BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN MINAT BACA PADA SISWA. Dosen : Nanik Arkiyah, M.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lisna Nurhalisma, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah melalui perpustakaan. Karena diperpustakaan berbagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Mata Kuliah : Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan pada umumnya sering kita jumpai di sekolah-sekolah maupun di

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB II KERANGKA TEORETIK. batas usia dan berlangsung seumur hidup (long live learning). Belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Noerhayati (1987:1) mengatakan perpustakaan perguruan tinggi adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keilmuan. Membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh setelah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2013:2). Kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

PENINGKATAN MINAT BACA SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI OPTIMALISASI LAYANAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan menyebutkan bahwa pendidikan merupakan aset besar bagi masa depan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I. manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Keberhasilan sektor pendidikan merupakan dasar perkembangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi penelitian. A. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan perpustakaan yaitu pengadaan bahan pustaka. Pada prinsipnya pengadaan bahan pustaka di setiap perpustakaan merupakan salah satu bagian dari pekerjaan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan bahan pustaka yang menghimpun informasi dalam segala macam bentuk, seperti buku, majalah, brosur, tukar menukar maupun pembelian. Kegiatan tersebut perlu dilakukan karena bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan, selain ruangan, gedung, peralatan, tenaga dan anggaran. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling mendukung untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik. Bahan pustaka ini juga dikelola di perpustakaan sekolah.perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi dengan baik sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di perpustakaan sekolah tersedia bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar. Dengan adanya bahan pustaka ini siswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Bahan pustaka yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa adalah bahan pustaka yang secara terus-menerus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Pengadaan bahan pustaka adalah upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka. Upaya peningkatan kualitas bahan pustaka dilakukan dengan mengadakan bahan pustaka yang belum dimiliki atau yang terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Sebaliknya peningkatan

2 kuantitas bahan pustaka adalah upaya peningkatan jumlah bahan pustaka agar kebutuhan warga sekolah dapat dipenuhi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan sarana yang strategis dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, sekolah diharapkan menjadi wadah untuk mempersiapkan generasi-generasi penerus yang terampil, sehat jasmani dan rohani, dan kreatif dalam menyongsong masa depannya. Berdasarkan uraian di atas, diperlukan sumber belajar bagi siswa untuk menumbuhkan minat belajar siswa dalam mengembangkan intelegensinya. Sumber belajar yang efektif tersebut yaitu perpustakaan sekolah. Menurut UU No. 43 tahun 2007 Pasal 3, Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Dan pada pasal 4 Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan memiliki tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai faktor mengenai perpustakaan, maka tumbuhlah berbagai jenis perpustakaan. Adapun jenis perpustakaan menurut Sulistyo (1993: 42), yaitu sebagai berikut. 1. Perpustakaan internasional. 2. Perpustakaan nasional. 3. Perpustakaan umum dan perpustakaan keliling. 4. Perpustakaan swasta (pribadi). 5. Perpustakaan khusus. 6. Perpustakaan sekolah. 7. Perpustakaan perguruan tinggi. Sesuai dengan jenis-jenis perpustakaan di atas, beberapa hal yang membedakan jenis perpustakaan satu dengan yang lainnya yaitu ruang lingkup dan spesifikasinya baik dari segi pemustaka, koleksi, pemilik/pengelola, maupun

