BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ayam, judi mancing, judi balap liar, dan lain-lain. Perjudian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Nullum delictun, nulla poena sine praevia lege poenali yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. besar peranannya di dalam mewujudkan cita-cita pembangunan. Dengan. mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang. termuat dalam Pasal 28B Undang-Undang Dasar Negara Republik

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. dunia menjadi suatu masyarakat global (global society). Selanjutnya, global

Jenis Kelamin. Umur : tahun

BAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perubahan tersebut ditegaskan bahwa ketentuan badan-badan lain

BAB I. khususnya yang cukup banyak terjadi di kabupaten Malang adalah perjudian. 1

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah

ANALISIS PERAN POLISI DALAM MEMBERANTAS PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA KOTA JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya Barat yang masuk melalui

UPAYA HUKUM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL OLEH KEPOLISIAN DI POLRESTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan manusia

BAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dalam. dan tantangan dalam masyarakat dan kadang-kadang dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak sebagai bagian generasi muda merupakan penerus cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. yang positif yang salah satunya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pangan, dan papan tercukupi. Akan tetapi pada kenyataannya, masih ada

JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. ayat (4) dari UU No. 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian, telah

BAB I PENDAHULUAN. dan semuanya dapat tercapai apabila berpedoman pada peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah semakin terpuruknya nilai-nilai perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G PELARANGAN PERJUDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan stabilitas politik suatu negara. 1 Korupsi juga dapat diindikasikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masalah pelanggaran norma hukum saja, tetapi juga melanggar norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

PERAN IKOSA (IKATAN KLUB OTOMOTIF SURAKARTA) DALAM MENDUKUNG SATLANTAS POLTABES SURAKARTA GUNA MEWUJUDKAN KETERTIBAN LALU LINTAS

JURNAL UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PERJUDIAN SEPAK BOLA MELALUI SITUS ONLINE DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 yaitu melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus termasuk derajat kesehatannya. dengan mengusahakan ketersediaan narkotika dan obat-obatan jenis tertentu

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi terhadap aturan yang bersifat positif. Hukum juga menjadi tolak ukur segala

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN MAKSIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningkatnya kasus kejahatan pencurian kendaraan bermotor memang

KINERJA KEPOLISIAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESORT GIANYAR

DESKRESI KEPOLISIAN DALAM PENYELEAIAN KASUS PENGRUSAKAN FASILITAS STADION OLEH SUPORTER SEPAK BOLA (studi kasus di Poltabes Surakarta)

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana perjudian merupakan suatu tindak pidana biasa yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini kita sering mendegar dan melihat sejumlah berita di

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai bagian dari Kebudayaan Indonesia yang bersifat Binneka Tunggal Ika (Berbedabeda

BAB I PENDAHULUAN. kongkrit. Adanya peradilan tersebut akan terjadi proses-proses hukum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan-peraturan hukum yang telah ada di masyarakat wajib

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sering terjadi tindak

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta kaidah hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak akan lepas dari norma yang

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam pergaulan di tengah kehidupan masyarakat dan demi kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara republik Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembiusan sebelum pasien dioperasi. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun yang benar-benar menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia serta

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat. Indramayu disebut dengan kota mangga karena Indramayu merupakan

V. PENUTUP. pembahasan tentang upaya unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu jenis kejahatan yang paling sulit diberantas. Realitas ini

BAB I PENDAHULUAN. bisa dilakukan secara merata ke daerah-daerah, khususnya di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan tersebut selain melanggar dan menyimpang dari hukum juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Penerapan hukum dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut, aturan-aturan tersebut disebut juga normanorma

BAB I PENDAHULUAN. lebih menciptakan rasa aman dalam masyarakat. bermotor dipengaruhi oleh faktor-faktor yang satu sama lain memberikan

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Dengan di undangakannya Undang-Undang No. 3 tahun Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat

PERAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA JUDI SABUNG AYAM DI KOTA GORONTALO (STUDI KASUS DI POLRES GORONTALO KOTA)

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

SKRIPSI PERANAN PENYIDIK POLRI DALAM MENCARI BARANG BUKTI HASIL TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat perjudian di Indonesia merupakan

