HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

KORELASI ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT PALARAN KOTA SAMARINDA

KORELASI ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN KOMITMEN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA DAN KOMINFO KOTA SAMARINDA

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

Feni Pertiwi 1. Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja, Regresi Sederhana. Universitas Mulawarman.

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

PENGARUH ETOS KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA DI KANTOR KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN PASIR BELENGKONG KABUPATEN PASER. Agus Erwansyah 1

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

HUBUNGAN PENGAWASAN MELEKAT DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengunakan metode deskriptif korelatif dengan menggunakan metode survei,

HUBUNGAN SIFAT KEPEMIMPINAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

PENGARUH PENGAWASAN PEMIMPIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Imakulata Sulistin Sumbi 1

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN. Yeni Yuliana HOA113004

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor utama yang

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA JAWA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. ORGANIK AGRO SISTEM (OASIS) DI BANDAR LAMPUNG.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang berarti

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Samarinda

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT

STUDI TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN WARU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SAMARINDA. Ignasius Adi Haryono

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

PENGARUH MOTIVASI PEMIMPIN TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Linda 1. Abstrak. Kata Kunci: kualitas sumber daya manusia, tunjangan kinerja, pelayanan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

KORELASI PENGAWASAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan organisasi yang kondusif adalah harapan setiap elemen

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTIF, SUPORTIF, DAN ORIENTASI PRESTASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA JAWA

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Januardi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kepuasan kerja guru SMP Negeri 1 Wedi sebesar 11,862.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

PENGARUH PENGAWASAN LANGSUNG DAN PENGAWASAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DISPERINDAGKOP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI SAMARINDA

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.

Devy Dayang Septiasari 1

STUDI TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI DIKANTOR KECAMATAN LONG IKIS KABUPATEN PASER Nia Fitriani 1

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SEMANGAT KERJA, DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. GUDANG`E TAHU TAKWA KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO.

