MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

BAB III METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.

BAB 3 METODE PENELITIAN

kreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

EFEKTIVITAS METODE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN DENGAN MEDIA KARTU JODOH DALAM MENULIS KREATIF CERITA PENDEK

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

DANI KURNIA NIM

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF MELALUI PEMAHAMAN CAN DO

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

PENERAPAN METODE DIRECT READING ACTIVITY DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF EDITORIAL

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII MTs. Abdullah Mojo Kediri Tahun Pelajaran

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMA MENGGANTUNG DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS CERPEN

BAB III METODE PENELITIAN A.

UJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA 2 KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian ekperimen diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG SISWA SMP

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

MAKALAH. Oleh ETI SUHARTINI

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

Oleh : Wawan Setiawan

BAB III METODE PENELITIAN

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH TEKNIK CERITA PEMULA DISKUSI (DISCCUSION STARTER STORY ) DALAM MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB I PENDAHULUAN. memahami unsur-unsur yang membangun sebuah cerpen. Di dalam sebuah cerpen terdapat nilai-nilai kehidupan, yaitu terdiri dari

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Selanjutnya, dari perhitungan uji hipotesis diperoleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TARI BAMBU PADA PEMBELAJARAN BERBICARA SISWA KELAS VII SMP YAS BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam tiga tahap yaitu:

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

METODE JIGSAW II DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI TOKOH PADA NOVEL REMAJA

RANI HANDAYANI NIM

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012) Oleh : Lina Lisnawati NIM.1021.0254 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012) Lina Lisnawati NIM.1021.0254 Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini diangkat dari rumusan permasalahan sebagai berikut. (1) Seberapa besarkah kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama)? (2) Seberapa besarkah kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama)? (3) Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama)? Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Desain penelitian pada penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan desain "The randomized pretest-postest control group design", dengan rancangan tes awal dan tes akhir disertai kelompok pembanding. Pada penelitian ini penulis menetapkan dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas VIII-G sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-D sebagai kelompok pembanding. Berdasarkan hasil pengolahan data statistik pada kelas eksperimen, diperoleh nilai thinmg 15,251, nilai tuning ini lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,045. Secara singkat dikatakan t hitung = 15,251 < t tabel = 2,045. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) tepat digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singajaya Kabupaten Garut. Kata kunci : Menulis Drama/Pembelajaran Kooperatif PENDAHULUAN Pembelajaran menulis naskah drama merupakan kegiatan pembelajaran keterampilan berbahasa yang dihubungkan dengan ekspresi sastra. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, komponen bahan pelajaran dapat disajikan secara terpadu atau difokuskan pada salah satu komponen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan peranan sastra tersebut adalah dengan pembelajaran sastra di sekolah. Namun, pengajaran sastra di sekolah sekarang ini masih lebih banyak bersifat teori dan apresiasi siswa terhadap sastra pun masih kurang. Pengajaran sastra di sekolah-sekolah masih belum mengalami kemajuan. Buku-buku sastra wajib baca tidak tersedia di sekolah-sekolah. Kondisi ini diperparah oleh guru-guru bahasa dan sastra Indonesia yang kurang menyintai sastra. Apabila hal ini tetap dibiarkan, sejumlah nilai luhur seperti keimanan, kejujuran, ketertiban, pengendalian diri, pengorbanan, demokrasi, kehausan pada ilmu, akan semakin hancur. Model kooperatif memberi kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari model ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar model pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Coop (kerja sama) dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Kooperatif mengandung pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi, belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam anggota kelompok tersebut

