ABSTRAK. Kata kunci: Prestasi belajar, cara mengatur waktu, perhatian, kelelahan, dan pondok pesantren.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

Feni Indri Lestari 1, Mustolikh 2, Sigid Sriwanto 3

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

KAJIAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI DALAM PONDOK PESANTREN DAN DI LUAR PONDOK PESANTREN DI MAN PURWOKERTO 1

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana untuk mempersiapkan masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

Sartika Tolingguhu NIM :

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

JURNAL PENGARUH MODEL PEBELAJARAN BRAINSTROMING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

1.1. Latar Belakang Masalah. Suatu bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

KAJIAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI DALAM PONDOK PESANTREN DAN DI LUAR PONDOK PESANTREN DI MAN PURWOKERTO 1 : Ida Kurniawati 1, Sutomo 2, Suwarno 3 1 Alumni Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Univ. Muhammadiyah Purwokerto Email: ida_kurniawat10@yahoo.com 2,3Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP Univ. Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau setelah mempelajari sesuatu yang diketahui melalui evaluasi dan diwujudkan dalam bentuk angka atau nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren di MAN Purwokerto 1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang tinggal di dalam pondok pesantren dan yang tinggal di luar pondok pesantren yang berjumlah 18 siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan 177 siswa yang tinggal di luar pondok pesantren. Pengambilan sampel menggunakan total sampling untuk siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dengan jumlah sampel sebanyak 18 siswa dan random sampling untuk siswa yang tinggal di luar pondok pesantren diambil 10 % dari populasi sehingga jumlah sampel sebanyak 18 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t (t - tes )dua sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar Geografi kelas XI IPS antara siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren di MAN Purwokerto 1. Hal ini diketahui dari hasil uji-t dimana t hitung >t tabel (2,1867 > 2,0336). Hal ini dipengaruhi oleh faktor antara lain cara mengatur waktu, perhatian orang tua/pengurus pondok pesantren, dan kelelahan perjalanan yang berbeda dari kedua kelompok tersebut. Kata kunci: Prestasi belajar, cara mengatur waktu, perhatian, kelelahan, dan pondok pesantren. I. PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Usaha untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan perlu mendapat perhatian khusus. Undangundang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam Sriwanto, S. 76

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus diselenggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003. Keberhasilan proses belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik (Fatimah dalam Roida Eva Flora Siagian, hal 123). Menurut Arifin (2013: 12), prestasi belajar semakin terasa penting untuk dibahas karena mempunyai beberapa fungsi utama yaitu sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik, sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan, dan dapat dijadikan sebagai indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Melihat keadaan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS MAN Purwokerto 1 yang masih rendah atau belum mencapai batas KKM mata pelajaran geografi yang telah ditentukan yaitu 78, hal tersebut dimungkinkan karena keberadaan siswa di MAN Purwokerto 1 dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren (untuk lebih jelasnya lihat Tabel 1). Tabel 1. Perolehan Rata-rata Nilai Murni Ulangan Akhir Semester Ganjil Kelas XI IPS MAN Purwokerto1 No Kelas Nilai Rata-rata 1 XI IPS 1 75,07 2 XI IPS 2 69,60 3 XI IPS 3 67,74 4 XI IPS 4 73,70 5 XI IPS 5 70,48 Sumber: MAN Purwokerto 1, 2015 Peneliti berasumsi belum tuntasnya prestasi belajar geografi (Tabel 1), juga dimungkinkan karena cara guru mengajar yang kurang kreatif seperti kurang membuat alat bantu atau media pembelajaran, dalam pembelajaran masih terfokus pada guru (guru masih dominan) sehingga siswa tidak aktif, dan guru pasif dalam memantau kegiatan belajar siswa, memberikan umpan balik, dan mengajukan pertanyaan yang menantang kepada siswa. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Kajian Prestasi Belajar Geografi Kelas XI IPS antara Siswa yang Tinggal di dalam Pondok Pesantren dan di luar Pondok Pesantren di MAN Purwokerto 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren di MAN Purwokerto 1. II. METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Populasinya adalah siswa kelas XI IPS yang tinggal di dalam pondok pesantren dan yang tinggal di luar pondok pesantren yang berjumlah 18 siswa yang Sriwanto, S. 77