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (3): 1229-1238 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA KOTA Anang Hadi Sucipto 1 Abstrak Penelitian ini menggambarkan Hubungan Disiplin Kerja dengan Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Samarinda Kota, terutama dalam keseharian para pegawai dalam bekerja dan lingkungan tempat pegawai bekerja yang berhubungan langsung terhadap semangat kerja para pegawai. Karya Ilmiah ini berargumentasi bahwa Disiplin Kerja dan Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Samarinda Kota rendah. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kecamatan Samarinda Kota. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan, observasi dan kuisoner. Kuisoner disebarkan kepada 37 orang (responden) yang diambil dengan teknik sensus yaitu dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Selain itu ditambahkan dengan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa orang pegawai. Data-data yang dikumpulkan dibandingkan dan dianalisis dengan analisa kuantitatif. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa disiplin kerja, dan semangat kerja pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Kota adalah sudah baik. Kemudian variabel disiplin kerja berhubungan dengan semangat kerja pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Kota. Kata Kunci : Hubungan, Disiplin Kerja, Semangat Kerja, Pegawai. Pendahuluan Beberapa faktor yang sangat menghubungani dalam upaya peningkatan semangat kerja pegawai adalah disiplin kerja dan lingkungan kerja. Hubungan antara semangat kerja dan disiplin kerja dan lingkungan kerja sangat berkaitan erat, dengan adanya tingkat disiplin kerja yang integritas maka setiap pegawai yang tinggi akan menimbulkan gairah kerja/ semangat dalam bekerja dan dengan lingkungan kerja yang aman,nyaman, dan kekeluargaan juga akan meningkatkan semangat kerja pegawai untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan setiap pekerjaan yang ditugaskan dengan lebih baik. Dengan lahirnya peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1980 yang kemudian diperbaharui dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil maka 1 Mahasiswa Program S1 Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: anang.sucipto9@gmail.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1229-1238 yang dimaksud dengan disiplin PNS adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin oleh karena itu dapat dikatakan bahwa unsur yang terpenting dalam peningkatan kualitas dari aparatur negara adalah dengan meningkatkan disiplin kerja para aparatur negara dalam setiap pelaksanaan tugas. Kurangnya disiplin kerja pegawai Kecamatan Samarinda Kota sering kali menjadi permasalahan yang sering muncul, sehingga pelayanan kepada masarakat menjadi terhambat dan berbelit-belit, untuk mengatasi hal tersebut maka setiap pemerindah daerah membuat peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja pegawai. Berdasarkan surat edaran tersebut maka pegawai negri sipil berkewajiban untuk mematuhi segala ketentuan jam kerja PNS dan tidak dapat bertindak seenaknya sehingga tentunya dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai. Pegawai yang disiplin tentunya harus diimbangi dengan lingkungan kerja,lingkungan kerja yang aman,nyaman,tentram,baik,serta tidak bising dapat menumbuhkan semangat kerja pegawai untuk dapat melaksanakan dan menyesaikan setiap pekerjaan yang ditugaskan lebih baik,lingkungan kerja yang dimaksud adalah semua faktor fisik, psikologis, temporer kerja, dan hubungan kerja yang ada dan berlaku dalam organisasi dan berhubungan kepada pegawai. Banyak kelemahan yang sering terjadi dalam melaksanakan pekerjaan yang di lakukan kepada pegawai pada saat ini dan penyelesainya pun tidak tepat waktu,masih banyak yang kurang paham mengenai pekerjaan yang ada,belum lagi lingkungan kerja yang kurang nyaman dan kurang terpenuhinya kebutuhan pegawai, khususnya dalam hal pemenuhan fasilitas kantor dan lain sebagainya yang menyebabkan tujuan tidak dapat terlaksana dengan baik dan sering terjadi salah paham serta saling curiga antar pegawai sehingga tidak ada rasa nyaman dan hubungan baik selama melaksakan pekerjaan. Semangat kerja dapat diartikan sebagai suatu iklim atau suasana kerja yang terdapat di dalam suatu organisasi yang menunjukan rasa kekeluargaan di dalam melaksanakan pekerja dan mendorong mereka untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif. Oleh karna itu peningkatan kualitas disiplin kerja dan faktor yang perlu untuk di perhatikan dalam usaha mencapai semangat kerja yang tinggi pada kantor kecamatan samarinda kota ini pelayanan yang di tujukan atau di perlihatkan oleh pegawainya pun belum cukup sesuai yang di harapkan oleh masyarakat, berdasarkan keluhan sebagian masarakat masih terdapat pegawai yang terlambat masuk kantor kecamatan samarinda kota dengan berbagai alasan dan ada pula yang pulang belum waktunya dan juga dengan berbagai alasan.kemudian berdasarkan pengalaman pada saat meminta data dan mengamati kegiatan disana.saya melihat adanya pegawai yang bermalas-malasan pada saat jam kerja seperti pegawai yang duduk bersantai-santai sambil menonton televisi 1230

Hubungan Disiplin Kerja dengan Semangat Kerja (Anang Hadi Sucipto) ketika ada masarakat yang datang untuk mengurus keperluan.hal tersebut menunjukan kurangnya disiplin pegawai dalam bekerja sehingga dapat menyebabkan menurunya semangat pegawai. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut di atas, muncul ide penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Antara Disiplin Kerja dengan Semangat Kerja Pegawai di kantor Kecamatan Samarinda Kota Samarinda. Kerangka Dasar Teori Teori dan Konsep untuk mengetahui tingkat semangat kerja pegawai yang ada didalam suatu organisasi ataupun instansi pemerintah yaitu dengan cara melihat tingkat disiplin pegawai yang ada di organisasi tersebut. Apabila disiplin kerja pegawainya tinggi yakni para pegawai kerja dengan tepat waktu, bertanggung jawab terhadap tugasnya dan mentaati peraturan yang ada di organisasi dengan kesadaran dan tanpa paksaan maka menunjukkan bahwa semangat kerja pegawai yang terdapat di organisasi tersebut adalah tinggi sehingga disimpulkan bahwa semakin tingginya semangat kerja pegawai, semakin tinggi pula disiplin kerja pegawai. Sehingga untuk mengetahui tinggi rendahnya semangat kerja pegawai suatu organisasi adalah dengan melihat disiplin kerja pegawainya terlebih dahulu. Pegawai yang memiliki disiplin kerja yang tinggi akan dapat meningkatkan semangat kerjanya, namun pegawai yang tidak disiplin dalam bekerja senantiasa akan bermalas-malasan sehingga berdampak pada turunnya semangat kerja. Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja diartikan sebagai sikap ketaatan seseorang terhadap suatu aturan/ketentuan yang berlaku dalam organisasi yaitu menggabungkan diri dalam organisasi itu atas dasar adanya kesadaran dan keinsyafan bukan karena adanya unsur paksaan (Warsono, 1997:147). Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran disiplin merupaka sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawab. (Hasibuan, 2003:193-194). Kemudian menurut Sastro Hadiwiryo (2003:291) disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat pada peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksisanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja pegawai adalah sikap atau tingkah laku yang menunjukkan kesetiaan dan ketaatan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasinya baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan yang dilakukan efektif dan efisien. 1231

