KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

Penutup. Sekapur Sirih

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

BAB I P E N D A H U L U A N

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa

3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun. perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU

yaitu 44 partai seperti tercantum pada tabel

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis. pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup

Rencana Tahun No Alokasi Realisasi % (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) A. Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS.PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalari Pahlawan No 100, Telp/Facs , Kode Pos TEMANGGUNG

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

Perencanaan Pembangunan JUMLAH REALISASI DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN R S U D P U BAPPEDA DINHUBKOMINFO B L H

HASIL SIDANG PLENO PENYUSUNAN PRIORITAS USULAN PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPN TA 2015 KAB.TEMANGGUNG

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TEMANGGUNG

I. PENDAHULUAN. bermata pencaharian sebagai petani yang bertempat tinggal di pedesaan. Sektor

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB II GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

DAU BAPELUH 79. SKPD : BADAN PELAKSANA PENYULUHAN. Prakiraan Maju Rencana Tahun Rencana Tahun 2015

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

KAJIAN TEMBAKAU SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN TEMANGGUNG. Ika Agustina Luthfi Muta ali

Laporan Akhir 1 PENDAHULUAN

PERSEPSI PETANI TENTANG TATA NIAGA TEMBAKAU DI KABUPATEN TEMANGGUNG. Kanthi Pamungkas Sari dan Retno Rusdjijati

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa. menjadi 20 kecamatan, 289 desa, dusun, RT, dan RW.

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Letak Geografis Secara geografis Kabupaten Temanggung terletak antara 110 23 110 46 30 bujur timur dan 7 14 7 32 35 LS. Kabupaten Temanggung memiliki luas wilayah 87.065 Ha dengan bentang barat ke timur sepanjang 43 Km dan bentang utara ke selatan sepanjang 34 Km, mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara : berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang Sebelah selatan : berbatasan dengan Kabupaten Magelang Sebelah barat : berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo Sebelah timur : berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang Wilayah Kabupaten Temanggung sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian antara 500 m 1.450 m di atas permukaan laut. Keadaan tanah sekitar 50% dataran tinggi dan 50% dataran rendah. Daerah Kabupaten Temanggung pada umumnya berhawa dingin dimana udara pegunungan berkisar antar 20 C sampai dengan 30 C. Daerah berhawa sejuk terutama di daerah Kecamatan Tretep, Bulu (lereng Gunung Sumbing), Tembarak, Ngadirejo, dan Candiroto. Selain itu, Kabupaten Temanggung dibagi menjadi 20 kecamatan yang ditunjukkan pada Tabel 2. 32

Tabel 1. Luas Wilayah Seluruh Kecamatan Di Kabupaten Temanggung No Kecamatan Luas Wilayah (ha) Presentase (%) 1. Parakan 2.223 2,85 2. Kledung 3.221 3,08 3. Bansari 2.254 1,99 4. Bulu 4.304 6,62 5. Temanggung 3.339 6,58 6. Tlogomulyo 2.484 7,34 7. Tembarak 2.684 9,00 8. Selopampang 1.729 4,02 9. Kranggan 5.761 6,12 10. Pringsurat 5.728 3,37 11. Kaloran 6.392 7,71 12. Kandangan 7.836 6,88 13. Kedu 3.496 7,91 14. Ngadirejo 5.331 3,86 15. Jumo 2.932 5,05 16. Gemawang 6.711 2,85 17. Candiroto 5.994 3,08 18. Bejen 6.884 1,99 19. Tretep 3.365 6,62 20. Wonoboyo 4.398 6,58 Jumlah 87.065 100,00 Sumber : BPS Kab. Temanggung tahun 2014 2. Aspek Demografi a. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Temanggung karena penduduk memiliki peran sebagai pelaksana di dalam pembangunan. Penduduk yang besar akan menjadi potensi Sumber Daya Manusia yang baik jika dilakukan pembinaan, sehingga memiliki kuantitas dan kualitas yang mendukung pembangunan daerah. Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada Tabel 3. 33

