KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PADA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN TJAHJO KUMOLO

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

Oleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN

Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (KAITANNYA DGN PENGANGGARAN PEMBIAYAAN AMPL DLM APBD)

DisampaikanOleh: Ir. Agustenno Siburian, M.Si Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Wilayah III

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

Ir. MUHAMMAD HUDORI, M.Si

Garis Besar Isi PERMENDAGRI No. 86 Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I-1

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN DAERAH 1

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA 2015

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Forum Perangkat Daerah dan Rakortek Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 Palangkaraya, 20 Maret Pada Acara S U M A T E R A K A L I M A N T A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

SE Mendagri /7746/SJ Penyusunan Program Bidang Kesbangpol dalam Dokrenda

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pembangunan Nasional dan Daerah

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016

EVALUASI TERHADAP HASIL RENCANA. (Menilai & Memastikan)

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

PADA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN DAN DESA. Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan

Konsepsi SPM Menurut UU 23/2014 dan PP No. 2 Tahun 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

SINERGI PUSAT DAERAH DALAM UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA VERTIKAL Hubungan Pusat dan Daerah

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PENATAAN KELEMBAGAAN URUSAN PANGAN

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Disampaikan dalam Rapat Regional Pengelolaan Lingkungan Hidup Wilayah Barat Indonesia Batam, 8 April 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PERAN STRATEGIS KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH MENUJU PENCAPAIAN GOOD GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

SUMBER HUKUM UTAMA PERENCANAAN DI INDONESIA

Transkripsi:

SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA DRS. BOB R.F. SAGALA, M.Si KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

Tujuan Negara Alinea IV Pembukaan UUD 1945 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM & LINMAS URUSAN PEMERINTAHAN UMUM YAN DASAR (6) S P M WAJIB (24) KONKUREN NON YAN DASAR (18) N S P K Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi PILIHAN (8) 6. SOSIAL Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT Sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat 6 Urusan politik luar negeri pertahanan keamanan yustisi moneter dan fiskal nasional Agama Pemerintah Pusat: melaksanakan sendiri melimpahkan kpd Instansi Vertikal di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah KONKUREN dibagi antara Pemerintah Pusat & provinsi & kab/kota. 6 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar 18 Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar 8 Urusan Pemerintahan Pilihan. PEMERINTAHAN UMUM Meliputi: kewenangan Presiden sbg kepala pemerintahan pembinaan wawasan kebangsaan & ketahanan nasional pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa pembinaan kerukunan antarsuku & intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional Konflik sosial koordinasi pelaksanaan tugas pengembangan kehidupan demokrasi pelaksanaan semua Urusan pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan Daerah

Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar 6 URUSAN: pendidikan kesehatan pekerjaan umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan permukiman ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat sosial. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar 18 URUSAN tenaga kerja pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak pangan pertanahan lingkungan hidup administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pemberdayaan masyarakat dan Desa pengendalian penduduk dan keluarga berencana perhubungan; komunikasi & informatika koperasi, usaha kecil, dan menengah penanaman modal kepemudaan dan olah raga statistik persandian kebudayaan; perpustakaan; kearsipan. Urusan Pemerintahan Pilihan 8 URUSAN: kelautan dan perikanan pariwisata pertanian kehutanan; energi dan sumber daya mineral; perdagangan; perindustrian; dan transmigrasi.

PEMBANGUNAN DAERAH Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan: 1. pendapatan masyarakat; 2. kesempatan kerja; 3. lapangan berusaha; 4. akses dan kualitas pelayanan publik; dan 5. daya saing Daerah.

TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN DAERAH ( Pasal 258) TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI K/L PROV sinkronisasi dan harmonisasi koordinasi teknis Dikoordinasikan oleh MDN dengan Menteri Bidang Perencanaan PROV KAB/ KOTA koordinasi teknis pembangunan dilaksanakan oleh GUBERNUR sebagai wakil Pemerintah Pusat PEMBANGUNAN DAERAH Peningkatan & pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik daya saing Daerah.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( Pasal 260, Pasal 261 & Pasal 262) RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPN RPJMN RKP dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan oleh BAPPEDA PROVINSI RPJPD RPJMD RKPD RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI, KAB/KOTA Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Menggunakan pendekatan: teknokratik, partisipatif, politis, atas-bawah dan bawah-atas. Dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.

