BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL DALAM MENGUBAH SIKAP TAAT AKAN NORMA

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang memiliki beragam kebutuhan, dan setiap

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

Universitas Sumatera Utara

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

A. Pertanyaan untuk anggota kelompok. Nama : TTL : Usia : Suku : Agama : Jurusan : Anak Ke. Dari.. Bersaudara Tempat tinggal :

Dalam Galatia 5: 13-15, Paulus memperingatkan orang-orang Galatia supaya mereka jangan menggunakan kemerdekaan di dalam Kristus dengan tidak sopan.

Bekerja Dengan Para Pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

B: Believe in Christ/Percaya akan Kristus Kis 16:31, Luk 5:32, Luk 13:3, Rom 2:4, Yoh 3:16, Yoh 20:31, Ibr 11:6, Rom 10:17, Kis 10:43

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Pemahaman Alkitab tentang Mengejar Kekudusan

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

CONTOH PRAKTEK RODA KEHIDUPAN

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara

MENGHADAP TUHAN. Prosesi Alkitab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

Seri Iman Kristen (10/10)

MINGGU VIII SESUDAH PENTAKOSTA

1 Petrus 1:1. Para penerima. 1 Petrus 1:2. Orang-orang percaya yang dipilih. 1 Petrus 1:3-12. Topik.

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA

Bagaimana Kita Bertumbuh Allah ingin Kita Bertumbuh serupa dengan Kristus dalam segala hal. Efesus 4:15a (Msg)

Pengamatan. - Di hadapan Allah perbuatan kita yang terbaik masih rendah mutunya dan tidak memenuhi norma-norma kekudusan-nya.

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

Roh Kudus dan asal mula Firman: Yang mengungkapkan. Yang mengilhami. Mengatakan yang sebenarnya.

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL MENGENAI SIKAP TAAT AKAN NORMA SKRIPSI NINCE RERE JULIANSA SIHOMBING

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. (Soerjono Soekanto, 1990:268). Berdasarkan pendapat tersebut peran

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Iman Kristen (7/10)

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Diunduh dari Bab Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku Bahan Alkitab: 1 Samuel 1: 1-16, Efesus 5: A.

Dahulu Aku Seorang Pemimpin Buta Dari Orang Buta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

AKU DATANG SEGERA (JANGAN BERHENTI BERITAKAN INJIL)

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG

PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata

KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL MURABBI DAN BINAANNYA DALAM MENANAMKAN SIKAP TAAT. (Studi Kasus tentang Peranan Komunikasi Kelompok Kecil Murabbi dan

Hubungann Kita Dengan Orang Lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

PANDUAN PRAKTIS MEMPERSIAPKAN KHOTBAH

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

Level 1 Pelajaran 9. IDENTITAS DI DALAM KRISTUS (BAGIAN 1) Oleh Andrew Wommack

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

Kuasa Persekutuan Kecil

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

M1 (Menerima) Bacalah Injil Yohanes 11: 1-44 dengan hati yang haus sambil berdoa.

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

BAB I PENDAHULUAN. dalam memahami Psikologi anak Usia SD, SMP, dan SMA, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 219.

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola

IBADAH KELUARGA BAHAN

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Belajar dari Kristus

Tugas Seorang. Istri

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

ALKITAB. Alkitab The Bible Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia secara hakiki adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya senantiasa membutuhkan bantuan atau pertolongan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan mampu bertahan hidup sendiri sehingga manusia perlu berinteraksi, hidup saling ketergantungan dengan orang lain serta membutuhkan orang lain dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Interaksi yang dilakukan manusia untuk bertahan hidup ialah melalui komunikasi. Secara epistemologi istilah kata komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa latin yakni communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam arti kata ini bisa interpretasikan dengan pemaknaannya adalah sama makna. Jadi secara sederhana dalam proses komunikasi yang terjadi adalah bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna atau pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut (Amir, dkk, 2010:1). Lebih lanjut lagi sebuah defenisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa: komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Book dalam Cangara, 2004:18). Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka komunikasi sebagai usaha untuk mendapatkan kesamaan makna yang disampaikan melalui rangsangan dan dapat mengubah sikap serta tingkah laku setiap individu. Seperti yang dinyatakan Mednick, Higgins & Kirschenbaum dalam Psikologi Sosial Tri Dayakisni bahwa salah satu faktor pembentukan sikap individu adalah informasi yang diterima oleh individu dalam kegiatan komunikasinya. Sikap adalah evaluasi terhadap objek, isu, atau orang yang timbul dari interelasi afektif, kognitif dan behavioral. Pada dasarnya sikap bukan merupakan

