KEEFEKTIFAN BERBAGAI JENIS EKSTRAK UNTUK PENGENDALIAN HAMA Riptortus linearis Fabricius TERHADAP TANAMAN KEDELAI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS EKSTRAK TUMBUHAN UNTUK PENEKANAN TINGKAT POPULASI HAMA Riptortus linearis Fab PADA TANAMAN KEDELAI.

EFEKTIFITAS TIGA EKSTRAK TUMBUHAN DALAM MENEKANAN INTENSITAS SERANGAN HAMA Riptortus linearis Fab PADA TANAMAN KEDELAI.

PENGARUH EKSTRAK DAUN MIMBA (Azedirachta indica) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN (Plutella xylostella) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L)

Pengaruh Biopestisida Ekstrak Mimba Terhadap Tingkat Serangan Hama dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill.)

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

BAB I PENDAHULUAN. Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus.

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia seiring dengan

I. PENDAHULUAN. ketersediaan beras di suatu daerah. Salah satu hal yang mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. kalorinya dari beras. Ketersediaan beras selalu menjadi prioritas pemerintah. karena menyangkut sumber pangan bagi semua lapisan

I. PENDAHULUAN. Masyarakat luas telah menyadari bahwa pestisida merupakan senyawa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengendalian hama dan penyakit melalui insektisida

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

BAB I PENDAHULUAN. menyerang produk biji-bijian salah satunya adalah ulat biji Tenebrio molitor.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa ayat di dalam Al-Qur an menunjukkan tanda-tanda akan

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP

I. PENDAHULUAN. Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting pengisap

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kecepatan Kematian. nyata terhadap kecepatan kematian (lampiran 2a). Kecepatan kematian Larva

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY.

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM)

BAB I PENDAHULUAN. masih tergantung pada penggunaan pestisida sintetis yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. nyawa makhluk hidup karena mempunyai beberapa kelebihan seperti hampir tidak

POTENSI DAUN SERAI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA Callosobruchus analis F. PADA KEDELAI DALAM SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sayuran sawi sehari-harinya relatif cukup tinggi, sehingga

PENGARUH KONSENTRASI DAN SAAT PEMBERIAN INSEKTISIDA NABATI ( DAUN MIMBA ) TERHADAP HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max, L. Merrill ) VARIETAS GROBOGAN

BAHAN DAN METODE. Kabupaten Karo, Desa Kuta Gadung dengan ketinggian tempat m diatas

1) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan 2) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. lebih dari setengah penduduk menggantungkan hidupnya pada beras yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

EFEKTIFITAS EKSTRA DAUN MIMBA TERHADAP PENGENDALIAN HAMA Plutella Xylostella L. PADA TANAMAN KEDELE. Ir. Bukhari, M.P

PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABAI MERAH

BAB I PENDAHULUAN. (OPT). Pestisida nabati bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam. dan ternak peliharaan karena residu mudah hilang.

Daun dan Biji Sirsak: Pestisida Alami Untuk Mengendalikan Wereng

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

Pembuatan Pestisida Nabati

BAB I PENDAHULUAN. satu hama daun yang penting karena hama ini bersifat polifag atau mempunyai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH EKSTRAK BIJI MIMBA TERHADAP PENEKANAN SERANGAN WERENG BATANG PADI COKLAT

BAB III METODE. kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, masing-masing perlakuan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

Feri Hartini 1 dan Yahdi 2 1 Jurusan Tadris IPA Biologi FITK IAIN Mataram 2 Dosen Jurusan Tadris IPA Biologi FITK IAIN Mataram.

