HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA SMK MEMILIH PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN BERDASARKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Widiyanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA SISWA SMK

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

KONTRIBUSI KOMPETENSI MEMBACA GAMBAR TEKNIK TERHADAP KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB II KAJIAN TEORITIS

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG KONDUSIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PROPOSAL KORELASI ANTARA PENGUASAAN IPA DI SD DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PADA SISWA KELAS VII 1 SMP NEGERI 5 SALAHUTU.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

STUDI EKSPLORASI SARANA PRASARANA PRAKTIK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

JURNAL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

Alviyana, Baedhowi, Kristiani * *Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

Oleh : ABSTRACT. Keywords : the level of parent s education, learning outcomes, student interest to college to continue their study ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Transkripsi:

233 HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN Muhamad Abdul Aziz 1, Ewo Tarmedi 2, Sunarto H. Untung 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 muhamad.abdulaziz15@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar di kelas XI TKR, mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa di kelas XI TKR dan mengetahui sejauh mana hubungan antara kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar dengan prestasi belajar siswa di kelas XI TKR. Prestasi belajar pada penelitian ini dilihat dari nilai UAS mata pelajaran produktif di semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Metode penelitian menggunakan metode asosiatif (hubungan) dengan teknik statistik analisis korelasi pearson product moment. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa angket. Berdasarkan hasil pengolahan data pada perhitungan uji kecenderungan menunjukkan bahwa kelompok teman sebaya dan prestasi belajar siswa di kelas XI TKR, masing-masing masuk ke dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r xy ) yaitu sebesar 0,271, artinya hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa masuk ke dalam kategori rendah. Kata kunci: Kelompok Teman Sebaya dan prestasi belajar. PENDAHULUAN Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: internal (faktor yang berasal dari diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, eksternal siswa (faktor dari luar siswa), yakni kondisi di sekitar lingkungan siswa, dan pendekatan belajar, jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran (Syah, 2004). Kondisi lingkungan sekitar siswa khususnya lingkungan teman-teman sekelas siswa atau lingkungan teman sebaya dalam suatu kelompok teman sebaya (peer group) yang ada di sekolah merupakan faktor yang penting untuk dikaji dan diteliti lebih mendalam. Keberadaan kelompok teman sebaya diharapkan dapat dibentuk sebagai kelompok belajar dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Peer group memberikan solusi kerangka berpikir kognitif, afektif dan psikomotorik dalam suasana aktifitas belajar yang kohesif 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Luar Biasa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

234 sehingga terjadi perubahan belajar yang inovatif dan produktif dalam bentuk peningkatan kemampuan memecahkan masalah ataupun peningkatan prestasi belajar (Baihaqie, 2011). Namun kenyataannya, terdapat prestasi belajar siswa yang rendah atau kurang. Prestasi belajar pada penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran produktif di kelas XI teknologi kendaraan ringan (TKR) SMKN 8 Bandung. Lingkungan kelompok teman sebaya di sekolah terutama di dalam ruangan kelas kurang mendukung proses belajar mengajar. Kecenderungan siswa yang menyamai teman-teman sekelompoknya, seperti tidak mengerjakan tugas-tugas mata pelajaran produktif dan bahkan tidak mengumpulkannya sama sekali pada waktu yang telah ditentukan, ada juga siswa yang mengganggu aktivitas belajar siswa lainnya di dalam kelompok teman sebayanya pada saat proses belajar mengajar, seperti tidak memperhatikan dan mengobrol ketika guru sedang menyampaikan suatu materi pada mata pelajaran produktif. Kelompok teman sebaya merupakan lingkungan pertama, dimana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Kelompok teman sebaya berarti individu-individu anggota kelompok sebaya itu mempunyai persamaan-persamaan dalam berbagai aspeknya. Kelompok teman yang sukses, ketika anggotanya dapat berinteraksi (Santosa, 2009). Fungsi kelompok teman sebaya di lihat dari proses belajar mengajar memegang peranan penting dalam kehidupan remaja, dengan adanya kelompok teman sebaya, anggota yang ada di dalam kelompok tersebut bisa membentuk kelompok belajar, sehingga dapat saling bertukar pikiran memecahkan masalah, seperti tugas di sekolah atau berdiskusi mengenai kesulitan belajar, belajar bersama untuk menghadapi ujian sekolah atau saling memotivasi antar anggota dalam hal belajar. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan, bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah hati dan malu untuk bertanya maupun minta bantuan. Fungsi kelompok teman sebaya untuk menciptakan pembelajaran yang terkait dengan aktifitas belajar. Memperluas pandangan serta wawasan agar dapat diterima oleh lingkungan dimana mereka berada. Fungsi kelompok teman sebaya, yaitu interaksi dengan teman sebaya untuk meningkatkan kemajuan belajar untuk berprestasi tinggi, peranan teman sebaya dalam menumbuhkan kedisiplinan belajar agar mampu memecahkan masalah, tindakan anggotaanggotanya untuk saling membangkitkan motivasi belajar, perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar untuk mendorong kemajuan yang bersifat inovatif dan produktif sehingga

