangan dari kegiatan bisnis. Menurut Weygandt (2011: 80) Sistem Informasi Akuntansi ialah mengumpulkan dan memproses data transaksi dan kemudian menyebarkan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Sistem Informasi Akuntansi sangat bervariasi dari satu bisnis ke bisnis yang lain. Berbagai faktor membentuk sistem ini: Sifat bisnis dan transaksi di mana ia terlibat, ukuran perusahaan, volume data yang akan ditangani, dan informasi yang menuntut agar manajemen dan lain lain membutuhkan. Sebuah sistem informasi akuntansi yang baik membantu manajemen agar dapat menjawab banyak pertanyaan lain dengan data yang diberikan oleh sistem akuntansi yang lebih cermat. Sebuah sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik bermanfaat bagi setiap jenis perusahaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah Sistem Informasi berbasis komputer yang menggunakan berbagai sumber daya dan komponen lain untuk mengumpulkan data dan merubah data dari berbagai transaksi perusahaan menjadi suatu Sistem Informasi Akuntansi dan keuangan yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. 2.1.2 Teori khusus 2.1.2.1 Inventory Menurut Nafarin (2007), persediaan (Inventory) adalah barang yang diperoleh dan tersedia dengan maksud untuk dijual atau dipakai dalam produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.

12 Pengertian inventory menurut Herjanto (2008) adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, bahan dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang dimana bisa dikatakan bahwa persediaan hanyalah suatu sumber dana menganggur, karena sebelum persediaan digunakan berarti data terikat didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. Menurut Assauri (2009), inventory adalah barang-barang persediaan berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya. Dapat pengertian diatas, dapat disimpulkan persediaan (Inventory) adalah sejumlah barang atau bahan-bahan dalam kendali perusahaan yang disimpan dalam beberapa waktu tertentu, menunggu sampai digunakan untuk keperluan produksi ataupun dijual. 2.1.2.2 Pembayaran Menurut Wicaksono (2008:79), pembayaran adalah penyerahan uang bagi pihak yang satu dan penyerahan barang bagi pihak lain. Dengan penyerahan uang dan barang pada kedua belah pihak, proses pembayaran di anggap berhasil dilaksanakan. Menurut Zaharud (2006:6), pembayaran harus sangat diperhatikan karena dapat mempengaruhi tingkat penjualan dalam perusahaan,yang khususnya pada barang kebutuhan industri, produk dengan harga jual cukup tinggi, produk yang harus dipesan, produk impor dan sebagainya. Dalam pembayaran dapat dilakukan dengan pembayaran tunai (bayar lunas) dan pembayaran kredit(pembayaran dengan menyicil sesuai dengan kesepakatan antar kedua pihak).

13 2.1.2.3 Expenditure Cycle Fungsi-Fungsi yang Terkait Dalam Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle) menurut Wilkinson et al (2000, p470-471), fungsi-fungsi yang terkait dengan siklus pengeluaran (expenditure cycle), yaitu : 1. Inventory Management I Logistic Dalam suatu perusahaan dagang tujuan dari fungsi inventory management adalah untuk mengelola persediaan dagang yang didapatkan oleh perusahaan untuk dijual kembali. Dalam perusahaan manufaktur, aktivitas yang terlibat dalam inventory management mungkin dikombinasikan dengan produksi untuk membentuk fungsi logistic yang lebih luas. Selain bertanggung jawab atas perencanaan, inventory management juga mencakup pembelian, penerimaan, dan penyimpanan. Bagian pembelian berfokus pada pemilihan vendor atau supplier yang paling tepat untuk memesan barang atau jasa. Hal ini membuat barang atau jasa, k.ualitas barang atau jasa yang ditawarkan, syarat dan tanggal pengiriman yang dijanjikan, dan kehandalan dari supplier. Bersama dengan pengendalian persediaan (yang berada di bawah fungsi accounting), bagian pembelian akan menjamin k.uantitas dari barang yang didapatkan. Bagian penerimaan memiliki tanggung jawab untuk menerima hanya pada barang-barang yang dipesann, memverifikasikan k.uantitas dan kondisi barang tersebut, dan memindahkan barang ke gudang. Bagian gudang memiliki tanggung jawab untuk menjaga barang dari pencurian, kehilangan, dan perusakan serta menyiapkan dengan tepat waktu ketika terdapat permintaan atas barang tersebut. 2. Finance I Accounting Tujuan dari financing dan accounting management berhubungan dengan pembiayaan, data, informasi, perencanaan, dan pengendalian terhadap sumber daya. Dalam hubungannya dengan siklus pembelian, tujuan dibatasi hanya untuk pengendalian dan perencanaan kas, untuk mengatur data yang berkaitan dengan pembelian dan