tinggal di dalam pondok pesantren dan 177 siswa yang tinggal di luar pondok pesantren. Pengambilan sampel menggunakan total sampling untuk siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dengan jumlah sampel sebanyak 18 siswa dan random sampling untuk siswa yang tinggal di luar pondok pesantren diambil 10 % dari populasi dengan menggunakan undian sehingga jumlah sampel sebanyak 18 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Langkah-langkah dalam menganalisis data dari hasil penelitian sebagai berikut: A. Analisis Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil penelitian yang berupa nilai murni Ulangan Tengah Semester genap kelas XI IPS. Data tersebut kemudian dimasukan dalam tabel untuk membuat deskripsi tentang prestasi belajar geografi siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren dengan cara: 1. Membuat tabel distribusi frekuensi 2. Mencari nilai rata-rata dari variabel X 1 dan X 2 3. Rumus mencari mean variabel X 1 dan X 2 menurut Sugiyono (2014: 49): Me = Keterangan: Me = Mean (rata-rata) f = Jumlah nilai siswa yang di pondok pesantren atau di luar pondok pesantren n = Jumlah siswa B. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan persentase dengan rumus sebagai berikut: F = x 100 % Keterangan: F = Persentase nilai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa (%) n = Jumlah yang diperoleh N = Jumlah seluruh siswa (Ali Mohammad, 1982: 184 dalam Masamah, 2001: 31) C. Analisis Uji Hipotesis Data dianalisis menggunakan teknik analisis statistik dengan uji-t (t - tes)dua sampel. Menurut Riduwan (2009; 185-186), tujuan dari uji-t (t - tes)dua sampel ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Rumus uji-t (t - tes )dua sampelmenurut Sugiyono (2012: 197): t hitung = + Keterangan: n 1 dan n 2 = Jumlah siswa di dalam pondok dan diluar pondok pesantren = Rata-rata prestasi belajar siswa di dalam pondok pesantren = Rata-rata prestasi belajar siswa di luar pondok pesantren = Varians siswa di dalam pondok pesantren = Varians siswa di luar pondok pesantren Sriwanto, S. 78

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 1 yang terletak di Jalan Senopati No. 1 Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Letak astronomis Kecamatan Purwokerto Timur adalah 7 o 24 26,61 7 o 26 17,63 LS dan 109 o 13 34,37 109 o 16 27,50 BT. Kecamatan Purwokerto Timur adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas dengan batas-batasnya sebagai berikut: a. Sebelah Timur : Kecamatan Kembaran b. Sebelah Selatan : Kecamatan Purwokerto Selatan c. Sebelah Barat : Kecamatan Purwokerto Barat d. Sebelah Utara : Kecamatan Purwokerto Utara B. Hasil dan Pembahasan 1. Deskripsi Data Tentang Prestasi Belajar Geografi Siswa Yang Tinggal Di Dalam Dan Di Luar Pondok Pesantren Nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi diperoleh dari nilai murni Ulangan Tengah Semester genap kelas XI IPS MAN Purwokerto 1 Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2014/2015. Dari nilai yang diperoleh tersebut kemudian dicari nilai rata-rata (Mean) untuk mengetahui kriteria dari hasil prestasi belajar tersebut.berdasarkan hasil perhitungan nilai variabel X 1 dan X 2 diketahui nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester genap siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren yaitu untuk siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren memperoleh nilai rata-rata 85,72 dan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren memperoleh nilai rata-rata 82,56. Prestasi belajar Geografi kelas XI IPS MAN Purwokerto 1 baik yang tinggal di dalam pondok pesantren maupun yang tinggal di luar pondok pesantren tergolong baik karena sudah melebihi batas KKM yang telah ditentukan yaitu 78. 2. Cara Mengatur Waktu Siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren sangat baik dalam hal mengatur waktu dan lebih disiplin karena segala kegiatannya harus sesuai dengan peraturan atau jadwal yang sudah dibuat oleh pengurus pondok, sehingga prestasi belajarnya cenderung bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010: 78-82) yang menyatakan bahwa jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Hanya dengan rencana kerja atau mengatur waktu yang teliti kita dapat menggunakan waktu kita dengan efisien. Dengan adanya suatu rencana kerja dengan pembagian waktu, tampaklah bahwa selalu cukup waktu untuk belajar. Siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren sebagian besar belajar selama 2-3 jam dalam sehari dan waktu yang digunakan untuk belajar lebih bervariasi antara pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari sehingga yang berada di dalam pondok pesantren lebih banyak mempunyai waktu untuk belajar. Hal tersebut dikarenakan waktu bermain mereka yang hanya siang hari/pulang sekolah dan hari libur/waktu luang saja selama 1-2 jam. Berbeda dengan Sriwanto, S. 79

