D. Kerangka Konsep 1. Infrastruktur 2. Pertanian 3. Pendidikan 4. Kesehatan 5. Ekonomi DIFUSI MODEL PRE

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi 20%, maupun target

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

RENCANA AKSI DAERAH PEMANFAATAN DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PROVINSI JAMBI

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

G U B E R N U R L A M P U N G

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

2. METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Responden

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

INDIKATOR PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK )

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

II. PENGUKURAN KINERJA

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

REALISASI ANGGARAN DBHCHT TAHUN 2013 KABUPATEN/KOTA : KENDAL POSISI S/D BULAN : 9 Januari 2014 ANGGARAN ANGGARAN JUMLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2017 SEBESAR 102,59, NAIK 0,60 PERSEN DIBANDING MEI 2017

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK BERBASIS PANGAN LOKAL (ENBAL)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR 440/ /KEP/DINKES/2017 TENTANG

FORM VII RUMUSAN KEGIATAN PEMBANGUNAN HASIL MUSRENBANGCAM TAHUN 2013 SEBAGAI BAHAN FORUM SKPD KOTA SURAKARTA BIDANG EKONOMI

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2012 TATA CARA PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JEMBRANA

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 130 TAHUN 2014 T E N T A N G

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU OKTOBER 2015 SEBESAR 94,11 ATAU NAIK 1,13 PERSEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN OKTOBER 2011 TURUN 0,53 PERSEN

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYEDIAAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Makanan Tambahan Anak Sekolah. Pedoman.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN KECAMATAN PURWODADI Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU FEBRUARI 2017 SEBESAR 103,79 ATAU NAIK 0,83 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DESA PANGAN AMAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

IbM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DESA JARING HALUS MELALUI PROGRAM GAZI (Warga Sadar Gizi)

KARANGANYAR, Hutan Sehat, Desa Sehat Oleh : Endang Dwi Hastuti*

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA RINBESIHAT KECAMATAN TASIFETO BARAT KABUPATEN BELU. (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh:

Transkripsi:

DIFUSI INOVASI TEKNOLOGI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN EKONOMI, KETAHANAN PANGAN, DAN STATUS KESEHATAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Oleh : DR. Ekowati Retnaningsih, SKM., M.Kes Ir. Hj. Ernila Rizar, MM; dan Nuryanto, DCN., M.Kes Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Prov. Sumsel A. Pendahuluan Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan telah mengembangkan Model Intervensi Penanggulangan Masalah Gizi melalui pemberdayaan masyarakat. Model yang dikembangkan tersebut dalam implementasinya terbukti efektif dan merupakan salah satu bentuk strategi pemberdayaan masyarakat dalam menanggulangi permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat dengan mengupayakan pemecahannya melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Upaya difusi inovasi teknologi dengan mengadopsi model pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan membentuk Kelurahan Model Binaan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan yang dilaksanakan pada tahun 2011. Kelurahan Model yang dibentuk berada di Kelurahan Talang Keramat Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin dan kegiatan utama difokuskan di RT 19 dan RT 22. Implementasi model digunakan guna meningkatkan ekonomi dan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat yang pada akhirnya diharapkan dapat memacu peningkatan IPM masyarakat di Kelurahan Model. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Melakukan difusi hasil teknologi model peningkatan pendidikan, ekonomi, dan status kesehatan masyarakat berbasis kearifan lokal dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan identifikasi masalah pre difusi model b. Melakukan difusi model c. Mengevaluasi hasil post difusi model C. Metodologi Desain studi adalah pre and post design one group. Populasi adalah Seluruh KK di RT 19 dan RT 22 berjumlah 103 KK. Metode yang digunakan dalam difusi model Kelurahan Model ini adalah metode partisipatif, dimana masyarakat dilibatkan langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan. 1