14 akun supplier untuk pengendalian persediaan, dan untuk mengatur informasi, yang berkaitan dengan kas, pembelian, dan supplier. 2.1.2.4 Deployment Environment Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010 : 291), Deployment Environment merupakan perangkat keras, sistem perangkat lunak dan lingkungan jaringan dimana sistem akan beroperasi. Pada bagian ini, menggambarkan lingkungan penyebaran umum secara detail, dan bagian yang selanjutnya akan mengeksplorasi pola desain terkait dan arsitektur untuk aplikasi perangkat lunak. Dari sisi perangkat keras terdiri dari : Single computer architecture Merupakan arsitektur yang menggunakan satu sistem komputer untuk mengeksekusi semua aplikasi perangkat lunak. Multitier Architecture Arsitektur yang mendistribusikan aplikasi yang berhubungan dengan perangkat lunak di beberapa sistem komputer. Multitier architecture dibagi menjadi 2 jenis : a. Clustered Architecture adalah sekelompok komputer yang sama yang berbagi beban processing dan bertindak sebagai sistem komputer tunggal yang besar. b. Multi Komputer adalah beberapa komputer yang berbeda, yang berbagi beban pengolahan melalui spesialisasi fungsi. Selain itu menurut Satzinger et al. (2010 : 341) dari sisi perangkat lunak terdiri dari : Centralized Architecture, merupakan arsitektur yang menempatkan semua sumber daya komputasi di lokasi kontrol. Distributed Architecture, merupakan arsitektur yang menyebarkan sumber daya komputasi dibeberapa tempat yang terhubung oleh sebuah jaringan komputer. 2.1.2.5 Software Architecture Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010 : 342) Software Architecture terbagi menjadi 2 jenis yaitu client dan server. Server yang

15 berarti sebuah proses, modul, objek atau komputer yang menyediakan layanan melalui jaringan. Sedangkan client adalah sebuah proses, modul, objek atau komputer yang meminta layanan dari satu atau lebih server. Contohnya : Three Tier, karena pada saat data update semua bagian dapat melihat perubahan tersebut karena sistem antara bagian-bagian yang mengakses terkomputerisasi sehingga dapat dilihat oleh bagian-bagian yang mengaksesnya. Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010 : 344), Software Architecture memiliki 2 bagian yaitu: Client/ Server Architecture, merupakan model umum perangkat lunak organisasi dan dapat diimplementasikan dengan berbagai cara. Ada 2 jenis yaitu: a. Server: proses, modul, objek, atau komputer yang menyediakan layanan melalui jaringan. b. Client: Modul, proses, objek, atau komputer yang permintaan jasa dari satu atau lebih server. Three layer architecture/ server architecture, merupakan arsitektur client/server yang membagi aplikasi ke dalam data layer, business logic layer, dan view layer. a. Data Layer: bagian dari tiga lapis arsitektur yang berinteraksi dengan database. b. Business Logic: bagian dari tiga arsitektur layer yang berisi programprogram yang mengimplementasikan aturan bisnis aplikasi. c. View Layer: bagian dari tiga arsitektur layer yang berisi user interface. 2.1.2.6 Analisa Perancangan Sistem Menurut Satzinger (2005: 4) analisa sistem adalah suatu proses untuk memahami dan mengerti sistem informasi secara detail untuk merekomendasikan sistem informasi sebagai mana seharusnya dan perancangan sistem perancangan sistem adalah proses menentukan secara rinci bagaimana komponen-komponen dari sistem informasi harus diimplementasikan secara fisik.