3 geografisnya. Penulis akan meneliti salah satu jenis perpustakaan tersebut, yaitu perpustakaan sekolah khususnya di perpustakaan sekolah SMANegeri 1 Bandung. Pada pasal 23 tentang Perpustakaan Sekolah: Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan, mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan. (UU No. 43 tahun 2007) Pawit M. Yusuf (2005: 2) mengungkapkan bahwa : Penyelenggaraan perpustakaan sekolah itu sendiri mengacu kepada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di mana pada Pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, harus menyediakan sumber-sumber belajar. Dalam penjelasan Pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa salah satu sumber belajar yang amat penting adalah perpustakaan, yang memungkinkan para para peserta didik dan tenaga kependidikan memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan melalui membaca buku dan bahan pustaka lain yang diperlukan. Perpustakaan sekolah harus dijadikan sumber belajar yang efektif bagi sivitas akademik sekolah agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Peran perpustakaan sekolah tersebut yang mendasari pada kebutuhan informasi sebagai sumber belajar sepanjang hayat. Perpustakaan sekolah menyediakan sejumlah bahan pustaka yang disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka. Bahan pustaka menurut Bafadal (2001: 2) bahwa bahan pustaka bukan hanya buku-buku, tetapi juga bahan non buku (non book material) seperti majalah, surat kabar, brosur, micro film, peta, globe, gambar-gambar, dsb. Jumlah bahan pustaka ini tergantung pada kebutuhan pemustaka yang didasarkan pada jumlah pemakainya. Jadi, semakin besar jumlah pemakainya, maka bahan pustaka yang tersedia harus semakin banyak. Bahanbahan pustaka tersebut tidak hanya disusun dan disimpan, tetapi juga dikelola

4 dengan sebaik-baiknya menurut aturan tertentu, seperti diklasifikasi, diinventariskan, menurut sistem klasifikasi tertentu, dilengkapi dengan label buku, dibuatkan kartu katalog, kartu buku, dan lain-lain sehingga siap dipinjamkan kepada siapa saja yang ingin meminjamnya, khususnya anggota perpustakaan. Bafadal (2001: 25) berpendapat bahwa perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak bahan pustaka Adanya bahan pustaka ini para siswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkannya secara lebih luas dan mendalam. Sedangkan perpustakaan sekolah yang kurang memiliki bahan-bahan pustaka atau jarang bahkan tidak pernah melakukan penambahan atau pengadaan bahan-bahan pustaka yang baru akan ketinggalan zaman dan para siswa akan kurang senang mengunjungi perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu, perlu pengadaan bahan-bahan pustaka secara terus-menerus sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Dari uraian tersebut, terlihat bahwa bahan pustaka merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah pengelolaan perpustakaan sekolah yang dijadikan sumber acuan siswa dalam mengakses segala informasi yang dibutuhkannya serta menambah pengetahuan baru yang akan berguna bagi perkembangan minat belajar siswa tersebut. Bafadal (2001: 5) juga mengungkapkan bahwa : Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar-mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa terlatih ke arah tanggung jawab, siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya. Pernyataan tersebut memperlihatkan akan adanya potensi minat belajar siswa yang akan tumbuh dan berkembang dari berbagai bahan pustaka yang ada

5 di perpustakaan sekolah. Tidak hanya diukur dari seberapa besar nilai yang diperoleh dari siswa itu sendiri tetapi juga terdapat keinginan untuk mencari informasi yang lebih luas dibandingkan dengan informasi yang didapatkannya di kelas. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat. Menurut Slameto (2010:58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. 1. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. 2. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. 3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. 4. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. 5. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. Menurut Slameto (2010: 180), minat berarti bahwa : Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya.

6 Menurut Slameto (2010: 181)adabeberapa cara yang dapat dilakukan pengajar untuk meningkatkan minat belajar siswasebagai berikut. 1. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu serta menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa akan datang. 2. Menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui banyak siswa. 3. Menggunakan insentif sebagai alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukan dengan baik. Adapun faktor yang mempengaruhi minat belajar menurut Slameto (2010: 54-72)adalah sebagai berikut. 1. Faktor-faktor Internal. a. Faktor jasmaniah. b. Faktor psikologis. c. Faktor kelelahan. 2. Faktor-faktor Eksternal. a. Faktor keluarga. b. Faktor sekolah. c. Faktor masyarakat. Berdasarkan faktor-faktor di atas, terdapat faktor sekolah yang termasuk ke dalam faktor eksternal. Faktor sekolah ini salah satunya adalah sumber belajar. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar yang tepat bagi sivitas akademik di sekolah. Oleh karena itu, sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, perpustakaan sekolah harus terus meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya khususnya dalam pengelolaan bahan pustaka. Perpustakaan sekolah sebagai tempat kegiatan pembelajaran terkadang tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Hal ini diketahui dengan adanya kondisi yang nyata dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah SMANegeri 1 Bandung. Ada siswa yang intensif dan ada siswa yang kurang intensif dalam menggunakan perpustakaan, sehingga tidak sesuai dalam mencapai kompetensi siswa yang diharapkan. Karena bagaimanapun lengkapnya sarana dan prasarana yang terdapat di perpustakaan sekolah tidak menjamin akan bermanfaat

