Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

Sistem Deteksi Wajah Pada Sistem Pengaman Lingkungan Berdasarkan Deteksi Obyek Bergerak Menggunakan Kamera

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Image Processing. Nana Ramadijanti Laboratorium Computer Vision Politeknik Elekltronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2010

TEKNIK PENGKERANGKAAN CITRA DIGITAL MEMPERGUNAKAN ALGORITMA STENTIFORD PADA INPUT CITRA DOKUMEN TEKS JAWA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

Makalah Tugas Akhir AKUISISI DATA LEVEL CAIRAN DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN WEBCAM ABSTRACT

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

SISTEM PENGENALAN BUAH ON-LINE MENGGUNAKAN KAMERA

Prototype Sistem Pengendalian Kualitas Level Isi Pada Produk Minuman Kemasan Dalam Botol

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

SAMPLING DAN KUANTISASI

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG OBYEK WISATA DENGAN WEBCAM

Pengolahan Citra (Image Processing)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

BAB II LANDASAN TEORI

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PENJEJAKAN POSISI BOLA PADA MODUL PHYCORE IMX31 MENGGUNAKAN EMBEDDED OPENCV

Aplikasi Kamera Web Untuk Menggerakkan Gambar Objek Dengan Jari Tangan

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

PERANCANGAN DAN REALISASI DINDING PRESENTASI INTERAKTIF DENGAN PENDETEKSIAN POSISI SINAR POINTER LASER SEBAGAI OPERATOR KURSOR MOUSE ABSTRAK

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

Sistem Penitipan Barang berdasarkan Pola Tanda Tangan Dengan menggunakan Metode Ekstraksi Ciri Nia Saurina SST., M.Kom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

Pengembangan Prototype Sistem Untuk Manajemen Lahan Parkir Dengan Jaringan Sensor Kamera Nirkabel

Model Citra (bag. 2)

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

Penjejakan Posisi Bola Pada Modul Phycore IMX31 Menggunakan Embedded OpenCV

APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI WEBCAM SEBAGAI MEDIA INPUT BAGI PENGISIAN FIELD BER-TIPE IMAGE

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Abstrak. Kata Kunci : Citra, kerahasiaan, enkripsi, piksel citra

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

Transkripsi:

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera Zahir arsya #1, Eru Puspita #2, Ronny Susetyoko #3 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya zahir_alatas@yahoo.com 2 eru@eepis-its.edu 3 rony2@eepis-its.edu 1 Abstrak Sistem keamanan yang selama ini diterapkan di berbagai areal atau ruangan, masih bersifat konvensional dimana manusia sebagai Subyek yang menjalankan. Didalam prosesnya rasanya kurang efisien jika tugas itu dikerjakan oleh tenaga manusia. Misalnya dalam suatu gedung terdapat puluhan ruangan, untuk memaksimalkan keamanan tentunya diperlukan puluhan tenaga manusia untuk berpatroli di setiap ruangan itu. Tentunya sistem ini merupakan sistem yang tidak efisien dari segi waktu maupun biaya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka digunakan suatu alat pada setiap ruangan. Dengan sistematis yang digambarkan sebagai berikut, dalam setiap ruangan yang sensitif terdapat alat dengan sistem moving detection yang bekerja dengan input dari kamera WebCam yang dapat bergerak vertikal dan horizontal. Dengan metode Euclidean dan pencocokan pada pixel antara gambar lalu dan gambar sekarang. Gedung tersebut hanya membutuhkan satu ruang pusat keamanan yang bisa memonitor setiap ruang tersebut. Ketika sensor kamera mendeteksi adanya suatu gerakan maka alat tersebut akan memberi informasi ke ruang pusat keamanan yang berbentuk alarm. untuk mengatasi efek dari kamera yang bergerak diatasi dengan Image stabilizer. Isyarat alarm hanya terjadi di ruang pusat keamanan. Kelebihan dari sistem ini adalah apabila pihak security lalai dalam mengamati masih dapat diatasi oleh sistem dengan pemberian alarm. Hasil dari sistem ini adalah program dapat mendeteksi obyek bergerak dengan fps sekitar 15 fps dan image stabilizer yang sesuai dengan batasan, obyek yang diamati tidak lebih dari 6 meter dan tidak terlalu cepat. Kata kunci sistem konvensional, webcam, moving detection, image stabilizer, alarm I. PENDAHULUAN Dengan keadaan Negara yang semakin hari semakin terpuruk dan tuntutan kebutuhan yang makin banyak maka manusia cenderung untuk melakukan hal-hal yang tidak baik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini ditanggapi sebagian orang yang berharta, sehingga mereka merasa tidak aman terhadap barang mereka. Sebagai alternatif, maka penyusun mencoba membuat suatu sistem keamanan dimana objek bisa dilihat secara visual (gambar video) dan dapat diikuti, Sistem keamanan pada lingkungan merupakan standardisasi yang harus diterapkan sebagai fasilitas keamanan dan kenyamanan pemakai gedung. Kebutuhan keamanan bisa dipenuhi salah satunya dengan metode yang sederhana seperti pendeteksi gerak dengan kamera yang dilengkapi dengan perangkat lunak penunjang sehingga keadaan rumah atau gedung bisa terhindar dari orang yang dicurigai gerak-geriknya Tugas akhir ini dibuat untuk memberikan salah satu alteranatif dalam sistem keamanan rumah atau gedung, dimana keadaan sekelilingnya atau objek yang ditangkap bisa di monitor secara visualisasi (gambar video). Sistem keamanan yang selama ini diterapkan di berbagai areal atau ruangan, masih bersifat konvensional dimana manusia sebagai obyek yang menjalankan. Didalam mekanismenya rasanya kurang efisien jika tugas itu di kerjakan oleh tenaga manusia. Misalnya dalam suatu gedung terdapat puluhan ruangan, untuk memaksimalkan keamanan tentunya diperlukan puluhan tenaga manusia untuk berpatroli di setiap ruangan itu. Tentunya sistem ini merupakan sistem yang tidak efisien dari segi waktu maupun biaya. untuk mengatasi efek dari kamera yang bergerak diatasi dengan Image stabilizer. Isyarat alarm hanya terjadi di ruang pusat keamanan. Kelebihan dari sistem ini adalah apabila pihak security lalai dalam mengamati masih dapat diatasi oleh sistem dengan pemberian alarm. II.1 Image Processing II. LANDASAN TEORI Image processing adalah suatu metoda yang digunakan untuk mengolah gambar sehingga menghasilkan gambar lain yang sesuai dengan keinginan kita. Pengambilan gambar biasanya dilakukan dengan kamera video digital atau alat lain yang biasanyan digunakan untuk mentransfer gambar (scanner, kamera digital).

Pengolahan citra digital atau sering disebut dengan image processing merupakan suatu proses dari gambar asli menjadi gambar lain yang sesuai dengan keinginan kita dengan terlebih dahulu mentransformasikan citra ke dalam bentuk besaran-besaran diskrit dari nilai tingkat keabuan pada titik-titik elemen citra. Bentuk citra ini disebut citra digital. Elemen-elemen citra digital apabila ditampilkan dalam layar monitor akan menempati sebuah ruang yang disebut dengan pixel (picture elemen/pixel). Proses segmentasi bertujuan mengelompokkan pixel-pixel objek menjadi wilayah (region) yang mempresentasikan objek. Warna untuk pixel baik objek maupun background dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan. Dapat berupa warna putih untuk pixel objek dan warna hitam untuk pixel backgroung, atapun sebaliknya. II.2 Warna Warna sinar yang direspon oleh mata adalah sinar tampak (visible spectrum) dengan panjang gelombang berkisar antara 400 (biru) sampai 700nm (merah). II.4 Citra Biner Citra biner adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai: hitam dan putih.(0 dan 255) Meskipun saat ini citra berwarna lebih disukai karena memberi kesan yang lebih kaya dari pada citra biner, namun tidak membuat citra biner mati. Pada beberapa aplikasi citra biner masih tetap dibutuhkan, misalnya citra logo, citra bar code dan sebagainya. Gambar 2.1 Spektrum Cahaya Warna-warna yang diterima oleh mata manusia merupakan hasil kombinasi cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. Warna-warna tersebut dinamakan warna pokok (primaries) dengan warna dasar red (R), green (G), dan biru (B). Warna-warna lain dapat diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna pokok dengan perbandingan tertentu yang akan menghasilkan warna C dengan rumusan sebagai berikut C = rr + gg + bb ).(2-1) Jika scalar r, g, b kita beri harga antara 0 dan 1, maka semua definisi warna akan berada dalam kubus seperti pada gambar berikut: Gambar 2.3 Hasil konversi citra biner II.5 Visual Basic Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan produk pengembangan dari Microsoft Visual Basic yang sebelumnya. Teknologi akses data yang dimiliki oleh Visual Basic 6.0 yaitu teknologi ActiveX Data Object atau yang lebih dikenal dengan nama ADO. ADO adalah teknologi terbaru dari Microsoft untuk memanipulasi informansi dari database relasional dan nonrelasional. ADO mampu mengintegrasikan program aplikasi database yang dibangun dengan berbagai sumber data seperti Microsoft Access, SQL Server, ODBC, Oracle dan lain sebagainya. II.3 Segmentasi Gambar 2.2 Definisi warna RGB dan CMY Segmentasi merupakan proses untuk memisahkan atau membedakan antara objek dengan backgroud citra.

Gambar 2.1. : Menu Utama Visual Basic Pada pemrograman Visual Basic, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program untuk menangani kejadian - kejadian (event). Tahap pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan Bottom Up. III.1 Diagram Alir Perancangan Perangkat Lunak Start Video capture II.6 Sistem Deteksi Sistem deteksi adalah sistem yang digunakan hanya untuk mengetahui keberadaan suatu obyek. Dapat juga sistem deteksi sampai menemukan posisi dan ukuran dari suatu obyek. Hal ini karena umumnya untuk mengetahui keberadaan suatu obyek, sistem biasanya melakukan proses pencarian obyek dengan melakukan penelusuran (scanning) dan penskalaan, sehingga secara otomatis akan didapatkan nilai posisi dan ukuran dari obyek yang sedang dideteksi. GrayScale Kuantisasi Identifikasi ada obyek bergerak atau tidak T III. PERENCANAAN SISTEM Y Berikut adalah gambar sistem yang akan dibuat dalam proyek akhir ini : Input (image) Output (image) GrayScale Kuantisasi Image Stabiliz er Penandaa n Gambar 3.1 : Blok diagram Proses system Moving Detection Image Stabilizer Moving Detection Penandaan Stop Gambar 3.2 : Diagram alir Sistem III.2 Preprocessing Pada tahap ini setelah gambar (image) didapat dari video capture camera maka dilakukan proses grayscale dan kuantisasi pada image yang telah didapat. Karena dalam sistem ini tidak bergantung pada warna tetapi bergantung pada pola / pixel. Di dalam prosesnya nilai dari image tersebut diambil komponen R, G dan B kemudian dibuat sama / rata. Programnya sebagai berikut : R = vin(x, y).r G = vin(x, y).g B = vin(x, y).b w = (R + G + B) \ 3