D. Kerangka Konsep 1. Infrastruktur 2. Pertanian 3. Pendidikan 4. Kesehatan 5. Ekonomi PRE DIFUSI MODEL 1. Infrastruktur 2. Pertanian 3. Pendidikan 4. Kesehatan 5. Ekonomi POST Tahapan Pembentukan Kelurahan Model Tahapan yang dilakukan dalam pembentukan Kelurahan Model yaitu: a. Persiapan: a. Rapat persiapan (diikuti oleh Tim Penggerak PKK dan SKPD lintas sektor). b. Pembentukan tim Kelurahan Model dan kemitraannya. c. Penentuan lokasi. b. Pelaksanaan: a. Melakukan observasi lapangan dan survei mawas diri guna mengidentifikasi masalah dan potensi. b. Mensosialisasikan program dan kegiatan. c. Pengolahan dan analisis data. d. Perumusan rencana intervensi oleh instansi lintas sektor. e. Advokasi dinas/instansi: Mapping peran instansi lintas sektor. Sinergi stimulan instansi lintas sektor. f. Musyawarah masyarakat Kelurahan untuk menyatukan komitmen. g. Implementasi kegiatan intervensi dari instansi lintas sektor. c. Monitoring dan Evaluasi E. Hasil Identifikasi Karakteristik Rumah Tangga Jumlah anggota rumah tangga terbanyak berjumlah 4 orang yaitu 32,8 %. Pendidikan kepala keluarga sebagian besar tamat SD yaitu 37,3 % dan pendidikan ibu paling banyak tamatan SD berjumlah 37,5 %. Pekerjaan kepala keluarga paling banyak adalah sebagai buruh 64,2 % dan pekerjaan ibu terbanyak sebagai ibu rumah tangga yaitu 82,8 %. Umur kepala keluarga rata-rata berusia 45 tahun, umur termuda 19 tahun dan umur tertua 79 tahun. Sementara umur ibu rata-rata 40 tahun, umur termuda adalah 19 tahun dan umur tertua 61 tahun. Intervensi yang dilakukan Kerjasama Instansi Lintas Sektor Pembentukan Tim Kelurahan Model dengan tupoksi sebagai berikut: Bidang Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Pendidikan Instansi yang terlibat: Dinkes, BKKBN, BKP, Dinsos, Disdik, BND, BPP, dan TP PKK. Lingkup Pertanian Instansi yang terlibat: Dishut, Distan TPH, Disbun, Disnak, DKP, Dinas PUP, KTNA, dan TP PKK. 2

Bidang Infrastruktur Instansi yang terlibat: Dinas PUCK, Dinas PUBM, BPMPD, BLH, Disparbud, dan TP PKK. Bidang Wirausaha Instansi yang terlibat: BKP, Disnakertran, BPP, Dinsos, Diskop UKM, Disperindag, dan TP PKK. Rapat terbuka dipimpin Bupati Banyuasin Rapat terbuka bersama tokoh masyarakat dan anggota PKK F. Hasil dan Pembahasan Pembangunan yang dilakukan di Kelurahan Model Binaan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan yang telah dilakukan selama satu tahun berdasarkan intervensi yang dilakukan oleh masing-masing bidang sebagai berikut: a. Bidang Infrastruktur Sebelum intervensi dilakukan, kondisi infrastruktur yang ada di Kelurahan Model masih sangat terbatas. Jalan menuju ke Kelurahan dalam keadaan rusak ( dan sulit dilalui di saat musim hujan). Setelah dilakukan intervensi, pembangunan yang dilakukan adalah membuat jalan menuju lokasi yang terbuat dari beton sepanjang 2,4 km serta pembuatan gapura. Membuat sarana air bersih yaitu dengan membangun sumur bor kemudian air ditampung dan didistribusikan ke rumah-rumah warga melalui bak penampung yang tersebar di empat lokasi penampungan. Pembangunan sumur bor ini dilakukan untuk mengatasi kebutuhan air bersih dimana selama ini warga mengandalkan air sumur yang umumnya tidak layak untuk dikonsumsi. Mendirikan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaka) hasil swadaya masyarakat. Posdaka ini dipergunakan untuk tempat musyawarah warga dalam kelompokkelompok kecil guna memecahkan suatu permasalahan. Telah dibangun juga 10 (sepuluh) pintu kios yang dipergunakan sebagai tempat untuk menjual hasil pertanian lokal dan usaha rumah tangganya yang ada di RT 19 dan 22. b. Bidang Pertanian Di bidang pertanian, pembangunan secara fisik dilakukan dengan membuat screen haouse, pemberian bantuan peralatan pertanian, serta pemberian bibit, pupuk, dan insektisida. Sedang intervensi non fisik meliputi pelatihan budidaya tanaman sayuran, toga, buah-buahan, dan peternakan. Saat ini warga di Kelurahan Model telah dapat membuat pembibitan secara mandiri di kebun bibit desa yaitu pembibitan 3

