Dua unsur utama, yaitu: 1. Pembukaan (Preamble) ; pada dasarnya memuat latar belakang pembentukan negara merdeka, tujuan negara, dan dasar negara..

dokumen-dokumen yang mirip
AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

Urgensi Menata Ulang Kelembagaan Negara. Maryam Nur Hidayat i-p enelit i P usat St udi Fakult as Hukum UI I

KONSTITUSI A. Himmawan Utomo

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Negara adalah organisasi manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA

BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONEIA

Macam-macam konstitusi

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN TAYANGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

KONSTITUSI. Konstitusi) 1. Konstitusionalisme 2. Istilah Konstitusi 3. Arti dan Pengertian Konstitusi 4. Fungsi Konstitusi (Tujuan dan Hakikat

PERTANYAAN Bagaimanakan kasus Marbury vs Madison Apa alasan John Marshall membatalkan Judiciary Act. Bagaimana pemikiran Yamin tentang Yudisial Review

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Amandemen UUD 1945 (I-IV) R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

Cita hukum Pancasila harus mencerminkan tujuan menegara dan seperangkat nilai dasar yang tercantum baik dalam Pembukaan maupun batang tubuh UUD 1945.

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

Mengenal Mahkamah Agung Lebih Dalam

Pembagian Kekuasaan. Horisontal: Vertikal: Negara kesatuan (Unitary) Negara federal (Federal) Negara konfederasi (Confederation)

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

KEDUDUKAN LEMBAGA NEGARA DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD NEGARA TAHUN 1945

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

KEWENANGAN MPR UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI

POLITIK HUKUM DAN MODIFIKASI HUKUM DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

yang hanya dibentuk karena keputusan presiden tentunya lebih rendah lagi tingkatan dan derajat perlakuan hukum terhadap pejabat yang duduk di

PKKMB UNIVERSITAS WAHID HASYIM WAWASAN KEBANGSAAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

HUKUM TATA NEGARA (CONSTITUTIONAL LAW) H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI.

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Apa isinya?

KONSOLIDASI LEMBAGA NEGARA PASCA PERUBAHAN UUD Oleh: Janedjri M. Gaffar 2

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Negara dan Konstitusi

EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 104/PUU-XIV/2016 Keterwakilan Anggota DPD Pada Provinsi Baru Yang Dibentuk Setelah Pemilu 2014

Dasar Pemikiran Perubahan. Sebelum Perubahan. Tuntutan Reformasi. Tujuan Perubahan. Kesepakatan Dasar. Dasar Yuridis. Hasil Perubahan.

IMPLIKASI AMANDEMEN UUD 1945 TERHADAP SISTEM HUKUM NASIONAL

KEWARGANEGARAAN KONSTITUSI, KONSTITUSIONALISME DAN RULE OF LAW. Modul ke: 05Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran kamar kedua dalam

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

BAB II KEDUDUKAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA MENGENAI KONSTITUSI, SISTEM KETATANEGARAAN DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

UUD sebagai Sumber Utama Hukum Tata Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.4 Metode penelitian

SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA. Oleh: Muchamad Ali Safa at 1

MAKALAH. Kedudukan dan Fungsi DPD dalam Kerangka Kelembagaan Legislatif Indonesia. Oleh : Dinoroy Marganda Aritonang

LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

KONSTITUSI EKONOMI (Ekonomi Pasar, Demokrasi, dan Konstitusi) Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. 1

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

Jemmy Jefry Pietersz Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Pattimura. Keyword: Dispute authority of state institutions, objective analytic

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pemaparan dalam hasil penelitian dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi bagian dari proses peralihan Indonesia menuju cita demokrasi

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENYELESAIKAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM MENURUT UU NO. 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

LEMBAGA NEGARA BERDASARKAN FILOSOFI NEGARA HUKUM PANCASILA. Oleh :

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

KONSTITUSI SEBAGAI LANDASAN POLITIK HUKUM. Muchamad Ali Safa at

REFLEKSI DAN PROSPEK DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PUTUSAN. 2. Materi pasal yang diuji: a. Nomor 51/PUU-VI/2008: Pasal 9

