BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008), hlm Winata Putra Udin S., dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas. Terbuka, 2001), hlm.

BAB I. pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

A UMS - Copy SKRIPSI

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. arti penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisa bersikap tertentu. Dalam hal ini, belajar merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar mereka. Berbagai upaya

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996),

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. kualitas interaksi siswa dengan guru di kelas. Untuk itu, guru harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IX G SMP NEGERI 3 CIAMIS. Oleh: TETI MARYATI Guru SMP Negeri 3 Ciamis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Adapun. dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 13, hlm ), hlm. 97

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. hlm Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. dan Sund dalam Takari, (2009:149), mendefinisikan IPA sebagai Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. selain itu dibutuhkan kemampuan/skill dari guru yang bersa ngkutan dalam. menggunakan pembelajaran aktif.

BAB I. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. pada jenjang yang lebih sempurna yaitu keberhasilan guru atau pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. penerus bangsa. Perkembangan di segala aspek sangat kita harapkan. depan apalagi di Era Globalisasi seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi salah satu materi yang dianggap penting. Bahkan di Perguruan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 1. nasional (sisdiknas), pasal 1 ayat 1. hlm. 43.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya pencapaian pendidikan yang berkualitas, peran guru sangat menentukan sebuah keberhasilan proses belajar mengajar. Guru dituntut menciptakan lingkungan belajar kondusif, sehingga mampu mendorong peserta didik untuk belajar dalam dalam kondisi menyenangkan. Oleh karena itu cara yang akurat mesti urgensi guru lakukan adalah mengembangkan variasi dalam mengajar, di sini guru dituntut tidak hanya menggunakan satu metode saja dalam mengajar tetapi dituntut lebih kreatif untuk mencapai tujuan. Hal ini diperlukan variasi gaya mengajar, dalam interaksi guru dengan anak didik. Dalam upaya pencapaian pendidikan yang berkualitas, pemerintah telah mengubah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. 1 Dalam kenyataannya, masih banyak kita temui ketidakmaksimalan dalam proses pembelajaran. Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya kinerja guru terutama dalam pengelolaan pengajaran yang relatif monoton, kurang variatif, tidak terencana dengan baik, yang pada akhirnya proses pembelajaran bersifat konvensional, monoton dan terkesan guru hanya masuk kelas, ceramah, dan kadang hanya asal memberikan tugas. Inilah kurangnya inovasi guru dalam pengelolaan pembelajarannya 1 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 2, hlm. 20. 1

2 guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat mendorong peserta didik untuk dapat melahirkan ide kreatif dalam rangka menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, kreatif, cerdas, dan rasa ingin tahu. Dalam proses pembelajaran diharapkan guru dapat menciptakan situasi yang menyenangkan sehingga pelajaran akan terasa mudah dipahamisekarang sudah tidak zaman lagi guru yang hanya menjadi pengajar kepada peserta didiknya, dengan memberikan pelajaran-pelajaran, tanpa memperdulikan apakah peserta didik tersebut mengerti dengan apa yang telah diajarkannya, atau apakah siswa tersebut hanya mengerti pada saat di kelas lalu kurang mengerti ketika sudah di luar kelas. Karena tugas guru tidak hanya sekedar mengupayakan para peserta didiknya untuk memperoleh berbagai pengetahuan dan keterampilan. Sementara itu, untuk mengembangkan kreatifitas, kecakapan dan ketrampilan diperlukan suatu alat pembelajaran yang tidak hanya sematamata bertujuan menguasai materi melainkan juga bertujuan untuk mengembangkan kecakapan-kecakapan yang diperlukan dalam kehidupan yang nyata. Harus disadari bahwa banyak parameter yang mempengaruhi hasil pendidikan, seperti intelegensi peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana belajar, latar belakang pendidikan guru, kemampuan guru dalam mengorganisasikan pembelajaran, dan lain sebagainya. Tetapi yang sangat penting dilakukan sekarang ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran dan strategi pembelajaran. Upaya meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Arab di Kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak adalah dengan menerapkan belajar tuntas dalam bidang Bahasa Arab pada khususnya dan bidang-bidang yang lain pada umumnya. Hal ini didasari dengan guru yang berlatar belakang PAI telah dibekali dengan metodologi pembelajaran Bahasa Arab melalui seminar, sartifikasi, lokakarya dan