tanaman sayuran yang dipusatkan di screen house. Adapun intervensi yang dilakukan secara rinci sebagai berikut: Pembangunan screen house, pembangunan ini dimaksudkan untuk menyediakan kebutuhan bibit tanaman yang diperlukan warga saat akan menanam tanaman sayuran di halaman rumah. Pemanfaatan halaman rumah dilakukan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Bantuan bibit tanaman sayuran, toga, dan buah-buahan kepada warga. Sebelum screen house memproduksi bibit, warga dapat menanam sayuran di halaman rumah melalui bantuan bibit, pupuk, dan insektisida. Melakukan pelatihan budi daya tanaman dan peternakan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga. Melakukan pelatihan pembibitan tanaman sayuran dengan instruktur teknis yang diundang dari Balitsa Lembang bekerjasama dengan Balitbangnovda Sumsel. Saat ini sudah terdapat 76 KK (73,7 %) telah memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk ditanami sayuran, toga, memelihara ternak (bebek, ayam, ikan). Sementara jumlah KK yang memelihara ikan dengan konsep kolam gantung/terpal sebelumnya baru hanya ada 5 KK saja sebagai model/contoh, namun sampai dengan bulan Februari 2012 jumlahnya bertambah sudah mencapai 20 KK. Bantuan ternak yang telah diberikan kepada masyarakat di RT 19 dan 22 meliputi : kambing masing-masing 2 ekor diberikan kepada 20 KK, bebek/itik @ 10 ekor kepada 24 KK, ayam @ 10 ekor kepada 20 KK, ikan nila @ 400 ekor kepada 5 KK, ikan lele @ 400 ekor kepada 6 KK. c. Pendidikan Di bidang pendidikan, intervensi dilakukan terhadap warga masyarakat yang putus sekolah, tidak memiliki pekerjaan, dan tidak memiliki keterampilan. Intervensi dilakukan dengan memberikan pelatihan keterampilan kemudian dibantu perlaatan keterampilan yang sesuai dengan pelatihan yang telah diberikan. Dengan bantuan peralatan serta keterampilan yang diberikan, warga dapat berusaha secara mandiri dan berkelompok. Adapun intervensi yang diberikan secara rinci sebagai berikut: Di Kelurahan Model Binaan TP PKK Provinsi Sumatera Selatan terdapat warga yang putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan. Kepada warga ini diberikan pelatihan kewirausahaan diantaranya adalah: kursus menjahit, perbengkelan, dan tambal ban. Pemberian bantuan peralatan usaha diantaranya: mesin jahit, mesin las, peralatan tambal ban. Bantuan ditujukan kepada warga yang telah mendapat pelatihan agar dapat berusaha secara mandiri berdasarkan bekal keterampilan yang telah diberikan. Sebagai sarana pendidikan kepada masyarakat untuk pemanfaatan lahan pekarangan rumah, Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan mengembangkan lima rumah contoh. Kelima rumah contoh ini masing-masing tiga rumah berada di RT 19 dan dua rumah lagi berada di RT 22. Di lahan pekarangan rumah contoh ini dimanfaatkan untuk bertanam sayuran, toga, dan peternakan. Selain itu diberikan pula pemahaman akan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dan perilaku hidup bersih dan sehat. d. Ekonomi Melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan bertanam sayuran dan beternak bebek sudah dirasakan manfaatnya oleh setiap keluarga. Berdasarkan hasil 4