Operasional Penyelarasan 1. Dimulai dengan penyelarasan antar dokumen Perencanaan 2. Dokumen RPJMD dan RKPD memiliki posisi strategis 3. Pembutuhkan dukungan oleh para stakeholder

APA ITU RPJMD? (Pasal 263) Dokumen Rencana Pembangunan Daerah 5 Tahun Penjabaran visi, misi dan program KDH terpilih RPJMD Memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah Disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN

KERANGKA PENILAIAN KUALITAS DOKUMEN RPJMD Keterkaitan dgn dokumen perencanaan lainnya Kelengkapan dan kualitas data dan informasi elemen perencanaan KUALITAS DOKUMEN RPJMD Keterkaitan antar elemen-elemen perencanaan Keterkaitan dgn pelaksanaan rencana

HUBUNGAN RPJMD DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH 20 TAHUN 5 TAHUN 1 TAHUN RPJPN RPJMN DIJABARKAN RKP PEDOMAN RAPBN DIACU RPJPD PROV DIACU RPJPD K/K PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN RPJMD PROV DIPERHATIKAN RPJMD K/K PEDOMAN DIJABARKAN PEDOMAN RENSTRA SKPD PROV DIJABARKAN PEDOMAN RENSTRA K/L DIACU DAN DISERASIKAN RKPD PROV DIACU DAN DISERASIKAN RKPD K/K DIACU PEDOMAN PEDOMAN DIACU DIACU RENJA K/L PEDOMAN RENJA SKPD PROV PEDOMAN RAPBD PROV RAPBD K/K RENSTRA SKPD K/K PEDOMAN RENJA SKPD K/K

PROSES PENYUSUNAN RPJPD, RPJMD, RKPD & APBD (UU 17/2003, UU 25/2004 UU 23/2014, PP 8/2008) Renstra SKPD 5 tahun Renja SKPD pedoman pedoman diacu 1 tahun 1 tahun KUA RPJPD RPJMD RKPD 5 tahun 1 tahun Diserasikan dg 1 tahun Musrenbang PPAS 5 tahun Dibahas bersama DPRD RPJPN 20 tahun 20 tahun dijabarkan pedoman Diacu Diperhatikan pedoman RPJMN dijabarkan RKP pedoman diacu 5 tahun 1 tahun Renstra K/L Renja K/L pedoman NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH DPA-SKPD RKA-SKPD Perda APBD PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD TAPD RAPERDA APBD 1 tahun KUA = Kebijakan Umum Anggaran PPAS = Prioritas Pagu Anggaran Sementara TAPD = Tim Anggaran Pemda RKA-SKPD= Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

DASAR HUKUM PENYELARASAN Pasal 263 ayat (3) UU Pemda RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Pasal 272 ayat (3) UU Pemda Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.

Tujuan: TUJUAN DAN SASARAN PENYELARASAN Menjamin sinergitas sasaran pokok pembangunan dan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam RPJMN menjadi prioritas dalam RPJMD terkait; Harmonisasi hubungan pusat-daerah dan antar daerah dalam rangka upaya pencapaian sasaran pokok pembangunan nasional; Optimalisasi penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan; Penyesuaian alokasi anggaran pembangunan pusat dan daerah; dan Optimalisasi potensi dan keanekaragaman daerah. Sasaran: Tersusunnya kertas kerja penyelarasan tentang isu strategis, visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan di dalam RPJMD yang selaras dengan RPJMN 2015-2019 yang dituangkan pada Form Penyelarasan; Tersusunnya butir-butir usulan Pemerintah Daerah berupa alokasi anggaran berdasarkan penyelarasan indikator dalam Pencapaian Target Prioritas Nasional sesuai kewenangannya dan dituangkan pada Form Usulan Dukungan Penyelarasan.

Pendekatan Proses Perencanaan 1. Teknokratis, menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Daerah; 2. Partisipatif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan; 3. Politis, menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD; dan 4. Atas-bawah dan bawah-atas, hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan mulai dari Desa, Kecamatan, Daerah kabupaten/kota, Daerah provinsi, hingga nasional. Pendekatan Substansi Perencanaan PENDEKATAN 1. Tematik-Holistik: dalam mencapai sasaran prioritas nasional dirancang koordinasi berbagai kementarian atau lembaga yang terkait. 2. Integratif: Kegiatan pembangunan direncanakan secara terintegrasi. 3. Spasial: Kegiatan pembangunan yang direncanakan harus menunjukkan lokasi.

