MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT DENGAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DIKOMBINASIKAN NHT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) JENIS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TTW DAN NHT PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Zainnur Wijayanto Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE STAD DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Mugiyanto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NGQT DAN TTW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Muhammadiyah Surakarta. Muhammadiyah Surakarta. Muhammadiyah Surakarta Alamat

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Annis Deshinta Ayuningtyas Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TAPPS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SDN DI KECAMATAN KALITIDU BOJONEGORO

Maulidiyah, Teguh Wibowo, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

pembelajaran Examples Non Examples terhadap hasil belajar matematika, (2)

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Agung Putra Wijaya S

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Matematika

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Model Pengajaran Langsung

Rahayu Sri Waskitoningtyas 1, Tri Atmojo Kusmayadi 2, Mardiyana 3

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika

Dian Ratna Puspananda, Tri Atmojo K., Budi Usodo. Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GALAKSI DENGAN ALAT PERAGA ULAR TANGGA PADA MATERI HIMPUNAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS PADA MATERI POKOK SEGITIGA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN ARTIKULASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Abstrak. Kata kunci: Pembelajaran Think Pair Share, konvensional, prestasi belajar PENDAHULUAN

PROSIDING ISBN :

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE TAI DAN TIPE TPS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL NUMBERRED HEAD TOGETHER SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK TAMTAMA KARANGANYAR

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

Larasati Tiara Medyasari 1, Muhtarom 2, Sugiyanti 3 Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang 1.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh: MAHFIATI A

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

Indra Puji Astuti 1 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI NGAWI

Transkripsi:

MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT DENGAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Novi Andri Nurcahyono Prugram Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Sukabumi nanurcahyono@gmail.com ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diantara model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL, NHT dengan pendekatan CTL dan langsung, model pembelajaran manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri SeKecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 133 siswa, dengan rincian 45 siswa pada kelas eksperimen satu, 45 siswa pada kelas eksperimen dua, dan 43 pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitasmenggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansimenggunakan metode Bartlett. Uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dengan α = 0,05, diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung, dan prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan CTL lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Kata kunci: TPS dengan CTL; NHT dengan CTL; Prestasi Belajar 1. PENDAHULUAN Dinamika pada abad ke-21 banyak membawa perubahan yang pesat dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, teknologi,dan budaya. Seiring dengan perubahan tersebut, pendidikan memiliki peran penting dalam membantu mempersiapkan generasi masa depan, baik secara individual maupun kelompok agar mampu hidup secara produktif di tengah masyarakat dengan berbagai problematika yang dihadapinya.guna menghadapi perubahan yang pesat tersebut, maka pendidikan saat ini harus mampu mengembangkan kemampuan yang berguna untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan. Salah satu cara mengembangkan kemampuan memecahkan masalah tersebut yaitu dengan melakukan inovasi terhadap kegiatan pembelajaran matematika di sekolah.erman Suherman [2] mengatakan bahwa matematika adalah ratunya ilmu artinya matematika sebagai sumber dari ilmu lain. Dengan kata lain, matematika dapat mendorong Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 133

perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Oleh karena itu,dengan menguasai matematika maka mata pelajaran lain akan mudah dipelajari, sehinggahal yang terpenting untuk mencapai keberhasilan dalam bidang pendidikan salah satunya ditentukan oleh keberhasilan dalam matematika dan pembelajarannya. Hal ini menunjukan betapa pentingnya matematika untuk dipelajari, mengingat bahwa matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang merespon negatif terhadap pelajaran ini. Respon negatif muncul akibat tidak mengertinya siswa akan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Respon negatif ini tercermin pada masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2009 dalam www.pisa.oecd.orgmenunjukkan bahwa peringkat matematika siswa Indonesia berada di urutan 57 dari 65 negara. Sedangkan dalam penelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)tahun 2011 dalam http://timssandpirls.bc.edu, menunjukan bahwa skor rata-rata matematika Indonesia yaitu 386. Skor tersebut masih jauh dari rata-rata skor yang dikeluarkan TIMSS yaitu 500. Dari skor tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 38 dari 45 negara. Khusus untuk Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Purworejo, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2011/2012, rendahnya prestasi belajar matematika siswa SD dapat dilihat dari persentase siswa yang mendapatkan nilai kurang dari atau sama dengan 6,00 padanilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk mata pelajaran matematika. Persentase siswa yang mendapatkan nilai kurang dari atau sama dengan 6,00 untuk mata pelajaran matematika yaitu 35,42%. Hal ini berarti lebih dari sepertiga siswa SD yang ada di Kabupaten Purworejo untuk tahun pelajaran 2011/2012 memiliki prestasi belajar matematika rendah atau dapat dikatakan belum baik. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa SD tersebut merupakan hal yang wajar karena pada kegiatan pembelajaran selama ini siswa hanya mengikuti prosedur yang berlaku. Guru secara aktif memberi contoh soal dilanjutkan dengan memberikan latihan soal kemudian guru menilainya. Sedangkan siswa secara pasif hanya mendengar dan mencatat, sesekali siswa mencatat dan sesekali siswa menjawab sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pembelajaran semacam ini akan berakibat terjadinya proses menghafal bagi siswa terhadap konsep dalam matematika yang membuat rendahnya pemahaman siswa dan apabila siswa menghadapi permasalahan yang kompleks siswa cenderung tidak dapat memecahkannya. Dengan demikian, ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan karena kurang tepatnya seorang guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran ketika menyampaikan suatu materi. Oleh karena itu, perlu diteliti apakah benar bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Pada dasarnya dalam kegiatan pembelajaran matematika siswa harus dapat memahami bagaimana suatu konsep dan dari mana konsep tersebut terbentuk melalui kegiatan mencoba dan menemukan serta tidak menerima begitu saja konsep yang sudah jadi. Dengan demikian, belajar matematika lebih mengutamakan proses daripada hasil yang dicapainya.tugas profesional seorang guru yaitu menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang sebelumnya dirasakan sulit menjadi mudah, yang sebelumnya tidak berarti menjadi bermakna. Oleh karena itu, di samping dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya, seorang guru juga dituntut agar dapat mengembangkan kemampuannya dalam menciptakan Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 134

kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Apabila kondisi tersebut dapat tercipta maka tidak mustahil bahwa prestasi belajar matematika siswa akan meningkat. Seorang guru akan dikatakan berhasil dalamkegiatan pembelajaran apabila terdapat peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini tidak terlepas dari peran guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang diberikan. Salah satu cara penyampaian guru yang dikembangkan saat ini yaitu dengan menggunakan suatu model pembelajaran.dalam kegiatan pembelajaran khususnya untuk pelajaran matematika, guru harus mengajar secara efektif dan mengajar bagaimana siswa belajar. Di samping itu, guru juga harus memberi kebebasan kepada siswa untuk dapat menyelidiki, mengamati dan mencari pemecahan masalahnya, sehingga diharapkan matematika tidak lagi dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit tetapi mudah dan menyenangkan. Materi dalam pelajaran matematika SD sangat bermacam-macam dan saling berkaitan satu sama lain, salah satunya adalah materi pecahan. Materi ini cukup sederhana konsepnya namun banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga perlu mendapat perhatian lebih agar tidak terjadi kesalahpahaman konsep. Berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu SD di Kecamatan Banyuurip berupa dokumen analisis nilai hasil belajar dan program perbaikan dan pengayaan SD bahwa persentase siswa yang mendapatkan nilai kurang dari atau sama dengan 58,0 untuk materi operasi hitung bilangan bulat sebesar 8,33%, KPK dan FPB sebesar 8,33%, pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan sebesar 8,33%, pecahan sebesar 20,83%, bangun datar dan bangun ruang sebesar 16,67%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk materi pecahan masih banyak siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) daripada materi yang lain. Adapun kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan materi pecahan yaitu siswa harus dapat menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Siswa juga harus dapat mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. Berdasarkan observasi di sekolah diperoleh bahwa sebagian besar siswa SD belum mampu berpikir secara abstrak, sehingga diperlukan suatu pendekatan yang dapat mengaitkan materi pelajaran dengan konteks dimana materi tersebut digunakan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk anak SD yaitu pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Akan tetapi dalam penerapannya pendekatan ini tidak dapat digunakan secara maksimal tanpa menggunakan model pembelajaran tertentu. Model pembelajaran yang diperlukan untuk menunjang pendekatan ini harus sesuai dengan prinsip dari pendekatan pembelajaran CTL yaitu mengedepankan aktivitas siswa. Oleh karena itu dalam hal ini model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran kooperatif, dimana siswa diberikan kesempatan untuk berinteraksi dan belajar dengan siswa lain yang berbeda latar belakangnya sehingga tercapai suatu tujuan bersama. Diantara model pembelajaran kooperatif yang dapatdigunakan untuk materi pecahan yaitu model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran Number Head Together (NHT). Hal ini disebabkan karena modelpembelajaran TPS dan NHTmerupakan model pembelajaran yang memberikan keleluasaan berpikir siswa, sehingga siswa terdorong untuk berpartisipasi secara aktif menggunakan kemampuannya untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam matematika. Di samping itu, dalam kedua model pembelajaran ini guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar. Siswa dituntut untuk membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Di dalam membangun pengetahuannya Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 135