Insektisida sintetik dianggap sebagai cara yang paling praktis untuk

BIOPESTISIDA PENGENDALI HELOPELTIS SPP. PADA TANAMAN KAKAO OLEH : HENDRI YANDRI, SP (WIDYAISWARA PERTAMA)

MIMBA SEBAGAI PESTISIDA NABATI Tanaman Mimba

I. PENDAHULUAN. Usaha produksi pertanian tidak terlepas kaitannya dengan organisme pengganggu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Kendal Payak Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas. 2. Waktu: Bulan Desember Februari 2017.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman

Pestisida Nabati dan Aplikasinya. Oleh: YULFINA HAYATI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK NIKOTIN FORMULA 1 (PELARUT ETHER) TERHADAP MORTALITAS Aphis gossypii (HOMOPTERA; APHIDIDAE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanaman akan tumbuh subur dengan seizin Allah SWT. Jika Allah tidak

Jurnal Hexagro. Vol. 1. No. 2 Agustus 2017 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi pada lahan basah dan lahan kering. Hasil produksi tomat di Indonesia dari tahun

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digemari oleh seluruh lapisan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menghasilkan tingkat penolakan yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu resiko yang harus dihadapi. Kehilangan hasil akibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI EFEKTIFITAS LARUTAN PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA ULAT KROP (Crocidolomia pavonana L.) PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleraceae)

BAHAN DAN METODE. tempat ± 30 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Awal Juli sampai

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi penduduk Indonesia yang diperlukan setiap hari. Salah satunya

Teodora Ballos, Sonja V. T Lumowa, Helmy Hassan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

BAB I PENDAHULUAN. tersebut padi atau beras mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

Gambar 1. Nimfa Helopeltis spp Sumber: Atmadja (2003) Gambar 2. Imago betina Helopeltis spp Sumber: Atmadja (2003)

EFEKTIFITAS PESTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera sp.) PADA TANAMAN SAWI (Brassica sinensis L.). Deden *

TATA CARA PENELITIAN

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

Uji Toksisitas Potensi Insektisida Nabati Ekstrak Kulit Batang Rhizophora mucronata terhadap Larva Spodoptera litura

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah lalat bibit (Atherigona sp.), penggerek batang (Ostrinia furnacalis),

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah produk alam hayati (Sastrodiharjo et al.,

1 Muhammad Syaifullah Hiola, , Rida Iswati, Fahria Datau, Jurusan Agroteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

PEMANFAATAN DAUN JERUK NIPIS

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH PENGEMBALIAN BERBAGAI BIOMASSA TANAMAN TERHADAP SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG KEDELAI Agromyza sojae Zehntn

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

POTENSI MIMBA SEBAGAI PESTISIDA NABATI


Suplemen Majalah SAINS Indonesia. Edisi September Suplemen Pertanian (MSI 57).indd1 1 25/08/ :53:12

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F.

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F.

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Transkripsi:

KEEFEKTIFAN BERBAGAI JENIS EKSTRAK UNTUK PENGENDALIAN HAMA Riptortus linearis Fabricius TERHADAP TANAMAN KEDELAI EFFECTIVENESS EKSTRACK FOR VARIOUS TYPES OF PEST CONTROL PLANT ON SOYBEAN Riptortus linearis Fabricius 1 Eka Sudartik, 2 Annie P Saranga, 2 Sylvia Sjam. 1 Hama dan Penyakit Tumbuhan Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar 2 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondesi: Eka Sudartik Program Magister Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unhas Makassar Sulawesi Selatan Hp.085242725792 Email: ekasudartik_p4100212004@yahoo.co.id