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2014 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah 2014 370.398 368.517 738.915 2013 366.897 365.014 731.911 2012 363.364 361.446 724.810 2011 359.664 357.808 717.472 2010 355.883 354.096 709.979 2009 347.976 366.435 714.411 2008 354.404 353.303 707.707 2007 360.364 340.481 700.845 2006 350.749 344.200 694.949 2005 356.001 361.485 717.486 Sumber : BPS Kab. Temanggung tahun 2014 Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2005 adalah 717.486 jiwa yang terdiri dari 356.001 laki-laki dan 361.485 perempuan. Sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak 34.095 jiwa. Dilihat dari Tabel 3 setiap tahunnya jumlah laki-laki lebih banyak daripada jumlah perempuan. b. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk menunjukkan tingkat konsentrasi masyarakat pada suatu wilayah tertentu. Pada tahun 2014 jumlah penduduk di Kabupaten Temanggung mencapai 738.915 jiwa yang menempati wilayah seluas 871 km2 dan tersebar di 20 Kecamatan. Tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2014 yaitu 849 jiwa/km2. Kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu di Kecamatan Temanggung dengan 2.389 jiwa/km2, sedangkan tingkat kepadatan terendah di Kecamatan Bejen dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa/ km2. 34

Tabel 3. Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Temanggung Tahun 2014 Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk Distribusi Penduduk Kepadatan Penduduk Per Km2 (%) 1. Parakan 22,23 5. 030 6,91 2.96 2. Kledung 32,21 24.608 3,33 764 3. Bansari 22,53 22.090 2,99 980 4. Bulu 43,04 46.380 6,28 1.078 5.Temanggung 33,39 79.756 10,79 2.389 6.Tlogomulyo 24,84 22.367 3,03 900 7. Tembarak 26,84 29.022 3,93 1.081 8.Selopampang 17,29 18.357 2,48 1.062 9. Kranggan 57,61 45.610 6,17 792 10. Pringsurat 57,27 48.701 6,59 850 11. Kaloran 63,92 40.612 5,50 635 12. Kandangan 78,36 48.079 6,51 614 13. Kedu 34,96 56.139 7,60 1.606 14. Ngadirejo 53,31 52.007 7,04 976 15. Jumo 29,32 28.336 3,83 966 16. Gemawang 67,11 31.834 4,31 474 17. Candiroto 59,94 30.299 4,10 505 18. Bejen 68,84 19.570 2,65 284 19. Tretep 33,65 19.689 2,66 585 20. Wonoboyo 43,98 24.429 3,31 555 Jumlah 2014 871 738.915 849 2013 871 731.911 841 2012 871 724.810 832 2011 871 717.472 824 2010 871 709.979 815 Sumber : BPS Kab. Temanggung tahun 2014 c. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha Penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa karakteristik mata pencaharian atau usaha yang digeluti oleh sebagian penduduk Kabupaten Temanggung. Jumlah penduduk menurut lapangan usaha berdasarkan usia diatas 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 5. 35

Tabel 4. Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Temanggung Tahun 2014 No Lapangan Usaha Jumlah Presentase (%) 1 Pertanian 236.198 58,23 2 Industri 28.141 6,94 3 Bangunan 18.799 4,63 4 Perdagangan 57.880 14,27 5 Pengangkutan 11.000 2,71 6 Jasa-jasa 47.855 11,79 7 Lain-lain 5.757 1,42 Jumlah 405.630 100,00 Sumber : BPS Kab. Temanggung tahun 2014 Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2014 total penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bekerja sebanyak 405.630 jiwa dengan didominasi lapangan usaha dibidang pertanian sejumlah 236.198 jiwa. B. Gambaran Umum Desa Tlogowero 1. Letak Geografis Secara geografis Desa Tlogowero terletak antara koordinat bujur : 110.05228 dan koordinat lintang : -7.298561. Desa Tlogowero memiliki luas wilayah 103 ha. Desa Tlogowero mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Balesari Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Tuksari Sebelah Barat : berbatasan dengan Hutan Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Kalirejo Desa Tlogowero merupakan desa bersuhu dingin yaitu 25 C dan terletak 2.300 m diatas permukaan laut dengan jarak ke ibu kota kabupaten/kota 18,00 Km. Memiliki tekstur tanah debuan 25 ha merupakan tanah perkebunan yang digunakan masyarakat untuk bercocok tanam. 36