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1229-1238 Alat Untuk Mengukur Disiplin Kerja Simungan (1995:135) mengatakan untuk dapat mengetahui seseorang disiplin dalam kerja atau tidak dapat dilihat dari: a. Kepatuhan karyawan terhadap tata tertib yang berlaku termasuk tepat waktu dan tanggung jawab terhadap pekerjaan; b. Bekerja sesuai dengan prosedur yang ada; c. Memelihara perlengkapan kerja dengan baik. Menurut Soejono (1997:67) disiplin kerja pegawai dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a. Para pegawai datang tepat waktu, tertib dan teratur; b. Berpakain rapi; c. Mampu memanfaatkan dan menggerakkan perlengkapan secara baik; d. Menghasilkan pekerjaan yang memuaskan; e. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan atau instansi; f. Memiliki tanggung jawab yang tinggi; Adapun indikator disiplin kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Ketaatan terhadap peraturan Ketaatan terhadap peraturan dapat dilihat dari cara kerja pegawai yang mengikuti prosedur kerja organisasi, dari kehadiran pegawai yang tepat waktu, dan pulang kerja sesuai dengan peraturan jam pulang kerja organisasi atau instansi. b. Memiliki tanggung jawab terhadap tugas Tanggung jawab terhadap tugas berkaitan dengan proses bekerja yang dilakukan oleh pegawai yaitu dapat dilihat dari kesungguhan pegawai dalam bekerja, menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan tepat waktu dan berada dikantor saat jam kerja. c. Memanfaatkan dan menggunakan perlengkapan kerja dengan baik Yaitu berkaitan dengan penggunaan perlengkapan kerja oleh pegawai yang dapat dilihat dari cara menggunakan perlengkapan kerja dengan baik dan tanpa kesulitan. Semangat Kerja Pengertian Semangat Kerja Menurut Hasibuan (1999:102) organisasi bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, dan terampil, namun yang lebih penting adalah mereka bersedia bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Menurut Sastro Hadiwiryo (2005:282) semangat kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohani atau suatu perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang dapat menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsoekuen dalam mencapai tujuam yang telah ditetapkan. Menurut Hasibuan (2005:94) semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaan dengan baik serta 1232

Hubungan Disiplin Kerja dengan Semangat Kerja (Anang Hadi Sucipto) berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Sedangkan menurut Moekijat (1995:201) mengatakan bahwa semangat kerja adalah kemampuan kelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsuken dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Maier (1998:119) seseorang yang memiliki semangat kerja tinggi mempunyai alasan tersendiri untuk bekerja yaitu benar-benar menginginkannya Dari beberapa pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud semangat kerja adalah kesungguhan dan kemauan setiap individu atau kelompok orang untuk saling bekerja sama dengan giat dan disiplin serta penuh rasa bertanggung jawab yang disertai kesukarelaan dan kesediaannya untuk mencapai tujuan organisasi Alat Untuk Mengukur Semangat Kerja Zainun (1991) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya semangat kerja. Faktor-faktor tersebut adalah : a) Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan terutama antara pimpinan kerja sehari-hari langsung berhubungan dan berhadapan dengan para bawahan; b) Kepuasan para petugas terhadap tugas dan pekerjaannya karena memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya; c) Terdapat satu suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota organisasi, apabila dengan mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan pekerjaan; d) Rasa pemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan secara bersama-sama pula; e) Adanya tingkat kepuasan ekonomis dan kepuasan nilai lainnya yang memadai sebagai imbalan yang dirasakan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan kepada organisasi; f) Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala sesuatu yang dapat membahayakan diri pribadi dan karir dalam perjalanan. Adapun indikator yang di gunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui tinggi rendahnya semangat kerja pegawai adalah sebagai berikut: a. Kerjasama Untuk mengukur adanya kerjasama dalam kantor digunakan kriteria yaitu dengan kesediaan pegawai untuk bekerjasama baik dengan rekan kerja maupun pimpinan berdasarkan kesadaran untuk mencapai tujuan, dan adanya kemauan untuk membantu teman/rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. b. Kegairahan kerja Setiap pegawai yang memiliki kesenangan yang mendalam (minat) terhadap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, pada umumnya memiliki semangat kerja yang positif atau tinggi. Karena beban kerja, jenis dan sifat 1233