3 penataran-penataran. Selain dari itu peserta didik sebagai row input dalam pembelajaran Bahasa Arab, satu sama lain berbeda latar belakang pendidikan dan lingkungannya, hal ini memerlukan strategi yang sesuai agar ada peningkatan hasil belajar. Proses pengajaran adalah peserta didik belajar. Oleh karena itu mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar, sehingga peristilahan kependidikan kita dikenal ungkapan Proses Belajar Mengajar (PBM) atau proses pembelajaran 2. Guru kegiatan pembelajaran sebaiknya memperhatikan perbedaan individual peserta didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Kerangka pemikiran demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap peserta didik secara individual. Peserta didik sebagai individu memliki perbedaan sebagaimana disebutkan di atas. Pemahaman ketiga aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru dengan peserta didik, sehingga memudahkan melakukan pendekatan mengajar. Terdapat empat keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Arab yang harus dikuasai oleh peserta didik Di Kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak diharapkan mampu menguasai penguasaan empat keterampilan bahasa diharapkan peserta didik memiliki keahlian bahasa Arab sedemikian rupa. Penguasaan empat kemampuan bahasa diperlukan strategi yang tepat dan cocok. Salah satu strategi yang diterapkan di MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak, khususnya dalam pelajaran Bahasa Arab adalah metode Card Sort. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort menguntungkan bagi peserta didik, karena dengan kegiatan pembelajaran ini setiap siswa dapat dikembangkan semaksimal 2 Sudjana, Nana, Dasar - dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005 hal. 1

4 mungkin. Pandangan yang menyatakan semua peserta didik dapat belajar sambil bermain, sehingga akan menghilangkan rasa bosan dalam pembelajaran, juga akan mempunyai imbas pada pandangan bahwa guru dapat mengajar dengan baik dan hasil belajar yang meningkat. Memperhatikan hal tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam pembelajaran Bahasa Arab melalui metode Card Sort, baik dalam persiapan; kegiatan pembelajaran; dan evaluasi. Selain dari itu bagaimana penyerapan peserta didik yang beraneka ragam tersebut dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Arab dengan metode Card Sort. Hal tersebut penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan kelas (PTK). Metode ini digunakan penulis untuk membuktikan bahwa metode Card Sort dengan pelaksanaanya dalam kegiatan pembelajaran Di Kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Untuk memperoleh data tentang guru dan siswa dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara dan observasi. Penulis menduga bahwa guru dalam pembelajaran Bahasa Arab melalui metode Card Sort akan membawa dampak perubahan yang positif, sesuai dengan pola dan langkah-langkah metode Card Sort. Yaitu Guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Arab melalui tahap perencanaan, kegiatan pembelajaran dan evalusi. Tidak hanya upaya guru saja, tetapi peserta didik pun sangat dominan dalam menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Arab melalui metode Card Sort. Upaya peserta didik agar tuntas dalam belajar Bahasa Arab ditempuh dengan aktivitas-aktivitas belajar, baik sebelum kegiatan, pelaksanaan kegiatan, setelah kegiatan. Strategi guru, kesiapan dan aktivitas peserta didik dapat memperlancar kegiatan pembelajaran bahasa Arab melalui metode Card Sort. Maka penulis tertarik mengadakan penelitian berjudul, Penerapan metode Card Sort bagi peningkatan hasil belajar Bahasa Arab materi

