Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya

dokumen-dokumen yang mirip
Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Rumah Impian Mahasiswa

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung

Teritorialitas Masyarakat Perumahan Menengah ke Bawah

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik

Korespondensi Permasalahan dan Pemilihan Tempat di Alunalun sebagai Ruang Terbuka Publik

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan ruang terbuka hijau khususnya ruang terbuka hijau publik.

Lingkungan Rumah Ideal

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat

Kriteria Ruang Terbuka menurut Persepsi Masyarakat di Kota Palembang

Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

Kinerja Ruang Publik Kampus Ditinjau dari Faktor Attraction

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi :

STUDI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TINGKAT KECENDERUNGAN RENOVASI RUMAH DI PERUMAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan)

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB III LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di bagian barat kota Demak. Pasar Sayung berada di pinggir

Pengembangan RS Harum

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

Persepsi Masyarakat tentang Penggunaan Energi dalam Rumah Tinggal Berdasarkan Profesi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Penilaian Jalur Pedestrian oleh Masyarakat Urban dan Kriteria Jalur Pedestrian yang Ideal Menurut Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sustainable development. Sustainable development merupakan pembangunan yang

KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA PUBLIK KELURAHAN BITUNG KARANG RIA DI KOTA MANADO

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

Ruang Favorit dalam Rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

Rainbow Spring CondoVillas Summarecon Serpong

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

b e r n u a n s a h i jau

Threshold Space sebagai Pendekatan Desain Ruang Terbuka di Kawasan Kota Tua Jakarta

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, jasa, dan industri. Penggunaan lahan di kota terdiri atas lahan

BERHUBUNGAN DENGAN ALAM Connecting People to Nature - MULAILAH DARI PEKARANGAN

PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN

STUDI TINGKAT KEEFEKTIFAN PEMANFAATAN OPEN SPACE BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI DI LINGKUNGAN PERUMAHAN PERUMNAS TLOGOSARI TUGAS AKHIR

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling.

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga,

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATAN KUALITAS RUANG TERBUKA HIJAU MELALUI PEMBANGUNAN TAMAN PKK DI KECAMATAN KALAWAT

Transkripsi:

TEMU ILMIAH IPLBI 206 Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Syndi Octakomala Dewi Surya Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Taman sebagai bagian tak terpisahkan dari rumah, merupakan ruang terbuka privat yang dapat saling menggantikan dengan keberadaan ruang terbuka public pada aspek tertentu. Namun pada aspek lainnya, ruang terbuka privat maupun ruang terbuka public memiliki fungsi-fungsi unik masing-masing. Taman pada rumah sebagai ruang terbuka, memiliki fungsi secara ekologi, kesehatan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat nilai dari keberadaan taman berdasarkan sudut pandang penghui. Terdapat 3 (tiga) tahap metode yang dilakukan yaitu metode distribusi karakteristik responden, metode analisis faktor terhadap variabel-variabel yang digunakan, dan analisis regresi multivariate terhadap variabel-variabel laten. Analisis yang utama adalah analisis regresi multivariate yang menghasilkan nilai korelasi antara variabel-variabel Fungsi Taman dan Elemen Pendukung Taman yang membentuk karakteristik taman terhadap variabel Aktivitas Orang Pada Taman. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa pola aktivitas secara umum yang dilakukan penghuni pada taman adalah kegiatan rekreatif dan kegiatan fungsional. Kegiatan rekreatif paling didukung dengan keberadaan pohon dan tanaman hias, serta faktor kenyamanan tempat dan kualitas lingkungan pada taman. Sedangkan, kegiatan fungsional paling didukung dengan keberadaan unsur pendukung kolam dan elemen pendukung aktivitas. Kata-kunci : analisis regresi multivariate, lingkungan alami, ruang terbuka, taman Pendahuluan Taman merupakan bagian tak terpisahkan dari rumah, namun terkadang taman yang biasanya berupa ruang terbuka di dalam hunian, dianggap sebagai bagian luar dari hunian sehingga taman terasa sebagai bagian yang tidak nyata. Di sisi lain, taman sebagai ruang terbuka di dalam hunian berkontribusi terhadap kualitas ling-kungan di lingkungan sekitar hunian. Salah satu alasan pemerintah dalam menerapkan syarat KDH (Koefisien Dasar Bangunan) dalam hunian adalah karena faktor lingkungan (Alison Loram, Philip Warren, Ken Thompson, Kevin Gaston, 20). Ruang terbuka hijau memiliki fungsi penyerapan air sehingga salah satu upaya dalam mengatasi banjir adalah dengan meningkatkan ruang terbuka hijau (RTH), baik berupa RTH privat maupun public. Ruang terbuka secara umum memiliki banyak manfaat (Green Futures Research + Design Lab, University of Washington, 205) antara lain manfaat pada kesehatan masyarakat, ekonomi (Stephen Gibbons, Susana Mourato, Guilherme M. Resende, 204), lingkungan dan sosial. Namun ruang terbuka privat seperti taman dalam hunian tidak dapat sepenuhnya menggantikan ruang terbuka publik ataupun sebaliknya (Henny Coolen, Janine Meesters, 202). Terdapat nilai-nilai yang dimana ruang terbuka privat miliki namun ruang terbuka public tidak. Oleh karena itu, perlu dipahami mengenai faktor-faktor penentu keberadaan ruang terbuka public dan ruang terbuka privat. Secara umum, masyarakat lebih senang berada di lingkungan alami (Henny Coolen, Janine Meesters, 202) (Alison Loram, Philip Warren, Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 04

Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Ken Thompson, Kevin Gaston, 20) sehingga orang akan cenderung memilih hunian yang memiliki lahan yang luas. Namun, dalam hidup di perkotaan terdapat batasan pada aspek ekonomi dimana harga lahan lebih tinggi dibandingkan wilayah pinggiran. Sementara itu, perkotaan dengan nilai lahan yang tinggi menawarkan aspek lain seperti pekerjaan, hiburan, ke-mudahan berbagai fasilitas, dan aspek lainnya sehingga terdapat suatu Tarik menarik antara keinginan memiliki ruang terbuka yang lebih luas tetapi berada jauh dari kota, atau tinggal di kawasan perkotaan dengan berbagai fasilitas yang diberikan, namun dengan resiko lahan yang lebih sempit. Penelitian ini, merupakan penelitian lanjutan dari Paper Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah (Surya, 205). Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara pola aktivitas di dalam taman rumah sebagai ruang terbuka privat dengan fungsi taman dan elemen yang terdapat di dalam taman. Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran secara nyata dari sudut pandang pemilik hunian dalam memberikan nilai pada taman di dalam rumah. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan untuk memberi masukan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan antara lain analisis mengenai nilai ruang terbuka privat dilihat dari fungsi ekologi, ekonomi dan sosial, atau analisis mengenai besarnya pengaruh taman di dalam hunian terhadap tingkat kebahagiaan penghuni, atau penelitian lainnya yang berkaitan. Metode Metode Pengumpulan Data A 042 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 Pengumpulan data dilakukan dengan survey primer berupa pembagian kuesioner. Metode penentuan sampel yaitu berupa non-random sampling dengan jenis accidental sampling. Penentuan dengan metode accidental sampling yaitu penentuan sampel yang digunakan tidak terikat dengan karakteristik responden tertentu dan pengumpulan data dihentikan apabila sudah mencapai jumlah tertentu (Kumar, 20). Pada penelitian ini jumlah responden yaitu 4 responden. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui media online. Jenis pertanyaan pada kuesioner yang diajukan berupa close-ended questions dengan beberapa pilihan ganda. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan fungsi taman dalam tempat tinggal, pola aktivitas di dalam taman dan elemen taman. Pada pertanyaan yang berkaitan dengan fungsi taman, responden diberikan 5 (lima) pilihan antara lain sangat tidak berpengaruh, tidak berpengaruh, kecenderu-ngan antara ber-pengaruh dan tidak berpe-ngaruh, berpengaruh, dan sangat berpengaruh. Gambar. Bentuk kuesioner untuk pertanyaan mengenai fungsi taman. surya, 205 Pada pertanyaan yang berkaitan dengan jenis aktivitas di dalam taman, responden diberikan 5 (lima) pilihan antara lain sangat tidak penting, tidak penting, kecenderungan antara penting dan tidak penting, penting, dan sangat penting. Pada pertanyaan yang berkaitan dengan elemen taman, responden diberikan 5 (lima) pilihan antara lain sangat tidak menarik, tidak menarik, biasa saja, menarik, dan sangat menarik. Metode Analisis Data Metode yang digunakan yaitu analisis distribusi, metode komponen prinsip, metode analisis faktor, dan metode analisis regresi multivariate. Analisis distribusi berfungsi untuk melihat ragam kategori, penyebaran/frekuensi setiap kategori, serta faktor dominan (Kusuma, 205). Analisis ini dilakukan untuk melihat karakteristik responden dalam penelitian ini.

