LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTAPRAJA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) Nomor 6/1953 (6/1953)

PERATURAN DAERAH KOTAPRAJA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) Nomor 8 Tahun 1961 (8/1961) Tentang: Pajak tontonan

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA SERI A TAHUN 1975 NOMOR : 2

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut :

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 13 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

KETENTUAN UMUM. Pasal 1.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA. Menetapkan Peraturan Daerah sebagai berikut :

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 37 TAHUN : 1978 SERI : A NOMOR : 1

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 13 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 9 TAHUN : 1984 SERI : D NOMOR : 8 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 1992 SERI : B NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 32 TAHUN : 1978 SERI : B NOMOR : 23

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 5

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1975 TENTANG PAJAK POTONG HEWAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 8 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 3 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1975 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 1 TAHUN : 1984 SERI : B NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA SERI C TAHUN 1975 NOMOR : 11

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 11 TAHUN : 1992 SERI : B NOMOR : 3

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10 DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN : 1992 SERI : D NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN : 1977 SERI : D NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 16 TAHUN : 1984 SERI : D NOMOR : 15

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 1975 SERI A NOMOR : 3

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 33 TAHUN 1981 SERI : A NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 59 Th April No. : I/DPRD. GR

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2005 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2008 WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 1 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 7 th. Ke IV tgl. 1 Sept. 54 No. 1. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 5 TAHUN 1954.

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA KERJA DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA KERJA SAMA TRIPARTIT KOTA SURAKARTA

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 3 Tahun Ke VI Tanggal 27 Agustus 1956 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1956

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 23 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 15 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tambahan Lembaran Kotapraja Surakarta Nomor 1 Tahun Ke VII Tanggal 1 April 1957 Nomor 2

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN KEANGGOTAAN DEWAN PENGUPAHAN KOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR: 17 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAT PERGUDANGAN KOTA PEDARINGAN SURAKARTA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 7/PERDA/1976 TENTANG PAJAK PERTUNJUKAN DAN KERAMAIAN DI DAERAH TINGKAT II BADUNG

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA. No : 28 TAHUN 1977 TENTANG MENDIRIKAN DAN MENYEWAKAN KIOSK DIATAS TANAH YANG DIKUASAI DAERAH

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

NOMOR : 10 TAHUN 2009

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 14 TAHUN 2004 T E N T A N G PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG PERIZINAN USAHA OBYEK WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1981 (5/1981)

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK HIBURAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN 1981 SERI : B NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA IMPRESARIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 1986 SERI : A NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 4 Tahun 2002 Seri: C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK HIBURAN

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG USAHA BAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR,

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 2002 Seri: C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I S I A K,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 15 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 27 TAHUN 2003 T E N T A N G WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 99

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

Dimuat juga dalam Lembaran Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tahun 1973 SerB Nomor : 28 NOMOR : 1 TAHUN 1972 LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA SERI A TAHUN 1975 NOMOR : 1 DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA Menetapkan Peraturan Daerah sebagai berikut : PERATURAN DAERAH Kotmadya surakarta tentang Padjak Pertunjukan. Pasal 1. Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pertunjukan : a. Penyelenggaraan sesuatu acara yang tidak memandang nama dasn sifat nya baik profesional maupun amatir yang dapat dikunjungi oleh umum baik yang diselenggarakan sendiri sendiri maupun bersama sama dengan dipungut bea dengan cara dan/atau berupa apapun juga misalnya : pameran, pasar tahunan, pasar malam, pasar derma, pertandingan olah raga, wayang, sandiwara, gambar hidup, kesenian permainan dan pertunjukan serta keramaian lannya; b. penyelenggaraan sesuatu acara tertentu baik profesional maupun amatir oleh perkumpulan yang khusus untuk para anggotanya dengan memungut bea dengan cara berupa apapun juga; 2. Pertunjukan amal : Penyelenggaraan sesuatu acara dengan memungut bea yang seluruh hasil kotor usahanya dimksudkan guna memberi bantuan kepada mereka yang menderita akibat bencana alam, tanpa minta balas jasa berupa apapun juga; 3. a. Pertunjukan Profesional : Pertunjukan yang dijalankan oleh salah seorang atau semua pelaku nya untuk memperoleh hasil sebagai mata pencaharian; b. Pertunjukan Amatir : Pertunjukan yang pelakunya dijalankan untuk memperoleh hasil tetapi tidak semata mata sebagai pencaharian; c. Kesenian Daerah Nasional : Kesenian yang hidup secara tradisionil (klasik/modern) yang ada didaerah Indonesia yang menggunakan irama, gerak, pakaian, sopan santun (tata susila) dan bahasa menjadi milik Daerah /Nasional. 4. bea masuk : Harga karcis dikurangi pajak. 5. Harga karcis : harga nominal yang tercantum pada karcis. Bilamana ada ditmbah dengan lain lain pungutan yang ditetapkan dan disahkan oleh Pemerintah.

Pasal 2 Terhadap pertunjukan-pertunjukan yang diselenggarakan dalam Daerah Kotamadya Surakarta dipungut pajak, yang dinamakan Pajak Pertunjukan. Pasal 3 (1) Pajak Pertunjukan sebagai tersebut dalam pasal 2 berjumlah : a. 40% (empat puluh perseratus) dari bea masuk untuk gambar hidup, pasar tahunan dan pasar malam; b. 15% (lima belas perseratus) dari bea masuk untuk pertandingan olah raga Amatir dan pertunjukan yang keseluruhannya termasuk kesenian Daerah/Nasional Amatir; c. 30% (tiga puluh perseratus) dari bea masuk untuk pertunjukan dan pertandingan olah raga profesional lainnya. (2) Jika bea masuk ditambah dengan Pajak Pertunjukan belum merupakan jumlah harga kelipatan dari rupiah, maka Pajak Pertandingan dibulatkan keatas, sehingga bea masuk ditambah dengan Pajak Pertunjukan merupakan harga karcis kelipatan dari lima rupiah. Pasal 4. (1) Pembayaran Pajak Pertunjukan menjadi tanggungan orang atau badan yang menyelenggarakan atau yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pertunjukan. (2) Jika suatu pertunjukan diselenggarakan oleh lebih dari satu orang atau badan seperti termaksud ayat (1), maka kewajiban membayar pajak dapat dipikulkan seluruhnya kepada salah seorang atau salah satu badan tersebut. Pasal 5. (1) Pembayaran iuran perkumpulan, pemesanan tempat, pembelian prgrama, buku-buku teks dan lain-lain pembayaran, jika pembayaran itu tidak bersifat bea masuk, dibebaskan dari pembayaran pajak. (2) Apabila pembayaran seperti termaksud ayat (1) ternyata dimksud sebagai bea masuk, maka petugas pajak menentukan bea masuk bagi tiap-tiap kelas dan dengan dasar penentuan itu dipungut pajaknya. (3) Terhadap ketentuan seperti temaksud ayat (2), penyelenggara/penanggung jawab dalam wakttu selambat-lambatnya delapn hari sejak pertunjukan selesai dapat mengjukan keberatan secara tertulis kepada Walikota Kepada Kepala Daerah, tetapi harus membayar penuh pajak yang telah ditentukan itu terlebih dahulu. Pasal 6. (1) Pertunjukan amal da[pat dibebaskan dari Pajak Pertunjukan. (2) Pembebasan Pajak Pertunjukkan seperti termaksud ayat (1) ditetapkan oleh Walikota Kepala Daerah atas permintaan tertulis dari penyelenggaraan/penanggung jawab yang sekurangkurangnya sepuluh hari sebelum pertunjukan diselenggarakan harus sudah diterima oleh Walikota Kepala Daerah. (3) Sebelum ada ketetapan atas permintaan seperti termasuk ayat (2), penyelenggara/penanggung jawab harus membasyar penuh Pajak Pertunjukan terlebih dahulu. Pasal 7. Penyelenggara/penanggung jawab diwajibkan memberi karcis sebelum masuk tempat pertunjukan Kepada :

a. para pengunjung pertunjukan; b. para langganan dan mereka yang membeli buku-buku; c. mereka, yang atas kehendakpenyelenggara/penanggung jawab tidak karena jabatannya, dapat mengunjungi pertunjukan dengan Cuma-Cuma. Pasal 8. (1) Karcis-karcis seperti termaksud pasal 7, diberi nomor urut, kelas serta harganya, dijilid menjadi buku menurut kelasnya dan diberi kulit. (2) Karcis-karcis itu dipergunakan harus dimintakan cap Bagian Pajak terlebih dahulu dan kulitnya diberi tanggal, tanda tangan Kepala Bagian Pajak dan cap Bagian Pajak, keterangan banyaknya dan harga karcis, serta nama penyelenggara/penanggung jawab pertunjukan. (3) Selambat-lambatnya empat puluh enam delapan jam sebelum pertunjukan dimulai tidak terhitung hari libur, karcis- karcis itu harus sudah disediakan di Bagian Pajak. Pasal 9. Penyelenggara/penggung jawab pertunjukan dilarang : a. merubah atau merusak tanda-tanda yang termaktub pada karcis atau kulit buku karcis; b. memberi tempat dikelas lain kepada pengunjung dari yang termaktub pada karcis; c. menjual karcis yang sudah terpakai; d. mengambil karcis kecuali untuk diberikan kepada pengunjung. Pasal 10. (1) Barang siapa akan mengadakan pertunjukan, harus datang di Kantor Bagian Pajak dengan menunjukkan surat ijin pertunjukan dari fihak yang berwajib dan memberi keterangan tentang harga karcis untuk tiap-tiap kelas, harga pemesanan tempat, harga programa, buku teks dan lain-lain yang diperlukan untuk tketentuan penetapan pajak. (2) Terhadap Peraturan Daerah ini penyelenggara/penanggung jawabdianggap berkedudukan didaerah Kotamadya Surakarta. (3) Penyelenggara/penanggung jawab tidak diperbolehkan menaikkan harga karcis dan pembayaran lain-lain seperti termaksud ayat (1). (4) Ditempat penjualan karcis harus dipasang sebuah pengumuman yang jelas kelihatan, yang menerangkan harga tiap-tiap kelas, dengan pengesahan dari Bagian Pajak. Pasal 11 (1) Pengunjung dilarang : a. masuk tempat pertunjukan dengan tidak membawa tanda yang sah; b. mengambil tempat lain dari pada tempat yang menjadi haknya; c. menyerahkan kembali karcis yang dibelinya kepada penyelenggara/penanggung jawab, kecuali jika karcis-karcis itu dibeli kembali karena pertunjukan dibatalkan/ditunda. (2) Pengunjung diharuskan menyimpan tanda masuk selama pertunjukan berlangsung dan memperlihatkan kepada pegawai yang berwajib, atau jika dimintanya menyerahkan tanda itu karena tidak sah. Pasal 12. (1) Besarnya pajak dihitung menurut banyaknya karcis yang sudah diberi tanda dan harus dibayar terlebih dahulu. Terhadaptiap pembayaran diberikan tanda penerimaan.

(2) Pertunjukan tidak boleh dimulai sebelum pajaknya dibayar penuh, kecuali dalam hal-hal yang sepeerti termaksud pada pasal 13 ayat (1). Pasal 13. (1) Jika menurut pertimbangan Keepala Bagian Pajak, penyelenggara/penanggung jawab tidak mampu membayar penuh pajaknya atau separo dari pajaknya terlebih dahulu, makawalikota Kepala Daerah dapat memberi kelonggaran untuk membayar pajak itu sehari setelah pertunjukan berlangsung, dengan membawa sisa karcis yang tidak terjual. (2) Jika penyelenggara/penanggung jawab tidak memenuhi ketentuan seperti termaksud ayat (1), maka Kepala Bagian Pajak membuat berita acara tentang besarnya pajak yang harus dibayar dan lembar ke II berita acara terebut diberikan kepada penyelenggara/penanggung jawab, Kepala Bagian Pajak mewajibkan kepada penyelenggara/penanggung jawab supaya segera membayar pajak itu, dengan tidak mengurangi ancaman hukuman seperti termaksud pasal 17. Pasal 14. (1) Jika sudah pertunjukan berakhir ternyata bahwa karcis yang sudah diberi tanda seperti termaksud pasal 8 ayat (1) tidak habis terjual, maka dengan mengembalikan sisa karcis, berapa banyaknya kelebihan pajak yang sudah dibayar dikembalikan kepada penyelenggara/penanggung jawab. (2) Jika pertunjukan tidak jadi berlangsung, maka atas permintaan penyelenggara/penanggung jawab pajak yang sudah dibayarnya dikembalikan, sedang kasrcis-karcis yang sudah terjual wajib dibeli kembali oleh penyelenggara/penanggung jawab. Pasal 15. (1) Ketentuan-ketentuan tersebut dalam Peraturan Daerah ini berlaku itu diselenggarakan atas nama astau untung ruginya ditanggung oleh lebih dari seorang, maka ketentuan-ketentuan itu berlaku untuk diri masing-masing penyelenggara/penanggung jawab. (2) Jika penyelenggara/penanggung jawab itu suatu badan hukum, maka ketentuan-ketentuan seperti termaksud ayat (1) berlaku terhadap diri masing masing anggota pengurus. (3) Jika penyelenggara/penasnggung jawab sakit atau tidak berada ditempat itu, maka ketentuan ketentuan tersebut dalam Peraturan Dfaerah ini berlaku juga terhadap mereka yang diberi kuasa oleh penyelenggara/penanggung jawab pertunjukan itu, atau jika tidak ada surat kuasa terhadap diri yang memegang pimpinan. Pasal 16. (1) Yang diwajibkan mengawasi Peraturan Daerah ini disamping instansi-instansi yang telah mempunyai tugas mengusut pelanggaran-pelanggaran, adalah Kepala dinas Pengawasan Umum dan Kepala Bagian Pajak Daerah Kotamadya Surakarta. (2) Petugas seperti termaksud ayat (1) berhak masuk dalam semua tempat pertunjukan dan tempat penjualan karcis untuk memeriksa atau meminta buku-buku karcis dan karcis-karcis pegangan pengunjung.

(3) Penyelenggara/penanggung jawab diwajibkan memberi bantuan dan melaksanakan segala permintaan yang berhubungan dengan berlakunya pemeriksaan seperti termaksud ayat (2). (4) Apabila penyelenggara/penanggung jawab ternyata tidak mengindahkan Peraturan Daerah ini, petugas seperti termaksud ayat (1) berhak memerintahkan menghentikan pertunjukan dan uang pajak tetap harus dibayar, sedangkan kelebihan pajak yang telah dibayar tidak dikembalikan. Pasal 17. (1) Pelanggaran atas pasal 5 ayat (3), pasal 6 ayat (3), pasal 7, pasal 8, pasal 9, pasal 10 ayat (1), (3) dan (4) diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 6 (enam ) bulan atau hukuman denda sebanyak-banyaknya Rp. 10.000,-- (sepuluh juta rupiah). (2) Hukuman seperti termaksud ayat (1) mengurangi kewajiban penyelenggara/penanggung jawab untuk membayar pajak yang harus dibayar olehnya. Pasal 18. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dengan Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah. Pasal 19. (1) Peraturan Daerah Ini mulai berlaku sejak hari pengundangannya. (2) Dengan mulai berlakunya Perauran Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1953 tentang Pajak Pertunjukan dengan semua perubahannya tidak berlaku lagi. Surakarta, 6 Juni 1972. Pd. WALIKOTA KEPALA DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMDYA S U R A K A R T A Wakil Ketua, ( K O E S N A N D A R ) (SOEWANDO WIDIJOPUTRANTO SH.) Peraturan Daerah ini telah disahkan Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan tanggal 18 Nopember 1972 No. Pemda 10/34/22-226 Direktur Pemerintah Daerah, (Menteri Dalam Negeri) Diundangkan pada tanggal 15 Agustus 1973. Pj. Sekretaris Daerah, (SOENARTO) Ttd. (AMIR MACHMUD).

This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.