7 sebagaimana yang diharapkan apabila tidak ada minat siswa untuk memanfaatkannya. Hal tersebut salah satunya terlihat dengan data statistik peminjaman buku di Perpustakaan SMANegeri 1 Bandung tahun 2012/2013 sebagai berikut. Tabel 1.1 Data Statistik Peminjaman Buku Perpustakaan SMANegeri 1 Bandung No. Bulan Kelas X XI XII Jumlah 1. Juli 220 227 234 681 2. Agustus 7 49 76 132 3. September 4 45 77 126 4. Oktober 11 53 54 118 5. November 8 53 58 119 6. Desember 5 22 13 40 7. Januari 8 55 39 102 8. Februari 20 50 28 98 9. Maret - 20 26 46 Jumlah 1462 Dilihat dari Tabel 1.1 di atas, data satistik peminjaman buku Perpustakaan SMANegeri 1 Bandung tersebut menunjukkan bahwa terdapat penurunan peminjam setiap bulannya. Hal ini menandakan bahwa siswa SMANegeri 1 Bandung masih ada yang kurang intensif dalam memanfaatkan bahan pustaka yang ada di Perpustakaan SMANegeri 1 Bandung. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan berusaha meneliti Hubungan antara pemanfaatan bahan pustaka perpustakaan sekolah dengan minat belajar siswa SMANegeri 1 Bandung.

8 B. Rumusan Masalah Sugiyono (2013: 55) menyatakan bahwa : Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannyamelalui pengumpulan data. ada Kaitan yang erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. Adapun rumusan masalah umum dalam penelitian ini yang berdasarkan latar belakang diatas, yaitu: Adakah hubungan antara pemanfaatan bahan pustaka perpustakaan sekolah dengan minat belajar siswa SMANegeri I Bandung? Kemudian dari pokok permasalahan diatas, ditentukan rumusan masalah yang lebih khusus, yaitu sebagai berikut. 1. Bagaimana pemanfaatan bahan pustaka perpustakaan sekolah SMANegeri 1 Bandung? 2. Bagaimana minat belajar siswa SMANegeri 1 Bandung? C. Tujuan Penelitian Sugiyono (2013: 386) mengungkapkan bahwa tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan Rumusan masalah dan tujuan penelitian tersebut jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan bahan pustaka perpustakaan sekolah dengan minat belajar siswa SMANegeri 1 Bandung. 2. Mengetahui pemanfaatan bahan pustaka perpustakaan sekolah SMANegeri 1 Bandung. 3. Mengetahui minat belajar siswa SMANegeri 1 Bandung.

9 D. Manfaat Penelitian Manfaaat penelitian adalah kegunaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun manfaat penelitian ini dibedakan dari sisi manfaat secara umum dan khusus. 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu diharapkan akan memberikan pemikiran yang inovatif bagi siswa untuk memanfaatkan bahan pustaka perpustakaan dengan baik dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa itu sendiri sehingga pengetahuan yang akan dimiliki semakin luas. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang banyak kepada semua pihak, baik peneliti, prodi, sekolah, para guru, juga perpustakaan sekolah baik secara langsung ataupun tidak langsung.manfaat praktis lainnya adalah agar perpustakaan sekolah lebih berperan dalam meningkatkan minat belajar siswa SMAN 1 Bandung dalam proses pembelajaran. a. Manfaat bagi siswa 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi agar siswa memanfaatkan bahan pustaka perpustakaan sekolah dengan lebih optimal. 2) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa. 3) Meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya peran perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar. b. Manfaat bagi Guru 1) Guru mengetahui pentingnya peran perpustakaan dalam proses pembelajaran. 2) Guru termotivasi untuk menerapkan pemanfaatan bahan pustaka perpustakaan sebagai penunjang pelaksanaan proses belajar-mengajar. c. Manfaat bagi Perpustakaan 1) Peran dan kegunaan perpustakaan sekolah akan lebih diperhatikan. 2) Pengunjung perpustakaan sekolah akan meningkat.