5 pokok Hadiqatul Bait Di Kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak Tahun Ajaran 2010/2011,. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan wawancara kepada salah satu guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Arab di MI Tsamrotul Huda 2, maka berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi penulis sebagai berikut: 1. Masih lemahnya daya serap peserta didik dalam menerima materi pelajaran Bahasa Arab, khususnya dalam materi pokok Hadikotul Bait. 2. Masih rendahnya antusias peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Arab. 3. Kurangnya media pendukung dalam melaksanakan proses pembelajaran Bahasa Arab. 4. Hasil Belajar tes formatif yang masih di bawah standar ketuntasan minimal. C. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah-pahaman dalam memahami judul di atas dan demi menghindarkan dari bermacam-macam penafsiran, maka penulis memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum dalam judul sehingga diketahui arti dan makna dalam pembelajaran yang diadakan. Beberapa istilah yang terdapat dalam judul diatas adalah sebagai berikut: 1. Penerapan Penerapan yaitu kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan teori, prinsip, peraturan atau informasi ke dalam situasi yang baru. 2. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi

6 dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. 3 3. Metode Card Sort Card Sort bisa disebut dengan sortir kartu yaitu pemilihan kartu. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau preview informasi 4. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. 4. Hasil belajar Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. 5 Peningkatan hasil belajar peserta didik menurut peneliti adalah adanya peningkatan nilai peserta didik yang diperoleh dari kuis dan tes evaluasi diakhir pertemuan siklus. 5. Peserta didik kelas V MI Peserta didik kelas V MI adalah peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran setingkat sekolah dasar pada tingkat kelima dan masih terdaftar sebagai peserta didik MI Tsamrotul Huda 2. 6. MI Tsamrotul Huda 2 adalah salah satu lembaga pendidikan setara sekolah dasar (SD) yang berlatar belakang Agama Islam yang bertempat di Desa Jatirogo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. 3 Amin Suyitno, Pemilihan Model Model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, (Semarang: UNNES, 2007), hlm. 1. 4 www.nduk88imut.wordpress.com tanggal 21 November 2010. 5 Nana Sudjana, Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000), hlm. 111, Cet.5.

7 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan metode Card Sort dalam pelajaran Bahasa Arab materi pokok Hadiqatul Bait di kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak? 2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Arab pada materi pokok Hadiqatul Bait di kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak setelah menerapkan metode Card Sort? E. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini adalah untuk: a. Mengetahui penerapan metode Card Sort dalam pelajaran Bahasa Arab materi pokok Hadiqatul Bait di kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak. b. Mengetahui adakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Arab pada materi pokok Hadiqatul Bait di kelas V MI Tsamrotul Huda 2 Jatirogo Kecamatan Bonang Demak setelah menerapkan metode Card Sort. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi peserta didik MI Tsamrotul Huda 2: a. Hasil belajar peserta didik MI Tsamrotul Huda 2 dalam mata pelajaran Bahasa Arab khususnya pada materi pokok Hadiqatul Bait dapat meningkat. b. Kompetensi peserta didik di bidang Bahasa Arab khususnya pada materi pokok Hadiqatul Bait dapat meningkat. c. Daya tarik peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Arab dapat meningkat.

8 d. Terciptanya persaingan yang sehat dalam berprestasi di kelas. 2. Manfaat bagi guru MI Tsamrotul Huda 2: a. Adanya kekreatifan, inovasi model pembelajaran Bahasa Arab dari dan oleh guru yang menitikberatkan pada penerapan metode Card Sort yang diharapkan dapat membantu memajukan kualitas pendidikan. b. Memberikan sumbangsih ide yang positif dalam pemajuan cara berfikir. c. Sebagai motivasi dan dukungan untuk selalu memperbaiki kualitas pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi. 3. Bagi pihak sekolah a. Mendapatkan panduan tentang metode Card Sort. b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran maka diharapkan dapat meningkatkan peringkat MI Tsamrotul Huda 2. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama untuk rujukan pembelajaran MI Tsamrotul Huda 2. 4. Manfaat bagi peneliti : a. Mendapatkan pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran Melalui penerapan metode Card Sort, sekaligus sebagai contoh yang bermanfaat untuk kemudian hari di implikasikan ke dalam dunia pendidikan. b. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru yang kreatif dan profesional siap melaksanakan berbagai model pembelajaran di lapangan, sesuai kebutuhan lapangan agar dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar.