BAB II. A. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

-Extension Media- - Anie Eka Kusumastuti - // Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

Media Pembelajaran BAB I

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan kegiatan tidak terkecuali dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut O Brien

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

02. Konsep Dasar Media

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

Teknologi & Media Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

Oleh: Fitta Ummaya Santi

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. yang telah merubah peradaban manusia, menjadikan manusia menjadi. berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan dan

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I Nyoman Sumertna, 2013

KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Media (Alat Peraga Origami Modular dan Jobsheet)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN GURU KELAS TK

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

MAKALAH JENIS METODE PROMOSI KESEHATAN. dilaksanakan dalam setiap memberikan asuhan keperawatan dimana saja ia

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran

LANDASAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

MEDIA PEMBELAJARAN. Oleh ; Toto Fathoni

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

sarana yang disebut pula channel, karena pada hakikatnya media telah memperluas atau

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. trobosan demi peningkatan mutu pendidikan. Hal itu ditandai dengan hadirnya

KONSEP DASAR SUMBER BELAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. perantara atau pengantar ini, menurut Bovee dalam Asyhar (2011: 4),

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan. Berbagai media penyuluhan dapat digunakan untuk megemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi seperti : media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata. Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar. Dalam bidang pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, kemampuan literasi visual sangat penting, khususnya bagi para guru, dosen, penyuluh, maupun pelatih/fasilitator lainnya karena dengan demikian mereka dapat lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan materi penyuluhan, pelajaran/pelatihannya. Media apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses belajar terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan, keterampialn dan sikap) dikalangan kelompok sasaran. Selain dari pada itu media diharapkan dapat lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada komunikan (sasaran), sehingga sasaran lebih mudah dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat sasaran akan terkesan lebih lama dibandingkan dengan didengar dan media mampu memotivasi dan mampu memusatkan perhatian. 1

BAB II A. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti tengah, Kata media berasal dari bahasa latin medius pe antara, atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. The Association for Educational Communications Technology (AECT), menyebutkan media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan penyuluhan berasal dari kata suluh yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas. Beragamnya media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Karena itu untuk setiap tujuan yang berbeda diperlukan media yang berbeda pula. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan penyuluhan ataupun pelajaran tadi sangat penting sebagai saluran, penyampaian pesan. B. Manfaat Media Penyuluhan Pertanian Kemajuan tehnologi pertanian saat ini semakin pesat, baik tehnologi produksi maupun tehnologi sosial ekonomi. Persaingan dalam berusaha dibidang pertanian semakin meningkat pula. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi tidak dapat ditawar lagi. Tehnologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh karena itu peranan media penyuluhan pertanian semakin penting. Disamping itu kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasanketerbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran, misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media Penyuluhan Pertanian petani dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses belajar berjalan terus walaupun tidak berhadapan langsung dengan sumber komunikasi. 2

Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam proses komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari peragaan. 1. Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Saluran Komunikasi (Channel) Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian a. Menyalurkan pesan/informasi dari sumber/komunikator kepada sasaran yakni petani dan keluarganya sehingga sasaran dapat menerapkan pesan dengan kebutuhannya. b. Menyalurkan feed back /umpan balik dari sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan/ pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya. c. Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat dalam jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. d. Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara teratur dan sistimatik 2. Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Media Belajar Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Pada tahap awal peranan penyuluh pertanian sangat dominan dalam kegiatan belajar petani, lama kelamaan berubah petani menjadi lebih dinamis mulai banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan pertanian. Sekarang penyuluh pertanian berperan sebagai mitra kerja petani, mendampingi dan membantu petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi dilapangan bersama dengan petani lainnya melalui kegiatan kelompok tani. Peranan media penyuluhan pertanian sebagai media belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut : a. Memberi pengalaman belajar yang integral dari kongkrit ke abstrak. Petani belajar dimulai dari situasi nyata dilapangan melalui pengalam langsung sebagai contoh, kegiatan sekolah lapangan (SL) dalam rangka memasyarakatkan Pengendalian hama terpadu (PHT) tanaman padi.petani secara berkelompok belajar mengamati hama/penyakit tanaman langsung dari runpun padi sawah. Cara belajar tersebut disebut cara belajar Lewat pengalaman (CBLP). Hasil pengamatan dicatat oleh petani, kemudian didiskusikan bersama secara priodik. 3

Selanjutnya petani belajar melalui berbagai media penyuluhan pertanian lainnya antara lain : spesimen, poster, leaflet, folder, gambar, slide, flm dan sebagainya. Materi pelajaran tidak terbatas pada hama/penyakit saja tetapi berkembang dengan materi yang terkait seperti ekologi tanaman, musuh alami, pemupukan, fisiologi tanaman dan sebagainya sampai panen. Dengan demikian memberi pengalaman yang luas dan terpadu. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dan kongkrit kearah abstrak penyuluh pertanian sebagai mitra petani berfungsi membantu/membimbing proses belajar tersebut. b. Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan. Tehnologi selalu berubah dan berkembangkarena itu media penyuluhan pertanian harus selalu menyalurkan pesan/informasi yang mutakhir. Siaran pedesaan misalnya adalah media penyuluhan pertanian yang harus selalu siap menyalurkan perkembangan tehnologi yang mutakhir tersebut. c. Memungkinkan proses belajar secara mandiri. Tersedianya berbagai macam media penyuluhan pertanian seperti: brosur, kaset rekaman, folder, leaflet, lembaran informasi pertanian (Lptan) dan lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara mandiri. 3. Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Peragaan Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Peragaan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam proses belajar termasuk dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Pendapat para ahli dan hasil penelitian sepertitersebut diatas penting artinya alam kegiatan penyuluhan pertanian. Media harus berperan pula sebagai peragaan petani belajar lebih efektif bila ia belajar dengan melihat, mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing). Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut : a. Media Penyuluhan Pertanian Mempertinggi Efektivitas belajar. 4

Media yang bermuatan peragaan dapat menarik perhatian, memusatkan perhatian dan memberi kejelasan terhadap pesan yang disampaikan, mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan lama dalam ingatan. b. Meningkatkan Interaksi Petani dengan Lingkungannya Misalnya melalui media demonstrasi di lapangan petani belajar langsung dari lingkungannnya dan hasilnya akan meyakinkan petani terhadap pesan yang didemonstrasikan. c. Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan Keterampilan hanya dapat dicapai melalui peragaan langsung tentang langkahlangkah kerja yang harus dilakukan. Petani harus melakukannya sendiri sesuai dengan lembaran petunuk kerja melalui media penyuluhan pertanian. C. Jenis Penggolongan Dan Karakteristik Media Penyuluhan Pertanian Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan/pelatihan dan penyuluhan, banyak media pembelajaran yang bisa digunakan. Pertanyaan yang muncul sekarang, bukan pada banyak tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan membuat media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. 1. Menentukan Jenis Media Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan. Paling tidak ada 6 (enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan jenis media yang digunakan, antara lain : a. Siapa yang akan dilatih? b. Apa yang diharapkan dan mampu dilakukan oleh peserta didik? c. Dimana pelatihan akan diadakan dan berapa lama? d. Metode belajar apa yang digunakan? e. Media penyuluhan apa yang akan digunakan? f. Bagaimana mengetahui efektifitas pelatihan/penyuluhan? Untuk dapat lebih lengkap mengakses modul-modul tersebut dapat menghubungi STPP Bogor, Jl. Cibalagung No 1 Bogor atau melalui email: stppbogor@deptan.go.id 5