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1229-1238 volume pekerjaannya sesuai dengan minat dan perhatiannya yang akan menimbulkan rasa senang dan bergairah dalam arti tidak merasa terpaksa dan tertekan dalam bekerja. Kegairahan kerja berkaitan dengan perasaan pegawai terhadap pekerjaan dan keinginan untuk selalu berada dan bertahan ditempat kerjanya. c. Hubungan yang harmonis Pergaulan antara pimpinan dan pegawai yang dipimpin sangat besar hubungannya terhadap semangat kerja, demikian pula antara sesama rekan kerja. Pimpinan yang memperlakukan pegawainnya secara manusiawi, dengan sikap saling menghormati, saling menghargai, saing mempercayai dan saling menerima satu sama lain, baik selama melakukan pekerjaan maupun di luar jam kerja akan menimbulkan hubungan yang baik dan harmonis sehingga pekerjaan akan dilakukan dengan ikhlas dan dapat meningkatkan semangat kerja Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini termasuk penelitian Kuantitatif Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan kausal (sebab dan akibat), yakni mendeskripsikan bagaimana suatu hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini variabel disiplin kerja sebagai variabel bebas berhubungan dengan semangat kerja sebagai variabel terikat. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, yang Beralamatkan di Jalan Flores Pelaksanaan penelitian membutuhkan waktu selama kurang lebih 3 bulan yang dimulai pada bulan September 2015 dan diperkirakan selesai bulan Desember. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah pegawai Kantor Kecamatan Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur yang berjumlah 37 orang. Dan pengambilan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik sensus yaitu dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel sehingga sampel akan representatif. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (library research) 2. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung ke lapangan objek studi, dengan penjelasan sebagai berikut: 1234

Hubungan Disiplin Kerja dengan Semangat Kerja (Anang Hadi Sucipto) a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan fakta-fakta empiris yang tampak (kasat mata) dalam rangka penelitian. b. Kuesioner, penulis membuat daftar pertanyaan yang dilakukan berdasarkan indikator-indikator dari variabel penelitian yang harus direspon oleh responden. 3. Dokumentasi, dengan jalan meneliti laporan dan catatan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aktivitas pada Kantor Kecamatan Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Alat Pengukur Data Pengukuran merupakan angka-angka pada suatu variabel. Pengukuran sangatlah penting sebab dengan suatu penelitian akan menghasilkan gambaran yang jelas dan akurat mengenai gejala yang di teliti. Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur pandangan pegawai Kantor Kecamatan Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur tentang hubungan disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja pegawai Kantor Kecamatan Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Mengenai kriteria atau skor menurut Singarimbun (1995:110) masingmasing penelitian ada yang menggunakan jenjang 3 (1,2,3) jenjang 5 (1,2,3,4,5) dan jenjang 7 (1,2,3,4,5,6,7). Dalam penelitian ini penulis mengelompokkan jawaban responden dalam nilai skala 3 jenjang dengan masing-masing diberikan nilai yaitu: 1. Untuk jawaban a diberikan nilai 5 2. Untuk jawaban b diberikan nilai 4 3. Untuk jawaban c diberikan nilai 3 4. Untuk jawaban d diberikan nilai 2 5. Untuk jawaban e diberikan nilai 1 Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, penulis menggunakan teknik analisis sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil korelasi antara X dan Y adalah sebesar 0,396. Ini berarti bahwa hubungan yang ada pada variabel ini adalah positif. Hal ini berarti semakin besar tingkat disiplin kerja maka semakin besar pula tingkat semangat kerja pegawai. Kemudian berdasarkan pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi maka tingkat hubungan antara variabel disiplin kerja dan semangat kerja adalah rendah. 1235

