FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN SEMIDANG ALAS MARAS KABUPATEN SELUMA

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN SELUMA ABSTRAK PENDAHULUAN

MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

III. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

BAB IV METODE PENELITIAN

ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. METODE PENELITIAN

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh: Teti Tresnaningsih 1, Dedi Herdiansah S 2, Tito Hardiyanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian Universitas Galuh ABSTRAK

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

HUBUNGAN PERANAN WANITA TANI DALAM BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT)

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

Dampak Minat Petani terhadap Komponen PTT Padi Sawah di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Nila Suryati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH ( Studi kasus : petani padi sawah, Kec, Rawang Panca Arga, Kab, Asahan )

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tanggungan keluarga, luas lahan, status kepemilikan lahan, pengalaman bertani,

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM

Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

IX. HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

Abstrak

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KALIBENING KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DAN ADOPSI TEKNOLOGI OLEH PETANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN TASIKMALAYA

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

I. PENDAHULUAN. Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

PENDAHULUAN Latar Belakang

VII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VII ANALISIS PENDAPATAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

pelaksanaan pencapaian ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang. digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan 12 varietas yang akan dilakukan oleh 10 kabupaten yang sentra produksi

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG DAN KEDELE

I. PENDAHULUAN. pangan pokok saja, tetapi telah berkembang menjadi berbagai jenis bahan makanan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

VI. PERILAKU PRODUKSI RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGGARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

IV. METODE PENELITIAN

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Indonesia. Usahatani padi dan kedelai merupakan salah satu usaha

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN SEMIDANG ALAS MARAS KABUPATEN SELUMA Eddy Makruf, Yulie Oktavia, Wawan Eka Putra, dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian KM 6,5 Bengkulu erhr94@yahoo.co.id ABSTRAK Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi beras masih terus dicari upaya untuk mengatasinya. Sampai saat ini berbagai komponen untuk peningkatan produksi telah banyak dikembangkan oleh pemerintah, diantaranya dengan menerapkan konsep Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Disamping itu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi harus digunakan dengan seefisien mungkin. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi dalam kegiatan usaha tani padi sawah di Desa Karang Anyar, Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma. Data dikumpulkan pada bulan Oktober sampai dengan November 2011 yang meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan 20 orang petani responden menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik petani dan usahatani padi sawah. Untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi produksi padi sawah digunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi pada usahatani padi di lokasi penelitian Seluma Tahun 2011 adalah sebesar 4.910 kg. Secara bersama-sama faktor luas lahan, penyusutan alat, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap produksi sedangkan secara individual luas lahan, benih, dan pestisida berpengaruh nyata terhadap usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar, Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. Kata kunci : padi, faktor produksi, Kabupaten Seluma. PENDAHULUAN Masalah konsumsi beras dan pemenuhannya akan tetap merupakan agenda penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Selain sebagai bahan makanan pokok, beras jg merupakan factor penting dalam menjamin stabilitas negara. Ada tiga aspek yang perlu ditingkatkan, yaitu ketersediaan, stabilitas dan peningkatan produksi (Hafsah et al, 2004). Pengembangan padi sawah semakin meningkat terkait dengan kebutuhan konsumsi beras dan meningkatnya jumlah penduduk. Oleh karena itu titik berat perbaikan sumberdaya lahan sawah ditujukan untuk peningkatan produksi.