10 3) Perpustakaan sekolah akan termotivasi untuk lebih meningkatkan kualitas layanan bahan pustakanya. d. Manfaat bagi Sekolah Memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi sekolah sehingga meningkatkan mutu dan proses serta minat pembelajaran siswa. e. Manfaat bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang pentingnya peran perpustakaan sekolah dalam proses pembelajaran sebagai penunjang pelaksanaan pengembangan minat belajar siswa. E. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dari setiap variabel, yaitu sebagai berikut. 1. Perpustakaan Sekolah Andi Prastowo (2012: 45) memberikan pengertian mengenai perpustakaan sekolah yaitu bahwa: Perpustakaan sekolah sesungguhnya adalah sarana penunjang pendidikan di sekolah yang berupa kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku. Kumpulan bahan pustaka tersebut diorganisasi secara sistematis dalam satu ruang sehingga dapat membantu muridmurid dan para guru dalam proses pembelajaran. Sehingga, dengan demikian, perpustakaan turut serta dalam menyukseskan pencapaian tujuan lembaga pendidikan yang menaunginya. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar di sekolah yang berorientasi pada tujuan pendidikan baik dari segi bahan pustaka berupa buku mata pelajaran, ensiklopedia, kamus dan koleksi lainnya maupun dari segi pelayanannya. Perpustakaan sekolah ini akan membantu siswa maupun guru dalam mencari sumber informasi untuk mengembangkan pengetahuan bagi kegiatan belajarmengajar di sekolah.

11 2. Bahan Pustaka Bahan pustaka merupakan komponen pokok dalam sebuah perpustakaan yang menjadi sumber informasi bagi pengguna baik tercetak maupun non cetak dengan berbagai bentuk berdasarkan fisik maupun isinya. Suwarno (2009: 87) memberikan pengertian bahan pustaka yaitu bahwa: Bahan pustaka adalah semua hal yang mengandung informasi yang disimpan-sajikan oleh perpustakaan. Patut disadari bahwa buku memiliki arti yang penting bagi seorang individu. Selain untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan, dengan membaca seseorang bisa mengembangkan daya imajinasi dan daya pikir dari informasi yang diperoleh. 3. Minat Belajar Minat belajar menurut Hasanah (2011: 15) adalah : Aspek psikologis seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. Minat belajar merupakan adanya keinginan siswa untuk belajar dan pada penelitian ini lebih ditekankan pada faktor timbulnya minat belajar siswa, yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor sosial, dan faktor emosional. F. Struktur Organisasi Penelitian Berikut adalah rincian tentang urutan penulisan setiap bab dan bagian bab dalam penelitian ini. 1. Bab I Pendahuluanyang berisikan sub bab sebagai berikut. a. Latar belakang masalah. b. Rumusan masalah. c. Tujuan penelitian.

12 d. Manfaat penelitian (manfaat teoritis dan manfaat praktis). e. Definisi operasional. f. Struktur organisasi penelitian. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian yang berisikan sub bab sebagai berikut. a. Kajian pustaka (konsep perpustakaan sekolah, konsep minat belajar, konsep pemanfaatan bahan pustaka, dan hubungan antara pemanfaatan bahan pustaka perpustakaan sekolah dengan minat belajar siswa). b. Kerangka pemikiran. c. Hipotesis penelitian. 3. Bab III Metode Penelitian yang berisikan sub bab sebagai berikut. a. Metode penelitian. b. Desain penelitian. c. Variabel penelitian. d. Teknik pengumpulan data. e. Subyek penelitian. f. Teknis analisis data. g. Prosedur penelitian. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisikan sub bab sebagai berikut. a. Deskriptif data (uji validitas angket, uji reliabilitas angket, dan uji normalitas data). b. Analisis data (gambaran umum dan uji hipotesis). c. Pembahasan penelitian. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran yang berisikan sub bab sebagai berikut. a. Kesimpulan. b. Saran.