BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

MUDHARABAH dan MUSYARAKAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C. Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI.

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB IV. Pengelolaan Pembiayaan Mudharabah dalam Modal Kerja di BMT Bina Ummat menurut Fatwa DSN-MUI

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUD}A<RABAH BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG TUBAN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENGHITUNGAN BAGI HASIL. A. Analisis Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah di PT BPR Syariah

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

PEMBIAYAAN MUDHARABAH dan MUSYARAKAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C. Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE.

Tinjauan Penerapan Psak N0.105 Tentang Akuntansi Mudharabah Pada BMT Itqan Bandung

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB 5 PENUTUP. Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus pada Koperasi Jasa Keuangan. Syariah Muamalah Berkah Sejahtera Surabaya), maka penulis dapat menarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Minat Nasabah Terhadap Akad Mudharabah untuk Usaha di BPRS Gala

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Akad Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN IV AKAD BAGI HASIL

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN UANG MUKA KPR DENGAN AKAD WAKA>LAH. A. Mekanisme Pembiayaan Uang Muka KPR Dengan Akad Waka>lah

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan pada PT Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

PERLAKUAN AKUNTANSI PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk.

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam, bank juga telah mengeluarkan sejumlah produk yang

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB IV. Analisis Hasil Penelitian. A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2011 EVALUASI SISTEM...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat tamwil Surya Parama Arta. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta a. Menjadi anggota BMT Surya Parama Arta Nasabah yang belum terdaftar atau belum menjadi anggota BMT harus terlebih dahulu menjadi anggota BMT dengan persyaratan sebagai berikut: 1) Mengisi formulir yang telah disediakan Nasabah datang ke kantor BMT untuk menjadi anggota baru dan terlebih dahulu mengisi formulir permohonan sebagai salah satu persyaratan. 2) Melampirkan foto copy identitas diri (KTP/SIM/KTM) Nasabah juga harus menyerahkan foto copy identitas yang akan digunakan oleh BMT untuk melengkapi data-data yang ada di sistem sehingga akan mempermudah proses-proses transaksi berikutnya. 54

55 3) Membayar iuran atau donasi anggota sebesar Rp 5.000,00 Nasabah menyerahkan uang sebesar Rp 5.000,00 yang merupakan simpanan pokok untuk menjadi anggota dan selanjutnya nasabah akan menerima kartu simpanan pokok beserta buku simpanan dari BMT. b. Mengisi formulir permohonan pembiayaan yang disediakan yang mencakup data pemohon, rencana penggunaan dana pembiayaan, data keuangan dan data usaha, dengan melampirkan: 1) Foto copy KTP suami atau istri 2) Foto copy KK atau C1 3) Foto copy akta nikah 4) Foto copy rekening listrik atau telepon 5) Slip gaji bagi karyawan swasta atau PNS c. Wawancara dan Survei Setelah mengisi permohonan pembiayaan mudharabah dan melengkapi syarat-syarat, nasabah harus bersedia diwawancara oleh BMT untuk memastikan keseriusan pembiayaan dan keseriusan usaha yang akan dilaksanakan. Selain itu, dengan dilakukannya survei maka BMT dapat menentukan kelayakan pembiayaan untuk nasabah. Dalam proses ini BMT harus benarbenar menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan nasabah dengan analisis 5C agar dapat meminimalisasi adanya kerugian. Kegagalan dalam memberikan pembiayaan mudharabah ini sangat