Dalam peningkatan produksi padi, petani dihadapkan dengan berbagai permasalahan, diantaranya keterbatasan daya dukung lahan dan teknologi di tingkat petani. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah telah membuktikan bahwa pemerintah memang serius dalam mensukseskan Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Ada banyak komponen yang yang biasa diterapkan petani dalam meningkatkan produksi Padi. Komponen PTT yang direkomendasikan untuk diterapkan di setiap lokasi terdiri atas : penggunaan varietas ungggul, penggunaan benih bermutu/berlabel, pemberian bahan organik, pengaturan populasi tanaman, pemupukkan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan cara Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Menurut Pramono et al, 2005 dengan pendekatan Pengelolaan usahatani padi secara terpadu, mulai dari pengelolaan budidaya sampai dengan pengendalian hama terpadu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani padi yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan hasil dan peningkatan kesejahteraan petani. Sumber daya lahan di Provinsi Bengkulu masih berpotensi untuk pengembangan pertanian. Menurut laporan BPS (2010), luas lahan sawah adalah 91.702 ha, yang tersebar di 9 (Sembilan) kabupaten dan 1 kota. Salah satu kabupaten yang memiliki potensi luas lahan yang relative besar adalah di Kab. Seluma, luas lahan sawah di kabupaten ini adalah 18.210 ha. Dari kondisi tersebut kabupaten ini memiliki peluang untuk pengembangan padi sawah. Dalam berusaha tani petani dihadapkan dengan berbagai permasalahan, biaya produksi yang dikeluarkan petani harus mendapatkan perhatian khusus. Kajian ini difokuskan untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah di desa Karang Anyar Kecamatan Semidang Alas Maras dan untuk mencari upaya yang tepat untuk meningkatkan produksi padi sawah di desa ini. METODOLOGI Survei dilakukan di desa Karang Anyar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma pada bulan November 2011. Responden dipilih secara acak sebanyak 20 orang petani padi sawah. Data yang dikumpulkan meliputi data primer

dan sekunder, data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani responden menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik petani dan usahatani padi sawah dan data sekunder diambil dari dinas pertanian dan Badan pusat Statistik Seluma. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah digunakan analisis linier berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Responden Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 20 orang petani dengan kisaran umur 30-57 tahun, dengan tingkat pendidikan formal rata-rata hanya 20 % yang menamatkan SLTA. Dalam melakukan kegiatan usaha tani, petani responden umumnya telah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun. Jumlah tanggungan dari responden (50 %) adalah 4 orang. Petani responden sebanyak 85% responden adalah anggota kelompok tani Harapan Jaya dan 15% belum menjadi anggota kelompok tani. Rata-rata luas lahan sawah responden adalah 0,87 ha. Ditinjau dari kepemilikan lahan sebanyak 16 orang responden (80%) merupakan petani pemilik lahan, sedangkan sisanya 4 orang (20%) merupakan petani penggarap/sewa dengan sistem bagi hasil. Yang dibagi adalah hasil bersih produksi gabah kering panen setelah dikurangi biaya perontokan gabah. Terdapat 2 pola bagi hasil yang diterapkan di lokasi penelitian yaitu bagi 2 dan bagi 3. Bagi 2 berarti bahwa pemilik lahan dan penggarap masing-masing mendapatkan 50% hasil bersih produksi gabah kering panen. Dalam pola ini, pemilik lahan menanggung biaya pengolahan lahan. Bagi 3 berarti bahwa pemilik lahan menerima 1/3 bagian hasil bersih produksi gabah kering panen, sedangkan penggarap mendapatkan 2/3 bagian. Seluruh biaya produksi pada pola ini ditanggung oleh penggarap. Biaya Produksi Biaya-biaya yang dibutukan petani dalam berusahatani padi sawah terdiri dari biaya penyusutan alat, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Selanjutnya biayabiaya tersebut dikelompokan kedalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Biaya tetap dalam berusahatani padi adalah berupa biaya penyusutan alat, dimana alat-alat pertanian yang digunakan petani biasanya tidak habis dipakai dalam satu kali musim tanam, oleh karena itu alat alat tersebut dihitung penyusutannya.

