Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN ENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BELUM GAMBAR PETA BELUM GAMBAR PETA. Gambar 3.1.LokasiInfrastruktur Air Limbah Existing

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

ISSU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN. Jumlah KK yang tidak mempunyai jamban dari 30% menjadi 0% di tahun 2018

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Lampiran 5 Deskripsi Program Kegiatan

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG SANITASI T.A. 2017

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Sektor Air Limbah

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Lampiran 5: Deskripsi Program/Kegiatan

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

A. AIR LIMBAH Jiwa Ha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Jumlah Penduduk (orang) Bissappu 32, , Uluere 67, , Sinoa 43, ,81 3.

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

Direktur Pengembangan PLP Ir. M. Maliki Moersid, MCP Disampaikan pada : Kick Off Meeting Nasional Program PPSP 2015 Jakarta, 10 maret 2015

Arah Pengembangan Sanitasi

Transkripsi:

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 100% terlayani (universal akses) pada tahun 2019. Sebagai data dasar akses air limbah saat ini sebesar 70% (70.000 jiwa) yang meliputi 40 % (40.000 jiwa) dilayani akses memenuhi SPM dan 35% (35.000 jiwa) dilayani akses sarana dasar. Selebihnya 30% (30.000 jiwa) belum memiliki akses. 3.1.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Air Limbah Rencana Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S): Sistem individual dan komunal yang akan dibangun meliputi: MCK, MCK++ dan Septiktank komunal kurang dari atau sama dengan 10 SR baik yang berbasis masyarakat maupun berbasis kelembagaan. Pembangunan MCK, MCK++ dan Septiktank Komunal akan difokuskan pada daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan pro poor. Rencana Sistem Pengeloaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T): Sistem Pengolalaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) yang akan dibangun berupa Skala Komunal (> 10 SR dan Skala Kawasan. Pembangunan sistem terpusat skala kawasan diprioritaskan wilayah perkotaan yang meliputi kawasan bisnis/cbd, kawasan perumahan

CONTOH: Gambar 3.1: Lokasi Infrastruktur Air Limbah Existing KETERANGAN LOKASI INFRASTRUKTUR EXISTING : 1. Labuan bajo tahun 2013 2. Labaraga tahun 2014 3. Langkumbe tahun 2013 4. Bira tahun 2014 5. Lakansai tahun 2014 6. Kadacua tahun 2012 7. Kotawo tahun 2014 8. Ronta tahun 2012 9. Ngapaea tahun 2014 10. Konde tahun 2014 11. Mata tahun 2013 LOKASI INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH EXISTING LOKASI MCK ++

Gambar 3.2: Peta Lokasi Infrastruktur Air Limbah sampai Akhir Perencanaan KETERANGAN LOKASI SAMPAI AKHIR PERENCANAAN : 1. Lokasi Septitank Komunal berada pada Zona 2 (Kel. Bagkudu, Lipu, lakonea, Wandaka, Labuan, Loji, Linsowu, Lemo, Romo, Bonelipu 2. Lokasi MCK ++ berada pada Zona 1 (tersebar) LOKASI INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH LOKASI MCK ++ EKSISTING LOKASI SEPTITANK KOMUNAL LOKASI MCK ++

3.1.2 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Air Limbah Studi dan Perencanaan Teknis Kegiatan studi dan perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi masterplan, studi kelayakan, studi lingkungan dan desain rinci. Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku. Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan kelembagaan yang bersifat nonformal atau berbasis masyarakat. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa UPTD untuk Pengelola IPLT, KSM untuk Pengelola MCK, MCK++, Tangki Septik Komunal dan Pembentukan Kader-kader ditingkat kelurahan. Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan air limbah secara keseluruhan yang berupa Perda. Komunikasi yang akan dilakukan berupa kampanye, sosialisasi, edukasi, pemicuan baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun melalui siaran radio, televisi, leflet dsb. Perhitungan Kebutuhan Sarana dan Prasarana untuk mencapai sasaran yang ditetapkan sesuai dengan tatacara perhitungan volume yang dapat dipertanggungjawabkan.

No. Uraian Kegiatan Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Jml pddk Zona Satuan terlayani 1 2 Jumlah Volume 1 Pembangunan Tangki septik Komunal 1.500 KK unit 1 15 16 2 Pembangunan MCK++ 400 KK unit 15 5 20 3 Pembangunan MCK 325 KK unit 30 35 65 4 Pemicuan IPP-STBM 8.538 KK Jaga 7.438 100 15.125 5 Pembangunan IPLT 13.626 KK unit 1 1 6 Pengadaan Truk Tinja 13.626 KK unit 1 1 Catatan: Isian yang ada di dalam tabel hanya untuk kepentingan contoh atau ilustrasi. Data diambil dari Instrumen Perencanaan Sanitasi

3.2 Rencana Kegiatan Persampahan Sasaran akses pelayanan pengelolaan persampahan wilayah kabupaten/kota universal akses atau 100% terlayani pada tahun 2019, meliputi: a. Wilayah Perkotaan akan ditangani dengan pengelolaan di sumber sampah sebesar 50% dan Pengelolaan di Akhir sebesar 50%. b. Wilayah pedesaan, pengelolaan di sumber sampah 100% dilayani di sumbernya. 3.2.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Persampahan - Rencana Pengurangan Sampah (3R) Penanganan sampah 3R yang akan diterapkan meliputi : Pembangunan TPS 3R, yang berbasis masyarakat yang akan brpengaruh signifikan terhadap pengurangan sampah dimasyarakat - Rencana Penanganan Sampah : pewadahan, alat angkut, TPS, TPA Untuk meningkatkan sebaran layanan persampahan di Kabupaten Buton Utara, maka akan dilakukan penambahan armada angkut sampah dan pengingkatan TPA