16 2.1.2.6.1 Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005 : 144) activity diagram adalah diagram arus kerja sederhana yang menggambarkan aktivitas user dan sequence yang berurutan. Gambar 2.2 Simbol Activity Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 145) 2.1.2.6.2 Event Table Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005 : 174) event table menggambarkan events dan detailnya. Setiap baris mencatat informasi satu event dan use case nya sedangkan setiap kolomnya menggambarkan kata kunci informasi satu event dan use case.

17 Gambar 2.3 Event Table (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 175) 2.1.2.6.3 Use Case Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005 : 52), use case adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sistem, pada umumnya sebagai jawaban atas suatu permintaan user. Gambaer 2.4 Use Case Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 215) 2.1.2.6.4 Use case Description Mendeskripsikan proses secara detail atas masing-masing use case.

18 Gambar 2.5 Use Case Description (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 223) 2.1.2.6.5 Class diagram Class Diagram memiliki 3 desain, yaitu:

19 a. First Cut Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 309), First Cut Class Diagram dikembangkan dengan memperluas domain model class diagram. Perluasan ini membutuhkan 2 langkah: (1) melakukan elaborasi atribut dengan informasi type and initial value dan (2) menambahkan panah navigasi. Melakukan elaborasi atribut cukup mudah. Semua atribut tetap tak terilhat atau private, ditunjukkan oleh tanda minus dalam diagram. Gambar 2.6 First Cut Class Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 307) b. Domain Model Class Diagram

20 Gambar 2.7 Domain Class Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 310) c. Update Design Class Diagram

21 Gambar 2.8 Update Design Class Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 340)

22 2.1.2.6.6 State Machine diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005 : 237), statechart dapat dikembangkan untuk problem domain classes yang memiliki behavior kompleks atau penelusuran kondisi status. Gambar 2.9 State Machine Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 237) 2.1.2.6.7 Three Layer System Sequence Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005 : 315), system sequence diagram digunakan sebagai input dokumen ke output dari sistem pada use case atau scenario tunggal. Sedangkan Three Layer System Sequence Diagram adalah bentuk lengkap dari system sequence diagram.

23 Gambar 2.10 Three Layer System Sequence Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 328)

24 2.1.2.6.8 Package Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005 : 341), nama package umumnya ditampilkan dalam tab meskipun dalam package for high levels views, jika tidak ada detail di dalam package, nama dapat ditempatkan di dalam package rectangle. Classes di tempatkan dalam package. Simbol yang digunakan dalam package diagram adalah panah (dependency relationship). Gambar 2.11 Package Diagram (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 341)

25 2.1.2.6.9 User Interface Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p442), user interface memungkinkan user berinteraksi dengan komputer untuk mencatat transaksi, contoh ketika customer service mencatat pesanan pelanggan. Output yang dihasilkan ditampilkan di layar komputer. 2.2 Kerangka Pikir Gambar 2.12 Kerangka Pikir Langkah awal dalam melakukan skripsi adalah dengan survey dan wawancara kepada pemilik usaha dan karyawan yang terkait dengan proses persediaan bahan baku serta pembelian bahan baku kepada penulis. Setelah itu penulis melakukan analisa proses bisnis dan mengidentifikasi masalah yang ada terhadap proses persediaan bahan baku dan melakukan analisa requirements. Setelah melakukan analisa maka penulis membuat desain deployment & software architecture, dilanjutkan dengan desain jaringan lalu desain database

26 yang sekiranya dibutuhkan dalah proses pencatatan persediaan bahan baku. Kemudian setelah membuat desain maka penulis membuat application building berbasis web.