Kemudian output dari grayscale dijadikan input pada proses kuantisasi. Dalam proses ini diberikan nilai sebesar ¼ untuk memperkecil jumlah pixel dari suatu image agar mempermudah dalam pemrosesan selanjutnya. III.3 Image Stabilizer Didalam prosesnya input didapat dari output kuantisasi dan kemudian diolah dari tiap tiap image. Sistem kerjanya adalah dengan cara mencocokkan image yang lalu dengan yang sekarang, dengan menggeser geserkan pixel antara gambar yang lalu dengan yang sekarang yang kemudian diambil yang paling cocok yang ssaebelumnya dibuang 10% masing masing pada bagian kanan dan kiri. Didalam proses pencocokkan tersebut menggunakan metode euclidean distance pada tiap tiap pixel di grayscale. Rumusnya : For y = 0 To 2 * Prosentase * Ly / 100-1 For x = 0 To 2 * Prosentase * Lx / 100-1 d = Euclidean2Gray(iGray1, igray2, Prosentase * Lx / 100, Prosentase * Ly / 100, x, y, (100-2 * Prosentase) * Lx / 100, (100-2 * Prosentase) * Ly / 100) If d < dmin Gambar 4.1 hasil output moving detection Berdasarkan data yang diketahui setelah program terintegrasi nilai fps ( frame rate per second ) berkisar antara 12 15 fps. Dalam hal ini nilai fps sama saat masing masing program (format project exe) diuji yang hasilnya sampai dengan 15 fps. III.4 Moving detection Pendeteksian obyek yang dimaksud disini adalah. deteksi obyek yang dilakukan dengan cara pengurangan / selisih. Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh kamera, maka disini digunakan frame gambar dengan ukuran 320x240 pixel, yang berarti pada frame tersebut panjang pixel horisontal adalah 320 pixel dan panjang pixel vertikal adalah 240. Tetapi dalam output dari hasil moving detection berukuran 30 X 40, ukurannya diperkecil karena agar lebih mudah dalam dan cepat prosesnya. Apabila telah diketahui ada obyek yang bergerak maka akan ada penandaan kotak pada bagian yang bergerak saja. IV.1 Hasil Pengujian IV. PENGUJIAN Setelah dilakukan pengujian pada keseluruhan program yang telah terintegrasi didapat hasil sebagai berikut. Gambar 4.2 hasil output grayscale tanpa terintegrasi Tabel 4.1 : Pengujian Terhadap Jarak No. Jarak (m) Respon 1. 1 Ya 2. 1,5 Ya 3. 2 Ya 4. 2,5 Ya 5. 3 ya 6. 5 ya 7. 6 tidak Tabel 4.2 : Pengujian Terhadap Kecepatan No. Kecepatan (m/s) Sensitifitas 1. 0,7 100 % 2. 1,4 85 % 3. 2 85 % 4. 2,5 85 % 5. 3 50 % 6. 4 50 %

jarak yang dideteksi maka semakin lemah / lambat responnya dan pada jarak 6 meter tidak dapat direspon. Fasilitas autofokus yang dimiliki kamera tidak bisa dimatikan, sehingga hasil capture tidak bisa stabil, kadang menghasilkan gambar yang terang kadang menghasilkan gambar yang gelap. V.2 Saran Gambar 4.3 hasil output kuantisasi 2 tanpa terintegrasi Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam proses, penentuan posisi dan dalam pengiriman data ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pembuatan program dan penggunaan kamera. Sebelum menggunakan kamera hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengatur setting driver kamera sampai memperoleh bentuk gambar yang terbaik. Gerakan kamera tidak terlalu cepat dan spesifikasi kamera yang memadai agar hasil lebih baik. Daftar Pustaka Gambar 4.4 hasil output kuantisasi 8 tanpa terintegrasi V.1 Kesimpulan V. PENUTUP Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada pengujian masing masing program dan setelah integrasi didapatkan hasil yang sesuai dengan nilai fps ( frame rate per second ) yang sama sekitar 15 fps. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diberi nilai sampling pada kuantisasi 8, Semakin besar nilai sampling kuantisasi semakin besar nilai frame rate per second (fps). Proses grayscale dan kuantisasi pada proses dijadikan sebagai media untuk mendapatkan hasil fps yang besar. Semakin cepat benda yang bergerak maka sensitifitasnya semakin kecil dan semakin jauh [1]. Riyanto Sigit, ST, Drs. Achmad Basuki, M. Kom., Nana Ramadijanti, S.Kom.,M.Kom., Dr.Ir. Dadet Pramadihanto, M. Eng., Step by Step Pengolahan Citra Digital, ANDI Yogyakarta, 2005. [2]. Madcoms LPKBM, Seri Panduan Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0, Andi, Madcoms, Madiun, 2001. [3]. Eru Puspita, ST,M.Kom., Buku Ajar/Diktat Robot Vision [4]. Wahyu Puji Lestari, Pengendalian Animasi Wajah Secara Real Time Untuk Video Teleconference, PENS- ITS, Surabaya, 2004 [5]. Astin Novita, Perencanaan Dan Implementasi Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web, PENS-ITS, Surabaya, 2005 [6]. Rinaldi Munir, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, INFORMATIKA, Bandung, 2001.