PENGARUH DISIPLIN DAN PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI TKBM DI TANJUNG REDEB Budi Susanto STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb ABSTRACT The aim of this study was to determine the effect of discipline and the division of labor on the performance of employees in the TKBM cooperative in Tanjung Redeb. The analytical tool used in this research is multiple linear regression equation. From the analysis that has been done, it can be seen that the multiple linear regression equation of the discipline and the division of labor on the performance of employees in the TKBM Cooperative in Tanjung Redeb is Y = 7.91 + 0,28X1 + 0,70X2, it shows the effect is significant, Where the value of the performance of employees will increase by 28 % ( 0.28 ) when the value of discipline is increased by 1 %, assuming the value of the division of labor remains. Similarly, the value of the performance of employees will increase by 70 % ( 0.70 ) when the value of the division of labor increased by 1 %, assuming the value of the discipline of work remains. The correlation coefficient of the analysis of the discipline and the division of labor with the employee's performance is very strong in the amount of 89 %, an increase in the value of discipline and the division of labor will be followed by an increase in the value of employee performance. The coefficient of determination shows that the increased and decreased of the value of the employee's performance in the TKBM Cooperative in Tanjung Redeb of 79.21 % influenced by factors of discipline and division of labor. While the remainder is equal to 20.79 % is as a result of other factors. Key word : Disclipline, division of labor and performance of employees PENDAHULUAN Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan operasionalnya, sehingga berhasil atau tidaknya suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya memaksimalkan keuntungan ditentukan oleh individu-individu yang menjalankan manajemen perusahaan tersebut. Masalah manajemen ini akan selalu ada selama perusahaan masih menjalankan aktivitasnya, jadi manajemen sangat penting bagi seorang pimpinan dalam menggerakkan karyawan. Seorang manajer dalam menggerakkan orang-orang agar mau melakukan perintahnya, haruslah memiliki suatu pengetahuan dan keahlian tersendiri. Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun orang-orang, wadah itulah yang disebut dengan organisasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
Organisasi itu sendiri merupakan alat yang berhubungan dengan satuansatuan kerja, dimana orang-orang ditempatkan dalam struktur wewenang. Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada bawahan, dari bagian puncak manajemen sampai kebawah dari seluruh unit per bagian. Perusahaan yang mempunyai organisasi yang baik dan teratur kemungkinan besar tidak akan mengalami hambatan-hambatan dalam mengerjakan tugasnya dengan efektif. Begitu pula sebaliknya bila perusahaan tidak mempunyai organisasi yang baik dan teratur, dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini seringkali disebabkan karena tidak adanya pembagian kerja yang baik dan rasa disiplin dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Pembagian kerja yang baik dan rasa disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas sangat penting bagi karyawan untuk melakukan tugasnya sehingga dapat terwujud kinerja yang baik. Sehingga akan berdampak baik bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan untuk mencapai tujuannya serta dapat bersaing dengan perusahaan lain. Karena itu seorang pimpinan dalam menggerakkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya, perlu memperhatikan tentang pembagian kerja yang baik dan selalu memupuk rasa disiplin yang tinggi pada karyawannya. Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Kabupaten Berau adalah salah satu badan usaha koperasi yang kegiatannya adalah dibidang jasa bongkar muat. Koperasi TKBM mempunyai 13 orang pengurus dan 416 orang anggota yang bekerja sebagai tenaga bongkar muat di pelabuhan Tanjung Redeb, jumlah anggota Koperasi TKBM yang terbilang banyak ini memerlukan suatu pengaturan pembagian kerja yang baik, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaannya. Pembagian kerja haruslah jelas dan tegas dalam suatu organisasi perusahaan begitu pula pada Koperasi TKBM, sehingga pekerjaan bongkar muat dapat berjalan teratur dan efektif. Pembagian kerja itu sendiri akan berjalan baik apabila diikuti oleh rasa disiplin yang tinggi dari para karyawan untuk melaksanakan apa yang menjadi tugasnya. Dalam melaksanakan kegiatannya, Koperasi TKBM mengatur agar semua karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan
tugas yang diberikan kepadanya, berdasarkan pembagian kerja yang telah digariskan disertai dengan disiplin kerja yang baik, dari sanalah tercipta kinerja atau prestasi kerja yang baik guna mencapai tujuan Koperasi TKBM untuk mensejahterakan anggotanya. Dengan kinerja karyawan yang baik maka akan meningkatkan produktivitas Koperasi TKBM sehingga pada akhirnya akan membuat Koperasi TKBM mampu berkembang dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Disiplin dan pembagian kerja itu sangat penting bagi kinerja karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan, maka penulis meneliti hal tersebut pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb yaitu dengan judul Pengaruh Disiplin dan Pembagian Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam suatu organisasi atau perusahaan peranan manajemen sumber daya manusia (SDM) sangatlah penting. Hal ini dapat kita mengerti karena tanpa SDM, suatu organisasi tidak mungkin berjalan. Manusia merupakan penggerak dan pengelola faktor-faktor produksi lainnya seperti modal, bahan mentah, peralatan, dan lain-lain untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Henry Simamora (1997) : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus. Marwansyah (2010) berpendapat, Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial. Pada dasarnya tujuan manajemen SDM adalah menyediakan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses pencapaian
tujuan ini, maka manajemen SDM atau personalia mempelajari bagaimana memperoleh, mengembangkan, memanfaatkan, mengevaluasikan dan mempertahankan tenaga kerja baik dalam jumlah maupun tipe yang tepat. Prinsip-prinsip Manajemen Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisikondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis yang dikutip oleh Siagian (2002), prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari: a. Pembagian kerja (Division of work) b. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility) c. Disiplin (Discipline) d. Kesatuan perintah (Unity of command) e. Kesatuan pengarahan (Unity of direction) f. Mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan sendiri (Subordination of individual interest to the common good) g. Penggajian pegawai (Remuneration) h. Pemusatan (Centralization) i. Hirarki (The hierarchy) j. Ketertiban (Order) k. Keadilan dan kejujuran (Equity) l. Stabilitas kondisi karyawan (Stability of staff) m. Prakarsa (Initiative) n. Semangat kesatuan/korps (Esprite de corps) Disiplin Kerja Manusia yang sukses adalah manusia yang mampu mengatur dan mengendalikan diri yang menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara kerja. Maka erat hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi disiplin. Berkaitan dengan disiplin itu sendiri para ahli memiliki bermacammacam pemaknaan seperti yang diungkapkan oleh Martoyo (2000), disiplin itu berasal dari bahasa Latin dari kata disciplina yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Oleh Sinungan (1997) dijabarkan bahwasanya: Disiplin adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan. Malayu S.P. Hasibuan (2007) menyatakan bahwa: Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan diartikan jika karyawan
selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannyan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan normanorma sosial yang berlaku. Dari pengertian-pengertian yang diungkapkan di atas tampak bahwa disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi, yang didalamnya mencakup: adanya tata tertib atau ketentuanketentuan dan adanya kepatuhan para pengikut serta adanya sanksi bagi pelanggar. Suatu pelanggaran yang diketahui harus ada tindakan yang tegas dan tidak membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut. Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama. Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam prakteknya, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dari karyawan. Pembagian Kerja Pembagian kerja muncul disebabkan karena seseorang mempunyai kemampuan terbatas untuk melakukan segala macam pekerjaan. Dengan adanya pembagian kerja dapat menjadikan orang bertambah terampil dalam menangani tugasnya. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelenggaraan kerja terutama dalam memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efisiensi kerja. Sebaliknya jika pembagian kerja itu dilakukan dengan ceroboh, artinya tidak menyesuaikan kemampuan seseorang dengan bidang pekerjaannya, maka ia akan bepengaruh tidak baik bahkan dapat menimbulkan kegagalan dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut Abdul Syani (1987), yaitu: Pembagian kerja adalah pemecahan tugas dengan sedemikian rupa sehingga setiap orang atau karyawan dalam organisasi bertanggungjawab dan melaksanakan aktivitas tertentu saja. Menurut James A.F. Stoner (2004) : Pembagian kerja adalah penjabaran tugas yang harus dikerjakan sehingga setiap orang dalam organisasi bertanggungjawab dan melaksanakan seperangkat aktivitas tertentu dan bukan keseluruhan tugas. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pekerjaan harus ada pembagian kerja yang sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan
oleh orang-orang yang akan mengerjakannya dengan kata lain harus adanya spesialisasi antara pekerjaan dengan keahlian orang yang akan mengerjakan pekerjaan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi. Kinerja Karyawan Kinerja menurut Mangkunegara (2006) yaitu: Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007) menjelaskan bahwa: Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Kinerja karyawan adalah kemampuan mencapai syarat-syarat pekerjaan, dimana suatu pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan. Dengan demikian kinerja karyawan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut. Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Menurut Henry Simamora (2004) : Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja karyawannya. Agar karyawan dapat bekerja sesuai pembagian tugasnya, maka dalam diri seorang karyawan harus ditumbuhkan disiplin kerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila disiplin kerja tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu kinerja prestasi kerja yang baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) karena tujuannya adalah untuk
menjelaskan hubungan kausal antara faktor melalui pengujian hipotesis. Sampel penelitian ini akan diarahkan pada anggota dan karyawan Koperasi TKBM di Tanjung Redeb, dengan waktu Bulan Desember 2015. Sedangkan pengukuran variable dengan menggunakan skala likert. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut: Field Work Research yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lapangan terhadap obyek penelitian yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu : Wawancara, Kuesioner, Observasi. Studi Kepustakaan merupakan tehnik pengumpulan data yang berorientasi pada sumber-sumber dan literatur, bukubuku yang mempunyai hubungan erat dengan penelitian ini dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Untuk menganalisa data-data yang telah dikumpulkan serta membahas permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka diperlukan alat analisis yang tepat yaitu alat analisis statistik. Dalam hal ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel disiplin dan pembagian kerja (variabel independen) terhadap variabel kinerja karyawan (variabel dependen) maka alat analisis statistik yang digunakan adalah persamaan regresi linier berganda. HASIL PENELITIAN Sebelum melakukan analisis terhadap hipotesis yang telah diajukan maka berdasarkan data hasil kuesioner mengenai disiplin kerja, pembagian tugas dan kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb, dibuat tabulasi data seperti yang disajikan pada tabel berikut:
No. Kinerja Karyawan (Y) Tabel 1 Tabulasi data hasil kuesioner Disiplin Kerja (X 1 ) Pembagian Tugas (X 2 ) 1 4,83 4,75 4,60 2 3,33 3,25 3,20 3 4,33 4,00 3,80 4 4,00 4,00 3,80 5 4,67 4,50 4,60 6 4,50 4,25 4,40 7 3,83 4,25 3,80 8 4,17 3,75 4,20 9 3,83 3,50 3,60 10 4,33 4,00 4,40 11 4,83 4,75 4,80 12 4,00 4,00 4,20 13 3,33 3,25 3,20 14 3,83 4,50 3,60 15 3,67 3,50 3,60 16 4,83 4,75 4,40 17 4,00 4,00 4,00 18 4,00 3,50 4,00 19 4,00 3,75 3,60 20 3,67 3,50 3,80 21 3,83 3,75 4,00 22 3,50 3,75 3,80 23 4,50 4,25 4,60 24 3,83 3,75 3,80 25 3,67 3,50 4,00 26 3,50 4,00 3,60 27 4,17 3,50 3,80 28 4,00 4,00 4,00 29 4,33 4,50 4,40 30 3,33 3,50 3,40 31 3,17 3,50 3,40 32 4,00 4,00 4,00 33 3,83 4,00 3,80 34 4,83 4,25 4,40 35 4,67 4,50 4,60 36 4,00 4,00 4,00 37 4,00 3,75 3,80 38 3,83 4,25 3,80 39 4,83 4,50 4,80 40 4,67 4,50 4,60 41 4,00 4,00 4,00 42 3,67 3,75 3,80 43 3,83 3,25 3,40 44 3,83 3,25 3,00 45 3,83 3,75 4,20 46 4,00 4,00 4,00 47 4,50 4,25 4,40 48 3,17 3,25 3,40 49 3,33 3,75 3,40 50 4,67 4,50 4,60 Sumber: Diolah dari hasil kuesioner, 2015. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Persamaan Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi linier berganda mengenai pengaruh disiplin dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb, yaitu sebagai berikut: Y = 7,91 + 0,28X 1 + 0,70X 2 Untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antara disiplin dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb, maka dihitung koefisien korelasi parsial. Hasil analisis korelasi antara disiplin kerja dan kinerja karyawan sebesar 0,80. Artinya disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan sangat kuat yaitu sebesar 80 %. Selanjutnya nilai F hitung (F h ) dibandingkan dengan nilai F pada tabel (F t ). Nilai F h adalah 89,60 sedangkan nilai F t adalah 3,20. Oleh karena nilai F h lebih besar dari F t (F h > F t ), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau terbukti berarti bahwa disiplin dan pembagian kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb. Hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa persamaan regresi linier berganda mengenai pengaruh disiplin dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb adalah sebagai berikut : Y = 7,91 + 0,28X 1 + 0,70X 2 Berdasarkan persamaan regresi linier berganda tersebut dapat menunjukkan keadaan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta adalah 7,91. Ini berarti bahwa dalam keadaan nilai disiplin dan pembagian kerja tetap atau dalam keadaan tidak ada pengaruh dari disiplin dan pembagian kerja, maka kinerja karyawan akan bergerak naik atau turun sebesar 7,91. 2. Koefisien regresi disiplin kerja bertanda positif ini menunjukkan bahwa varibel disiplin kerja berpengaruh positif dan searah dengan variabel kinerja karyawan. Nilai kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 28% (0,28) apabila nilai disiplin dinaikkan sebesar 1%, dengan anggapan nilai pembagian kerja tetap. 3. Koefisien regresi pembagian kerja bertanda positif ini menunjukkan bahwa varibel pembagian kerja
berpengaruh positif dan searah dengan variabel kinerja karyawan. Nilai kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 70% (0,70) apabila nilai pembagian kerja dinaikkan sebesar 1%, dengan anggapan nilai disiplin tetap. Apabila melihat keadaan tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa secara umum pengaruh pembagian kerja lebih besar daripada pengaruh disiplin dalam hal pembentukan kinerja karyawan terhadap Koperasi TKBM di Tanjung Redeb. Rendahnya pengaruh disiplin kerja tersebut dapat dikaitkan dengan latar belakang pendidikan anggota Koperasi TKBM yang kebanyakan hanya lulusan SD dan SMP, sehingga secara umum mempengaruhi cara berpikir dan pemahaman tentang pekerjaan. Koefisien korelasi dari hasil analisis terhadap disiplin dan pembagian kerja dengan kinerja karyawan bersifat positif yaitu sebesar 0,89 %, dimana peningkatan nilai disiplin dan pembagian kerja akan diikuti dengan peningkatan nilai kinerja karyawan pada Koperasi TKBM. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa naik turunnya nilai kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb dipengaruhi sebesar 79,21 % oleh faktor disiplin dan pembagian kerja, ini berarati sangat kuat karena berada diatas standar 50%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti sebesar 20,79 %. Pengujian kebenaran hipotesis penelitian yang telah diajukan sebelumnya, yaitu mengenai pengaruh disiplin dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb, maka dilakukan uji F dengan derajat kebebasan 5 % dengan pembilang 2 dan penyebut n-3 adalah sebesar 89,60. Selanjutnya nilai F hitung (F h ) dibandingkan dengan nilai F pada tabel (F t ). Nilai F h adalah 89,60 sedangkan nilai F t adalah 3,20. Oleh karena nilai F h lebih besar dari F t (F h > F t ), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau terbukti bahwa disiplin dan pembagian kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut: Persamaan regresi linier berganda mengenai disiplin dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb adalah :