Gambar 3.3: Lokasi Infrastruktur Persampahan Existing LOKASI INFRASTRUKTUR PERSAMPAHAN EXISTING LOKASI TPA Layanan persampahan Existing baru 1 Kecamatan (Kec. Kulisusu) : Kel. Lipu, desa Bangkudu, Desa Lakonea, Desa Loji dan Desa Wapala

Gambar 3.3: Lokasi Infrastruktur Persampahan Sampai Akhir Perencanaan LOKASI INFRASTRUKTUR PERSAMPAHAN LOKASI TPA LOKASI TPS 3R LOKASI TPS Layanan persampahan sampai akhir perencanaan mencakup 3 Kecamatan : Kecamatan Kulisusu, Kecamatan Kulisusu Utara dan Kecamatan Wakorumba Utara

3.2.2 Kegiatan Pendukung (Non Fisik) Persampahan - Studi dan Perencanaan Teknis Kegiatan studi dan perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi masterplan, studi kelayakan, studi lingkungan dan desain rinci. Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku. - Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat. Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan persampahan secara keseluruhan yang berupa Perda. Komunikasi yang akan dilakukan berupa kampanye, sosialisasi, edukasi, pemicuan baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun melalui siaran radio, televisi, leflet dsb. Perhitungan Kebutuhan Sarana dan Prasarana untuk mencapai sasaran yang ditetapkan sesuai dengan tatacara perhitungan volume yang dapat dipertanggungjawabkan

No. Uraian Kegiatan Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Persampahan Jumlah Zona Satuan Penduduk terlayani 1 2 1 Pemicuan (IPP-STBM) 68.128 jiwa Desa/Kel. 79 11 90 2 Penyusunan Masterplan Persampahan 68.128 jiwa paket 1 1 4 PembangunanTPS 3R 13.251 Jiwa unit 4 1 5 5 Pembangunan TPA 68.128 jiwa unit 1 1 6 Pengadaan Alat Angkut (truck sampah) 68.128 jiwa unit 10 1 11 7 Revisi Perda Pengelolaan Persampahan 68.128 jiwa paket 1 1 8 Pembangunan TPS 13.251 Jiwa unit 20 35 55 9 Pengadaan Gerobag Sampah/Motor Sampah 13.251 Jiwa unit 13 5 18 Catatan: Data diambil dari Instrumen Perencanaan Sanitasi Volume

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA KELOMPOK KERJASANITASI 3.3 Rencana Kegiatan Drainase 3.3.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Drainase Salah satu sasaran pembangunan drainase yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah menunurunnya kawasan rawan genangan yang ada pada 19 kawasan yang meliputi (Kelurahan Labuan, Desa Watulasi, Desa Lasiwa, Desa Labuan Bajo, Desa La Baraga, Desa Laeya, Kelurahan Pongkowulu, Desa Morindino, Desa Lahumoku, Desa tri Wacuwacu, Desa Eelahaji, Desa Waculea, Desa Tamoahi, Kelurahan Pongkowulu, Desa Morindino, Desa Lahumoko, Desa Bonegunu, Desa Waode Kalawo, Desa Kotawo). Luasan genangan yang ada sekitar 177 ha. Adapun rencana pembangunan drainase yakni drainase primer, tersier dan sekunder. MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KABUPATEN BUTON UTARA BAB III 11

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA KELOMPOK KERJASANITASI Gambar 3.5: Lokasi Infrastruktur Drainase Existing LOKASI INFRASTRUKTUR DRAINASE EXISTING Saluran Drainase Existing sepanjang 8.115 meter MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KABUPATEN BUTON UTARA BAB III 12

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA KELOMPOK KERJASANITASI Gambar 3.6: Peta Lokasi Infrastruktur Drainase sampai Akhir Perencanaan MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KABUPATEN BUTON UTARA BAB III 13

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA KELOMPOK KERJASANITASI 3.3.3 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Drainase - Studi dan Perencanaan Teknis Kegiatan studi dan perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi masterplan, studi kelayakan, studi lingkungan dan desain rinci. Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku. - Aspek Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat. Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan persampahan secara keseluruhan yang berupa Perda. Komunikasi yang akan dilakukan berupa kampanye, sosialisasi, edukasi, pemicuan baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun melalui siaran radio, televisi, leflet dsb. Perhitungan Kebutuhan Sarana dan Prasarana untuk mencapai sasaran yang ditetapkan sesuai dengan tatacara perhitungan volume yang dapat dipertanggungjawabkan. Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Drainase No. Uraian Kegiatan Pengurangan Genangan Satuan Volume 1 Penyusunan Masterplan Drainase 177 paket 1 2 Pembangunan/Normalisasi Saluran Primer 90 Ha m 2.600 3 Pembangunan Saluran Sekunder 40 Ha m 8.400 4 Pembangunan Saluran Tersier 47 ha m 6.800 Catatan: Data diambil dari intrumen perencanaan sanitasi MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KABUPATEN BUTON UTARA BAB III 14