PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH MATERI SOSIALISASI & FGD Rabu, 30 November 2011 PEMETAAN SISTEM SANITASI KRITERIA PEMILIHAN LOKASI Dalam Rangka SOSIALISASI DAN PEMAHAMAN TENTANG PENANGANAN SANITASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN PENCEMARAN BERSUMBER DARI NON INSTANSIONAL DI WILAYAH DKI JAKARTA STUDI KASUS DI WILAYAHKELURAHAN DI SEKITAR ALIRAN SUNGAI CILIWUNG Oleh: Kamarudin,Msi (Hp.082124259804. kmr92gui@gmai.com. Kmr_ppstui@yahoo.co.id)
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
KONDISISANITASI DI WILAYAH STUDI (12 OF 76 KELURAHAN) 0 2 4 6 8 10 Km B U S T LOKASI SAMPEL
Aspek-Aspek Dalam Penanganan Sanitasi Kota Aspek teknis: o Data Umum (Demografi, Geografi, Administrasi, RTRW) o Sub-sektor Air Limbah o Sub-sektor Persampahan o Sub-sektor Drainase Aspek non-teknis: o Aspek kelembagaan o Aspek keuangan o Aspek komunikasi o Aspek pemberdayaan masyarakat, jender & kemiskinan (PMJK) o Aspek partisipasi sektor swasta & lembaga non pemerintah o Aspek PHBS
PEMAHAMAN DAN PEMETAAN SISTEM SANITASI KOTA 1. Konsep Sistem Sanitasi Sanitasi adalah suatu proses multi-langkah, di mana berbagai jenis limbah dikelola dari titik timbulan (sumber limbah) ke titik pemanfaatan kembali atau pemrosesan akhir (Compendium for Sanitation System and Technology). 2. Pemetaan Sistem Sanitasi Pada saat melakukan kajian tentang kondisi sanitasi eksisting, dilakukanlah pembuatan peta sistem sanitasi berupa diagram alir, sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1.
2. Pemetaan Sistem Sanitasi Gambar 2 menjelaskan hubungan antara perencanaan sanitasi dan persiapan pembuatan peta sistem sanitasi.
Penyusunan Peta Sistem Sanitasi (PSS), Langkah-Langkahnya: 1. Menentukan daerah dengan tipikal kepadatannya ±homogen (karakteristik mirip). Apabila sistem drainase tersier masih digunakan untuk mengalirkan dan membuang air limbah domestik (termasuk tinja),maka sistem ini dianggap sebagai sub-sistem untuk pengelolaan limbah cair. Maka pada PSS yang dibuat drainase tersier ini harus direncanakan terpisah. 2. Mengidentifikasi berbagai produk yang timbul dari ketiga subsektor sanitasi seperti: a. Air limbah: tinja, urine, air pembersih, material pembersih, air bekas cucian & dapur dsb b. Sampah:sampah rumah tangga (sampah dapur, plastik, kaca, kertas, dan lain-lain); sampah medis, sampah industri, dan lain sebagainya. c. Drainase tersier, selain mengalirkan dan menampung limpasan, juga melakukan hal yang sama untuk air limbah rumah tangga (umumnya berupa grey water) dan air limbah lainnya. 3. Menganalisis luaran (output) dari setiap kelompok fungsional, karena produk yang dihasilkan menjadi masukan bagi kelompok fungsional berikutnya. 4. Menentukan opsi teknologi dari masing-masing kelompok fungsional. 5. Menyusun PSS awal dan mencoba mengombinasikan pilihan masing-masing teknologi secara interaktif. Bisa menggunakan sebagian ataupun keseluruhan kelompok fungsional, sehingga diperoleh desain yang layak secara teknis, lingkungan, sosial, serta layak secara ekonomi untuk sistem sanitasinya.
PERBAIKAN SANITASI Utamakan Daerah Berisiko Tinggi dan Daerah Prioritas Setiap kelurahan diberikan skor untuk risiko kesehatan lingkungannya. Ini bagian dari proses pemetaan sanitasi dan dengan memperhatikan EHRA4, berbagai data sekunder, serta pengetahuan lokal (termasuk persepsi anggota pokja). Gambar 3. Faktor seleksi utama untuk sistem sanitasi dan pilihan teknologi
PERBAIKAN SANITASI Utamakan Daerah Berisiko Tinggi dan Daerah Prioritas Setiap kelurahan diberikan skor untuk risiko kesehatan lingkungannya. Ini bagian dari proses pemetaan sanitasi dan dengan memperhatikan EHRA4, berbagai data sekunder, serta pengetahuan lokal (termasuk persepsi anggota pokja). Gambar 3. Faktor seleksi utama untuk sistem sanitasi dan pilihan teknologi
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH: Dengan mengacu berbagai referensi lain, sistem pengelolaan air limbah dapat dikelompokkan sebagai berikut: Sistem setempat (On System), Dengan opsi teknologi, air limbah (black dan grey water) langsung diolah setempat. Sistem Terpusat (Off System), Dengan opsi teknologi, air limbah dialirkan melalui perpipaan ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Sistem Hibrida (On System - Off System), Dengan opsi teknologi, merupakan modifikasi dari kedua sistem yang ada. Ketiga sistem ini akan dijelaskan kemudian.