A B S T R A K. Bimbingan DR. FENCE M. WANTU, SH.,MH Dan ZAMRONI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang dari waktu ke waktu

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipenuhi. Manusia dalam hidupnya dikelilingi berbagai macam bahaya. kepentingannya atau keinginannya tidak tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan UUD 1945 sebagai konstitusi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan norma hukum. Salah satu dari pelanggaran hukum yang terjadi di masyarakat dewasa ini adalah perjudian. Tindak pidana perjudian adalah tindak pidana yang sudah ada dan berkembang di dalam masyarakat sejak jaman dahulu. Di dunia barat perilaku berjudi sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno. Para penjudi primitif adalah para dukun yang membuat ramalan ke masa depan dengan menggunakan batu, tongkat atau tulang hewan yang dilempar ke udara dan jatuh ditanah. Biasanya yang diramal pada masa itu adalah nasib seseorang pada masa mendatang. Pada saat itu nasib tersebut ditentukan oleh posisi jatuhnya batu, tongkat atau tulang ketika mendarat ditanah. Dalam perkembangan selanjutnya posisi mendarat tersebut dianggap sebagai suatu yang menarik untuk dipertaruhkan 1. Perjudian adalah suatu tindak pidana yaitu pertaruhan sejumlah uang atau barang dimana yang menang mendapat uang taruhan atau barang yang dipertaruhkan itu atau dengan kata lain adu nasib dan setiap bentuk permainan yang bersifat untung- untungan bagi yang turut main, dan juga meliputi segala macam pertaruhan yang bertaruh tidak ikut dalam perlombaan tersebut, termasuk juga segala macam pertaruhan lainnya. 1 Johanes Papu, Sejarah dan Jenis Perjudian, diakses dari www.google.co.id pada tanggal 29 februari 2011 13

Perjudian diatur di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, dan KUHP Pasal 303 ayat (3) mengenai perjudian. Pengertian perjudian pada Pasal 303 ayat (3) KUHP dirumuskan sebagai berikut: Yang dikatakan main judi yaitu tiap-tiap permainan yang mendasarkan harapan buat menang, pada umumnya tergantung pada untununtungan saja dan juga kalau pengharapan itu jadi bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemain. Yang juga terhitung masuk main judi ialah pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain, yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau main itu, demikian juga segala pertaruhan lainnya. Hakekatnya perjudian sangat bertentangan dengan agama, kesusilaan dan moral Pancasila serta membahayakan masyarakat, bangsa dan negara dan ditinjau dari kepentingan nasional. Perjudian mempunyai dampak yang negatif merugikan moral dan mental masyarakat terutama generasi muda. Tindak pidana perjudian memiliki efek yang negatif yaitu dimana para petaruh akan merasa kecanduan atau addicted karena merasa mudah untuk memperoleh uang, sementara bagi seorang petaruh judi, yang kalah akan merasa penasaran dan akan berusaha mengejar jumlah uang yang hilang dengan cara bertaruh judi lagi dengan jumlah uang yang sama untuk dipertaruhkan atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Perjudian merupakan salah satu penyakit masyarakat yang dalam sejarah dari generasi ke generasi ternyata tidak mudah untuk diberantas. Pengertian 14

penyakit masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang dianggap tidak sesuai dengan norma-norma yang ada didalam masyarakat dan adat istiadat atau tidak terintegrasi dengan tingkah laku umum 2. Permasalahan yang sekarang marak terjadi adalah perjudian dengan obyek yang dijadikan sebagai sarana pertaruhan adalah pertandingan olahraga sepak bola, karena sepak bola adalah olah raga yang paling disukai oleh mayarakat di Indonesia 3 dan menjadi hiburan, baik dari kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah, baik usia tua ataupun muda karena faktanya Sepak bola merupakan olahraga terpopuler nomor satu di Indonesia mengungguli bulu tangkis di kalangan masyarakat indonesia. Seiring dengan perkebangan jaman muncul suatu metode permainan judi sepak bola yang dilakukan dengan tanpa interaksi langsung di antara orangorang yang melaksanakan permainan judi sepak bola. Para petaruh pada umumnya menggunakan komunikasi telepon seluler dan mengirimkan pesan singkat ke seseorang yang akan menjadi lawan mainnya dengan memilih salah satu team yang diunggulkan menang dalam pertandingan tersebut. Jika pilihan betul maka ia berhak mendapatkan uang dari penjago team yang kalah atau melalui bandar atau pengepul permainan judi bola tersebut. Bandar atau pengepul adalah seseorang yang akan menjadi lawan main dari para pemain judi sepak bola dan ia tidak hanya bermain judi dengan satu orang saja, tetapi dengan banyak orang yang hendak melakukan permainan judi sepak bola ini. 2 Kartini Kartono, Patologi Sosial, Rajawali Pers, 1981, Jakarta, hlm 53. 3 http://nyangko.wordpress.com/2011/05/25/inilah-nama-nama-10-olahraga-paling-populer-diindonesia/ diakses 29 Februari 2011. 15