ABSTRAK Riptortus linearis ( Hemiptera, Alydidae) adalah hama penghisap polong yang dapat merusak produksi kedelai.penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pestisida nabati yang yakni ekstrak daun nimba, daun mahoni, daun tehprosia baik ekstrak segar dan ekstrak fermentasi. Penelitian dilakukakan di pertanaman kedelai pada musim tanah maret 2014 di Kecamatan Belopa Utara menunjukkan bahwa ekstrak-ekstrak baik segar maupun fermentasi agak menunjukkan intensitas serangan R linearis dibanding perlakuan kontrol. Ekstrak yang efektif menurunkan intensitas serangan R. linearis pada umur kedelai 83 hst adalah ekstrak daun nimba fermentasi ( 0,28%) menyusul ekstrak daun mahoni fermentasi (0,64%), ekstrak segar daun nimba (0,73%), ekstrak daun tehprosia fermentasi (0,79), ekstrak segar daun tehprosia (0,94%) ekstrak mahoni segar (0,99%), dan intensitas tertinggi pada perlakuan kontrol sebesar (2,81%). Penelitian menunjukkan bahwa setiap ekstrak dari tumbuhan nimbammahoni, dan tehprosia dapat digunakan sebagai salah satu pengendalian hama R linearis pada pertanaman kedelai. Kata kunci: Kedelai, Intensitas serangan, R linearis. ABSTRACT Riptortus linearis (Hemiptera, Alydidae) is a pod-sucking pests that can damage kedelai.penelitian production aims to determine the effect that the pesticide plant extract of neem leaves, leaf mahogany, leaf extracts tehprosia both fresh and fermented extracts. Dilakukakan research in soybean on soil season March 2014 in the District of North Belopa shows that extracts both fresh and fermented rather indicate the intensity of R linearis compared to control treatment. Extracts were effective in lowering the intensity of R. linearis attack at the age of 83 dap soy is fermented neem leaf extract (0.28%) following fermentation mahogany leaf extract (0.64%), fresh leaves of neem extract (0.73%), leaf extract tehprosia fermentation (0.79), fresh leaf extract tehprosia (0.94%) extract of fresh mahogany (0.99%), and the highest intensity of the control treatment (2.81%). Research shows that each of the plant extracts nimbammahoni, and tehprosia can be used as a pest control R linearis on soybean.this study showed that the fermentation extracts of neem leaves can suppress the intensity of R linearis Key words : Soya bean, intensity of attack, R linearis