pemantauan dan wawancara dengan responden (ibu rumah tangga) didapat hasil bahwa lahan pekarangan dengan luas 300 m2 melalui menanam sayuran dapat menambah pendapatan keluarga sebesar Rp. 10.000-15.000/hari. Sebagian dari hasilnya dimanfaatkan oleh keluarga untuk dikonsumsi supaya terpenuhi kebutuhan gizinya setiap hari. Untuk ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Model juga diberikan pemahaman tentang kewirausahaan dan koperasi. Dengan kelembagaan ini usaha mereka akan lebih kokoh dalam ketersediaan permodalan dan pengembangan usaha. Adapun intervensi yang dilakukan secara rinci sebagai berikut: Melakukan pelatihan usaha ekonomi produktif diantaranya: pelatihan pembuatan sabun, membuat keripik, dan membuat dodol dari pepaya. Pelatihan ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga. Bantuan peralatan usaha sesuai dengan pelatihan yang telah diberikan yaitu: bantuan mesin pembuat keripik serta peralatan pembuatan sabun dan dodol. Membentuk koperasi simpan pinjam untuk penguatan permodalan. Koperasi ini diberi bantuan sebagai modal awal untuk dikembangkan dalam bentuk beras dan gula. Hasil usaha rumah tangga yang ada di RT 19 dan 22 sudah dapat dijual dilokasi yang telah disediakan seperti menjual gado-gado, tempe, ikan, kerupuk kemplang, hasil pertanian (sayuran, buah-buahan), keripik buah, sabun dan bibit tanaman. e. Kesehatan Pengetahuan tentang Gizi dan Kesehatan Tingkat pengetahuan responden tentang gizi dan kesehatan kategori baik sebanyak 61,7 % dan 38,3 % masih jelek. Jumlah ibu-ibu yang mempunyai balita untuk menimbang anaknya di Posyandu masih rendah yaitu 24 (48,9 %) orang. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, terdapat 3,6 % keluarga yang masuk dalam kategori rumah tangga sehat I (warna merah) dan ada 16,3 % keluarga yang masuk kategori rumah tangga sehat II (warna kuning). Terdapat 87,8 % rumah tangga melakukan kebiasaan merokok. Penggunaan sarana air bersih untuk keperluan memasak dan minum < 60%. Pengetahuan tentang kesehatan di Kelurahan Model selama ini masih kurang, terutama pengetahuan tentang PHBS. Kepada warga diintervensi untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya PHBS. Perhatian terhadap gizi balita ditumbuhkan agar balita dapat tumbuh sehat. Posyandu dibentuk agar kesehatan ibu dan anak dapat dipantau secara rutin. Adapun intervensi yang dilakukan secara rinci sebagai berikut: Selama ini pengetahuan warga akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta pentingnya pemenuhan asupan gizi masih kurang. Mengatasi permasalahan ini, di Kelurahan Model dibentuk posyandu di bawah pembinaan dari Puskesmas Kenten Laut. Melalui pembentukan posyandu ini, warga diberikan pemahaman tentang pentingnya memperhatikan gizi sejak balita. Kesehatan ibu dan anak dipantau setiap bulan dengan kegiatan posyandu yang dilakukan. Anak balita diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) setiap bulannya di Posyandu berupa bubur kacang hijau, biskuit, dll. 5

Setelah dilakukan intervensi tingkat pengetahuan ibu meningkat sebanyak 78,5 % ibu-ibu memiliki pengetahuan tentang gizi dan kesehatan sudah baik. Perilaku hidup bersih dan sehat : penggunaan sarana air bersih sudah mencapai > 80%. Kesadaran masyarakat terutama ibu-ibu yang mempunyai balita untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan berat badan anak balitanya di Posyandu sudah baik, hal ini dapat dilihat dengan jumlah balita yang ditimbang di Posyandu sebelumnya pada bulan Maret 2011 berjumlah 24 anak balita (D/S : 48,9%), sekarang sampai dengan bulan Februari 2012 sudah mencapai 48 anak balita (D/S : 97,9%) yang ditimbang di Posyandu dan memiliki KMS. Memberikan bantuan makanan tambahan kepada balita yang ada di Kelurahan Model. Bantuan ini diharapkan dapat menstimulasi warga yang memiliki balita untuk senantiasa memberi perhatian terhadap kebutuhan gizi anak-anaknya sejak balita. Memberikan bantuan sebagai stimulan untuk bedah rumah. Kegiatan ini dilakukan sebagai pembelajaran kepada warga tentang rumah yang berkeriteria rumah sehat. G. KESIMPULAN Dengan terbentuknya Kelurahan Model Binaan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan, beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan ini adalah: 1. Pembentukan Kelurahan Model ini dapat berjalan sesuai rencana berkat adanya sinergi dan kerjasama lintas sektor antara SKPD yang terkait serta TP PKK Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Banyuasin. 2. Pendampingan dan pembinaan tetap dilakukan sampai kemandirian warga dapat tercipta. Kemandirian warga ini sangat diperlukan agar setelah intervensi yang dilakukan, kegiatan yang telah berjalan tetap berkesinambungan. 6