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pengalaman penulis, sering dijumpai berbagai kejahatan yang timbul sebagai akibat kelanjutan dari kekalahan seseorang bermain judi, khususnya dalam permainan judi sepak bola. Hal ini dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah kejahatan yang terjadi di dalam masyarakat. Orang yang sudah kecanduan berjudi sepak bola biasanya sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, akhirnya banyak yang melalaikan tugas dan kewajibannya, baik itu sebagai pelajar, pegawai juga kepala rumah tangga. Ada pendapat bahwa kejahatan tidak hanya disebabkan oleh hal-hal yang terletak dalam diri individu, akan tetapi penyebabnya juga berasal dari luar 4, namun ada pendapat lain yang berasal dari R. Owen, bahwa lingkungan yang tidak baik membuat kelakuan seseorang menjadi jahat, dan lingkungan yang baik sebaliknya 5. Dalam hal ini polisi sebagai aparat penegak hukum di Indonesia memiliki tugas untuk menangani perjudian sepak bola ini. Penegakan hukum untuk merintangi berseminya perjudian nampaknya masih lemah apabila dibandingkan dengan masuknya nilai dan norma yang mendukung perjudian pada sebagian warga masyarakat. Hal yang perlu diperhatikan dalam perjudian ini adalah bagaimana langkah-langkah yang dijalankan para pelaku tindak pidana perjudian sepak bola ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab perjudian dan modus langkah-langkah dijalankan para pelaku perjudian sepak bola melalui SMS, diharapkan ditemukan cara yang tepat untuk menangani, menanggulangi dan mengungkap bisnis perjudian yang masih tumbuh dengan 4 Soesilo, Kriminologi, Politea, Bogor 1985,Cet 1, hlm 28. 5 W.A. Bonger, Pengantar tentang Kriminologi, Ghalia, Jakarta 198, hlm 60. 16

subur ditengah-tengah masyarakat, baik melalui pihak aparat penegak hukum maupun anggota masyarakat itu sendiri. Kasus mengenai tindak pidana perjudian sepak bola sepak bola SMS di wilayah hukum Polresta Surakarta diperkuat dengan banyaknya animo dari masyarakat untuk menambah penghasilan dari pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, maka mendorong penulis untuk memilih judul: Upaya Polisi Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Sepak Bola Melalui SMS Di Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah upaya polisi dalam menanggulangi tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta? b. Apa saja yang menjadi kendala-kendala polisi dalam menanggulangi tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana upaya polisi dalam menanggulangi tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta. 2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala-kendala polisi dalam menanggulangi tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta. 17

D. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian meliputi: 1. Manfaat Teoritis Manfaat dari penulisan ini adalah bahwa hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wacana dan wawasan pengetahuan ilmu hukum pada umumnya dan ilmu hukum pidana pada khususnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis Memperluas pengetahuan tentang penegakan hukum terhadap kejahatan yang terjadi di masyarakat utamanya tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS dan untuk mengembangkan penalaran, dan membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. b. Bagi aparat penegak hukum Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai wawasan dan bahan pertimbangan atau masukan tersendiri bagi seluruh aparat kepolisian, Polresta Surakarta khususnya. c. Bagi Masyarakat Dengan adanya penulisan ini diharapkan masyarakat mendapatkan suatu informasi mengenai tindak pidana perjudian sepak bola melalui sms yang dilakukan atau dijalankan oleh para pelaku 18

