PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN DOUBLE STEP DOWN DAN ASAM SITRAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI USAHA PETERNAKAN BROILER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

PERSENTASE KARKAS DAN NON KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER YANG DIBERI ACIDIFIER ASAM SITRAT DALAM PAKAN DOUBLE STEP DOWN SKRIPSI.

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR PADA ITIK JANTAN LOKAL

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

PEMBERIAN PAKAN SINGLE STEP DOWN DENGAN PENAMBAHAN ASAM SITRAT SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN BROILER. Oleh WIRAWAN YUDHA SAPUTRA

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

LEMAK DAN KOLESTEROL DAGING PADA AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN STEP DOWN PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN AIR PERASAN JERUK NIPIS SEBAGAI ACIDIFIER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suprijatna, 2006). Karakteristik ayam broiler yang baik adalah ayam aktif, lincah,

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

BROILER SKRIPSI. Oleh

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

EFEK PENAMBAHAN JERUK NIPIS PADA PERFORMA BROILER STARTER YANG DIBERI PAKAN STEPDOWN

PENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh Tua dalam Ransum terhadap Performan dan Persentase Lemak Abdominal Ayam Broiler

Respon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM AYAM BROILER PERIODE FINISHER YANG DISUPLEMENTASI DENGAN DL-METIONIN SKRIPSI JULIAN ADITYA PRATAMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

PENGARUH PENAMBAHAN DL-METIONIN TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM AYAM BROILER STARTER BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI SKRIPSI ZINURIA WAFA

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

SUPLEMENTASI GINSENG LIAR (Wild ginseng) PADA RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN MENCIT (Mus musculus)

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT DAN VITAMIN E DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PROTEIN, RETENSI KALSIUM DAN FOSFOR PADA AYAM KEDU

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO DL-METIONIN DAN L-LISIN KADALUARSA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI ASAM SITRAT DAN ASAM LAKTAT CAIR DAN TERENKAPSULASI SEBAGAI ADITIF PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO S E M A R A N G

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

Pengaruh Pemberian Pakan dengan Sumber Protein Berbeda terhadap Persentase Potongan Karkas dan Massa Protein Daging Ayam Lokal Persilangan

Efisiensi penggunaan protein pada puyuh periode produksi yang diberi ransum mengandung tepung daun Kayambang (Salvinia molesta)

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

Ade Trisna*), Nuraini**)

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

MATERI DAN METODE. Materi

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

PENGARUH PENAMBAHAN SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI ACIDIFIER DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PETELUR

PEMBERIAN PAKAN SINGLE STEP DOWN DENGAN PENAMBAHAN ASAM SITRAT SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN BROILER

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

B. W. Utomo, L. D. Mahfudz, E. Suprijatna* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

THE USE OF CASSAVA FERMENTED FLOUR AS A SUBSTITUTE FOR CORN TO FEED CONVERTION RATIO (FCR) AND CALCIUM CONTENT OF SHELL EGG QUAIL

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Yosi Fenita, Irma Badarina, Basyarudin Zain, dan Teguh Rafian

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

Pengaruh Penambahan Lisin dalam Ransum terhadap Berat Hidup, Karkas dan Potongan Karkas Ayam Kampung

PERFORMAN AYAM BROILER JANTAN YANG DISUPLEMENTASI EKSTRAK KULIT MANGGIS DALAM RANSUM

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

M. Datta H. Wiradisastra Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung ABSTRAK

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH ROTI DALAM RANSUM AYAM BROILER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EFISIENSI RANSUM SERTA

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

PENGARUH PENGGUNAAN DAUN MURBEI (Morus alba) SEGAR SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN RANSUM TERHADAP PERFORMANS BROILER

Mairizal 1. Intisari. Kata Kunci : Fermentasi, Kulit Ari Biji Kedelai, Aspergillus Niger, Ayam Pedaging.