PENTINGNYA PENYELARASAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional adalah tujuan bernegara di semua tingkat pemerintahan Dalam pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan nasional, bisa: Hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan, keamanan, politik luar negeri, dll. Dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan. Sasaran dan Prioritas RPJMN adalah tujuan bernegara dalam jangka menengah yang harus dicapai oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan tingkat kewenangannya, Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat partisipasi sekolah, tingkat kematian ibu, IPM, dll yang menjadi sasaran prioritas nasional, mustahil bisa dicapai dengan hanya menghandalkan SDM dan Anggaran dari Kementerian/Lembaga di pusat saja. Partisipasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota mutlak diperlukan. Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka sasaran prioritas pembangunan nasional harus dijabarkan ke semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan. PENJABARAN SASARAN NKRI RPJM NASIONAL RPJMD PROVINSI RPJMD KAB/KOTA PENCAPAIAN SASARAN

LANGKAH/ STRATEGI PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 1. Penyelarasan Isu Strategis Pembangunan Daerah, 2. Penyelarasan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah, 3. Penyelarasan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah, 4. Penyelarasan Program Prioritas Pembangunan Daerah, 5. Penyelarasan Kerangka Pendanaan Program Pembangunan Daerah, 6. Penyelarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional Di Daerah.

MEKANISME PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 Mekanisme penyelarasan dibedakan atas dua (2) status RPJMD, yaitu; 1. Mekanisme penyelarasan dalam tahapan penyusunan RPJMD Mekanisme disesuaikan dengan tahapan penyusunan RPJMD. Posisi dan waktu penyelarasan pada tahapan penyusunan rancangan awal RPJMD, dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, penyelarasan meliputi; (i) Isu Strategis Pembangunan Daerah, (ii) Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Pembangunan Daerah, (iii) Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah, dan (iv) Program Prioritas Pembangunan Daerah, dilaksanakan pada saat pembahasan dan kesepakatan rancangan awal RPJMD. Tahap kedua, penyelarasan meliputi; (i) Kerangka Pendanaan Program Pembangunan Daerah dan (ii) Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional di Daerah, dilaksanakan pada saat penyusunan rancangan RPJMD setelah proses verifikasi rancangan Renstra Perangkat Daerah. Tahap ketiga, merupakan tahapan finalisasi kegiatan penyelarasan, dilaksanakan dalam forum Rakortek, bersamaan dengan waktu pelaksanaan Musrenbang RPJMD 2. Mekanisme penyelarasan pada dokumen RPJMD yang telah ditetapkan. Mekanisme penyelarasan dilaksanakan melalui telaahan terhadap dokumen RPJMD yang telah ditetapkan secara menyeluruh, mulai dari strategi 1 sampai strategi 6. Untuk strategi 5 dan 6, keluaran penyelarasan menjadi masukan untuk penyusunan RKPD. Hasil

FORMAT PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 Upaya penyelarasan dilakukan dengan menelaah narasi Gambaran Umum Kondisi Daerah, Gambaran Pengelolaan dan Proyeksi Keuangan Daerah, dan Analisis Isu-isu Srategis yang akan dituangkan dalam RPJMD untuk kemudian diselaraskan dengan Lingkungan Strategis, Kerangka Ekonomi Makro, Kebijakan Pembangunan Nasional, sesuai RPJMN 2015-2019, FORM-01. KESELARASAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD Tahun 2016-2021 Provinsi : Isu Strategis No RPJMD Provinsi RPJMN 2015-2019) (1) (2) (3) 1. Pengurangan tingkat kemiskinan dan ketimpangan pembangunan antar-daerah dst 1. Salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional 2. Lumbung energy nasional, termasuk pengembangan energy terbaharukan biomassa 3. Pengembangan hilirasasi komoditas batubara 4. Industri berbasis kelapa sawit, karet, timah, bauksit, dan kaolin