Metode komponen prinsip (laten variabel) yaitu metode dalam menentukan komponen dominan yang mampu menjelaskan data lebih menyeluruh (Kusuma, 205). Metode analisis faktor yaitu metode penentuan laten variabel yang mewakili beberapa variabel terukur dan merupakan rotasi dari komponen prinsip (Kusuma, 205). Analisis komponen prinsip dan analisis faktor dilakukan untuk menyederhanakan varia-belvariabel dengan menyusun variabel-variabel laten yang mewakili fungsi taman, aktivitas dalam taman dan elemen pendukung taman. Metode analisis multivariate yaitu membandingkan hubungan antar beberapa variabel dependen dengan beberapa variabel independen (Kennet S. Borden, Bruce B. Abbott, 20). Adapun metode regresi multivariate digunakan untuk mengetahui besar pengaruh sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen (Kusuma, 205). Analisis ini dilakukan pada variabel-variabel laten yang telah ditentukan pada analisis sebelumnya sehingga menghasilkan nilai korelasi dan hubungan sebab akibat antara variabel dependen dan variabel indepen-den. Analisis dan Interpretasi Karakteristik Responden Pada penelitian ini, jumlah responden terdiri atas 4 responden dimana 65 orang adalah perempuan dan 49 orang adalah laki-laki. Usia dari responden beragam, dengan usia 8 tahun adalah usia paling muda, usia 58 tahun adalah usia paling tua. Usia yang paling banyak yaitu usia 27 tahun dengan jumlah responden sebanyak 26 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah lakilaki. 57 54 39 35 34 32 3 30 29 28 27 26 25 24 23 22 2 20 9 8 Syndi Octakomala Dewi Surya Gambar 2. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Usia. Sebagian besar responden memiliki pendidikan S dengan jumlah 86 orang, sedangkan responden dengan pendidikan SD, SMP, SMA merupakan jumlah responden paling sedikit dengan jumlah 4 orang. Jumlah responden yang masing lajang berjumlah 7 orang dan responden yang sudah menikah berjumlah 43 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah laki-laki. d. S2/S3 c. D4/S b. D/D2/D3 2 3 2 2 3 a. SD, SMP, SMA 5 3 6 6 5 3 26 Gambar 3. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 043

Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Jenis pekerjaan dari tiap responden beragam. Terdapat jenis pekerjaan antara lain wirausaha, pengajar, peneliti, pencari kerja, pelajar/mahasiswa, pegawai swasta, pegawai negeri/tni/polri/bumn, ibu rumah tangga, dokter gigi, dokter umum, dan asisten peneliti. Jenis pekerjaan terbanyak yaitu pegawai negeri/ TNI/Polri/BUMN dengan jumlah 39 orang dan pegawai swasta dengan jumlah 37 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah laki-laki. g. >50.000.000 f. 20.000.00-50.000.000 e. 5.000.00-20.000.000 d. 0.000.00-5.000.000 c. 5.000.00-0.000.000 b. 2.000.00-5.000.000 a. <2.000.000 Wirausaha Pengajar peneliti Pencari kerja Pelajar/mahasisw a Pegaw ai sw asta Pegaw ai Negri/TNI/Polri/BUMN Ibu Rumah Tangga Drg Dokter umum Asisten peneliti Gambar 4. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan. Tingkat penghasilan responden beragam. Sebagian besar responden memiliki penghasilan 2.000.000-5.000.000 sebanyak 32 orang dan 5.000.00-0.000.00 sebanyak 35 orang. Responden dengan penghasilan diatas 20 juta hanya sebanyak 3 orang. Untuk lebih jelasya, lihat gambar berikut. Warna hijau tua menunjukkan jumlah peremuan, dan Warna hijau muda menunjukkan jumlah laki-laki. Penentuan Komponen Prinsip/Faktor Analisis Penelitian ini melakukan 3 (tiga) analisis faktor. Analisis faktor pertama berkaitan dengan fungsi taman. Analisis faktor kedua berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan di dalam taman. Analisis faktor ketiga berkaitan dengan elemen pendukung taman. A 044 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 5 6 20 37 39 Gambar 5. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan. Pada analisis faktor pertama (Fungsi Taman) terdapat 7 variabel yang dianalisis. Jumlah komponen prinsip yang digunakan adalah dengan melihat nilai cumulative percent dibawah 80% sehingga didapat 3 komponen prinsip antara lain Kenyamanan, Lingkungan, dan Harga Rumah. Komponen prinsip Kenyamanan didapat dari variabel keasrian rumah, kenyamanan, kesejukan rumah. Komponen prinsip Lingkungan didapat dari variabel pengurangan polusi udara, penyerapan air, dan jumlah oksigen. Sedangkan komponen prinsip harga rumah dihasilkan dari (satu) variabel yaitu harga rumah. Lihat tabel. Tabel. Hasil Analisis Faktor Kenyamana n Lingkunga n Harga Rumah [Keasrian rumah] 0.8746 0.3505 0.454 [Kenyamana n rumah] 0.8486 0.4044 0.496 [Kesejukan rumah] 0.867 0.3694 0.2393 [Penguranga n polusi] 0.3300 0.7968 0.2220 [Penyerapan air] 0.3089 0.7772 0.359 [Jumlah oksigen] 0.588 0.7022 0.027

Kenyamana n Lingkunga n Harga Rumah [Harga rumah] 0.887 0.602 0.9644 Pada analisis faktor kedua (Aktivitas di Taman) terdapat 4 variabel yang dianalisis. Jumlah komponen prinsip yang digunakan adalah dengan melihat nilai cumulative percent dibawah 80% sehingga didapat 2 komponen prinsip antara lain Kegiatan Rekreatif dan Kegiatan Fungsional. Komponen prinsip Kegiatan Rekreatif didapat dari variabel tempat bersantai, tempat berkebun, tempat bermain, dan tempat berkumpul keluarga. Komponen prinsip Kegiatan Fungsional didapat dari variabel tempat melakukan aktivitas keluarga, dan tempat belajar. Lihat tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Faktor 2 Kegiatan Rekreatif Kegiatan Fungsional [Tempat bersantai] 0.8430 0.303 [Tempat berkebun] 0.829 0.372 [Tempat bermain] 0.7835 0.3883 [Tempat berkumpul keluarga] 0.6944 0.5754 [Tempat melakukan aktivitas rumah tangga] 0.753 0.9302 [Tempat belajar] 0.4308 0.804 Pada analisis faktor ketiga (Elemen Pendukung Taman) terdapat 4 variabel yang dianalisis. Jumlah komponen prinsip yang digunakan adalah dengan melihat nilai cumulative percent dibawah 80% sehingga didapat 6 komponen prinsip antara lain Elemen Pendukung Aktivitas, Unsur Pendukung Kolam, Tanaman Hias, Sayur dan Buah, Pohon, dan Penghias Taman. Kom-ponen prinsip Elemen Pendukung Aktivitas didapat dari variabel alat bermain anak-anak, gazebo, dan bangku. Komponen prinsip Syndi Octakomala Dewi Surya Unsur Pendukung Kolam didapat dari variabel air terjun/air mancur, kolam ikan dan material bebatuan. Komponen prinsip Tanaman Hias didapat dari variabel tanaman hias, bunga-bungaan dan rumput-rumputan. Komponen prinsip Sayur dan Buah didapat dari variabel sayur-sayuran dan buah-buahan. Komponen prinsip Pohon didapat dari variabel pohon rindang. Komponen prinsip Penghias Taman didapat dari variabel pot tanaman dan lampu hias. Lihat tabel 3. Analisis Multivariate Nilai Korelasi Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman dan Elemen Pendukung Taman Ketiga analisis faktor yang telah dilakkukan sebelumnya dianalisis kembali menggunakan metode analisis multivariate untuk melihat korelasi antara variabel independen dan vari-abel dependen. Variabel independen yaitu Elemen Pendukung Aktivitas, Unsur Pendukung Kolam, Tanaman Hias, Sayur dan Buah, Pohon, Penghias Taman, Kenyamanan, Lingkungan dan harga rumah. Variabel dependen yaitu Kegiatan Rekreatif dan Kegiatan Fungsional. Lihat tabel 4. Berdasarkan hasil analisis multivariate yang dilakukan terhadap 3 faktor analisis tersebut, diketahui bahwa pohon, tingkat kenyamanan, faktor lingkungan, tanaman hias dan harga rumah memiliki korelasi paling tinggi dengan kegiatan rekreatif dibandingkan variabel lainnya. Sedangkan unsur pendukung kolam dan elemen pendukung aktivitas secara berturut-turut dari yang tertinggi memiliki nilai korelasi paling tinggi dengan Kegiatan Fungsional dibandingkan variabel lainnya. Tanaman hias dan pohon menggambarkan lingkungan alami sebagai pendukung utama taman untuk melakukan kegiatan rekreatif. Adapun tanaman hias ini mewakili variabel tanaman hias, bunga-bungaan dan rerumputan. Sedangkan pohon dalam hal ini adalah pohon yang berdaun lebat. Unsur pendukung kolam seperti air terjun, air mancur, kolam ikan, dan bebatuan serta elemen pendukung aktivitas seperti alat bermain anak, gazebo dan bangku merupakan hal yang paling mendukung kegiatan fungsional pada taman seperti tempat melakukan aktivitas rumah tangga, tempat belajar dan tempat main anak. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 045