suatu bawaan, malainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Interaksi komunikasi yang terjadi dalam kelompok kecil biasanya memiliki peranan besar dalam proses perubahan sikap. Salah satu kesimpulan penelitian kelompok kecil yang tercatat secara baik adalah bahwa para anggota kelompok cenderung mempunyai penilaian yang sama tentang suatu masalah apabila mereka dihadapkan pada penilaian lain. Utterback telah mengadakan serangkaian evaluasi tentang perubahan sikap yang terjadi dalam konferensi-konferensi antar perguruan tinggi mengenai berbagai masalah yang menonjol dalam masyarakat. Beberapa hal yang acapkali ditemui dalam berbagai penelitian ini adalah: (1) Pendapat para individu cenderung bergeser mengikuti pendapat mayoritas (Pada saat belum mengadakan diskusi). Pergeseran ini terjadi pada hampir lebih separuh masalah yang didiskusikan. (2) Hampir semua pergeseran pendapat terjadi pada mereka yang mengikuti konferensi tanpa mempunyai ikatan sebelumnya pada suatu pendapat. (3) Diskusi mengakibatkan terjadinya posisi proses yang sama sekali baru dan diterima oleh kelompok sesering penerimaan kelompok pada posisi yang dianut mayoritas. Selain itu Utterback juga menemukan bahwa sikap mahasiswa lebih banyak berubah melalui ketikutsertaan mereka dalam diskusi tentang masalah yang kompleks dan singkat daripada mendengarkan diskusi panel radio tentang masalah yang sama (Golberg dan Larson, 1985:38). Berbeda dengan Utterback, Robert Gales pencetus teori Analisis Proses Interaksi mengemukakan teori terpadu dikembangkan dengan baik dari komunikasi kelompok kecil yang bertujuan untuk menjelaskan jenis pesan yang manusia tukar dalam kelompok, dari yang semua membentuk peran dan kepribadian anggota kelompok. Dalam kelompok, setiap individu dapat memperlihatkan sikap positif atau gabungan dengan (1) menjadi ramah; (2) mendramatisasi (suka bercerita/bebicara); atau (3) menyetujui. Sebaliknya, mereka juga dapat menunjukkan sikap negatif atau sikap campur aduk dengan (1) penolakan; (2) memperlihatkan ketegangan, (3) menjadi tidak ramah. (Littlejohn, 2009;326). Penelitian Utterback akan perubahan sikap dalam konferensi-konferensi antar perguruan tinggi tersebut melibatkan kelompok sekunder yang hubungannya

tak perlu berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi, dan sifatnya juga tidak begitu langgeng namun formal. Bagaimana dengan komunikasi kelompok kecil primer dalam merubah sikap? Kelompok primer disebut juga face to face group yang berperan penting dalam mengembangkan sifat-sifat sosial individu, antara lain mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok sosialnya, belajar bekerja sama dengan individu-individu lainnya dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompok. Contoh-contoh dari kelompok primer misalnya: keluarga, rukun tetangga, kelompok kawan sepermainan disekolah, kelompok belajar, kelompok agama dan sebagainya. Kelompok agama Re uwel merupakan contoh kelompok kecil bersifat primer yang ada ditengah mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Kelompok ini terbentuk pada bulan maret 2012 secara permanen dengan nama Re uwel (bahasa Ibrani) yang memiliki arti Sahabat Allah. Kelompok Re uwel dipimpin oleh Monica Hendrika H.B dari stambuk 2009 yang beranggotakan 3 orang dari stambuk 2011 yaitu: Ibreina Saulisa Agitha Pandia, Margaretha O. Sianturi dan Yosua Sinuhaji. Kelompok kecil ini memiliki Visi dan Misi berdasarkan Pelayanan Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen. Salah satu misi dari kelompok kecil Re uwel adalah pembinaan. Dimana dalam kelompok terjadi pembinaan anggota agar setiap anggota mengenal Tuhan Yesus Kristus dalam iman dan pengetahuan sehingga memiliki karakter seorang murid kristus yang memegang teguh firman Tuhan (Alkitab). Setiap anggota dibina untuk meyakini lahir barunya (pertobatan), memiliki sikap taat disiplin rohani dan memiliki perubahan nilai-nilai hidup menjadi lebih baik sehingga memiliki karakter Allah seperti yang tertulis dalam Kitab : Kejadian 1: 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar- Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-nya mereka. I Petrus 1 : 14-15 (Hiduplah sebagai anak-anak Taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus didalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang memanggil kamu). Efesus 5:1 (Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih).