tindak pidana perjudian dalam menjalankan bisnisnya, serta mengetahui upaya aparat kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS, sehingga masyarakat juga bisa mengerti akan bahaya perjudian sepak bola melalui SMS, dikarenakan masih banyak sekali masyarakat yang masih belum tahu akan dampak yang ditimbulkan dari tindak pidana perjudian sepak bola melalui sms tersebut. E. Keaslian Penelitian Penulisan Hukum / Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, bukan merupakan duplikasi atau plagiasi dari hasil karya penulis lain. Kajian penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana upaya kepolisian dalam hal menanggulangi tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta dan hambatan-hambatan yang dihadapi kepolisian dalam mengungkap pelaku tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta. 19

TABEL KEASLIAN PENELITIAN No Nama Penulis Cecilia Bhekti K. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang 1 Judul Upaya Polri Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Toto Gelap (Togel) di kalangan Masyarakat. 2 Permasalahan 1. Bagaimana penegakan hukum dalam rangka menanggulangi perjudian togel oleh Polres Malang? 2. Hambatan apa yang dialami oleh Polres Malang dalam melakukan penegakan hukum untuk menanggulangi perjudian togel di wilayah kabupaten Malang? 3 Hasil Penelitian 1. Berdasarkan kajian yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: a. Tindak pidana perjudian togel masih sangat tinggi terjadi di masyarakat. b. Masih banyaknya hambatan yang dialami oleh Polres Malang dalan menanggulangi tindak pidana perjudian togel. 2. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Polres Malang dalam menanggulangi tindak pidana perjudian togel di kalangan masyarakat yaitu: a. Upaya Pencegahan (preventif) b. Upaya Penanggulangan (represif) Irwan C Tambunan. Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Peran Kejaksaan Dalam Mengatasi Tindak Pidana Perjudian. 1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana perjudian? 2. Mengapa semakin meningkat tindak pidana perjudian di Kota Medan? 3. Bagaimana peran Jaksa dalam mengatasi meningkatnya tindak pidana perjudian? 1. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana perjudian antara lain sebagai berikut: a. Ingin coba-coba b. Faktor Ekonomi c. Faktor Lingkungan d. Mendapat Imbalan 2. Meningkatnya tindak pidana perjudian di kota Medan dewasa ini dikarenakan banyak masyarakat yang ingin mendapatkan uang dengan cara mudah. Sehingga masyarakat memilih jalan salah-satunya yaitu melakukan perjudian. 3. Peran jaksa dalam mengatasi meningkatnya tindak pidana perjudian yaitu memberikan tuntutan pidana yang sesuai dengan perbuatannya, dan tuntutan yang diberikan sifatnya member efek jera bagi pelaku tindak pidana perjudian. 20

F. Batasan Konsep Dalam kaitannya dengan obyek yang diteliti, dengan judul Upaya polisi dalam menangani tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta, maka dapat diuraikan batasan konsep sebagai berikut: 1. Upaya: Suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan segala sesuatu hal. 2. Polisi: Penegak hukum di dalam masyarakat yang dalam hal ini berperan sebagai penyelidik sekaligus penyidik dalam pemberantasan tindak pidana. 3. Menanggulangi: Dalam hal ini menangani dimaksudkan sebagai menangani, yaitu usaha untuk melakukan pencegahan hal-hal yang bertentangan dengan hukum positif yang terjadi di masyarakat. 4. Tindak pidana: Tindak pidana menurut Moeljatno adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut. 5. Perjudian: Tindak pidana perjudian dalam KUHP diatur dalam Pasal 303 KUHP yaitu, yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung tergantung pada peruntungan belaka, juga karena permainannya lebih terlatih atau lebih mahir. 6. Sepak bola: Olahraga yang menggunakan bola dan kaki sebagai obyek permainannya, terdiri dari dua kubu yang saling bertanding. 7. Melalui: Kata sambung yang bermakna sebagai perantara 21

