IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO

BAB I PENDAHULUAN. dan kuat yang sebarannya hanya terdapat di pulau-pulau kecil dalam kawasan

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

[ PTLWB - BPP Teknologi ] 2012

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

PERMASALAHAN GLOBAL perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut Dunia air laut : 13 cm per 10 tahun; suhu : 0,019 oc per tahun. Indonesia air laut

PAKET TOUR KOMODO 1. LW 01. 2HARI/1MALAM NGINAP DIKAPAL BER- AC

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

I.144. Implementasi e-government : Sistem Informasi Manajemen Aset di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Ekasari Nugraheni

Lampiran 1 Penilaian potensi penawaran ekowisata di kawasan mangrove Pantai Tanjung Bara, Sangatta

I.139 Grace Angeline Mambu, B.Sc Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Penerapan Teknologi Genertor Magnet Permanen Putaran Rendah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 2,5 kw Dalam Sistem Energi Hibrida

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Taman Nasional Komodo memiliki kawasan darat dan perairan laut seluas

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

BAB III METODE PENELITIAN

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

Penanaman TiO 2 Pada Tetrahedral Zeolit Alam Untuk Mengatasi Masalah Limbah Non-Biodegradable Pada Industri Tekstil

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang sangat banyak

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu :

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN,

SIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012

I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Devi Munandar, S.Kom

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

RENCANA AKSI PENGELOLAAN TNP LAUT SAWU DAN TWP GILI MATRA

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

2017, No Pengolahan Air Limbah Usaha Skala Kecil Bidang Sanitasi dan Perlindungan Daerah Hulu Sumber Air Irigasi Bidang Irigasi; Mengingat : 1.

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH

logo lembaga S

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 2012

PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN PERINDUSTRIAN, TRANSPORTASI, PERDAGANGAN, PARIWISATA, DAN INDUSTRI JASA

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.33/MEN/2002 TENTANG ZONASI WILAYAH PESISIR DAN LAUT UNTUK KEGIATAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT

Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur

BAB III METODE PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

Pendahuluan. Lembaga: Judul Penelitian: Kode: X.99

Peraturan...

BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

Lembaga Ilmu Pengetahuan Agus Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

I. PENDAHULUAN. dari penunjukan kawasan konservasi CA dan SM Pulau Bawean adalah untuk

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

3. Perkembangan Sinergi Koordinasi B. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

I.141 IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO YAYA SULAEMAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2012

LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa : Mempertahankan dan menambah income turis yang datang Meningkatkan Efisiensi dana operasional untuk memantau area Pariwisatanya Sering terjadi penge-bom-an Trumbu Karang dan pembuangan Limbah Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi Memerlukan suatu sistem yang dapat memantau, meningkatkan efisiensi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhkan perekonomian, memberikan rasa aman, nyaman, untuk seluruh masyakarat dan pendatang di kawasan Pulau Komodo Kebutuhan metode peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Perangkat System jaringan wirelless camera IP Surveillance untuk memantau daerah wisata Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN Ancaman di daratan termasuk meningkatnya tekanan terhadap hutan untuk memenuhi kebutuhan kayu bakar dan sumberdaya air. Selain itu, populasi rusa Timor, Babi hutan, dan Ayam, yang merupakan makanan mangsa utama bagi satwa Komodo yang langka, masih saja diburu. Polusi, mulai dari buangan limbah alam sampai kimia, terus meningkat dan dapat menjadi ancaman besar di masa mendatang selain faktor keamanan bagi pengunjung itu sendiri karena kecerobohannya, antisipasi dari sifat pengunjung yang memang berniat tidak baik terhadap kawasan Taman Nasional Komodo. Faktor lain yang sama pentingnya ancaman datang dari daerah lautan. Dimana Trumbu Karang yang merupakan tempat berkembang biaknya Ikan-ikan di laut (merupakan mata pencaharian masyarakat) menjadi sasaran penge-boman, karena banyak para Nelayan dari luar area datang untuk mengeruk keuntungan dengan cara mudah, cepat dan banyak. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Menumbuhkan perekonomian, memberikan rasa aman, nyaman, untuk seluruh pendatang dan masyakarat di kawasan Pulau Komodo. Fokus Kegiatan Fokus dari kegiatan ini adalah Pariwisata, yaitu untuk meningkatkan perekonomian di kawasan Pariwisata daerah Pulau Komodo, yang merupakan Seven Wonder. Desain Penelitian Membuat suatu konsep dan desain sistem yang dapat pemantauan dan monitoring secara real time dan on line di seluruh kawasan tersebut. Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan (konsep dan desain sistem); Ketersediaan Anggaran ; Koordinasi; Survey lapangan; Pengadaan bahan; Simulasi sistem; Pengetesan laboratorium; Pengetesan lapangan; Instalasi di lapangan lokus; Pelatihan pengguna/operator dan; koordinasi untuk penanggung jawab untuk perawatan sistem. Perkembangan dan Hasil Kegiatan Pengetesan di lapangan dilakukan ; dari jarak dekat hingga jauh, dengan melihat kondisi LOS. Perkembangan kegiatan bulan September, sudah dilakukan pengiriman seluruh barang-barang ke Lokus kegiatan di NTT. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Pertama kali koordinasi dilakukan melalui e-mail ke pihak TNK (Taman Nasional Komodo), setelah ada komunikasi kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan lewat telpon. Pihak Balai TNK menginginkan adanya MOU antara kedua belah pihak antara Balai TNK dengan PPET-LIPI (hasil koordinasi dengan pihak PKPP Ristek). Selanjutnya membuat rencana pertemuan untuk membahas MOU, dan akhirnya dilakukan pertemuan untuk membicarakan MOU di Jakarta dengan perwakilan dari Balai TNK yaitu bapak Heru selaku Eselon-4. Serta menghasilkan kesepakatan mengenai Jadwal Survey Lokasi dan penandatanganan MOU. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Saat ini, sistem belum terpasang di Lokus kegiatan, tetapi Mitra sangat antusias dengan rencana pembangunan Infrastruktur IP Camera Surveillance (menyediakan Tower, SDM, dan Ruang untuk penempatan Monitoring). Simulasi LOS dari Gunung Ara ke Kantor TNK, Labuan Bajo, dengan AlphiMax Gunung Ara Kantor TNK Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN 2 Loh Wenci 2 Loh Liang 1 Gunung Ara 3 Rinca 3 Loh Buaya 1 Kantor TNK Untuk kegiatan PKPP tahun 2012 ini, akan dilakukan pembangunan infrastruktur dari Gunung Ara ke Kantor TNK, sebagai Pusat Monitoring, dengan jarak 50 KM. Untuk tahap pengembangan ke-2, selanjutnya adalah pemasangan di daerah Loh Wenci dan Loh Liang dengan Gunung Ara sebagai Repeaternya. Tahap pengembangan ke-3, selanjutnya adalah pemasangan di daerah Loh Buaya dan Pulau Rinca. Pengembangan pemanfaatan selanjutnya sistem dapat diaplikasikan untuk : Komunikasi wireless, Pengiriman hasil pengamatan suatu sensor (suhu, curah hujan, dll) dan Voice (telpon), jadi tidak hanya terbatas untuk kamera saja. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KEGIATAN Foto, Presentasi rencana kegiatan, pada saat Survey Foto, Tower Antenna di Gunung Ara Foto, Tower Antenna di Kantor TNK Foto, Pengukuran Output sinyal dengan Spectrum Analyzer Foto, Pengetesan I, di Kantor PPET-LIPI (100m) Foto, Pengetesan II, dari Ciburial, Dago ke Kantor PPET-LIPI (8KM) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

FOTO KEGIATAN Foto, Pengetesan III & IV, dari Kawah Putih, Ciwidey ke Kantor PPET-LIPI (40KM) Capture, Koordinat dan Pointing dari Kawah Putih, Ciwidey ke Kantor PPET-LIPI (40KM) Simulasi LOS, dari Cicalengka ke Kantor PPET-LIPI, dengan Alphimax Peta, pengetesan ke V & VI dari Cicalengka ke Kantor PPET-LIPI (31 KM) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 8

Capture data dan gambar, Hasil pengetesan dari Cicalengka ke Kantor PPET-LIPI (31 KM) TERIMA KASIH [ YAYA SULAEMAN]