235 mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan teman sebaya mampu merubah lingkungan sesuai kebutuhan dan tuntutan belajarnya. Kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial atau kondisi di sekitar lingkungan siswa yang menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Lingkungan sosial seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil-wakilnya) dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Teman sebaya termasuk ke dalam lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan sosial seperti lingkungan sosial sekolah yang di dalamnya termasuk guru, administrasi dan teman sebaya. Interaksi atau relasi yang baik antara siswa yang satu dengan yang lainnya yang terjalin di dalam kelompok teman sebaya juga akan memberikan pengaruh terhadap belajar, karena dengan adanya relasi yang baik akan terciptanya suasana belajar yang lebih baik pula sehingga akan memberi dampak terhadap prestasi belajar siswa. Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa (Slameto, 2003). Kelompok teman sebaya pada penelitian ini yaitu kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar yang dilihat berdasarkan proses hubungan atau interaksi antar individu dalam kelompoknya. Adanya interaksi satu dengan yang lainnya dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya (Hartinah, 2009). Sehingga dengan demikian kelompok teman sebaya dalam hal belajar terdapat interaksi atau terdapat proses hubungan antar individu yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Indikator dari proses hubungan tersebut meliputi komunikasi, konflik, kerjasama, umpan balik, rasa percaya, keterbukaan, realisasi diri/perwujudan diri, saling ketergantungan dan kelompok efektif. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode asosiatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 66 siswa kelas XI TKR di SMKN 8 Bandung. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. HASIL PENELITIAN Data untuk variabel kelompok teman sebaya diperoleh dari hasil angket yang terdiri dari 33 item pernyataan.

236 Berikut grafik mengenai gambaran kelompok teman sebaya pada siswa kelas XI TKR SMK Negeri 8 Bandung. Sebanyak 66 siswa, terdapat 27 siswa (40,9%) memiliki hubungan yang sedang antar individu dalam kelompok teman sebaya yang saling mempengaruhi satu sama lainnya dalam belajar. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai UAS mata pelajaran produktif semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Sebanyak 66 siswa, terdapat 33 siswa (50%) memiliki nilai UAS di atas 63,7 atau di bawah 77,6. Hubungan antara variabel kelompok teman sebaya dengan variabel prestasi belajar siswa berdasarkan hasil analisis korelasi pearson product moment masuk dalam kategori rendah dengan arah hubungan yang positif. R xy yang didapatkan sebesar 0,271. Kontribusi antar variabel kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa, masuk ke dalam kategori rendah yaitu sebesar 0,074 (7,4%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok teman sebaya mempunyai hubungan rendah dengan prestasi belajar siswa kelas XI TKR SMKN 8 Bandung. Sedangkan 92,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor diluar variabel yang diteliti. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa, t hitung yang didapatkan sebesar 2,251. Sehingga keputusan yang didapat yaitu menolak Ho dan menerima H 1. PEMBAHASAN Frekuensi terbanyak terdapat pada siswa yang mempunyai hubungan yang sedang yaitu sebanyak 27 siswa (40,9%) dari 66 siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok teman sebaya siswa di kelas XI TKR SMKN 8 Bandung masuk dalam kategori sedang, artinya secara keseluruhan siswa memiliki hubungan yang cukup baik, yaitu hubungan antar individu di dalam kelompok teman sebaya yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam belajar. Hubungan atau relasi yang baik antara siswa yang satu dengan yang lainnya yang terjalin di dalam kelompok teman sebaya juga akan memberikan pengaruh terhadap belajar. Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa (Slameto, 2003). Sehingga dengan adanya relasi yang baik akan terciptanya suasana belajar yang lebih baik juga, sehingga akan memberi dampak terhadap prestasi belajar siswa. Frekuensi terbanyak terdapat pada siswa yang mempunyai prestasi belajar yang sedang yaitu sebanyak 33 siswa (50%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI TKR SMKN 8 Bandung masuk dalam kategori sedang atau cukup baik. Prestasi belajar selalu terkait dengan hasil yang dicapai oleh seseorang. Prestasi belajar

237 merupakan bukti keberhasilan usaha yang dicapai oleh seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu (Winkel, 1983). Sehingga dengan demikian prestasi belajar yang diperoleh siswa mencerminkan tingkat penguasaan terhadap materi atau mata pelajaran yang dikuasainya. Hasil koefisien korelasi diperoleh (R xy ) yang rendah sebesar 0,271, koefisien determinasi sebesar 0,074 (7,4%) dan t hitung sebesar 2,251 yang lebih besar dari t tabel yaitu 1,668, keputusannya menolak Ho dan menerima H 1, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif di kelas XI TKR SMKN 8 Bandung. Kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar mempunyai hubungan yang rendah dengan prestasi belajar siswa, adapun besarnya hubungannya yaitu sebesar 7,4% sedangkan 92,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor diluar variabel yang diteliti. Faktorfaktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: faktor internal (faktor yang berasal dari diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor eksternal siswa (faktor dari luar siswa), yakni kondisi di sekitar lingkungan siswa, dan faktor pendekatan belajar, jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran (Saputro dan Pardiman, 2012). Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: faktor intern, meliputi faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intellegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) serta faktor kelelahan dan faktor ekstern, meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa kelompok teman sebaya bukan merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, akan tetapi ada faktor lainnya yang mempengaruhinya. KESIMPULAN Kelompok teman sebaya siswa sebagai kelompok belajar masuk dalam kategori sedang. Prestasi belajar siswa masuk dalam kategori sedang. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif di kelas XI TKR SMKN 8 Bandung.

238 DAFTAR PUSTAKA Baihaqie, A.N. (2011). Peranan peer group terhadap aktivitas belajar siswa kelas 5 dalam pelajaran PKN di SDN 5 Praya. Artikel Pendidikan, hlm. 37-43. Hartinah, S. (2009). Konsep dasar bimbingan kelompok. Bandung: PT Refika Aditama. Santosa, S. (2009). Dinamika kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Saputro, S.T. & Pardiman. (2012). Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Akuntansi. 10 (1), hlm. 78-79. Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara. Syah, M. (2004). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.