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Pengaruh Pemberian Tepung Buah Mengkudu Rizki

Penampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat Ransum dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2008, Hal Vol. 3, No. 2 ISSN :

Transkripsi:

PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN DOUBLE STEP DOWN DAN ASAM SITRAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI USAHA PETERNAKAN BROILER Inclution of Combination Double Step Down Feed And Citric Acid to Increased Efficiency in Broiler Livestock Saputra, W. Y., N. Suthama dan L. D. Mahfudz Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengkaji dan mengevaluasi penerapan kombinasi pakan double step down (DSD) dan asam sitrat (AS) dalam meningkatkan efisiensi usaha peternakan broiler. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL). Sebanyak 168 ekor broiler strain MB 202 umur 7 hari dengan bobot badan rata-rata 186,23±0,68 g dibagi dalam 7 perlakuan dan 4 ulangan (@ 6 ekor broiler). Perlakuan sebagai berikut: T 0 (pakan kontrol tanpa step down dan AS), T 1 (pakan DSD tanpa AS), T 2 (pakan DSD + 0,8% AS jeruk nipis), T 3 (pakan DSD + 0,4% AS sintetik), T 4 (pakan DSD + 0,8% AS sintetik), T 5 (pakan DSD + 1,2% AS sintetik) dan T 6 (pakan DSD + 1,6% AS sintetik). Parameter yang diamati meliputi bobot karkas, biaya pakan serta income over diet cost (IOFC). Data dianalisis dengan uji F dilanjutkan uji Duncan (P<0,05) dan polinomial ortogonal (PO) untuk menentukan level optimal AS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot karkas tidak berbeda (P>0,05) akibat perlakuan. Perlakuan kombinasi pakan DSD dan AS sintetik 0,4-1,2% (T3-T5) nyata (P<0,05) menurunkan biaya pakan dan meningkatkan IOFC dibanding kontrol (T0). Berdasarkan perhitungan PO, dapat ditentukan level optimal AS sebesar 0,96%. Kesimpulan penelitian bahwa penerapan kombinasi pakan double step down dan asam sitrat 0,8-1,2% dapat digunakan sebagai alternatif peningkatan efisiensi produksi pada broiler. Kata kunci: pakan step down, asam sitrat, efisiensi produksi, broiler ABSTRACT The aims of research is to assess and evaluate the application of a combination double step-down ( DSD ) diet and citric acid ( CA ) in improving the efficiency of broiler business. Research arranged in a completely randomized design ( CRD ). A total of 168 broilers strains MB 202, 7 days old with average body weight of 186.23 ± 0.68 g were divided into 7 treatments and 4 replication ( @ 6 broiler ). Treatments were : T0 ( control diet without a step-down and the CA), T1 ( DSD diet without the CA ), T2 ( DSD diet + 0.8 % CA of lime), T3 ( DSD diet + 0.4 % CA synthetic ), T4 ( DSD diet + 0.8 % of CA synthetic ), T5 ( DSD diet + 1.2 % of CA synthetic ) and T6 ( DSD diet + 1.6 % of CA synthetic ). The parameters measured in the present research were carcass weight, feed costs and income over feed cost ( IOFC ). ). The data were subjected to analysis of 34