FORMAT PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 Upaya penyelarasan dilakukan dengan menelaah narasi misi, tujuan, dan sasaran sebagai penjabaran visi pembangunan daerah yang akan dituangkan dalam RPJMD untuk diselaraskan dengan sasaran yang telah tertuang dalam RPJMN 2015-2019. No. FORM-02. KESELARASAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD Tahun 2016-2021 Provinsi : RPJMD Provinsi Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran/Impact Target Sasaran Tahun 2019 RPJMN Target Sasaran Pokok Tahun 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Terwujudnya sumatera barat yang madani dan sejahtera dst Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global, dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan daerah Menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta penanganan daerah tertinggal Menurunnya jumlah penduduk miskin Tingkat kemiskinan 5.59 % 4.8 %

FORMAT PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 FORM-03. KESELARASAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD Tahun 2016-2021 Provinsi : Upaya penyelarasan dilakukan dengan menelaah narasi misi, tujuan, dan sasaran sebagai penjabaran visi pembangunan daerah yang akan dituangkan dalam RPJMD untuk diselaraskan dengan sasaran yang telah tertuang dalam RPJMN 2015-2019. No RPJMD Provinsi RPJMN RPJMD Provinsi RPJMN Sasaran Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) (5) 1 Menurunnya jumlah penduduk miskin Meningkatkan keterpaduan dalam penurunan kemiskinan Penurunan tingkat kemiskinan sehingga jumlah penduduk miskin berkurang Peningkatan efektifitas penanggulangan kemiskinan Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan ekonomi dst Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin Penguranagan beban pengeluaran masyarakat miskin Peningkatan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin Pengambangan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro

FORMAT PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 Upaya penyelarasan dilakukan dengan menelaah Program dan Kegiatan Perangkat Daerah yang akan dituangkan dalam RPJMD untuk kemudian diselaraskan dengan Prioritas Nasional, Program Prioritas, dan Kegiatan Prioritas berdasarkan pembagian urusan dan sub urusan pemerintahan. Penjabaran Program dan Kegiatan Prioritas ke dalam Urusan dan Sub-Urusan berdasarkan pembagian urusan dan sub urusan sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah serta disesuaikan dengan kewenangannya. FORM-04. KESELARASAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD Tahun 2016-2021 Provinsi :. 1 Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Pembangunan Daerah Prioritas Pembang unan Daerah (Y/T) Arah Kebijakan Daerah Indikator Kinerja Daerah (Outcome) Kegiatan Prioritas RPJM Nasional Program Prioritas Prioritas Nasional (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Urusan Wajib 0 1 1 0 1 Ketahanan Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan 1 0 2 Program Diversifikasi Pangan Ya Ya Peningkatan produksi pangan utama Percepatan penganekaragama yang beragam, bergizi dan aman Ketersediaan Pangan Meningkatnya skor pola pangan harapan masyarakat Sumatera Barat Reformasi Subsidi Pupuk dan Benih, Pengembangan Desa Mandiri Benih Rehabilitasi dan Perluasan Jaringan Irigasi, Rehabilitasi DAS Hulu, Pembangunan Waduk, dan Embung/Dam Parit Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Pertanian Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lainnya Kedaulat an Pangan dst dst dst dst dst dst dst dst dst dst

FORMAT PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 Upaya penyelarasan dilakukan dengan menelaah Pendanaan Program dan Kegiatan Perangkat Daerah yang mendukung prioritas nasional dan akan dituangkan dalam RPJMD untuk dibiayai melalui APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi dan APBN FORM-05. KESELARASAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD Tahun 2016-2021 Provinsi :... Kode (1) Bidang Urusan Status APBN (Dana Prioritas Pemerintahan dan Program Indikator Satua Target Provinsi Target Nasional APBD Provinsi USULAN APBN (DAK) Satuan Nasional/KL) Program Pembangunan Prioritas/ Kinerja n Daerah RPJMD Pendukung 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) Urusan Wajib Dst... Catatan: Usulan Pendanaan Pusat (APBN) meliputi Dana Prioritas Nasional/KL dan Dana Alokasi Khusus (DAK)