Untuk menumbuh kembangkan minat siswa terhadap keterampilan berbahasa dan bersastra, khususnya dalam membuat suatu tulisan sastra, maka penulis mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang bervariasi dan menarik. Hal ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih menggemari kegiatan menulis kreatif KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) adalah suatu model pembelajaran siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok kecil secara kolaboratif, untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang diri mereka dan lingkungan sekitar, dan selanjutnya memberikan kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya. (Slavin: 2011: 229). Pengertian Menulis Naskah Drama Jabrohim (2003:122) mengemukakan, penulisan naskah drama merupakan suatu proses yang utuh karena memulainya selangkah demi selangkah, tahap demi tahap dalam suatu tata urutan. Ada beberapa aspek dasar dalam menulis naskah drama yang diharapkan nantinya penulis memiliki ketajaman perasaan dan kejernihan pikiran. Aspekaspek itu antara lain, penciptaan latar (creating setting), penciptaan tokoh yang hidup (freshing out characters), penciptaan konftik-konflik (working with conflicts), penulisan adegan dan secara keseluruhan disusun ke dalam sebuah skenario. Maksudnya, aspekaspek yang terdapat dalam naskah drama merupakan proses kreatif sistematis yang tercipta dari perasaan yang tajam dan pikiran yang jernih sehingga menghadirkan tokoh dan suasana yang hidup.. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu merupakan salah satu tipe penelitian eksperimen. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan (Sugiyono, 2010: 77). Desain penelitian pada penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain "The randomized pratest-postest control group design", dengan rancangan tes awal dan tes akhir disertai kelompok pembanding. Berikut label penelitiannya. E O 1 X e O 2 K O 3 X k O 4 Keterangan E K O 1 O 2 Xe Xk O 3 O 4 : kelompok eksperimen : kelompok pembanding : prates pada kelompok eksperimen : pascates pada kelompok eksperimen : perlakukan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis kreatif naskah drama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) : perlakukan pada kelompok pembanding berupa pembelajaran menulis Kreatif naskah drama dengan menggunakan model realia (mengamati lingkungan sekitar) : prates pada kelompok pembanding : pascates pada kelompok pembanding Desain penelitian di atas, menggunakan dua kelompok subjek penelitian, yaitu Kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapat perlakuan (mendapatkan pembelajaran menulis kreatif naskah drama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). Sebaliknya, kelompok pembanding tidak mendapat model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). Akan tetapi, tetap mendapatkan perlakukan yakni pembelajaran menulis kreatif naskah drama dengan menggunakan model realita (mengamati lingkungan sekitar). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data untuk menjawab permasalahanpermasalahan atau hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut: 1) Wawancara Dalam Sugiyono (2010: 231), Esterberg mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar infonnasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara penulis gunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan tujuan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti. 2) Studi Pustaka Studi pustaka yaitu kajian tentang sumber acuan dalam melakukan penelitian. 3) Observasi Observasi yaitu skala penilaian yang akan diisi oleh pengamat pada saat penulis mengadakan proses belajar mengajar. 4) Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1998: 139). Tes dilakukan dua kali, yaitu prates dan pascates. Prates yaitu tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai, bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis naskah drama siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). Pascates yaitu tes yang diberikan pada akhir program pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menulis naskah drama setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Prates Menulis Naskah Drama Pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 2 Singajaya Kabupaten Garut dimulai dengan memberikan prates terlebih dahulu. Tes ini dilakukan untuk mengetahui gambaran awal pengetahuan siswa kelas pembanding dan kelas eksperimen mengenai keterampilan menulis kreatif Setelah prates selesai dilaksanakan, penulis mendapatkan data berupa hasil menulis kreatif naskah drama dari kelas pembanding dan kelas eksperimen. Data tersebut kemudian diperiksa dan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Deskripsi Data Pascates Menulis Naskah Drama Setelah prates selesai dilaksanakan, data kemudian diperiksa dan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dari hasil pemeriksaan dan analisis tersebut, penulis mendapatkan data yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas pembanding dan kelas eksperimen masuk dalam kategori kurang baik. Sebelum melakukan pascates pada kelas pembanding dan kelas eksperimen, penulis melaksanakan treatment atau perlakuan pada kedua kelas tersebut. Untuk kelas pembanding, perlakuan yang diberikan adalah penggunaan model realia dalam pembelajaran menulis kreatif Sedangkan kelas kontrol, perlakuan yang diberikan adalah penggunaan model kooperatif tipe Co-op Coop (kerja sama) dalam pembelajaran menulis kreatif Pelaksanaan prates dan pascates merupakan kegiatan yang sama yaitu memberikan tes pada siswa, hanya saja yang membedakan adalah tujuan dan waktu pelaksanaanya. Prates dilakukan sebelum perlakuan dan pascates dilakukan sesudah perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa berkenaan dengan keterampilan menulis kreatif Setelah pascates selesai dilaksanakan, penulis mendapatkan data berupa hasil menulis kreatif naskah drama dari kelas pembanding dan kelas eksperimen. Sama halnya dengan prates, data tersebut kemudian diperiksa dan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Sama seperti penilaian naskah drama saat prates, adapun penilaian naskah drama untuk pascates diberikan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan berdasarkan format penilaian Secara garis besar data pascates berupa hasil menulis kreatif naskah drama siswa dari kelas pembanding dan kelas eksperimen, sudah menampakkan beberapa perubahan setelah diberikan perlakuan atau treatment. Diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, kelengkapan aspek formal drama. Hasil pascates menulis kreatif naskah drama siswa baik dari kelas pembanding maupun eksperimen, sudah mulai menampilkan kramagung. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsep kramagung sudah dipahami oleh siswa. Hal ini tentu saja berpengaruh baik terhadap penggambaran suasana yang ingin ditampilkan penulis dalam naskah dramanya. Kedua, kelengkapan unsur intrinsik. Siswa sudah dapat menampilkan sarana cerita (seperti sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, simbolisme dan ironi). Hal ini tentu saja berpengaruh baik pada penggunaan bahasa dalam naskah drama tersebut karena akan semakin berkesan bagi yang nieffibafeanya;' Dalam pengembangan tema siswa sudah tidak menggunakan tema-tema abadi seperti percintaan dan perselingkuhan untuk diangkat sebagai tema dalam tulisan naskah dramanya. Tema-tema baru yang bervariasi sudah mulai ditampilkan seperti persahabatan, keluarga, kehidupan sosial, lingkungan sekitar dan tokoh idola. Ketiga, keterpaduan unsur atau struktur. Pada aspek ini, naskah drama siswa mengalami banyak kemajuan. Tidak hanya disusun dengan memperhatikan tahap pengaluran saja, tetapi juga sudah memperhatikan dimensi tokoh (seperti fisiologis, sosiologis, dan psikologis). Penampilkan dimensi latar secara jelas (seperti latar waktu, tempat dan budaya) dengan baik sudah ditampilkan dalam naskah dramanya. Keempat, kesesuaian penggunaan bahasa. Untuk kaidah EYD sendiri, memang belum semua siswa memperhatikan. Baik di kelas pembanding maupun eksperimen, rata-rata masih terdapat 5-10 kesalahan kaidah EYD. Namun, untuk penggunaan diksi sudah tepat dan ragam bahasa sudah disesuaikan dengan dimensi tokoh.

SIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa simpulan. Di kelas yang diteliti penulis, jumlah siswa yang kemampuannya di atas rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan yang di bawah rata-rata. Hal tersebut didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil penelitian kelas pembanding dan kelas eksperimen. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) dalam menulis kreatif naskah drama menunjukkan keberhasilan. Hal ini terbukti dari hasil perbandingan rata-rata prates dan paseates dari kelas pembanding dan kelas eksperimen. Untuk kelas pembanding, pada saat prates diperoleh nilai rata-rata 51,50 dan meningkat pada paseates dengan rata-rata 63,94 artinya mengalami pemngkatan. Sedangkan untuk kelas eksperimen, pada saat prates diperoleh nilai ratarata 54,00 dan meningkat pada paseates dengan ratarata 73,67 artinya mengalami peningkatan. Keberhasilan pembelajaran juga terbukti dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis kreatif Dari hasil perhitungan statistik pada kelas eksperimen, diperoleh nilai thitung 15,251, nilai"' thitung ini lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,045. Secara singkat dikatakan t hitung = 15,251 < t tabel = 2,045. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) tepat digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singajaya Kabupaten Garut. Subana dan Sunarti. 2002. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia; Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka Jaya. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Syamsuddin, dkk. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Program Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, S. 1992. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Airlangga. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Jabrohim, dkk. 2003. Cora Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV Yrama Widya.] Nurgiantoro, B. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Slavin, R. E. 2011. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media.