tersebut siswa dibantu oleh siswa lain dalam satu kelompok. Akan tetapi terdapat perbedaan yang mendasar dari kedua model pembelajaran ini. Model pembelajaran TPS memadukan antara belajar secara mandiri dan belajar secara berkelompok. Jadi dalam model pembelajaran TPS siswa diberi kesempatan untuk berpikir secara individu sebelum bekerjasama dalam kelompok dan dalam berkelompok dilakukan dengan cara berpasangan. Hal ini berbeda dengan model pembelajaran NHT, dalam model pembelajaran NHT siswa tidak diberi kesempatan untuk berpikir secara individusebelum bekerjasama dalam kelompok. Pengelompokan dalam model pembelajaran NHT dilakukan secara heterogen yang terdiri dari 3 sampai 5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. Apabila kedua model pembelajaran ini dipadukan dengan pendekatan CTL maka masing-masing kekurangan yang terdapat dalam kedua model pembelajaran akan tertutupi.sehingga prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat secara signifikan. Dengan demikian, perlu dilakukan suatu penelitian yang membandingkan model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL dan NHT dengan pendekatan CTL. Berpijak dari uraian permasalahan tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitianyang terkait dengan penggunaan model pembelajaran dalam menyampaikan suatu materi terhadap prestasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui diantara model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung, model pembelajaran manakah yang dapat memberikan prestasi belajar lebih baik. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi experimental research). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Dari peringkat 1 sampai dengan 15 terpilih SD Negeri Candingasinan sebagai kelas eksperimen 1, SD Negeri Bajangrejo sebagai kelas eksperimen 2 dan SD Negeri Sumbersari sebagai kelas kontrol. Sedangkan dari peringkat16 sampai dengan 30 terpilih SD Negeri Kledungkradenan sebagai kelas eksperimen 1, SD Negeri Ngadimerto sebagai kelas eksperimen 2 dan SD Negeri Bencorejo sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan tes. Sebelum melakukan eksperimen, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan untuk mengetahui bahwa sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Untuk menguji keseimbangan digunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Sedangkan untuk uji lanjut pasca anava menggunakan metode Scheffe. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji prasyarat menyatakan bahwa semua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang sama. Berdasarkan hasil uji keseimbangan diperoleh nilai F obs sebesar 0,1344 dan nilai tabel F 0,05;2,130 sebesar 3,00. Karena nilai F obs kurang dari F 0,05;2,130 maka F obs DK, dimana DK = sehingga H 0 diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan rerata antara kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2 dan kelas kontrol atau dengan kata lain sampel mempunyai kemampuan awal sama. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 136

Adapun rangkuman hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dan taraf signifikansi = 0,05 disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama JK dk RK F obs Keputusan Uji Model Pembelajaran (A) 5684,8347 2 2842,4174 37,5115 3,000 H 0A ditolak Intelegensi (B) 11099,8052 2 5549,9026 73,2422 3,000 H 0B ditolak Interaksi (AB) 767,3675 4 191,8419 2,5317 2,370 H 0AB ditolak Galat (G) 9396,0568 124 75,7747 Total 26948,0643 132 Berdasarkan table tersebut maka dapat diketahui bahwa H 0A ditolak, berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung. H 0B ditolak, berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi, sedang dan rendah. H 0AB ditolak, berarti terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat intelegensi siswa terhadap prestasi belajar matematika. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa H 0A ditolak, untuk itu perlu dilakukan uji komparasi ganda antar baris. Adapun rangkuman hasil uji komparasi ganda antar baris tersaji dalam tabel berikut. Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Baris H 0 F obs 2 F 0,05;2,124 Keputusan Uji 7,6226 (2)(3) = 6 H 0 ditolak 39,0542 (2)(3) = 6 H 0 ditolak 12,3903 (2)(3) = 6 H 0 ditolak Hasil uji komparasi ganda antar baris menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung, dan prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL dan NHT dengan pendekatan CTL merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengacu pada teori belajar konstruktivisme yang membuat siswa dapat aktif, kreatif dan dapat menarik suatu kesimpulan. Sehingga siswa tidak bergantung pada apa yang diberikan guru. Hal ini berbeda dengan model pembelajaran langsung dimana siswa secara pasif hanya mendengarkan dan mencatat sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 137

Model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL dan NHT dengan pendekatan CTL merupakan model pembelajaran yang berbeda. Model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL memadukan antara belajar secara mandiri dan belajar secara kelompok. Jadi, siswa diberi kesempatan untuk berpikir secara individu sebelum bekerjasama dalam kelompok. Lain halnya dengan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL. Pada model pembelajaran ini siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk berpikir lebih lama karena alokasi waktu dalam model ini habis terbuang guna pembentukan kelompok siswa dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor. Oleh karena itu, model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL memiliki prestasi belajar matematika siswa lebih baik daripada model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL. Uraian tersebut sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Bowering, dkk. [1] dan penelitian yang dilakukan oleh Ofodu dan Lawal [4] yang menyatakan bahwa model pembelajaran TPS lebih baik daripada model pembelajaran lain. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh Maheady, dkk. [3] menunjukan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan respon dan memperbaiki prestasi siswa atau dengan kata lain model pembelajaran NHT lebih baik daripada model pembelajaran langsung. 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS dengan pendekatan CTL lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung, dan prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. DAFTAR PUSTAKA [1] Bowering, M. Leggett, B. M. Harvey, M. dan Hui, L. 2007. Opening Up Thinking: Reflection on Group Work in a Billingual Postgraduate Program. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education.19 (2): 105-116. [2] Erman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. [3] Maheady, L.Michielli-Pendl, J. Harper, G. F. dan Mallette, B. 2006. The Effects of Number Heads Together with and Without an Incentive Package on the Science Test Performance of a Diverse Group of Sixth Graders. Journal of Behavioral Education. 15 (1): 25-39. [4] Ofodu, G. O. dan Lawal, R. A. 2011. Cooperative Instructional Strategies and Performance Levels of Students in Reading Comprehension. International Journal Education Science. 3 (2): 103-107. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 138