ANALISIS AKUNTANSI ASET TETAP PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANJUNGPINANG BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO.

dokumen-dokumen yang mirip
Rizki Amanda Ferdita Putri Program Studi akuntansi Politeknik Harapan bersama Tegal

ANALISIS PENILAIAN ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR PERIODE 2014 DAN 2015

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Kota Padang belum efektif dilaksanakan sesuai Permendagri No 17 Tahun 2007.

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA KANTOR POLRES TANJUNGPINANG BERDASARKAN STANDAR AKUNTASI PEMERINTAHAN (SAP) PERNYATAAN NO.7 ISKANDAR NASUTION

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (KSAP)

Wiwit ayu agustina 1, Nurul Mahmudah 2 12

tedi last 11/16 Definisi Pengakuan Pengukuran Pengungkapan

PSAP NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAP NO. 02: LAPORAN REALISASI ANGGARAN PSAP NO. 07: AKUNTANSI ASET TETAP

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Rp ,00 yang merupakan hasil dari biaya-biaya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

AKUNTANSI ASET TETAP STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 07 LAMPIRAN I.08 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TANGGAL

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 14 AKUNTANSI ASET TETAP

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat umum (Ritonga, 2012:173). Aset tetap dapat diklasifikasikan

BAB II DASAR TEORI. A. Pengertian Aset Tetap. 1. Definisi Aset Tetap. Aset tetap memiliki peranan besar dalam organisasi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

S A T N A D N AR A R A K A U K NT N A T N A S N I S

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI ASET TETAP STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 07

BAB IX KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 9 TAHUN 2014

DAMPAK PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAP NO. 07

BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS BARANG MILIK NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENGAKUAN DAN PENILAIAN ASET TETAP

AKUNTANSI ASET TETAP

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG KAPITALISASI ASET TETAP KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI LUWU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia termasuk pada instansi pemerintah. Hal ini dapat berpengaruh pada pola dan aktivitas

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JAWA TIMUR I RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP DI KABUPATEN BLORA

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang dipisahkan pada perusahaan Negara/perusahaan daerah. Pemerintah Daerah memerlukan

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 09 AKUNTANSI ASET TETAP

KECAMATAN SANDUBAYA : LURAH SELAGALAS

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. penunjang dan sarana pendukung dalam instansi pemerintah adalah. oleh masyarakat umum. (PSAP No. 7 tahun 2010).

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

BUPATI POLEWALI MANDAR

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENGELOLAAN ASET TETAP BERBASIS KOMPETENSI PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 04 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA KANTOR DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN GORONTALO

ANALISIS IMPLEMENTASI PSAP NO.07 TENTANG AKUNTANSI ASET TETAP PADA BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH

-5- BAB VI MASA MANFAAT Pasal 12 (1) Penentuan Masa Manfaat Aset Tetap dilakukan dengan memperhatikan faktorfaktor

BAB IX SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURW OREJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/ KEKAYAAN DAERAH BUPATI PURWOREJO,

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang

BAB VI PENUTUP. Perkotaan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sikka

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah. Substansi & System Requirements SIMDA BMD.

ANALISIS PENERAPAN PSAP NO. 07 TENTANG AKUNTANSI ASET TETAP PADA BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN PERIODE 31 Desember 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 11

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT (BKD) KOTA MANADO. Oleh: Yefta Masipuang 1 Ventje Ilat 2 Sherly Pinatik 3

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 43 Tahun : 2015

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan pemberian Otonomi Daerah kepada Daerah atas dasar. desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai pada tahun 2003 dengan Undang-undang nomor 17 Tahun 2003

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

B A B V PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET T ETAP

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, untuk itu diperlukan adanya pengendalian intern yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. diobservasikan secara langsung. Bukti keberadaan asset ini adalah dalam bentuk

Oleh: Syaiful, SE, Ak., MM*

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan pemerintah Republik Indonesia yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

Transkripsi:

ANALISIS AKUNTANSI ASET TETAP PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANJUNGPINANG BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO. 07 AULIANA 100462201096 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Tanjungpinang merupakan sebuah instansi yang berada di lingkup pemerintah kota Tanjungpinang dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang penanggulangan bencana daerah. Asset tetap merupakan bagian terpenting dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap yang ada pada BPBD baik itu pendefinisian, pengakuan, pengukuran atau pengungkapan yang digunakan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu PSAP No. 07. Asset tetap yang dianalisa merupakan kelompok asset tetap klasifikasi paeralatan dan mesin. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan Akuntansi Aset Tetap pada BPBD Kota Tanjungpinang belum sepenuhnya sesuai dengan PSAP No. 07. Untuk pendefinisian, pengakuan, serta pengukuran telah sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Namun untuk pengungkapan belum sesuai. Untuk itu disarankan kepada pemerintah kota Tanjungpinang segera mengeluarkan peraturan teknis tentang prosedur atau mekanisme penyusutan aset tetap agar penyusutan atas aset tetap pada BPBD kota Tanjungpinang dapat dilaksanakan demi mendapatkan nilai aset tetap yang sebenarnya. Kata kunci: Aset Tetap, Pendefinisian Aset Tetap, Pengakuan Aset Tetap, Pengukuran Aset Tetap, Pengungkapan Aset Tetap.

Pendahuluan Aset Tetap merupakan salah satu bagian yang penting untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan. Tugas utama instansi pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya, dan asset tetap merupakan hal utama dalam memberikan pelayanan tersebut. Maka dapat dikatakan asset tetap menjadi sesuatu yang sangat penting pada sebuah instansi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Tanjungpinang yang biasa disingkat BPBD merupakan sebuah instansi yang berada di lingkup pemerintah kota Tanjungpinang. BPBD terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah kota Tanjungpinang Nomor 3 Tahun 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 adalah standar yang mengatur tentang asset tetap. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk asset tetap. Ruang lingkup untuk pernyataan standar ini diterapkan untuk seluruh unit pemerintah yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan akuntansinya. Baik itu pengakuan, pengukuran atau pengungkapan yang digunakan. Apakah akuntansi aset tetap yang dilaksanakan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini yaitu: Apakah perlakuan asset tetap yang meliputi pendefinisian, pengakuan, pengukuran serta pengungkapan pada BPBD kota Tanjungpinang telah sesuai dengan PSAP 07?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akuntansi Aset Tetap pada BPBD kota Tanjungpinang telah sesuai berdasarkan PSAP 07 tentang Aset Tetap. Penelitian dibatasi pada asset tetap klasifikasi peralatan dan mesin. Tinjauan Pustaka Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. SAP mengenai asset tetap dituangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 tentang asset tetap. Pada penelitian ini akuntansi asset tetap yang akan dibahas meliputi pendefinisian, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan.

1. Pendefinisian Aset Tetap Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Asset Tetap klasifikasi Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. 2. Pengakuan Aset Tetap Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut : (a) Berwujud; (b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan; (c) Biaya perolehan asset dapat diukur secara andal; (d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan (e) Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan. Perolehan peralatan dapat melalui pembelian, pembangunan, atau pertukaran aset, hibah/donasi, dan lainnya. Perolehan melalui pembelian dapat dilakukan dengan pembelian tunai dan angsuran. 3. Pengukuran Aset Tetap Asset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian asset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai asset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya perolehan asset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan asset tetap tersebut. 4. Pengungkapan Aset Tetap

Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut: (a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount); (b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: (1) Penambahan; (2) Pelepasan; (3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada; (4) Mutasi aset tetap lainnya. (c) Informasi penyusutan, meliputi: (1) Nilai penyusutan; (2) Metode penyusutan yang digunakan; (3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; (4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode; Laporan keuangan juga harus mengungkapkan: (a) Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap; (b) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan asset tetap; (c) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan (d) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap. Jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, hal-hal berikut harus diungkapkan: (a) Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap; (b) Tanggal efektif penilaian kembali; (c) Jika ada, nama penilai independen; (d) Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti; (e) Nilai tercatat setiap jenis aset tetap; Metode Penelitian 1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Data kualitatif, data yang berisi penjelasan yang berhubungan dengan penelitian ini khususnya di bidang asset tetap. b. Data kuantitatif, data yang berupa angka-angka seperti besarnya nilai asset tetap pada BPBD TPI, serta data lain yang dibutuhkan dalam rangka penulisan. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Kepustakaan 1. Pada penelitian ini penulis akan mencoba mendapatkan data-data dan informasi terkait dengan akuntansi aset tetap pada instansi pemerintahan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No. 07 melalui literatur-literatur berupa buku, internet, dan bahan bacaan lainnya yang relevan dengan penelitian ini. b. Studi Lapangan 2. Yaitu pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi serta memberi seperangkat pertanyaan terstruktur yang diadopsi dari PSAP 07. Wawancara dilakukan dengan pihak terkait pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Tanjungpinang guna mendapatkan data dan keterangan sesuai dengan tujuan penelitian. Dokumentasi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data-data dan dokumen perusahaan yang relevan dengan penelitian ini. 3. Teknik Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta pengisian pertanyaan terstruktur. Pertanyaan terstruktur disajikan dengan jawaban yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pilihan jawaban yang diberikan adalah Ya dan Tidak. Perhitungan atas pertanyaan terstruktur akan menggunakan rumus Dean J. Champion dalam bukunya Basic Statistic For Social Research tahun 1990 (Afdal, 2011, 41), yaitu dengan rumus:

Persentase = Hasil perhitungan pertanyaan terstruktur dinilai dengan persentase sebagai berikut: Persentase Kriteria 0% - 25% Akuntansi aset tetap tidak sesuai 26% - 50% Akuntansi aset tetap kurang sesuai 51% - 75% Akuntansi aset tetap cukup sesuai 76% - 100% Akuntansi aset tetap sangat sesuai Pembahasan 1. Gambaran Umum Perusahaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Tanjungpinang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah kota Tanjungpinang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tanjungpinang. Pada awalnya BPBD Tanjungpinang terletak di Jl. D.I. Panjaitan. Kemudian pada bulan Mei 2013 kantor BPBD Tanjungpinang pindah alamat menjadi Jl. Jend. A. Yani Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas membantu penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang Penanggulangan Bencana Daerah. Jumlah personil di lingkungan BPBD kota Tanjungpinang sebanyak 27 orang PNS dan 31 orang pegawai honorer. 2. Hasil Penelitian Dari data-data yang diperoleh peneliti menganalisa akuntansi asset tetap pada BPBD Tanjungpinang berdasarkan PSAP No. 07 sebagai berikut: 1. Pendefinisian Aset Tetap Asset tetap pada BPBD Tanjungpinang klasifikasi peralatan dan mesin mencakup alat-alat angkutan, alat bengkel dan alat ukur, alat kantor dan rumah

tangga, serta alat studio dan komunikasi dan dalam kondisi siap pakai. Asset tetap tersebut digunakan untuk aktivitas pemerintah dan pelayanan publik. Asset tetap pada BPBD Tanjungpinang klasifikasi peralatan dan mesin mencakup alat-alat angkutan, alat bengkel dan alat ukur, alat kantor dan rumah tangga, serta alat studio dan komunikasi dan dalam kondisi siap pakai. Asset tetap tersebut digunakan untuk aktivitas pemerintah dan pelayanan publik. 2. Pengakuan Aset Tetap Perolehan aset tetap pada BPBD kota Tanjungpinang diperoleh melalui pembelian dan hibah/donasi untuk klasifikasi aset tetap peralatan dan mesin. Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian contohnya seperti alat-alat kantor dan rumah tangga sedangkan aset tetap yang diperoleh melalui hibah/donasi seperti salah satunya yaitu mobil pemadam kebakaran. a. Pembelian Pengakuan perolehan aset tetap klasifikasi peralatan dan mesin melalui pengadaan barang pada BPBD Tanjungpinang ditandai dengan berita acara penyerahan barang. Setelah barang diterima dilakukan pencatatan jurnal untuk pengakuan perolehan Peralatan dan Mesin tersebut. Pencatatan ini akan di input ke dalam sistem kemudian outputnya dapat dilihat pada Jurnal Umum Penyesuaian. Sebagai contoh jurnal untuk pengakuan perolehan Peralatan dan Mesin atas pengadaan Tabung Pemadam Kebakaran yaitu: Tabung Pemadam Kebakaran Rp 7.120.000,- Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp 7.120.000,- b. Hibah/donasi Proses perolehan aset tetap melalui hibah/donasi terjadi dengan adanya permohonan hibah yang disampaikan oleh BPBD. Aset tetap pada BPBD Tanjungpinang yang diperoleh melalui hibah/donasi diakui pada saat kepemilikannya berpindah. Dalam hal ini ditandai dengan berita acara serah terima. Contoh aset tetap yang diperoleh melalui hibah/donasi, diantaranya adalah