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

4 Ibid, hlm 3 5 Ibid, hlm 5

Transkripsi:

&

Apakah KONSTITUSI? 1. Akte Kelahiran suatu Negara-Bangsa (the birth certificate of a nation state); 2. Hukum Dasar atau hukum yang bersifat fundamental sehingga menjadi sumber segala peraturan perundang-undangan (All law is derived from the Constitution); 3. Preskripsi tentang negara yang akan dibentuk atau diwujudkan (tujuan negara) (the prescription for a good society or the best regime); 4. himpunan prinsip dan ketentuan yang disepakati bersama yang mengatur bagaimana penyelenggara negara memperoleh kekuasaan dan bagaimana kekuasaan dilaksanakan; 5. Kontrak Politik antar warga negara (a politial contract among citizens) 2

Dua unsur utama, yaitu: 1. Pembukaan (Preamble) ; pada dasarnya memuat latar belakang pembentukan negara merdeka, tujuan negara, dan dasar negara.. 2. Batang Tubuh (Pasal-Pasal) bentuk negara; identitas negara, mencakup bahasa nasional, lagu kebangsaan, bendara negara, lambang negara, dan kebudayaan nasional. wilayah darat dan laut negara, serta penduduk dan warga negara; pembagian tugas dan kewenangan legislatif, eksekutif, judikatif, dan lembaga lain, sistem perwakilan politik (unikameral atau bikameral), bentuk pemerintahan, sistem hukum (proses pembuatan undang-undang, pelaksanaan undang-undang, dan penjaga konstitusi), sistem peradilan, dan sistem pemerintahan (sentralistik ataukah desentralistik) suatu negara akan dapat diketahui dari UUD suatu negara. Nomokrasi (rule of law) sebagai prinsip kekuasaan negara (negara hukum). Prosedur penyelenggaraan negara, baik pada tingkat nasional maupun lokal, pemilu, masa jabatan jabatan penyelenggara negara dan prosedure pemberhentian penyelenggara negara. Hubungan negara dengan pasar (sistem ekonomi yang digunakan) serta peran negara dalam menciptakan kesejahteraan rakyat Hak dan kebebasan warga negara dan HAM dalam Bidang sipil dan politik, ekonomi dan budaya. Aparat sipil negara dan tentara nasional, penegak hukum dari sisi Pemerintah (kepolisian dan kejaksaan), dan pertahanan dan keamanan negara. keuangan negara (penerimaan dan pengeluaran negara) dan otoritas moneter (Bank Sentral). Persyaratan dan prosedur perubahan UUD. 3

Ukuran umum yang digunakan: 1. Apakah cara mengubah konstitusi mudah atau sulit? Lihat mekanisme dan tata cara untuk mengubah konstitusi, termasuk yang diatur di dalam UUD sendiri Luwes Inggris dan New Zealand Rigid Amerika Serikat, Kanada, Australia, Swiss 2. Apakah naskah konstitusi mudah atau tidak mudah mengikuti perkembangan zaman? Mudah (Flexible); dan Sulit (Rigid) UUD mengatur hal-hal pokok dan penting, apabila terlalu sering mengalami perubahan akan terjadi kemerosotan wibawa UUD itu sendiri. 4

Menggunakan perbedaan konstitusi tertulis (written constitution) dan tidak tidak tertulis (unwritten constitution) sebenarnya tidak tepat. Misalnya, Inggris tidak memilih konstitusi tertulis, namun prinsipprinsipnya dicantumkan dalam undang-undang biasa, seperti Bill of Rights. Lebih tepat untuk membedakan antara konstitusi terkodifikasi dengan konstitusi tidak terkodifikasi. 5

Tujuan pokok hukum: 1. Keadilan (justice) keseimbangan (balance), kepatutan (equity), dan kewajaran (proportionality). 2. Kepastian (certainty) ketertiban (order) dan ketenteraman. 3. Kebermanfaatan (utility) Kebergunaan dan kedamaian hidup bersama. Menurut Jimly Asshiddiqie: 1. Keadilan 2. Ketertiban 3. Perwujudan nilai-nilai ideal: kemederkaan, kebebasan, kesejahteraan, kemakmuran yang dirumuskan pendiri negara. 6