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH: Gbr 4. AIR LIMBAH
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH: Aliran Air Limbah: Sistem Setempat (On System) Gambar 5. Diagram Alir Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (On System)
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH: Gbr 6. AIR LIMBAH
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH: Sistem Terpusat (Off System): Gambar 7a. Sebaran Rumah dan Pelayanan Jaringan Air Limbah
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH: Sistem Terpusat (Off System): Gambar 7a. Sebaran Rumah dan Pelayanan Jaringan Air Limbah
Gbr.8. Pengelolaan air limbah: pilihan sistem awal dan penentuan prioritas
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH: Gbr 3c. SAMPAH DOMESTIK
Pengelolaan sampah dan sistem pengumpulan serta daur ulang
Gbr.9. Pengelolaan Sampah: pilihan sistem awal dan penentuan prioritas
SISTEM DRAINASE PERKOTAAN: Definisi, Institusi, dan Fungsi Sistem drainase perkotaan terdiri dari berbagai elemen yang seringkali dioperasikan dan dikelola oleh berbagai institusi, baik secara nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Drainase makro jaringan drainase makro ini (bisa berupa sungai, drainase/saluran primer dan sekunder) tidak didiskusikan secara detil. Dalam praktiknya, sistem ini tidak begitu memengaruhi pengelolaan harian sistem sanitasi. Drainase tersier sistem drainase tersier sangat memengaruhi pelayanan perbaikan sanitasi. Ini terjadi karena ternyata drainase tersier punya fungsi ganda, yaitu: a. Tempat pembuangan dan pengaliran grey water dan bahkan black water, b. Penyaluran air hujan/limpasan saat musim hujan tiba.
SISTEM DRAINASE PERKOTAAN: Gbr 10. Drainase
Gambar 10. Sistem Drainase Mikro: Penentuan prioritas Untuk Perbaikan
Focus Group Discussion (FGD) PENENTUAN LOKASI SANITASI DI WILAYAH STUDI (12 OF 76 KELURAHAN) 1. Materi Pemaparan Survei Lapang (Data Tabulasi, Rekapitulasi, Grafik, Foto-Foto) 2. Peta Lokasi 12 Kelurahan (Lampiran) 3. Form Isian Pertanyaan dan Usulan
FOTO KONDISI SANITASI DKI JAKARTA (WILAYAH STUDI) SEPTEMBER 2011 Drainase (Tersier) di Kota DKI Jakarta
Foto Lokasi Survey AIR LIMBAH di Kota DKI Jakarta
Foto Lokasi Survey SAMPAH di Pinggir Jalan dan Sungai Ciliwung di Kota DKI Jakarta
Foto Lokasi Survey SAMPAH di Saluran (Tersier) di Kota DKI Jakarta
Foto Lokasi Survey Drainase (Tersier) di Kota DKI Jakarta
Foto Lokasi Survey Drainase (Tersier) di Kota DKI Jakarta
Foto Lokasi Survey Drainase (Tersier) di Kota DKI Jakarta
Foto Lokasi Survey Drainase (Sekunder) di Kota DKI Jakarta
KRITERIA LAHAN UNTUK PENENTUAN SANITASI IPAL
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011 CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN DI SRENGSENGSAWAH
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN DI SRENGSENGSAWAH
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN DI SRENGSENGSAWAH
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011 CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN DI TANJUNG BARAT
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN DI TANJUNG BARAT
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011 CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. RAWAJATI
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011 A B B A CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. RAWAJATI
? CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. RAWAJATI
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. CAWANG
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. CAWANG
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. CAWANG
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. KEBONBARU
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. KEBONBARU
LOKASI SURVEI: PEMETAAN DAN PENENTUAN SISTEM SANITASI
LOKASI SURVEI: B A A B
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. MANGGARAI
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. KEBONMANGGIS
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. KEBONMANGGIS
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. PEGANGSAAN
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. PEGANGSAAN
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. MENTENG
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. MENTENG
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011 A A B B
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. KENARI
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011
KONDISI SANITASI WILAYAH STUDI SEPTEMBER 2011 A A B B
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. KWITANG
CONTOH: KONDISI KONTUR & TATA ALIRAN KEL. PASARBARU
Referensi Undang-undang nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah TTPS. Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi, 2010 Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2030 Buku Putih, 2010 Survei Lapang, 2011 Laporan Interm, 2011.