Korelasi antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya Tabel 3. Hasil Analisis Faktor Alat bermain anakanak Elemen Pendukung Aktivitas Unsur Pendukung Kolam Tanaman Hias Sayur Dan Buah Pohon Penghias Taman 0.838634 0.534 0.036838 0.88338 0.057643 0.839 Gazebo 0.777245 0.364993 0.203975-0.00669 0.038005-0.03474 Bangku 0.696966 0.94003 0.34759 0.03539 0.320498 0.93685 Air terjun/air mancur 0.269343 0.872056 0.090326 0.025547 0.06724 0.02646 Kolam ikan 0.30022 0.867884 0.03773 0.38384 0.035243 0.93063 Material bebatuan 0.2700 0.589432 0.248889 0.92955 0.26626 0.27372 Tanaman hias 0.07856 0.2683 0.893782 0.05376 0.40233 0.8243 Bunga-bungaan 0.24754 0.3327 0.783743 0.272738 0.03044-0.003 Rerumputan 0.042075 0.008377 0.534994 0.049497 0.667996 0.28254 Sayur-sayuran 0.052565 0.4856 0.2948 0.882648-0.06658-0.0079 Buah-buahan 0.45479 0.072453 0.064752 0.828248 0.267354 0.2256 Pohon rindang 0.6797 0.09372 0.03343 0.02259 0.87875-0.06454 Pot tanaman 0.6067 0.98742 0.0767 0.224689 0.097844 0.87090 Lampu hias 0.483665 0.364946 0.24687-0.97733-0.7648 0.54657 Tabel 4. Hasil Analisis Multivariate-Nilai Korelasi Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman dan Elemen Pendukung Taman Kegiatan Rekreatif Kegiatan Fungsional Elemen Pendukung Aktivitas 0.304 0.229 Unsur Pendukung Kolam 0.459 0.3292 Tanaman Hias 0.2745 0.29 Sayur dan Buah 0.994 0.0 Pohon 0.437 0.237 Penghias Taman 0.423 0.0532 Kenyamanan 0.398 0.0400 Lingkungan 0.3278 0.044 Harga Rumah 0.2456 0.0787 A 046 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206