8. SMS: Sarana komunikasi berupa pesan dalam bentuk elektronik. 9. Surakarta: Salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Tengah. G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian hukum yang digunakan adalah jenis penelitian hukum empiris yang merupakan penelitan yang dilakukan berfokus pada perilaku masyarakat hukum. Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada responden dan narasumber sebagai data utamanya yang didukung dengan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer maupun sekunder. 2. Cara pengumpulan data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Studi lapangan: Wawancara adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber tentang obyek yang diteliti berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. b. Studi kepustakaan: Studi kepustakaan adalah dengan mempelajari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 3. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan dengan cara mencari data secara langsung yang ada di lapangan, untuk mengungkap kasus-kasus yang pernah terjadi, yang 22

dilakukan di luar kepustakaan. Lokasi penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah di Polresta Surakarta. 4. Populasi dan sampel Populasi adalah seluruh obyek atau seluruh individu atau gejala atau seluruh kejadian yang akan diteliti. Karena populasi biasanya sangat besar dan sangat luas, maka tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi itu. Dalam suatu penelitian sebenarnya tidak perlu untuk meneliti semua obyek atau semua unit tersebut untuk dapat memberikan gambaran yang tepat dan benar mengenai keadaan populasi itu, tetapi cukup diambil sebagian saja untuk diteliti sebagai sampel. 6 Populasi dalam penelitian ini adalah anggota polisi di Polresta Surakarta. Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Ferguson mendefinisikan sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. 7 Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah anggota serse Sub.Bag Reskrim Polresta Surakarta yang mengetahui tentang modus operandi perjudian di masyarakat dan upayanya dalam menanggulangi tindak pidana perjudian. 5. Responden dan narasumber a. Responden adalah subyek yang sudah ditentukan berdasarkan penentuan sampel dan jumlah sampel yang representative. 6 Roni Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta. 1983 hlm 44. 7 Ibid. hlm. 65. 23

Responden memberikan jawaban langsung atas pertanyaan peneliti berdasarkan kuesioner atau wawancara yang berkaitan langsung dengan rumusan masalah hukum yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah 2 orang yaitu: Kepala Unit I Reskrim Polresta Surakarta, AKP Sutoyo S.sos, dan Kepala Unit II Reskrim Polresta Surakarta, AKP Suwanto. Keduanya adalah Kepala Unit yang terkait dalam melakukan penyelidikan, dan penyidikan tindak pidana perjudian. b. Narasumber adalah subyek/ seseorang yang berkapasitas sebagai ahli, professional atau pejabat yang memberikan jawaban atas pertanyaan peneliti berdasarkan pedoman wawancara yang berupa pendapat hukum terkait dengan rumusan masalah hukum yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber adalah Kaurmintu Reskrim Polresta Surakarta yaitu Aiptu Eko Santoso. 6. Analisis data Dari data yang diperoleh dalam penelitian kepustakaan maupun penelitian di lapangan diolah menggunakan analisis kualitatif, artinya analisis data berdasarkan apa yang diperoleh dilapangan maupun kepustakaan baik secara lisan maupun secara tertulis, metode yang digunakan adalah metode berpikir deduktif, yaitu metode berpikir dari yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan bersifat khusus. Dalam hal ini berarti dari penelitian kepustakaan dan lapangan disusun secara sistematis sehingga saling melengkapi, kemudian dikaitkan dengan 24

peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penertiban perjudian. H. Sistematika Penulisan Hukum / Skripsi Berkaitan dengan penulisan hukum mengenai Upaya Polisi Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Sepak Bola melalui SMS di Surakarta, maka sistematika dalam penulisan hukum yang akan dijabarkan meliputi beberapa materi yaitu: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini dipaparkan mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Hukum. Bab II Pembahasan Dalam bab ini pembahasan berisi mengenai Tugas, dan Kewenangan Polisi, Perjudian Sepak Bola melalui SMS, hasil penelitian yang terdiri dari: Upaya Polisi dalam menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Sepak Bola melalui SMS di Surakarta, Kendala Polisi dalam Menanggulangi tindak pidana perjudian sepak bola melalui SMS di Surakarta. Bab III Penutup Pada bagian ini penutup memuat kesimpulan, dan saran-saran sebagai pelengkap, penulis juga menyertakan daftar pustaka. 25