2. Aspek Demografi a. Jumlah Penduduk Menurut Umur Jumlah penduduk menurut umur menunjukkan komposisi penduduk dilihat dari usia belum produktif (0-14 tahun), usia produktif (15-64 tahun) dan tidak produktif (65 tahun ke atas). Jumlah penduduk Desa Tlogowero menurut umur dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Umur No Umur (tahun) Jumlah Presentase (%) 1 0-4 1 0,098 2 5-9 64 6,299 3 10-14 80 7,874 4 15-19 90 8,858 5 20-24 75 7,382 6 25-29 76 7,480 7 30-34 74 7,283 8 35-39 94 9,251 9 40-44 95 9,350 10 45-49 86 8,464 11 50-54 60 5,905 12 55-59 71 6,988 13 60-64 52 5,11 14 65 98 9,645 Total 1.016 100,00 Pada Tabel 6 terlihat bahwa di Desa Tlogowero penduduk yang berusia antara 65 tahun merupakan kelompok penduduk dengan jumlah terbesar, yaitu sebesar 98 jiwa. Kelompok umur 0-4 tahun merupakan kelompok dengan jumlah penduduk terkecil dengan jumlah 1 jiwa. Selain itu, dari tabel 6 dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di Temanggung berada dalam usia tidak produktif. Berdasarkan data diatas dapat diketahui Angka Beban Tanggungan (ABT) yang merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif dengan jumlah penduduk produktif dalam 100 jiwa penduduk, yang berarti bahwa setiap 37

100 jiwa penduduk usia produktif harus menanggung sejumlah penduduk non produktif. ABT = Penduduk non Produktif x 100 Penduduk produktif ABT = 243 x 100 = 31,44 773 Angka ini menunjukkan bahwa 100 penduduk usia produktif di Desa Tlogowero harus menanggung antara 31 orang usia non produktif. Semakin besar rasio antara jumlah kelompok non produktif dan jumlah kelompok produktif maka akan semakin besar beban tanggungan bagi kelompok yang produktif terhadap kelompok non produktif. Hal ini dapat berpengaruh terhadap proses pembangunan b. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha Penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa karakteristik mata pencaharian atau usaha yang digeluti oleh sebagian penduduk Desa Tlogowero. Jumlah penduduk menurut lapangan usaha berdasarkan usia 0 tahun sampai umur di atas 65 tahun dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha No Jenis pekerjaan Jumlah Presentase (%) 1 Belum/Tidak Bekerja 168 16,54 2 Pelajar/Mahasiswa 134 13,19 3 Pedagang 16 1,57 4 PNS 64 6,30 5 Wiraswasta 12 1,18 6 Karyawan Swasta 196 19,29 7 Perangkat Desa 5 0,49 8 Ibu Rumah Tangga 52 5,12 9 Pensiunan 35 3,44 10 Petani 309 30,41 11 Buruh Tani 25 2,46 Total 1.016 100,00 38