PENDAHULUAN Riptortus linearis merupakan Hama tergolong ordo Hemiptera famili Alydidae yang tersebar di seluruh sentra pertanaman kedelai dan kacang hijau.bagian tanaman yang terserang adalah polong (Idam, 1994). Tingkat kerusakan yang disebabkannya sulit diestimasi karena kerusakan yang terjadi bersamaan dengan penghisap polong dan kepik hijau. Gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh imago dan nimfa R. Linearis menyerang polong dan biji menghisap kulit polong, menembus sampai ke biji dan menghisap cairan biji (Uni, 2001), Kerusakannya ditentukan oleh frekuensi serangan dan umur biji atau polong. Serangan pada polong muda menyebabkan biji menjadi kempes dan kering. Serangan pada polong tua menyebabkan biji menjadi keriput dan terlihat adanya bercak hitam sehingga menurunkan kualitas biji. Tindakan Pengendalian seranganyang biasa dilakukan petani dengan menggunakan pestisida kimia sintetik. Hal ini karena pestisida ini mempunyai cara kerja yang relatif cepat dalam menekan populasi hama sehingga dapat menekan kerugian hasil akibat serangan hama (Setiawati et al., 2008). Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh pestisida maka perlu dicari alternatif lain untuk mengendalikan hama atau dengan mencari substitusi pestisida. Salah satu substitusi tersebut adalah dengan menggunakan pestisida nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Nimba (Azadirachtin indica), Tephrosia vegolli, Mahoni, dari ketiga tanaman tersebut semuanya berpotensi dalam mengendalikan serangga hama. Ekstrak Azadirachtin indica dengan menggunakan pelarut air dan methanol Azadirachtin indica dengan kosentrasi 25% dapat mematikan 60 ekor wereng (Dies, 2004). Tephrosia merupakan sumber insektisida botani yang potensial. Ekstrak daun kacang babi, T. vogelii, dapat membunuh, menghambat makan, dan menolak larva Plutella xylostella (Agustin, 2010). Daun mahoni mengandung saponin dan flavonoida kandungan tersebut biasa digunakan sebagai bahan insektisida nabati untuk serangga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan ekstrak beberapa jenis tanaman sebagai insektisida nabati terhadap aspek penekanan instensitas serangan R linearis.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi - Selatan berlangsung mulai Maret sampai juli 2014. Pengumpulan ekstraksi tanaman Tanaman yang akan diekstrak dikumpulkan terlebih dahulu seperti daun nimba, daun teporisa, dan daun mahoni yang segar dari lapangan. Pembuatan ekstrak fermentasi Bagian tanaman yang akan diekstrak dicuci terlebih dahulu dengan air steril untuk menghindari adanya kontaminasi dengan mikroba daun terlebih dahulu di potong potong kecil lalu di haluskan menggunakan blender. Bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam ember plastik berukuran 10 liter yang kemudian dicampur dengan air cucian beras sebanyak 5 liter yang diperoleh dari 5 kg beras yang dicuci dengan 5 liter air, lalu ditambahkan gula pasir sebanyak 1 liter lalu dibiarkan dalam ember yang tertutup rapat selama 7 hari. kemudian daun diekstrak masing-masing sebanyak 2 kg ekstrak fermentasi yang telah jadi disaring dan hasil saringannya dimasukkan lagi ke dalam toples dan ditutup rapat. Perlakuan yang sama dilakukan untuk daun teporisa dan daun mahoni. Pembuatan ekstrak tanpa fermentasi tanaman. Daun nimba segar sebanyak 2 kg digunting - gunting kecil lalu disaring menggunakan saringan untuk diambil ekstraknya, perlakuan yang sama juga dilakukan untuk daun teporisa dan daun mahoni Pelaksanaan Pengujian lapangan Luas petak perlakuan adalah 2,5 m x 2,5 m jarak tanam kedelai 25 cm x 25 cm. Pemupukan dilakukan dengan kompos kotoran sapi, dosis 5 kg/petak perlakuan. Pupuk tersebut dicampur dengan ekstrak - ekstrak tumbuhan sebagai bioaktivator sebelum digunakan kemudian pupuk itu ditebar dalam petak-petak perlakuan dan dibiarkan selama 1 minggu sebelum tanam kedelai supaya mengalami proses pematangan. Aplikasi ekstrak sesuai perlakuan dilakukan pada saat tanaman memasuki fase gerneratif pada umur tanaman 62 hst sampai umur 83 hst dengan menggunakan konsentrasi sebesar 25 %. Aplikasi ekstrak dilakukan dengan menggunakan alat semprot atau tangki sesuai perlakuan.

Analisis Data Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Apabila perlakuan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ yang membandingkan pengaruh tiap perlakuan terhadap perlakuan kontrol. Adapun perlakuannya sebagai berikut : P1 : Ekstrak daun nimba segar P2 : Ekstrak daun mahoni segar P3 : Ekstrak daun theporisa segar P4 : Ekstrak fermentasi daun nimba P5 : Ekstrak fermentasi daun mahoni P6 : Ekstrak fermentasi daun theporisa P7 : Kontrol Parameter pengamatan Pengamatan pada setiap petak contoh sebanyak 10 tanaman kedelai dimulai pada fase generative. Tanaman yang diamati adalah : Kepadatan populasi kepik penghisap polong (ekor /10 tanaman), intensitas serangan kepik penghisap polong (%/10 tanaman ). Intensitas pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sampai tanaman menjelang panen. Aplikasi ekstrak tanaman menggunakan konsentrasi 25%. Waktu pengamatan dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan rumus. I = x 100%. Keterangan : I = Intensitas serangan (%) a = Jumlah polong yang terserang b = Jumlah polong yang tidak terserang (Wasiati, 2007). HASIL Hasil percobaan menunjukkan bahwa rata-rata intensitas serangan R. linearis berbeda nyata antara kontrol dan perlakuan ekstrak. Ekstrak yang efektif menurunkan intensitas serangan R. linearis pada umur kedelai 83 hst adalah ekstrak daun nimba fermentasi ( 0,28%) menyusul ekstrak daun mahoni fermentasi (0,64%), ekstrak segar daun nimba (0,73%), ekstrak daun tehprosia fermentasi (0,79), ekstrak segar daun tehprosia (0,94%) ekstrak mahoni segar ( 0,99%), dan intensitas tertinggi pada perlakuan kontrol sebesar (2,81%). Penelitian menunjukkan bahwa setiap ekstrak dari tumbuhan nimbammahoni, dan tehprosia dapat digunakan sebagai salah satu pengendalian hama R linearis pada pertanaman kedelai.

PEMBAHASAN Intensitas serangan tertinggi berada pada perlakuan kontrol dengan intensitas rata-rata pada umur 83 hst sebesar 2.81 % sedangkan intensitas serangan terendah berda pada perlakuan ekstrak fermentasi daun nimba dengan intensitas serangan 0,28% pada umur 83 hst. Tingginya intensitas serangan disebabkan oleh pengaruh padatnya populasi serangga yang lebih tinggi. Menurut Olsen, pada prinsipnya intensitas serangan dipengaruhi oleh padat populasi dan kebutuhan makanan serangga, sehingga inetensitas setangan cenderung berbanding lurus dengan jumlah populasi, dimana dalam kondisi pada padat populasi tinggi maka intensitas serangan juga tinggi. Sementara disisi lain Hawkeswood (2003) menyatakan bahwa intensitas serangan juga dipengaruhi oleh sumber makanan. Selain itu, semua jenis insektisida yang digunakan mampu menekan bahkan membunuh R. linearis dengan kandungan senyawa racun yang dimiliki oleh setiap insektisida nabati tersebut. Pengamatan umur 83 hst insektisida nabati ekstrak fermentasi daun nimba dengan konsentrasi 25 % lebih efektif dibandingkn ekstrak insektisida yang lainnya dengan persentase intensitas serangan terendah 0,28%. Hal ini berarti kandungan bahan aktif atau racun yang dimiliki daun nimba berupa senyawa salanin dan meliantriol. Kedua senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pestisida nabati, tetapi yang paling efektif adalah azadirachtin. Azadirachtin mempunyai rumus kimia C35H44O16. Senyawa ini merupakan salah satu dari tujuh puluh limnoid yang dikandung tanaman nimba. Zat ini berfungsi sebagai antifeedant, mengganggu pertumbuhan dan reproduksi pada serangga. Tinggi rendahnya tingkat efikasi daun nimba yang diuji sangat dipengaruhi oleh besar dan kecilnya konsentrasi yang digunakan dan besarnya konsentrasi berbanding lurus dengan tingginya persentase mortalitas dimana semakin besar konsentrasi maka semakin tinggi juga persentase mortalitas (Adnyana, et al., 2012). Ekstrak nimba sangat efektif terhadap hama karena senyawa-senyawa yang dikandungnya dapat mempengaruhi kehidupan serangga. Ektraksi mimba mempengaruhi serangga melalui berbagai macam cara, antara lain menghambat stadium larva, mengganggu kopulasi dan komunikasi seksual serangga, mencegah betina untuk meletakkan telur, menghambat reproduksi atau menyebabkan serangga mandul, meracunilarva dan dewasa, dan mengurangi napsu makan atau memblokir kemampuan makan (Wowiling 2008). Rendahnya intensitas serangan R. linnearis disebabkan karena tingginya konsentrasi ekstrak daun mimba yang diberikan. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun nimba yang