C.F. Strong, perubahan UUD yang kaku/rigid oleh: 1. Lembaga legislatif dengan pembatasan tertentu; 2. Rakyat secara langsung melalui referendum; 3. Utusan negara-negara bagian dalam sistem federal; 4. Kebiasaan ketatanegaraan atau suatu lembaga khusus K.C. Wheare mengenai mekanisme perubahan UUD: 1. Perubahan resmi (formal amendment) 2. Konvensi ketatanegaraan (constitutional convention) 3. Penafsiran pengadilan (judicial interpretation) Carl Schmitt dan Mahfud MD: Faktor konfigurasi politik yang berkuasa pada suatu waktu. 7

TIGA TRADISI NEGARA DALAM PERUBAHAN UUD Kelompok negara yang mempunyai kebiasaan mengubah materi Undang-Undang Dasar dengan langsung memasukkan (insert) materi perubahan itu ke dalam naskah Undang-Undang Dasar. Misalnya, Republik Perancis, Jerman, Belanda, dan sebagainya. Kelompok negara-negara yang mempunyai kebiasaan mengadakan penggantian naskah Undang-Undang Dasar. Di lingkungan negara-negara ini, naskah konstitusi sama sekali diganti dengan naskah yang baru, seperti pengalaman Indonesia dengan Konstitusi RIS tahun 1949 dan UUDS Tahun 1950. Kelompok negara yang melakukan perubahan konstitusi melalui naskah yang terpisah dari teks aslinya, yang disebut sebagai amandemen. Dengan tradisi demikian, naskah asli Undang-Undang Dasar tetap utuh, tetapi kebutuhan akan perubahan hukum dasar dapat dipenuhi melalui naskah tersendiri yang dijadikan adendum tambahan terhadap naskah asli tersebut. 8

Undang-Undang Dasar 1945 Konstitusi RIS 1949 Undang-Undang Dasar Sementara 1950 UUD 1945 (Periode 5 Juli 1959 19 Oktober 1999) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Periode 19 Oktober 1999 sekarang) 9

Pasal 37: (1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurangkurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. (3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. 10

Konstitusionalisme merupakan suatu paham mengenai pembatasan kekuasaan dan jaminan hak-hak rakyat melalui konstitusi (KBBI, 1991) Konstitusionalisme adalah sebuah proses hukum dalam sistem kenegaraan (Daniel S. Lev, 1990) Intinya: Pembatasan kekuasaan pemerintahan negara melalui hukum dan konstitusi. 11

Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa Supremasi Konstitusi Cita Negara Hukum Pemisahan Kekuasaan dan Prinsip Check and Balances Sistem Pemerintahan Presidensiil Bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan Paham Kedaulatan Rakyat dan Demokrasi 12

KONSEP KEDAULATAN BERDASARKAN UUD 1945 KEDAULATAN RAKYAT KEDAULATAN HUKUM DEMOKRASI NOMOKRASI DEMOKRASI KONSTITUSIONAL

Supremasi hukum (supremacy of law) Persamaan dalam Hukum (equality of law) Proses hukum yang baik dan benar (due process of law) Pemisahan kekuasaan (separation of power) Peradilan yang bebas dan mandiri Independent and impartial judiciary) Perlindungan HAM (human rights protection) Peradilan Konstitusi (constitutional court) Lembaga Penunjang (state auxiliary organ) 14

Pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Lembaga-Lembaga Negara dalam Sistem Ketatanegaraan menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (versi MPR) UUD 1945 kpu BPK DPR MPR DPD MA MK bank sentral Presiden kementerian negara dewan pertimbangan TNI/POLRI badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman KY PUSAT Perwakilan BPK Provinsi Pemerintahan Daerah Provinsi Gubernur DPRD Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Bupati/ Walikota DPRD Lingkungan Peradilan Umum Lingkungan Peradilan Agama Lingkungan Peradilan Militer Lingkungan Peradilan TUN DAERA

17