HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP UNP Kediri OLEH : ATIK NURUL HIDAYAH NPM: 11.1.01.01.0465 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1
2
3
HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ATIK NURUL HIDAYAH NPM : 11.1.01.01.0465 FKIP - Bimbingan dan Konseling Email : Attiknurul@gmail.com Drs. Wisnu Cahyono, M.M. 1 dan Dra. Endang Ragil WP, M.Pd. 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak : Fasilitas yang menunjang keberhasilan pendidikan dalam proses belajar mengajar berarti menyangkut sarana dan prasarana pendidikan yang dapat di manfaatkan oleh siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dari konsep diatas jelas dapat disebutkan bahwa ternyata sarana dan prasarana syarat mutlak yang harus ada baik sebagai kelengkapan pendidikan formal maupun nonformal yang sangat dibutuhkan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Penelitian ini mempunyai tujuan mengetahui Hubungan Kelengkapan Fasilitas Sekolah dengan Aktivitas Belajar Siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung Tahun Pelajaran 2014/2015 Kabupaten Pacitan. Adapun hipotesis yang telah dilakukan yaitu adakah hubungan kelengkapan fasilitas sekolah dengan aktivitas belajar siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini objeknya yaitu siswa-siswi kelas XI SMK Negeri Kebonagung Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 209 dari berbagai program jurusan dan yang digunakan untuk sampel 53 siswa diambil secara acak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut jenisnya termasuk penelitian korelasional, yaitu penelitian yang diarahkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penelitian diketahui bahwa skor fasilitas sekolah siswa berada antara rentang 40 sampai 94 dengan skor total fasilitas sekolah adalah 4194, sedangkan skor aktivitas belajar siswa berada antara rentang 52 sampai 99 dengan skor total aktivitas belajar siswa adalah 4235. Berdasarkan analisis data diperoleh dengan menggunakan metode Analisis Korelasi Product Moment maka dengan N=53 sebesar 0,302 dengan dikonsultasikan dengan lebih besar dari pada dengan taraf signifikan 5% diperoleh angka 0,279. Maka (0,302>0,279). Hasil analisis data menunjukkan nilai r adalah 0,302, maka berarti pada antara 0,200 sampai dengan 0,400. Sehingga interpertasi nilai r adalah rendah. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada Hubungan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Dengan Aktivitas Belajar Siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung Tahun Pelajaran 2014/2015. Kata Kunci : Fasilitas Sekolah, Aktivitas Belajar 4
I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian intergral dalam pembangunan, peningkatan mutu pendidikan padasemua lembaga pendidikan merupakan upaya pembangunan sumber daya manusia. Karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir generasi yang cerdas, terampil, dan untuk melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan bertanggung jawab, salah satunya wadah bagi pelaksanaan pendidikan adalah sekolah. Sekolah merupakan tempat membentuk karakter manusia susila yang cakap dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat. Dan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok dan merupakan kegiatan inti dari proses pendidikan, serta merupakan proses yang dari serangkaian kegiatan antara guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang terjadi dalam situasi endukatif. Dalam mendukung belajar siswa dengan adanya fasilitas yang baik dan dapat bermanfaat baik juga terhadap perilaku maupun kerja pikir siswa tersebut. Untuk meningkatkan mutu dari suatu lembaga pendidikan salah satunya diukur dengan keberadaan berbagai fasilitas (sarana dan prasarana) yang dimiliki oleh sekolah. II. METODE PENELITIAN Penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel serta seberapa besar tingkatan hubungan tersebut. Tingkat hubungan diungkapkan sebagai suatu koefisien korelasi. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment, yaitu teknik yang digunakan 5
untuk mencari hubungan antara dua variabel. yang keduanya merupakan data interval. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada angka yang diolah dengan metode statistika. Pendekatan yang mememungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan data hasil penelitian. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung tahun pelajaran 2014/2015 pada umumnya dalam hal belajar disekolah maupun dirumah menggunakan fasilitas yang dimiliki untuk menunjang atau mendukung kegiatan belajarnya, dengan adanya sarana dan prasarana yang sudah disediakan di sekolah oleh bapak/ibu guru. Berdasarkan adanya fasilitas sekolah dengan aktivitas belajar siswa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, keadaan fasilitas yang kurang mendukung suasana belajar yang Artikel Skripsi secara langsung digunakan oleh siswa akan menjadikan proses belajar siswa menurun. Dan apabila fasilitas sekolah yang mendukung belajar siswa akan meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa. Untuk membuktikan teori di atas dan membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini benar, maka peneliti mengadakan penelitian di SMK Negeri Kebonagung tahun pelajaran 2014/2015 dengan objek siswa kelas XI, dengan terlebih dahulu melakukan observasi dan pengumpulan data-data lain baik melalui wawancara maupun angket. Angket uji korelasi antara fasilitas sekolah dengan aktivitas belajar siswa peneliti sebarkan kepada 53 responden yang dipilih secara acak yang sebelumnya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil data angket tersebut kemudian dianalisis menggunakan rumus product moment taraf signifikan 5% yang kemudian dikonsultasikan dengan tabel, ternyata hasilnya adalah > 6
(0,302 > 0,279). Itu artinya, ada hubungan antara kedua variabel di atas. Untuk mengetahui tingkat hubungannya, peneliti mengkonsultasikan ke tabel interpretasi r menyatakan bahwa tingkat hubungan antara kedua variabel adalah rendah. Jadi, hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku agresif siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung tahun pelajaran 2014/2015 diterima. IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi penelitian mengenai hubungan kelengkapan fasilitas sekolah dengan aktivitas belajar siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung tahun pelajaran 2014/2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Artikel Skripsi 1. Hasil analisis data menunjukkan nilai r adalah 0,302, sehingga interpretasi nilai r rendah. Jadi hipotesis yang dinyatakan bahwa ada hubungan kelengkapan fasilitas sekolah dengan aktivitas belajar siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung tahun pelajaran 2014/2015 diterima. 2. Berdasarkan pada hasil penelitian yang mengarah pada rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat ditarik simpulan bahwa Ada Hubungan Kelengkapan Fasilitas Sekolah dengan Aktivitas Belajar siswa kelas XI SMK Negeri Kebonagung tahun pelajaran 2014/2015. V. DAFTAR PUSTAKA Djalali & Pudji Muljono. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo. Djaramah Syaiful Bahri, 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. 7
Majid Abdul, 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Artikel Skripsi Wiji Suwarno, 2008. Dasar-Dasar Ruzz Media. Sardiman, 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. http://mtsnurulhudakalanganyar.b Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian http://syamedu.blogspot.com/201 Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Ar- logspot.com/2013/07/manfaatfasilitas-di-sekolah.html 1/04/peranan-fasilitas-dalammenunjang.html Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. 8