FORMAT PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019 Upaya penyelasaran dilakukan berdasarkan penelaahan indikasi lokasi pelaksanaan program terhadap RTRW Kabupaten/Kota, RTRW Provinsi, RTRW Pulau, dan RTRW Nasional, dengan tingkat kedalaman rencana rinci pemafaatan ruang, dalam pola jejaring kawasan-kawasan strategis. Pada kelompok penyelasaran Provinsi indikasi lokasi pelaksanaan program berpedoman kepada RTRW Kabupaten/Kota dan RTRW Propinsi. Pada kelompok penyelasaran Pusat indikasi lokasi pelaksanaan program berpedoman kepada RTRW Propinsi, RTRW Pulau, dan RTRW Nasional. Form-06. Keselarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional Di Daerah RPJMD Tahun 2016-2021 Provinsi :... dst No Pusat Provinsi Keterkaitan dalam RTRW Nama Kegiatan Strategis Lokasi Provinsi Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5

Tujuan Negara (Alinea 4 Pembukaan UUD 1945) : MERUPAKAN PENCERMINAN HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA MENDAPATKAN PELAYANAN DASAR 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yg berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Presiden RI Pemegang Kekuasaan Pemerintahan (Pasal 4 UUD 1945) Wajib menjamin pelayanan kpd warganya utk memenuhi hak konstitusionalnya dlm rangka mewujudkan tujuan negara Bertanggungjawab thp penyelenggarakan Urusan Pemerintahan di pusat maupun daerah KEWAJIBAN KONSTITUTIONAL NEGARA PERLU Standar kemampuan Pemerintah menyediakan Yandas Identifikasi ukuran jenis & mutu pelayanan yg dpt disediakan oleh Pemerintah Penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) oleh Pemerintah Pemerintah & Pemda Wajib menyediakan pelayanan tsb, sesuai kemampuannya

STANDAR PELAYANAN MINIMAL DALAM UU NOMOR 23 TAHUN 2014 Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. (Pasal 1) Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara. (Pasal 1)

ESENSI SPM KRITERIA SPM 1 2 3 JENIS MUTU PELAYANAN DASAR DITERIMA OLEH SETIAP INDIVIDU/ WARGA NEGARA 1. DAPAT DISTANDARISASI SECARA NASIONAL BAGI SETIAP INDIVIDU PENERIMA 2. MERUPAKAN SUBSTANSI URUSAN WAJIB TERKAIT PELAYANAN DASAR 3. KEWENANGAN DAERAH PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR WARGA NEGARA

PRINSIP (pasal 2) a. merupakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap individu secara universal; b. pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi sendiri oleh warga negara, atau oleh pemerintah daerah; c. merupakan pelayanan dasar yang menjadi kewenangan daerah provinsi maupun kabupaten/kota; d. ketersediaan, yaitu pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya wajib menjamin pemenuhan kebutuhan dasar setiap warga negara yang berhak memperoleh layanan dasar; e. keterjangkauan, yaitu aksesibilitas warga negara dalam memperoleh kebutuhan dasar; dan f. kesinambungan, yaitu jaminan tetap tersedianya pelayanan dasar bagi seluruh warga negara yang berhak memperoleh layanan.

KRITERIA (pasal 3) 1. merupakan wewenang pemerintah daerah provinsi maupun daerah kabupaten/kota dalam menjamin setiap warga negara memperoleh kebutuhan dasarnya; 2. jumlah pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap individu dapat distandarkan; dan 3. berlaku secara nasional.

PENYELENGGARAAN PELAYANAN DASAR (pasal 14) Pemerintahan daerah menyelenggarakan pelayanan dasar sesuai dengan SPM menjadi prioritas pembangunan daerah. SPM yang telah ditetapkan, menjadi acuan bagi pemerintahan daerah untuk menyusun rencana pembangunan daerah. Penyediaan pelayanan dasar dalam rangka penerapan SPM dimasukkan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran daerah. Penyediaan pelayanan dasar dituangkan dalam RPJMD dan Renstra PD. Penyediaan pelayanan dasar yang sudah dituangkan dalam RPJMD dan Renstra PD, setiap tahunnya dijabarkan dalam RKPD dan dianggarkan dalam APBD.

Jika kita salah dalam merencanakan,maka kita merencanakan untuk salah... S U M A T E R A K A L IM A N TA N IR IA N J A Y A J A V A TERIMA KASIH 32