Saputra, W. Y., N. Suthama dan L. D. Mahfudz variance by F test followed Duncan test ( P < 0.05 ) and orthogonal polynomials ( PO ) to determine the optimal level of the CA. The results showed that the carcass weight did not differ ( P > 0.05 ) due to treatment. The treatment combination of DSD and the CA synthetic diet from 0.4% to 1.2 % ( T3 - T5 ) significantly ( P < 0.05 ) reduced diet costs and increase IOFC compared to control ( T0 ). Based on the calculation of PO, the CA determined the optimal level of 0.96 %. Research conclusion that the application of a combination of double step-down diet and 0.8-1.2 % citric acid can be used as an alternative to increased efficiency in broiler production. Key words: step down feed, citric acid, efficiency of production, broiler. PENDAHULUAN Usaha peternakan broiler di Indonesia berkembang sangat pesat. Produk broiler berupa daging memberikan kontribusi yang besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kondisi ini didukung dengan potensi pertumbuhan sangat cepat yang dimiliki broiler. Menurut data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2013), konsumsi daging penduduk Indonesia mencapai 2,1 juta ton per tahun, dan 61% diantaranya berasal dari daging unggas (ayam broiler). Namun, banyak kendala yang harus dihadapi dalam mewujudkan potensi tersebut, penurunan jumlah konsumsi mengakibatkan peningkatan kualitas pakan mutlak dilakukan untuk menghindari terjadi defisiensi nutrien, terutama protein. Protein berperan penting dalam menunjang pertumbuhan broiler. Protein berfungsi untuk pertumbuhan jaringan baru, memperbaiki jaringan yang rusak, pembentukan enzim-enzim dan hormon serta metabolisme zat-zat vital fungsi tubuh (Sukamto, 2012). Pemberian pakan berkualitas baik (kandungan protein tinggi) mengakibatkan harga pakan tinggi, karena harga pakan ditentukan oleh bahan pakan sumber protein (Rasyaf, 1994; Mirzah, 2008). Upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pemberian pakan step down protein. Bregendahl et al. (2002) dan Si et al. (2004) melaporkan bahwa pemberian pakan rendah protein dapat berdampak negatif terhadap produksi karkas dan efisiensi pakan. Unggas yang diberi nutrisi tidak baik secara berkesinambungan dalam waktu lama dan tidak segera diperbaiki, dapat mengakibatkan pertumbuhan/ produksinya semakin buruk (Suthama, 2010), sehingga perlu alternatif untuk mengatasi kekhawatiran penurunan produksi, yaitu melalui kombinasi dengan asam sitrat. Asam sitrat mampu menurunkan ph saluran pencernaan (tembolok, ventrikulus dan usus), menekan pertumbuhan bakteri patogen serta meningkatkan pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL) yang memberikan kontribusi terhadap proses pencernaan sehingga pemanfaatan protein menjadi lebih baik (Kopecky et al., 2012; Fushilaty et al., 2013; Sutrisno et al., 2013). Pemberian asam sitrat dalam pakan rendah protein pada fase starter (single step down) mampu memperbaiki pertambahan bobot badan dan konversi pakan serta meningkatkan bobot karkas dan kemampuan deposisi protein dalam daging (Jamilah et al., 2013; Lasuardy et al., 2013; Saputra et al., 2013). Berdasarkan uraian tersebut, 35

Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 10(1) 2014 ISSN 1411-4577 dilakukan penelitian kombinasi asam sitrat dan pakan rendah protein pada fase starter maupun finisher (double step down) untuk mengevaluasi efektivitasnya sebagai upaya alternatif peningkatan efisiensi produksi broiler. MATERI DAN METODE Ternak yang digunakan yaitu 168 broiler strain MB 202 umur 7 hari dengan bobot badan rata-rata 186,23±0,68 g. Pakan perlakuan tersusun atas jagung, bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, minyak nabati, CaCO 3 dan tepung kulit kerang serta asam sitrat (sintetik dan jeruk nipis). Komposisi dan kandungan nutrien pakan perlakuan disajikan pada Tabel 1. Pemeliharaan dilakukan di Kandang Percobaan Fakultas Peternakan, Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman Guppi (Undaris), Kabupaten Semarang. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan (@ unit percobaan terdapat 6 ekor broiler, 3 jantan dan 3 betina). Pakan step down diberikan pada fase starter (umur 8-21 hari) dan finisher (umur 22-35 hari). Perlakuan sebagai berikut: T 0 : Pakan kontrol (tanpa step down dan asam sitrat) T 1 : Pakan step down tanpa asam sitrat T 2 : Pakan step down + 0,8% asam sitrat dari jeruk nipis T 3 : Pakan step down + 0,4% asam sitrat sintetik T 4 : Pakan step down + 0,8% asam sitrat sintetik T 5 : Pakan step down + 1,2% asam sitrat sintetik T 6 : Pakan step down + 1,6% asam sitrat sintetik Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Nutrien Pakan Perlakuan Bahan Baku Pakan Pakan Perlakuan Starter Finisher Normal Step Down Step Down Jagung 48,00 53,00 53,50 Bekatul 14,00 16,00 21,50 Minyak Nabati 2,00 1,00 0,50 Bungkil Kedelai 28,00 22,00 16,50 Tepung Ikan 6,50 6,50 6,50 CaCO 3 0,50 0,50 0,50 Tepung Kulit Kerang 1,00 1,00 1,00 TOTAL 100,00 100,00 100,00 Kandungan Nutrien (%)* Energi Metabolis (kkal/kg)** 2.856,91 2.884,12 2.882,13 Protein Kasar 21,41 19,25 17,37 Serat Kasar 5,09 5,18 5,75 Lemak Kasar 6,04 6,33 6,37 Ca 1,00 0,98 0,95 P 0,41 0,43 0,45 Lisin*** 1,41 1,23 1,09 Metionin*** 0,43 0,40 0,37 Arginin*** 1,53 1,34 1,17 Keterangan: Komposisi dan kandungan nutrien finisher normal sama dengan starter step down * Dianalisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro (2013) ** Berdasarkan Rumus Balton (1967) dalam Siswohardjono (1982) EM (kkal/kg) = 40,81 [0,87 ( PK + 2,25 x LK + BETN) + k] *** Berdasarkan Tabel Kandungan Nutrisi Amrullah (2004) 36

Saputra, W. Y., N. Suthama dan L. D. Mahfudz Parameter yang diamati meliputi bobot karkas, biaya pakan dan income over diet cost (IOFC). Broiler dipotong pada umur 35 hari untuk memperoleh bobot karkas. Biaya pakan dihitung berdasarkan konsumsi pakan selama perlakuan dikalikan dengan harga pakan. Income over diet cost (IOFC) dihitung menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Prawirokusumo (1990) sebagai berikut: IOFC = total pendapatan pengeluaran pakan Data yang diperoleh dianalisis ragam menggunakan uji F dilanjutkan dengan uji Duncan (P<0,05) untuk mengetahui perlakuan yang berbeda serta polinomial ortogonal (PO) untuk menentukan level optimal asam sitrat. HASIL DAN PEMBAHASAN Rataan bobot karkas, biaya pakan dan income over diet cost (IOFC) dapat dilihat pada Tabel 2. Analisis ragam menunjukkan bahwa kombinasi pakan double step down dan asam sitrat tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap bobot karkas, namun, nyata (P<0,05) menurunkan biaya pakan dan meningkatkan IOFC. Pemberian asam sitrat sintetik 0,4-1,2% (T3-T5) mampu menurunkan (P<0,05) biaya pakan dan menghasilkan IOFC lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan T0. Tabel 2. Rataan Bobot Karkas, Biaya Pakan dan Income Over Diet Cost (IOFC) Broiler. Perlakuan Bobot Karkas (g) Biaya Pakan (Rp/Ekor) IOFC (Rp/Ekor) T0 725,50±74,05 9.902,54±273,90 a 8.709,46±300,73 c T1 777,25±124,84 9.473,62±425,23 ab 7.980,38±585,83 c T2 788,50±136,14 8.974,00±558,14 b 10.425,02±590,82 b T3 855,25±104,42 9.162,33±270,70 b 11.363,67±512,66 a T4 854,50±73,45 9.173,89±349,54 b 11.334,11±699,13 a T5 853,25±72,44 9.054,35±361,43 b 11.423,65±693,43 a T6 827,00±110,29 9.457,91±289,61 ab 10.390,09±245,59 b Keterangan: ab Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05). Perlakuan double step down dengan maupun tanpa asam sitrat tidak berdampak pada bobot karkas. Penurunan protein pada fase starter dan finisher tanpa bantuan asam sitrat (T1) mampu menghasilkan bobot karkas sama dengan kontrol. Penurunan kandungan protein pakan dapat meningkatkan konsumsi pakan untuk mengantisipasi terjadi defisiensi protein (Saputra et al., 2013), sehinggga bobot karkas T1 mampu dipertahankan sama dengan kontrol. Meskipun harga pakan T1 paling murah (tanpa biaya tambahan asam sitrat), tetapi biaya yang dikeluarkan untuk pakan sama dengan T0 akibat peningkatan konsumsi pakan. Kondisi demikian memberi indikasi bahwa T1 tidak efisien. 37

Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 10(1) 2014 ISSN 1411-4577 Perlakuan asam sitrat, terutama sintetik 0,4-1,2% (T3-T5) mampu menghasilkan bobot karkas sama dibandingkan T0 dengan biaya pakan lebih murah. Asam sitrat membantu asam lambung melakukan pencernaan secara kimiawi dan menekan bakteri patogen, sehingga bakteri menguntungkan (BAL) berkembang lebih baik, akhirnya saluran pencernaan lebih sehat serta bermuara pada peningkatan pemanfaatan protein (Bolling et al., 2001; Emma, 2009; Sutrisno et al., 2013). Penurunan protein pakan tidak mengurangi asupan protein untuk pembentukan karkas, sehingga bobot karkas yang dihasilkan sama. Peningkatan efisiensi penggunaan protein memberikan kontribusi terhadap pembentukan otot dan tulang yang merupakan komponen karkas sehingga bobot karkas menjadi lebih tinggi (Bintang et al., 2007). Lasuardy et al. (2013) melaporkan bahwa pemberian asam sitrat sampai level 1,2% dalam pakan single step down mampu meningkatkan bobot karkas. Penurunan biaya pakan untuk menghasilkan bobot karkas yang sama pada perlakuan T3-T5 berdampak pada peningkatan income over diet cost (IOFC) mencapai 31%. Efisiensi usaha peternakan tidak hanya dilihat dari produktivitas ternak, tetapi juga besarnya pendapatan yang diperoleh. Harapan yang dikehandaki adalah ternak dapat berproduksi optimal dengan biaya pakan serendah mungkin karena pakan berkontribusi paling besar (60-70%) dari total biaya produksi. Ekunwe dan Soniregun (2007) mengemukakan bahwa biaya pakan yang tinggi sering menjadi kendala dalam pengembangan usaha peternakan, terutama skala kecil hingga menengah. Hasil penelitian Mirzah (2008) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan IOFC sampai 38% akibat penurunan harga (biaya) pakan, meskipun pertambahan bobot badan dan karkasnya tidak berbeda dengan kontrol. 38 Ilustrasi 1. Hasil Polinomial Linier Ortogonal (PLO) IOFC Uji lanjut polinomial linier ortogonal terhadap IOFC menghasilkan persamaan kuadratik y = 8277,6 + 7444,5x -3890,4x 2 dengan R 2 = 0,7898 (Ilustrasi 1). Nilai R 2 tersebut menunjukkan bahwa asam sitrat berkontribusi