mobil pemadam kebakaran yang diperoleh dari Satpol Pamong Praja kota Tanjungpinang. 3. Pengukuran Aset Tetap a. Pembelian Dalam melaksanakan pengadaan barang pemerintah kota Tanjungpinang telah mengeluarkan ketentuan yang mengatur mengenai pedoman harga yang akan dijadikan acuan bagi SKPD dalam pelaksanaan pengadaan barang. Ketentuan ini berupa buku pedoman yang disebut Standar Satuan Harga. Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan harga perolehan. Pada saat kegiatan pengadaan barang selesai dilaksanakan terdapat bukti pembelian berupa faktur yang mencantumkan rincian harga dari barang yang dibeli. b. Hibah/donasi Aset tetap pada BPBD kota Tanjungpinang yang diperoleh melalui hibah/donasi dinilai berdasarkan nilai pada saat perolehan. Bukti yang menyebutkan harga perolehan dari aset tetap ini terdapat pada Daftar Barang yang Diserahterimakan. 4. Pengungkapan Aset Tetap Aset tetap pada BPBD kota Tanjungpinang diungkapkan dalam neraca. Sebelum dimasukkan ke dalam neraca, aset tetap pada BPBD kota Tanjungpinang tersebut dilakukan rekapitulasi barang ke neraca. Pada rekapitulasi barang ke neraca ini dikelompokkan aset tetap sesuai jenis aset tetapnya. Setelah dilakukan reakpitulasi barang ke neraca kemudian aset tetap akan disajikan pada neraca. Neraca yang disajikan oleh BPBD Tanjungpinang tidak mengungkapkan nilai tercatat dari setiap jenis aset tetap. Nilai yang disajikan merupakan total dari seluruh aset. Nilai tercatat aset tetap juga tidak dikurangi akumulasi penyusutan. Hal ini dikarenakan pada BPBD Tanjungpinang belum dilaksanakan penyusutan atas asset tetap.

Aset tetap turut diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Di dalam catatan atas laporan keuangan disebutkan penjelasan mengenai hal-hal yang tercantum dalam neraca. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah akuntansi aset tetap yang diterapkan oleh BPBD Kota Tanjungpinang untuk pendefinisian, pengakuan serta pengukuran asset tetap telah sesuai dengan PSAP No. 07, kecuali pada pengungkapan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Untuk kedepannya agar pemerintah kota Tanjungpinang dapat segera mengeluarkan peraturan teknis tentang prosedur atau mekanisme penyusutan aset tetap agar penyusutan atas aset tetap pada BPBD kota Tanjungpinang dapat dilaksanakan demi mendapatkan nilai aset tetap yang sebenarnya. 2. Sebaiknya instansi pemerintah lebih meningkatkan lagi pelatihan/diklat untuk menambah wawasan dan kinerja pegawai, karena yang ditemui di lapangan yaitu keterbatasan kemampuan pegawai dalam melaksanakan proses akuntansi sehingga dalam pelaksanaan belum mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. 3. Hendaknya penelitian mendatang lebih baik lagi dari penelitian ini, yaitu dengan memperbanyak informan dalam penelitiannya. Daftar Pustaka Afdal, Andi Muh. Nurul. 2011. Studi Pemahaman Nilai-Nilai Syariah Pada Praktisi Perbankan Syariah (Studi Pada PT. BPR Syariah Niaga Madani). Skripsi. Makasar: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Bahtiar, Arif, dkk. 2002. Akuntansi Pemerintahan, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Buletin Teknis SAP No. 09. 2010. Akuntansi Aset Tetap. Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No 64 tahun 2013. 2013. Lampiran I Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Jakarta. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07. 2010. Akuntansi Aset Tetap. Presiden Republik Indonesia. Jakarta. Soemarsono. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Sudaryati, Dian. 2013. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Aset Tetap PSAP No. 07 Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tangerang Selatan. Skripsi. Tangerang Selatan: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang. Sugiri, S. 2009. Akuntansi Pengantar 2. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Winartha, I. M. 2006. Metodelogi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi. Vanenta, Syahria Nora. 2010. Perlakuan Akuntansi Asset Tetap Klasifikasi Gedung Dan Bangunan Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan. Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.