Kolose 3 : 8-10 (Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Janganlah lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya) Maksudnya ialah sebagai manusia yang mengenal Allah haruslah menjadi pribadi yang segambar dengan-nya, menjadi kudus di dalam seluruh aspek hidup dengan keadilan, kesetiaan, kasih dan damai. Hidup sebagai anak-anak terang yang taat akan firman-nya yang tertulis dalam Alkitab dan terus-menerus akan diperbaharui dalam pengetahuan yang benar. Memilki nilai yang benar terhadap cara hidup baik secara pribadi maupun dikampus haruslah sesuai integritas sebagai anak Tuhan. Sebagai contoh, mengerjakan tugas serta ujian kuliah secara pribadi tanpa mencontek dan bersikap kontra terhadap titip absen ketika jam kuliah berlangsung. Nilai hidup terhadap cara menggunakan waktu dengan baik adalah melalui disiplin waktu terhadap setiap kegiatan seperti yang tertulis dalam kitab Efesus 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Untuk berpakaian haruslah sopan dan rapi yang tidak membangkitkan hawa nafsu lawan jenis. Dalam konteks pacaran haruslah memiliki hubungan pacaran sesuai dengan pasangan yang dikehenaki Allah yaitu pasangan yang sepadan berdasarkan iman kepercayaan seperti tertulis dalam kitab 2 Korintus 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap. Berkarakter dengan penuh integritas sebagai anak Tuhan yang menjaga kekudusan. Nilai-nilai hidup dalam norma umum yang universal seperti yang tertulis diatas menjadi kewajiban untuk ditaati setiap anggota kelompok dan pemimpin kelompok. Norma umum universal yang menjadi kewajiban tersebut terbentuk berlandaskan master plan pelayanan dalam Dasar dan Pedoman Pelayanan UKM KMK USU yang menyatakan Alkitab sebagai dasar kepercayaan secara mutlak berotoritas. Selain norma umum universal tersebut, terdapat juga norma khusus

kelompok yang harus ditaati. Norma khusus dalam kelompok Re uwel diantaranya adalah : membawa Alkitab dalam setiap pertemuan, mempersiapkan diri untuk bahan diskusi setiap pertemuan kelompok, menghapal ayat hafalan yang ditentukan dan program ketaatan. Norma-norma khusus ini terbentuk melalui arahan pemimpin kelompok yang kemudian didiskusikan dan disepakati bersama. Seiring berkembangnya kelompok norma khusus tersebut juga akan mengalami perkembangan serta perubahan. Program ketaatan merupakan norma jangka pendek yang terbentuk berdasarkan bahan ajaran yang didiskusikan dalam kelompok setiap minggunya. Pemimpin Kelompok berdasarkan kurikulum pelayanan akan membina setiap anggotanya untuk hidup dengan nilai yang lebih baik sesuai norma kelompok dan norma umum yang universal berlandaskan Alkitab. Secara komunikatif pemimpin kelompok memberikan pemahaman firman Tuhan (Alkitab) dengan tujuan menanamkan sikap taat akan norma kelompok dan norma umum yang universal yang lebih lagi dapat mengubah tingkahlaku setiap anggotanya. Sikap dan tanggapan anggota kelompok terhadap norma-norma tersebut dapat bermacam-macam. Ada anggota yang tunduk pada norma kelompok dengan terpaksa karena ia termasuk dalam kelompok yang bersangkutan, tetapi ada pula yang tunduk pada norma kelompok dengan penuh pengertian dan penuh kesadaran, sehingga norma kelompok dijadikan normanya sendiri. Pada faktanya menanamkan sikap taat akan norma terhadap anggota kelompok tidaklah mudah. Terlebih lagi norma tersebut menanamkan nilai-nilai hidup baru yang terkadang bertentangan dengan gaya hidup anggota. Dibutuhkan strategi komunikasi yang baik dalam setiap penyampain pesan norma-norma tersebut. Melalui komunikasi kelompok kecil yang efektif sehingga para anggota kelompok akan mau memperhatikan pesan, memahami pesan, terpengaruh dengan pesan dan akan bersikap dan berperilaku sesuai pesan yang disampaikan. Adapun interaksi yang digunakan untuk menanamkan norma-norma tersebut melalui pertemuan kelompok (komunikasi kelompok) dan sharing pribadi (komunikasi antarpribadi). Karena pada dasarnya baik komunikasi kelompok maupun komunikasi antar pribadi melibatkan dua atau lebih individu secara fisik berdekatan dan yang