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1229-1238 Pengaruh disiplin kerja dan semangat kerja pagawai di kantor Kecamatan Samarinda Kota adalah sebesar 0,15. Hal ini berarti hubungan antara variabel disiplin kerja dengan semangat kerja adalah positif dan rendah. Berdasarkan hasil uji korelasi dengan tingkat semangat kerja pegawai Kecamatan Samarinda Kota yang berjumlah 37 orang sebesar = 0,15 dan x = 0,396 dengan demikian tigkat kedisiplinan pegawai Kecamatan Samarinda Kota yang berjumlah 37 orang menunjukan positif yang menyatakan tingkat semangat kerja memiliki ketergantungan terhadap disiplin kerja. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada bab-bab diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Analisis variabel secara keseluruhan menyatakan bahwa variabel disiplin kerja dan semangat kerja pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Kota adalah termasuk kategori baik. 2. Hubungan antara variabel disiplin kerja, nilainya 1687. Terhadap semangat kerja, nilainya 1782. Dengan penghitungan sistem SPSS maka hasil yang di peroleh adalah sebesar 0,396. Hal itu berarti disiplin kerja memiliki hubungan yang positif terhadap semangat kerja pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota. Dari analisis tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Rekomendasi Setelah mengadakan penelitian dan melakukan perhitungan dari data yang dikumpulkan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis kemukakan: 1. Berdasarkan penelitian ini, ternyata semangat kerja pegawai pada Kantor Kecamatan Samarinda Kota dapat dikatakan sudah baik, maka hendaknya kondisi seperti ini terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat, dengan cara selalu menjalin komunikasi dan koordinasi antar sesama pegawai untuk mewujudkan suasana kerja yang kondusif dan baik. 2. Disiplin kerja pegawai Kantor kecamatan Samarinda Kota adalah sudah baik, maka hendaknya kondisi ini terus dapat di pertahankan dan ditingkatkan lagi oleh Camat Samarinda Kota dan para pegawai Kantor Kecamatan samarinda Kota dengan cara penegakkan peraturan kantor dan pengawasan terhadap pegawai dalam bekerja. 3. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai semangat kerja pegawai Kantor Kecamatan Samarinda Kota tentunya dengan variabel yang berbeda diluar disiplin kerja. Hal ini ditujukan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan semangat kerja pegawai kantor Kecamatan Samarinda Kota dan pada akhirnya dapat berguna dalam menetapkan kebijakan-kebijakan atau program-program peningkatan semangat kerja pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Kota. 1236

Hubungan Disiplin Kerja dengan Semangat Kerja (Anang Hadi Sucipto) DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku: Anonim. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Setelah Amandemen keempat. Surabaya: Karya Gumilang Utama. Arikonto, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah, Indonesia, Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Irianto, Yusuf. 2001. Isu-isu Strategis Pembangunan SDM. Jakarta.Bumi Aksara Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi Jakarta. Refika Aditama. Moekijat. 1995. Tata Laksana Kantor. Bandung: Mandar Maju. Nawawi, Hadari 1990. Administrasi Personal untuk Peningkatan Produktifitas Kerja Jakarta: Haji Masaung Nitisemito. 1992. Manajemen Personalia: Ghalia Cetakan Delapan Jakarta. Ridwan dan Sunoto. 2010. Pengatur Statistik Bandung: Alfabeta. Sastrohadiwijoyo. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta, Bumi Aksara. Siagian, Sundang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Aksara Baru Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT Pustaka LP3ES. Sinogan. 1995. Produktifitas Apa dan Bagaimana. Jakarta, Bumi Aksara. Soejono. 1997. Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta: Bumi Aksara Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan r&d. Alfabeta, Bandung.. 2009. Statistika untuk Penelitian Catatan Keempat Belas. Bandung: Alfabeta. Zainun, Buchari. 1991. Admistrasi dan Manajemen Kepegawaian Pemerintah Negara Indonesia. Gunung Agung. Jakarta. 2005. Manajemen Penelitian Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Winarsunu, T. 2007. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press. Wulansari. S. 2008. Arikunto, Suharsimi. 1989. Metode Penelitian praktek. Bandung: Tarsito. Sumber Internet http:// haris ahmad. Blogspot.com/2010/05/teori produktifitas.htmi (diakses 22 maret 2015) 1237

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1229-1238 http:// www.jdih.bpk.go.id/informasi hukum/hukum disiplin pns pdf (diakses 22 maret 2015) http://www.masbow.com/2009/12 semangat kerja (diakses 29 maret 2015) http://allansetyoko.blogspot.com/2014/04/perbedaan-antara-hubungandengan.html#ixzz4c5d0tv00 (diakses 20 Juni 2016) 1238