Melalui perhitungan nilai awal peralatan dikurangi dengan nilai akhir dikali jumlah unit lalu dibagi umur ekonomis (lama pemakaian peralatan). Alat-alat pertanian tersebut berupa cangkul, arit, dan hand spayer. Rata-rata biaya penyusutan alat yang dikeluarkan oleh petani padi sawah di Desa Karang Anyar Kab. Seluma dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Rata-rata penyusutan alat pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma tahun 2011 Jenis Alat Biaya Penyusutan (Rp/MT) Persentase (%) a. Cangkul 7.237,50 38,44 b. Arit 5.281,25 28,04 c. Hand Sprayer 6.312,50 33,52 Total 18.831,25 100,00 Sumber : Data primer diolah Dari tabel diatas terlihat bahwa rata-rata biaya penyusutan alat cangkul yang digunakan oleh petani padi sawah adalah sebesar Rp. 7.237,50 atau 38 % dari keseluruhan rata-rata biaya penyusutan alat yang digunakan pada usahatani padi sawah, dan rata-rata biaya penyusutan alat arit pada usahatani padi sawah adalah Rp. 5.281,25 atau 28,04 % (persen). Sedangkan rata-rata biaya penyusutan alat Hand Sprayer pada usahatani padi sawah adalah sebesar Rp. 6.312,50 atau dengan persentase 33,52 % (persen). Sehingga total rata-rata biaya tetap yang digunakan petani usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 18.831,25. Biaya variabel dalam usahatani padi sawah meliputi biaya benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Berikut rata-rata biaya variabel rata yang digunakan petani responden : Tabel 2. Rata-rata Biaya Variabel Pada Usahatani Padi Sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011. Biaya Variabel Jumlah Biaya (Rp/MT) Persentase (%) a. Benih 168.187,50 5,05 b. Pupuk 347.500,00 10,43 c. Pestisida 139.700,00 4,20 d. Tenaga kerja 2.675.250,00 80,32 Total 3.330.638,00 100,00 Sumber : Data primer diolah

Tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata biaya benih yang digunakan oleh petani padi sawah di Desa Karang anyar adalah sebesar Rp. 168.187,00/MT atau 5,05 % dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan pada usahatani padi sawah, sedangkan biaya pupuk adalah sebesar Rp. 347.500,00 /MT atau 10,43 % yang dikeluarkan untuk biaya usahatani padi sawah. Biaya pestisida yang digunakan adalah sebesar Rp. 139.700,00/MT atau 4,20 % sedangkan tenaga kerja pada usahatani padi sawah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.675.250,00 /MT atau 80 %. Sehingga rata-rata biaya Variabel yang dikeluarkan petani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semidang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 3.330.638,00/ MT. Tabel 3. Rata-rata Produksi dan Penerimaan Per Musim Tanam Petani Padi Sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 Uraian Jumlah Biaya (Rp/MT) a. Produksi (Kg) 4.910,00 b. Harga jual (Rp/Kg) 2.600,00 c. Penerimaan (Rp) 12.766.000,00 Sumber : Data primer diolah Dari tabel diatas diketahui bahwa produksi yang dihasilkan oleh petani pada usahatani padi sawah adalah sebesar Rp. 4.910,00 per kg dengan harga jual 2.600,00 per kg maka penerimaan yang diperoleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 12.766.000,00/ MT. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Petani Padi Sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah adalah luas lahan (X1), Biaya penyusutan alat (X2), Benih (X3), Pupuk (X4), Pestisida (X5), dan Tenaga kerja (X6). Persamaan yang diperoleh dari hasil analisis regresi berganda faktor-faktor yang mempengaruhi produksi adalah : Y=3.935+(0.483X 1 )+(0.204X 2 )+(0.061X 3 )+(-0.186X 4 )+(0.78X 5 )+(0.192X 6 )+0 Hasil uji F menunjukan bahwa F hitung nya adalah 5.132 sedangkan F0,01: (5:19) adalah 3.127. dengan demikian H0 ditolak, artinya secara keseluruhan atau

bersama-sama, Faktor luas lahan(x1), penyusutan alat(x2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), dan tenaga kerja (X6) berpengaruh sangat nyata. Nilai kooefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 1.000 hal ini menunjukan bahwa persamaan regresi yang diperoleh sangat baik untuk mengestimasi dimana keragaman produksi. Tambahan produksi dari usahatani padi sawah 100 persen dapat ditentukan oleh keragaman faktor-faktor atau variabel-variabel bebasnya yang dimasukan kedalam model. Untuk mengetahui faktor yang mana sajakah berpengaruh pada produksi usahatani padi sawah dilakukan uji t. hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Hasil Uji t No. Variabel Kooefisien Regresi Standar Eror t hitung t tabel 5% (0.05) 1 Luas lahan (X 1 ) 0.483 0.351 1.379* -2.093 2 Penyusutan alat (X 2 ) 0.204 0.248 0,822ns 3 Benih (X 3 ) 0.061 0,061 1.585* 4 Pupuk (X 4 ) -1.186 0.105-1.776ns 5 Pestisida (X 5 ) 0.078 0.408 1.636* 6 Tenaga kerja (X 6 ) 0.192 0.409 0.470ns Keterangan : *: Berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 5% ns : Berpengaruh tidak nyata pada taraf kepercayaan 5% Dari tabel diatas, diketahui bahwa uji t menunjukan bahwa penyusutan alat(x 2 ), pupuk (X 4 ), dan tenaga kerja (X 6 ), berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. Sedangkan luas lahan (X 1 ), benih (X 3 ), dan pestisida (X 5 ) berpengaruh nyata terhadap usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011. Variabel penyusutan alat (X 2 ) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh tidak nyata, dengan koefisien regresi biaya penyusutan alat yang diperoleh sebesar 0.204, artinya dengan penambahan satu persen maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.204 persen.

Variabel pupuk (X 4 ) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh tidak nyata, dengan koefisien regresi biaya pupuk yang diperoleh sebesar 1.186, artinya dengan penambahan satu persen maka produksi petani padi sawah akan menurun sebesar 1.186 persen. Variabel tenaga kerja (X 6 ) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh tidak nyata, dengan koefisien regresi biaya penyusutan alat yang diperoleh sebesar 0.192, artinya dengan penambahan satu persen maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.192 persen. Variabel luas lahan (X 1 ) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh nyata, dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0.483, artinya dengan penambahan satu persen luas lahan maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.483 persen. Variabel benih (X 3 ) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh nyata, dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0.483, artinya dengan penambahan satu persen benih maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.483 persen. Variabel pestisida (X 5 ) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh nyata, dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0.483, artinya dengan penambahan satu persen pestisida maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.483 persen.

KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Besarnya rata-rata produksi pada usahatani padi di Desa Karang Anyar Kec. Semidang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar 4.910 kg. 2. Secara bersama-sama Faktor luas lahan(x1), penyusutan alat(x2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), dan tenaga kerja (X6) berpengaruh sangat nyata terhadap produksi usahatani padi padi di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011. 3. Secara individual penyusutan alat(x 2 ), pupuk (X 4 ), dan tenaga kerja (X 6 ), berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. Sedangkan luas lahan (X 1 ), benih (X 3 ), dan pestisida (X 5 ) berpengaruh nyata terhadap usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011. SARAN Agar produksi pada usahatani padi sawah di desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 dapat ditinggkat kan agar para penyuluh pertanian lebih berperan aktif bagai mana menerapkan teknologi yang baik, dan penggunaan bibit unggul yang baik pula. DAFTAR PUSTAKA BPS Kabupaten Bengkulu Utara. 2010. Kabupaten Bengkulu Utara Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. BPS Provinsi Bengkulu. 2010. Bengkulu Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Hafsah, M.J dan Sudaryanto.T. 2004. Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta Selatan Pramono. J, Basuki. S dan Widarto. 2005. Upaya Peningkatan Produktivitas Padi Sawah Melalui Pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu. Agrosains 7(1): 1-6, 2005.