diaplikasikan pada tanaman kedelai diduga semakin tinggi residu azadirachtin dari daun nimba yang ditinggalkan pada tanaman kedelai sehingga R. linnearis tidak dapat melakukan aktifitas makan atau bersifat antifeedant dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap rendahnya intensitas serangan. Kandungan senyawa pada daun nimba membutuhkan waktu untuk diserap oleh jaringan daun yang nantinya dapat memberikan efek antifeedant pada kutu daun hijau (Aradillah, 2009). Mimba juga mengandung senyawa aktif meliantriol dan salanin berbentuk tepung dari daun atau cairan minyak dari biji/buah, efektif mencegah makan (antifeedant) bagi serangga, mencegah serangga mendekati tanaman (Mardiningsih 2010). et al, Intensitas serangan terendah kedua terdapat pada ekstrak daun mahoni fermentasi dengan intensitas serangan 0,64% pada umur 83 hst hal ini dipengaruhi karena mahoni mengandung bahan aktif Swietenin dan Limonoid (Meidiantie Soenandar, 2010). Ekstrak fermentasi daun tehprosia dapat menurunkan intensitas serangan sebesar 0,79% hal ini dikarenakan tehprosia mangandung rotenon, steroid, flavonoid dan saponin yang dijadikan sebagai insektisida sebagai penolak (repellent) (Wiwin, 2008). T. vogelii pada konsentrasi 1% berpengaruh terhadap lama perkembangan berbagai fase B. tabaci (Juliana dan Elsa 2012). KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak fermentasi daun nimba memiliki efek yang baik dalam penurunan intensitas serangan hama R linearis pada pertanaman kedelai. Disarankan untuk melakukan pengujian lanjutan untuk berbagai jenis hama lain yang ada pada pertanaman kedelai. DAFTAR PUSTAKA Agus. (2000). Pestisida nabati, Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta Agustin Z., D. Prijono, Padjianto. (2010). Efikasi Insektisida Nabati Ekstrak Daun Theporisa vogelli Hook. Terhadap Crocidolomia pavonama (F) dan Plutella xylostella (L) Serta Pengaruhnya Pada Diadegma Semiclausum (Hellen) Jurnal-jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Aradilla, A.S. 2009. Uji Efektifitas Larvasida Ekstrak Ethanol Daun Mimba ( Azadirachta indica) Terhadap Larva Aedes aegepty. Laporan Akhir Penelitian Universitas Diponegoro. Dies R.K. (2004). Pengaruh Ekstrak Biji Nimba Terhadap Penekanan Serangan Wereng Batang Padi Cokelat. Program Kreatifitas Mahasiswa Pemanfaatan Daun Nimba (Azadirachata Indica A. Juss). Sebagai Alternatif Insektisida Alami Terhadap Rayap Bidang Kegiatan : PKM GT. Idam S. (1994). Seri Pengendalian Hama Terpadu Hama Palawija. PT Penebar Swadaya. Kardinan A. (2002). Pestisida nabati.77p. PT.Penebar Swadaya.

Ningsi. ( 2009). Kandungan flavanoid ekstrak kulit kayu mahoni dan toksisitas akutnya terhadap mencit (Skripsi). Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Saranga A. P, A. Gassa, S. Tamrin, Fatahuddin. (2012). Mikroorganisme lokal (MOL) untuk pengelolaan hama kepik hitam Paraeucosmetus pallicornis Dallas (Hemiptera: Lygaeidae) pada tanaman padi. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar. (Abstrak). Setiawati W, R Mutiningsih, N. Gunaeni, T. Rubiati. (2008). Tumbuhan Bahan Pestisida Nabatidan Cara Pembuatannya Untuk Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT). Balai Penelitian Tanaman Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Uni P. (2001). Uji beberapa konsentrsi ekstrak daun Sirsak( Annonamuricana Linneaus) terhadap beberapa aspek biologi Riptortus linearis Fabricius ( Hemiptera: Coreidae). (Skripsi). Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar.47 hal. Prijono, Hindayani. ( 1994). Efek insektisida ekstrak biji buah Nona Sabrang (AnnonaglabraL) dan Nimba ( Azadirachta indica A. juss.) terhadap Phaedonia inclusa,hal 163 sampai 171. Dalam prosiding Seminar Hasil penelitian Dalamrangka Pemanfaatan PestisidaNabati, Bogor,1-2 Desember 1993. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. Wasiati A. (2007). Pedoman Pengamatan Pelaporan Perlindungan Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Departemen Pertanian. Wowiling. 2008. Pestisida Nabati Mimba ( Azadirachta Indica A.Juss) Dalam Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Opt). Regional Inovasi Teknologi Pertanian 5(2) : 509 518.