Y = 7,91 + 0,28X 1 + 0,70X 2. Nilai koefisien korelasi bersifat positif yaitu sebesar 0,89 atau 89 %, dimana peningkatan nilai disiplin dan pembagian kerja akan diikuti dengan peningkatan nilai kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb. Nilai F h adalah 89,60 sedangkan nilai F t adalah 3,20. Sehingga nilai F h lebih besar dari F t (F h > F t ), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau terbukti bahwa disiplin dan pembagian kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redeb. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Koperasi TKBM, maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan masukan dari penulis kepada pihak Koperasi TKBM yaitu : Rendahnya nilai disiplin kerja yang diduga dikarenakan latar belakang pendidikan yang rendah dapat ditingkatkan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan keahlian yang dapat menunjang pekerjaan anggota Koperasi TKBM, contohnya: pelatihan penggunaan alat forklip dan sebagainya. Hendaknya Koperasi TKBM lebih tegas dalam membuat peraturan-peraturan yang bersangkutan dengan kedisiplinan anggota/ karyawan. Secara bersamasama Koperasi TKBM dan anggotanya dapat menciptakan suasana kedisiplinan yang tinggi, sehingga kinerja yang bagus dapat terjaga dan pada akhirnya membuat organisasi Koperasi TKBM menjadi kuat dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. DAFTAR PUSTAKA Abdul Syani, 1987. Manajemen Organisasi. Jakarta: Penerbit PT. Bina Aksara. Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: BPFE. Anwar Prabu Mangkunegara. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Reneka Cipta. Darwin, Muhadjir. 1994. Teori Organisasi Publik, Yogyakarta: BPFE. Davis, Keith & John W Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi, jilid 1,2 (terjemahan), edisi ketujuh. Jakarta: Erlangga. Edwin B. Flippo. 2001, Personel Management (Manajemen Personalia), Edisi VII Jilid II, Terjemahan Alponso S, Jakarta: Erlangga. Handoko, T Hani. 1995. Manajemen.Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu S.P., 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Heijerachman, Suad. Hasan. 1993. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE. Henri Simamora. 2004. Riset Sumber Daya Manusia, Edisi Ke-2. Cetakan Ketiga, Yogyakarta: STIE YKPN. Manullang, M. 1994. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Manullang, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogjakarta: BPFE. Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 4, Yogyakarta: BPFE. Mathis, L Robert. & Jackson, H,John., 2006, Human Resource Management, Terjemahan Diana Angelica, Edisi Sepuluh, Jakarta: Salemba Empat. Nitisemito, Alex, S. 1999, Manajemen Personalia, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Prawirosentono, Suyadi. 2008. Analisis Kinerja Organisasi. Bandung: PT. Rineka Cipta. Robbins, Stephen P, 1982, Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Hadyanan P, Jakarta: PT.Prenhallindo. Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan. Siagian P Sondang. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sinungan. 1997. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Aksara Persada Pres. Stoner, James A.F.,1996. Manajemen (Terjemahan), Jakarta: Erlangga. Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Mandar Maju. Veithzal Rivai, 2005. Performance Appraisal : System Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Edisi 1. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Wibowo, Singgih. 2007. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil, Edisi Revisi. Jakarta: Niaga Swadaya. Winardi.1993. Asas-asas Manajemen. Bandung: Alumni.