56 mempengaruhi BMT dikarenakan jika nasabah gagal usaha, maka BMT akan menanggung beban penurunan pendapatan. Penurunan pendapatan ini berakibat pada menurunnya bagi hasil yang dibagikan kepada penyimpan dana di BMT. d. Melakukan kesepakatan tentang pembiayaan mudharabah Dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah, BMT Surya Parama Atra dan nasabah harus melakukan kesepakatan atas usaha yang akan dilaksanakan dari rencana sampai proses pembagian keuntungan agar tidak terjadi kerugian yang merugikan salah satu pihak. Kegiatan usaha dilakukan oleh nasabah tanpa campur tangan dari BMT, tetapi dalam hal ini BMT tetap mempunyai hak untuk melakukan pengawasan. Keadilan, kepercayaan harus ada dalam akad. Oleh karena itu beberapa hal yang harus disepakati oleh kedua pihak antara lain: 1) Penetapan Pola Bagi Hasil Dalam penetapan bagi hasil untuk pembiayaan, BMT Surya Parama Arta menggunakan prinsip revenue sharing, tetapi untuk simpanan, BMT menggunakan prinsip profit sharing. Alasan dalam pembiayaan tidak menggunakan prinsip profit sharing dikarenakan agar nasabah tidak ikut menanggung biaya-biaya yang timbul dan mempengaruhi pembiayaan yang diambil. Jika nasabah mengetahui keuntungan yang didapat diperoleh setelah ada pengurangan

57 biaya, kemungkinan nasabah akan membatalkan pembiayaan atau bahkan nasabah tidak mengambil pembiayaan di BMT. Keuntungan diperuntukkan untuk kedua belah pihak, oleh karena itu kesepakatan persentase (nisbah) dari keuntungan dituangkan dalam akad. Sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana sepenuhnya selagi kerugian itu tidak disengaja diperbuat oleh pengelola dana. Akad mudharabah bersifat amanah sehingga tidak ada ganti rugi kecuali akibat pelanggaran kesepakatan atau kelalaian. 2) Penetapan Nisbah Untuk menetapkan nisbah, BMT tetap berdasar kesepakatan bersama nasabah. Dalam menetapkan nisbah, terlebih dahulu BMT harus menganalisis usaha yang akan dibiayai, baru setelah itu menentukan besarnya nisbah yang dikendaki. Kesepakatan nisbah yang ada biasanya 60%: 40% ada juga yang 50%: 50%, tergantung prospek usaha yang dibiayai. 3) Tata Cara Pengembalian Dana Untuk pengembalian dana, BMT Surya Parama Arta mengingatkan pada nasabah atau mengecek di lapangan apabila masa kontrak mudharabah sudah mau habis.

58 4) Jangka Waktu Usaha Terkait dengan jangka waktu usaha, BMT mempunyai beberapa jangka waktu pembiayaan dan fleksibel pada nasabah tergantung kemampuan mengembalikan. 5) Penyediaan Jaminan (Agunan) Untuk meminimalisasi resiko pada pembiayaan mudharabah, sebelum menyetujuinya BMT melakukan survei dan penilaian kelayakan usaha nasabah. Hal ini dilakukan supaya jika muncul resiko dapat teratasi. Karena dana sepenuhnya dari BMT maka BMT meminta jaminan dari nasabah untuk memperkuat akad perjanjian sehingga muncul rasa tanggungjawab untuk mengembalikan dana. e. Ijab dan Qabul Nasabah dan BMT menyetujui untuk melakukan pembiayaan mudharabah yaitu dengan penandatanganan akad mudharabah. Di dalam akad ini berisi identitas pihak yang bertransaksi, dalam hal ini nasabah dan BMT. Selain itu, berisi kesepakatan- kesepakatan diantaranya nilai kegiatan usaha, porsi atau nisbah bagi hasil, bentu pembiayaan, tujuan pembiayaan, jangka waktu, angsuran pembiayaan, jaminan pembiayaan, pelanggaran kesepakatan dan akibatnya serta penyelesaian perselisihan.

59 2. Kesesuaian Pelaksanaan Pembiayaan Dengan Fatwa DSN-MUI No. 07/DSN/MUI/IV/2000 a. Ketentuan pembiayaan 1) Dalam pembiayaan mudharabah ini BMT Surya Parama Arta sebagai pemilik dana membiayai 100% kebutuhan usaha yang dilakukan pengelola sesuai kesepakatan dan sesuai dengan syariah. BMT mengawasi usaha yang dilakukan tanpa ikut campur dalam manajemen. BMT juga menanggung kerugian kecuali bukan akibat dari kesengajaan. Hal ini telah sesuai dengan fatwa. 2) Dalam menentukan jangka waktu usaha BMT berdasarkan kesepakatan dengan nasabah. Begitu pula pembagian keuntungan ditetapkan berdasarkan nisbah yang telah disepakati kedua belah pihak. Namun, dalam hal tata cara pengembalian dana harus terlebih dahulu mengingatkan dan mengecek ke lapangan pada saat kontrak mudharabah sudah akan jatuh tempo. Dalam hal ini kurang sesuai dengan fatwa karena didalam fatwa seharusnya tata cara pengembalian dana haruslah disepakati terlebih dahulu. Dengan begitu, nasabah akan dengan sendirinya menyadari bahwa nasabah mempunyai kewajiban yang harus dibayarkan tanpa terlebih dahulu harus diingatkan.