Syndi Octakomala Dewi Surya Berdasarkan hasil analisis multivariate yang dilakukan terhadap 3 faktor analisis tersebut, diketahui bahwa pohon, tingkat kenyamanan, faktor lingkungan, tanaman hias dan harga rumah memiliki korelasi paling tinggi dengan kegiatan rekreatif dibandingkan variabel lainnya. Sedangkan unsur pendukung kolam dan elemen pendukung aktivitas secara berturutturut dari yang tertinggi memiliki nilai korela-si paling tinggi dengan Kegiatan Fungsional dibandingkan variabel lainnya. Tanaman hias dan pohon menggambarkan lingkungan alami sebagai pendukung utama taman untuk melakukan kegiatan rekreatif. Adapun tanaman hias ini mewakili variabel tanaman hias, bunga-bungaan dan rerumputan. Sedangkan pohon dalam hal ini adalah pohon yang berdaun lebat. Unsur pendukung kolam seperti air terjun, air mancur, kolam ikan, dan bebatuan serta elemen pendukung aktivitas seperti alat bermain anak, gazebo dan bangku merupakan hal yang paling mendukung kegiatan fung-sional pada taman seperti tempat melakukan aktivitas rumah tangga, tempat belajar dan tempat bermain anak. Kesimpulan Penelitian ini melakukan 3 analisis faktor dan menghasilkan komponen prinsip. Variabel independen terdiri atas variabel Elemen Pendukung Aktivitas, Unsur Pendukung Kol-am, Tanaman Hias, Sayur dan Buah, Pohon, Penghias Taman, Kenyamanan, Lingkungan dan harga rumah. Variabel dependen terdiri atas Kegiatan Rekreatif dan Kegiatan Fungsional. Pohon dan tanaman hias sebagai pembentuk lingkungan alami memiliki peran tinggi dalam mendukung kegiatan rekreatif pada taman. Selain itu, taman yang nyaman dan memiliki fungsi lingkungan yang baik merupakan taman yang baik untuk mendukung kegiatan rekreatif. Sedangkan dalam mendukung kegiatan fungsional aspek yang paling penting yaitu adanya elemen pendukung aktivitas dan unsur pendukung kolam. Ucapan Terima Kasih Alhamdulillah dan rasa syukur penulis ucap-kan kepada Allah SWT yang telah mem-berikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Akhir Analisis Data: Korelasi Antara Aktivitas Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya sehingga menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa pascasarjana Rancang Kota terutama dalam melakukan penelitian yang mudah-mudahan ilmu tersebut menjadi ilmu yang bermanfaat yang dapat diaplikasikan oleh penulis di kemudian hari. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan adik-adik penulis yang telah memberikan warna dalam hidup hingga saat ini dan selalu mendukung hal baik yang penulis lakukan. Penulis berterimakasih ke-pada Bapak Hanson Endra Kusuma, ST, M.Eng., Dr.Eng Selaku Dosen Mata Kuliah AR542 Analisis Data yang telah memberikan tugas sangat bermanfaat ini. Rasa terima kasih juga penulis ucapkan ke-pada teman-teman Pascasarjana Rancang Kota yang selalu memberikan semangat da-lam berusaha menyelesaikan tugas-tugas kuliah selama semester (satu) ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua kerabat yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung terselesaikannya Laporan Akhir Analisis Data: Korelasi Antara Aktivitas Taman dengan Fungsi Taman serta Elemen Pendukungnya. Daftar Pustaka Alison Loram, Philip Warren, Ken Thompson, Kevin Gaston. (20). Urban Domestic Gardens: The Effects of Human Interventions on Garden Composition. Environmental Management, 808-824. Green Futures Research + Design Lab, University of Washington. (205, September). http://openspacepugetsound.org/open-space. Retrieved from http://openspacepugetsound.org: http://openspacepugetsound.org/open-space Henny Coolen, Janine Meesters. (202). Private and Public Green Spaces: Meaningful but Different Settings. J Hous and the Built Environ, 49-67. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206 A 047

Korelasi Antara Aktivitas di Taman dengan Fungsi Taman Serta Elemen Pendukungnya Kennet S. Borden, Bruce B. Abbott. (20). Research Design and Methods: a Process Approach, Eighth Edition. New York: McGraw- Hill. Kumar, R. (20). Research Methodology, a Stepby-Step Guide for Beginners. London: Sage Publication Ltd. Kusuma, H. E. (205). Bahan Kuliah: Analisis Kuantitatif untuk Penelitian Arsitektur. Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Stephen Gibbons, Susana Mourato, Guilherme M. Resende. (204). The Amenity Value of English Nature: A Hedonic Price Approach. Environ Resource Econ, 75-96. Surya, S. O. (205). Daya Tarik dan Karakteristik Taman Idaman pada Rumah. A 048 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 206