yang berada di luar pondok pesantren, mereka kebanyakan belajar selama 1-2 jam dalam sehari dan waktu yang digunakan untuk belajar sebagian besar hanya malam hari dan pagi hari. Waktu bermain siswa yang berada di luar pondok pesantrenpun lebih bervariasi dari siang hari sepulang sekolah sampai sore hari dan juga hari libur selama 2-4 jam, sehingga waktu untuk belajar mereka lebih sedikit dibandingkan dengan yang berada di dalam pondok pesantren. Selain itu, waktu untuk beristirahat siswa yang berada di dalam pondok pesantren sebagian besar siang hari/pulang sekolah dan malam hari dan yang berada di luar pondok pesantren sebagian besar istirahatnya sore hari dan malam hari. Siswa yang berada di dalam pondok pesantren tidak belajar jika ada ulangan/uts/uas saja sedangkan bagi yang berada di luar pondok pesantren ada yang belajar jika ada ulangan/uts/uas saja dan ada yang tidak belajar jika ada ulangan/uts/uas saja.cara belajar yang digunakan siswa yang berada di dalam maupun di luar pondok pesantren sama yaitu kebanyakan dengan cara membaca dan mengerjakan latihan soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010: 83) yang mengatakan bahwa membaca besar pengaruhnya terhadap belajar dan hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. 3. Perhatian Orang Tua/Pengurus Pondok Pesantren Siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren kebanyakan selalu dipantau oleh pengurus pondok karena mereka juga dibatasi oleh peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pengurus pondok sehingga mereka tidak terlalu bebas dalam melakukan segala aktivitasnya. Siswa yang berada di luar pondok pesantren juga sebagian besar selalu dipantau oleh orang tuanya, tetapi mereka tidak dibatasi oleh peraturan seperti yang berada di pondok pesantren sehingga mereka cenderung bebas dalam melakukan aktivitasnya.anjuran orang tua untuk belajar bagi yang berada di dalam pondok pesantren lebih sedikit dibandingkan dengan yang berada diluar podok pesantren karena orang tua tidak bisa bertemu dan selalu mengawasi setiap hari. 4. Kelelahan Perjalanan Sebagian besar siswa yang berada di pondok pesantren berjalan kaki untuk menuju ke sekolah karena jarak dari pondok pesantren ke sekolah tidak terlalu jauh dibandingkan dengan siswa yang berada di luar pondok pesantren, sehingga mereka sebagian besar menggunakan sepeda motor untuk menuju ke sekolah. 5. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan analisis uji-t (t - tes )dua sampel. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 2,1867.T hitung dibandingkan dengan t tabel dengan taraf kesalahan 5 %. Ketentuan dari analisis ini apabila t hitung Sriwanto, S. 80

lebih kecil dari t tabel maka H o diterima dan H a ditolak dan sebaliknya apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka H o ditolak dan H a diterima. Untuk mengetahui nilai t dalam tabel sebagai pedoman dasar pembuktian signifikan terlebih dahulu dicari derajat kebebasan (degree of freedom) atau dk nya dengan rumus sebagai berikut. Dk = n 1 + n 2 2 Dari rumus di atas, maka dapat dihitung: Dk = n 1 + n 2 2 = 18 + 18 2 = 34 Dk 34 dan taraf kesalahan 5%, maka t tabel = 2,0336, maka berlaku ketentuan bahwa, bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka H o ditolak dan H a diterima. Ternyata t hitunglebih besar daripada t tabel (2,1867 > 2,0336), makah o ditolak dan H a diterima. Kesimpulannya yaitu terdapat perbedaan prestasi belajar Geografi kelas XI IPS antara siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren di MAN Purwokerto 1. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar Geografi kelas XI IPS antara siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren di MAN Purwokerto 1. Nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester genap siswa kelas XI IPS MAN Purwokerto 1 untuk siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren. Hal ini dipengaruhi oleh faktor antara lain cara mengatur waktu, perhatian orang tua/pengurus pondok pesantren, dan kelelahan perjalanan yang berbeda dari kedua kelompok tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Masamah. 2001. Studi Komparatif Tentang Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Antara Siswa yang Mondok dengan Siswa yang Tidak Pada Siswa Kelas I SMU Muhammadiyah 1 Purbalingga Cawu III Tahun Pelajaran 1999/2000. Skripsi. FAI. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto. Riduwan. 2009. Pengantar Statistik Sosial. Bandung: Alfabeta. Siagian, Roida Eva Flora. Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematik. Jurnal Formatif 2(2): 122-131. Diakses pada 23 Maret 2015. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Undang-undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional, (http://belajarpsikologi.com/tujuanpendidikan-nasional/), diakses pada tanggal 19 Januari 2015. Sriwanto, S. 81