60 3) Biaya operasional dibebankan kepada pengelola dana dan BMT juga meminta jaminan dari pengelola. Hal ini juga sesuai dengan fatwa. 4) Prosedur pembiayaan yang dilaksanakan BMT sudah sesuai. Mekanisme pembagian keuntungan BMT didasarkan pada Fatwa DSN No: 15/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah yaitu dengan revenue sharing. b. Rukun dan Syarat Pembiayaan Pernyataan ijab dan qobul, syarat kontrak (akad), syaratsyarat modal, syarat keuntungan yang harus dipenuhi seperti yang tertera dalam Fatwa DSN-MUI No. 07/DSN/MUI/IV/2000 telah dilaksanakan dan disesuaikan oleh BMT Surya Parama Arta. Begitu juga dengan syarat kegiatan usaha yang akan dilaksanakan pengelola dana juga telah sesuai dengan fatwa mudharabah. c. Ketentuan hukum pembiayaan telah dilaksanakan BMT seperti yang tersebut dalam fatwa DSN MUI.

61 Tabel 4.1 Kesesuaian Penerapan Pembiayaan Mudharabah di BMT SPA Dengan Fatwa DSN-MUI No. 07/DSN/MUI/IV/2000 No Indikator Hasil Standar Keterangan 1 Penetapan Pola Bagi Hasil Revenue sharing Revenue sharing atau profit Sesuai 2 Penetapan Nisbah Berdasar kesepakatan bersama nasabah 3 Tata Cara Pengembalian Dana 4 Jangka Waktu Usaha 5 Penyediaan Jaminan (Agunan) Mengingatkan pada nasabah atau mengecek di lapangan saat masa kontrak habis Kesepakatan atau fleksibel pada nasabah tergantung kemampuan mengembalikan Meminta jaminan sharing Kesepakatan Sesuai Kesepakatan di awal kesepakatan Ada jaminan Kurang sesuai Sesuai Sesuai

62 B. Resiko Dan Kendala Pembiayaan Mudharabah Di BMT Surya Parama Arta 1. Resiko Pembiayaan antara lain: Resiko yang timbul dari adanya pembiayaan mudharabah ini a. Ketakutan BMT untuk memberikan pembiayaan dengan jumlah besar dikarenakan resiko yang timbul juga besar. b. Penggunaan dana oleh nasabah yang tidak sesuai dengan kesepakatan dalam akad. c. Kurangnya kehati-hatian nasabah atau lalai dalam menjalankan usaha. d. Bank mempunyai kewajiban menanggung kerugian yang timbul dari usaha nasabah, bukan merupakan kelalaian dari nasabah. e. Ketidakmampuan nasabah mengembalikan kewajiban pembiayaan pada saat jatuh tempo. f. Ketidakjujuran nasabah dalam menyampaikan hasil atau keuntungan kepada BMT. Sehingga keuntungan yang disampaikan ke BMT lebih sedikit dibandingkan aslinya.

63 2. Kendala Pembiayaan lain: Adapun kendala dalam pembiayaan mudharabah ini antara a. Kurangnya pengawasan yang dilakukan BMT terhadap pelaksanaan usaha nasabah. b. Kurangnya Sumber Daya Insani (SDI) yang ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan usaha. c. Tidak banyak sumber daya insani BMT yang mumpuni dalam bidang syariah dikarenakan banyak SDI yang berasal dari lulusan di luar bidang syariah. d. Ketidakmampuan nasabah memberikan laporan hasil secara berkala kepada BMT.