Saputra, W. Y., N. Suthama dan L. D. Mahfudz 78,98% terhadap peningkatan IOFC. Berdasarkan perhitungan dari persamaan polinomial tersebut, level optimal asam sitrat berada pada titik 0,96%. Semakin banyak asam sitrat yang ditambahkan, semakin tinggi biaya untuk penambahannya. Hal ini dapat dilihat pada pemberian asam sitrat tertinggi (1,6%, T6) yang mulai mengalami penurunan IOFC. Mirzah (2008) melaporkan bahwa peningkatan IOFC dapat terjadi karena harga pakan lebih murah, sehingga biaya produksi dapat ditekan. KESIMPULAN Kombinasi pakan double step down dan asam sitrat sebanyak 0,8-1,2% dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan efisiensi produksi pada usaha peternakan broiler. DAFTAR PUSTAKA Amrullah, I. K. 2004. Nutrien Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi, Bogor. Bintang, I. A. K., A. P. Sinurat, dan T. Purwadaria. 2007. Penambahan ampas mengkudu sebagai senyawa bioaktif terhadap performans ayam broiler. JITV 12 (1): 1-5. Bolling, S. D., J. L. Snow, C. M. Parsons and D. H. Baker. 2001. The effect of citric acid on calcium and phosphorus requirement of chick fed corn soybean meal diets. Poultry Sci. 80 : 783-788. Bregendahl, K., J. L. Sell, and D. R. Zimmerman. 2002. Effect of low-protein diets on growth performance and body composition of broiler chicks. Poultry Sci. 81:1156 1167. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2013. Populasi Ayam Ras Pedaging menurut Provinsi. Kementrian Pertanian, Jakarta. Ekunwe, P. A. and O. O. Soniregun. 2007. Profitability and constraint of median scale battery cage system of poultry egg production in Edo State, Nigeria. Int. J. Poultry Sci. 6: 118-121. Emma, W. M. S. M. 2009. Pemanfaatan Ekstrak Total Asam Jeruk Nipis sebagai Sumber Acidifier Alami dalam Pakan Terhadap Mikroflora Usus, Karakteristik Usus dan Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Universitas Brawijaya, Malang. (Thesis Magister Peternakan). Fushilaty, J. R., N. Suhama dan V. D. Yunianto 2013. Pemberian pakan single step down dengan penambahan air jeruk nipis sebagai acidifier terhadap mikrobia usus, ph dan laju digesta pada ayam broiler. Anim. Agric. J. 2 (3). 39

Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 10(1) 2014 ISSN 1411-4577 Jamilah, N. Suthama dan L. D. Mahfudz. 2013. Performa produksi dan ketahanan tubuh broiler yang diberi pakan step down dengan penambahan asam sitrat sebagai acidifier. JITV 18 (4): 251-257. Kopecky, J., C. Hrncar and J. Weis. 2012. Effect of organic acids supplement on performance of broiler chickens. J. Anim. Sci. Biotech. 45 (1): 51-54. Lasuardy, E. E., L. D. Mahfudz dan N. Suthama. 2013. Pemberian pakan single step down dengan penambahan air jeruk nipis sebagai acidifier terhadap bobot karkas dan lemak abdominal ayam broiler. Anim. Agric. J. 2 (2). Mirzah. 2008. Pengaruh level penggantian tepung ikan dengan limbah udang yang diolah dengan filtrat air abu sekam dalam ransum ayam buras. J. Pengemb. Petern. Tropis. 33 (3): 209-217. Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE, Yogyakarta. Rasyaf, M. 1994. Makanan Ayam Broiler. Cetakan 1. Kanisius, Yogyakarta. Saputra, W. Y., L. D. Mahfudz dan N. Suthama. 2013. Pemberian pakan single step down dengan penambahan asam sitrat sebagai acidifier terhadap performa pertumbuhan broiler. Anim. Agric. J. 2 (3). Si, J., C. A. Fritts, D. J. Burnham, and P. W. Waldroup. 2004. Extent to which crude protein may be reduced in corn-soybean meal broiler diets through amino acid supplementation. Int. J. Poultry Sci. 3:46 50. Siswohardjono, W. 1982. Beberapa Metoda Pengukuran Energi Metabolis Bahan Makanan Ternak pada Itik. Makalah Seminar Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sukamto, B. 2012. Kebutuhan Energi dan Protein Ransum Unggas. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Suthama, N. 2010. Pakan spesifik lokal dan kualitas pertumbuhan untuk produk ayam lokal organik (Pidato Pengukuhan). Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Sutrisno, V. D. Yunianto dan N. Suthama. 2013. Kecernaan protein kasar dan pertumbuhan broiler yang diberi pakan single step down dengan penambahan acidifier asam sitrat. Anim. Agric. J. 2 (3). 40