Berdasarkan Tabel 7 diatas penduduk Desa Tlogowero menurut lapangan usaha terbesar yaitu 30% sebagai petani sejumlah 309 orang, luasnya lahan perkebunan menjadikan penduduk Desa Tlogowero memanfaatkan potensi wilayah Desa Tlogowero dengan bercocok tanaman holtikultura dan tanaman perkebunan. Jumlah terkecil menurut lapangan usaha adalah sebagai perangkat desa sejumlah 5 orang. c. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Distribusi penduduk Desa Tlogowero menurut tingkat pendidikan yang berhasil di tamatkan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase 1 Tidak/Belum Sekolah 155 15,26 2 Belum Tamat SD 407 40,06 3 Tamat SD/Sederajat 266 26,18 4 SLTP/Sederajat 123 12,11 5 SLTA/Sederajat 50 4,92 6 Diploma 3 9 0,88 7 S1 6 0,59 Total 1.016 100,00 Dilihat pada Tabel 8 bahwa penduduk Desa Tlogowero sebagaian besar belum tamat SD sejumla 407 jiwa, banyaknya penduduk Desa Tlogowero tidak dapat melanjutkan sekolah atau menyelesaikan sekolah karena faktor biaya. Jarak tempuh ke sekolah yang jauh dan tidak adanya transportasi umum membuat masyarakat memilih tidak bersekolah, masyarakat lebih memilih membantu oreang tua atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tamatan S1 hanya 6 jiwa. Maka rata-rata penduduk Desa Tlogowero belum tamat SD. 39

C. Keadaan Gapoktan Makaryowono Gapoktan Makaryowono berkedudukan di Desa Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Jawa Tengah berdiri pada tanggal 24 Desember 2007. Arti dan nama Makaryowono adalah : Makaryo Wono : Bekerja : Lahan Sawah/Tegalan Jadi arti dari Gapoktan Makaryowono adalah mendirikan kelompok yang sama-sama bekerja di lahan pertanian dengan tujuan untuk mencapai kemakmuran. Gapoktan Makaryowono merupakan Gapoktan pertama di Kabupaten Temanggung dan menjadi Desa Percontohan di Kabupaten Temanggung karena dianggap berhasil dari segi budidaya tanaman organik dan pemasaran hasil pertaniannya. Berdirinya Gapoktan Makaryowono atas dedikasi Bapak Suwadi Broto yang merupakan pelopor adanya tanaman holtikuktura di Desa Tlogowero. Keberhasilan sektor pertanian yang dicapai Desa Tlogowero membuat Dinas Pertanian memutuskan untuk menggabungkan seluruh kelompok tani yang ada di Desa Tlogowero menjadi gabungan kelompok tani dengan tujuan agar semakin kookohnya organisasi pertanian di Desa Tlogowero akan berimbas dengan kemajuan sektor petaniannya. Setelah berjalan satu tahun Gapoktan Makaryowono membentuk LKM (lembaga keuangan masyarakat) yang nantinya bertugas menangani keuangan Gapoktan Makaryowono baik pemasukan atau pengeluaran yang dinamai Koperasi Taniku. Gapoktan Makaryowono terdiri dari 5 kelompok tani yaitu 40

Makaryowono 1, Makaryowono 2, Ketan Sewon, Surya Tani Organik dan Kelompok wanita tani Putri Mandiri. Pada tahun 2015 ditambah 2 gapoktan lagi yaitu Sari Tani dan Barokah. Kelancaran suatu organisasi perlu adanya re-organisasi agar tidak terjadi kekuasaan sepihak. Berikut merupakan struktur organisasi Gapoktan Makaryowono masa jabatan 2012-2016. PELINDUNG;KADES TLOGOWERO PEMBINA; PPL DESA TLOGOWERO KETUA M JOHN SEKRETARIS ASMORO HADI PENGAWAS SUWADI BROTO C UNIT USAHA BENDAHARA NUR ROHMAD SAPRODI DAVID SUSANTO ALSINTAN M IMRON UNIT PRODUKSI DISTRIBUSI- PEMASARAN ARIF SUTOMO LKM OPERASI TANIKU TOTOK SULISTYO PERKEBUNAN A SHOLIHIN HORTIKULTURA SUWALNO WALOYO UMD PETERNAKAN R FATUROHMAN PERIKANAN RAME SETIYONO OLAHAN PANGAN MA UNAH Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Pengurus Gapoktan Makaryowono Masa Jabatan 2012-2017 41