menyampaikan serta menjawab pesan-pesan baik secara verbal maupun nonverbal. Akan tetapi komunikasi antar pribadi biasanya dikaitkan dengan pertemuan antara dua, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara sangat spontan dan tidak berstruktur, sedangkan komunikasi kelompok terjadi dalam suasana yang lebih berstruktur di mana para pesertanya lebih cenderung melihat dirinya sebagai kelompok serta mempunyai kesadaran tinggi tentang sasaran bersama (Golberg dan Larson, 1985:38). Kadar spontanitas, strukturalisasi, kesadaran akan sasaran kelompok, ukuran kelompok, relativitas sifat permanen dari kelompok serta identitas diri menjadi perhatian khusus. Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti peran komunikasi Kelompok Kecil Re uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Mahasiswa Kebaktian Unit Pelayanan Fakultas Hukum dalam menanamkan sikap taat akan norma. Penelitian ini juga berangkat dari kesadaran peneliti terhadap fenomena sosial berupa penanaman sikap taat terhadap nilai-nilai hidup yang menjadi lebih baik yang terjadi dalam kelompok keagamaan Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen. Penelitian mengenai penanaman sikap taat sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Sari yolanda mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP USU stambuk 2005 dengan judul penelitian Komunikasi Kelompok Kecil Murabbi dan Binaannya dalam menanamkan sikap taat (Studi Kasus Tentang Peranan Komunikasi Kelompok Kecil Murrabbi dan Binaanya dalam menanamkan sikap taat pada anggota kelompok Halaqoh Kader Partai Keadilan Sejahtera). Penelitian ini berfokus pada setiap proses komunikasi yang terjadi dalam kelompok kecil murabbi (Pemimpin Kelompok) dengan binaannya dalam menanamkan sikap taat kepada murabbi (Pemimpin Kelompok). Adapun yang menjadi objek sikap taat adalah murabbi (pemimpin kelompok). Berbeda dengan penelitian Sri Yolanda, penelitian Tinjauan Komunikasi Kelompok Kecil mengenai Sikap Taat Akan Norma (Studi Kasus Kelompok Kecil Re uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Hukum) yang akan peneliti teliti berfokus hanya pada komunikasi kelompok kecil yang terjadi diantara pemimpin kelompok dan anggotanya dalam menanamkan sikap taat akan norma. Objek

sikap taat dalam penelitian ini adalah norma-norma kelompok kecil yang bersangkutan serta norma umum yang universal sesuai dengan pedoman dasar pelayanan. 1.2 Fokus Masalah Berdasarkan uraian konteks masalah diatas, maka peneliti memfokuskan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah proses Komunikasi Kelompok Kecil Re uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Hukum dalam menanamkan sikap taat akan norma? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui norma-norma dalam kelompok kecil Re uwel dan Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Unit Pelayanan Fakultas Hukum 2. Mengetahui proses Komunikasi Kelompok Kecil Re uwel dalam menanamkan sikap taat akan norma. 3. Mengetahui sikap taat pemimpin kelompok dan anggota kelompok Re uwel akan norma. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi penelitian di bidang Komunikasi Kelompok pada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai proses komunikasi yang terjadi dalam kelompok kecil. 3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumbangan pikiran dan masukan bagi pemimpin dan anggota kelompok Re uwel terhadap perkembangan komunikasi dalam kelompok.