www.aidsindonesia.or.id Direktur Eksekutif UNAIDS Michel Sidibe, Menkes Dr. Nafsiah Mboi dan Wakil Menteri Agama, Prof. Nazarudin Umar pada Pertemuan Pemuka Agama dalam Penanggulangan AIDS di Kantor Kemenkes Jakarta, 23 Oktober 2012 OKTOBER 2012 B ulan Oktober 2012, beberapa kegiatan dilakukan KPA Nasional. Salah satu yang penting adalah Pertemuan pemuka agama dan Pertemuan Bupati dan walikota untuk penanggulangan AIDS. Kegiatan lain adalah pertemuan tim pelaksana KPAN. Selain itu, laporan kegiatan KPA di daerah juga tersaji dalam laporan ini. Selamat membaca! BERITA KPA NASIONAL Sosialisasi Getting to Zero di Lapas/ Rutan Menuju penanggulangan AIDS di Lapas/Rutan yang komprehensif (Hal 3) Pertemuan Tim Pelaksana KPAN Pertemuan koordinasi anggota KPAN di Kemeneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Hal 3) Pengembangan Evaluasi Program HR Mengembangkan metode untuk mengukur kualitas program HR secara partisipatif (Hal 4) KEGIATAN KPA PROPINSI/KABUPATEN/KOTA Kunjungan Direktur UNAIDS ke Lapas Narkotika Cipinang Melihat kemajuan upaya penanggulangan AIDS pada WBP di Lapas dan Rutan (Hal 4) LAPORAN LAIN Pertemuan Kepala Daerah untuk Penanggulangan AIDS Lokakarya Policy Brief Hasil Penelitian Pertemuan Evaluasi Sekretariat KPAN Pokja AIDS Benoa, Bali. Ujung tombak penanggulangan AIDS di Pelabuhan Benoa, Bali. Puskesmas Tambora Jakarta, Menuju Layanan Kesehatan Komprehensif Menara Topas Lantai 9 Jalan MH Thamrin Kav. 9 Jakarta Indonesia 10330 Telpon: +62.21.3901758 Fax: +62.21.3902665 www.aidsindonesia.or.id
Hal 2 PERTEMUAN PEMUKA AGAMA UNTUK PENINGKATAN UPAYA PENANGGULANGAN AIDS Menkes, dr. Nasfsiah Mboi dalam pertemuan dialog pemuka agama di kantor Kemkes, 23 Oktober 2012. Sumber: Kemkes Dialog Pemuka agama untuk peningkatan upaya penanggulangan AIDS di Indonesia dipandu Wamen Agama dan dihadiri oleh Direktur Eksekutif UNAIDS dan Menkes (23/10) P eran pemuka agama dan masyarakat dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia tidak bisa diabaikan. Pemuka agama bisa menjadi subyek yang baik untuk menyuarakan fakta yang benar tentang HIV dan AIDS. Hal ini diungkapkan oleh Dalam pertemuan yang diikuti perwakilan pemuka agama, LSM dan Badan PBB ini turut hadir Direktur Eksekutif UNAIDS, Michel Sidibe. Sidibe mengapresiasi upaya yang mendorong keterlibatan aktif tokoh agama dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia. Karena menurutnya, masalah HIV merupakan hal yang kompleks yang membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk pemuka agama. Sementara itu, Prof Nazarudin Umar, Wamen Agama yang juga merupakan moderator pertemuan menekankan, bahwa ke depan, para pemuka agama juga harus dibekali pemahaman yang benar tentang isu kesehatan termasuk HIV AIDS. Sehingga bisa berperan aktif dalam upaya menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan tidak melakukan stigma pada orang dengan HIV dan AIDS. PERTEMUAN TIM PELAKSANA KPAN K ementerian/lembaga, masyarakat sipil, kelompok populasi kunci dan swasta ke depan akan mengambil peran penting dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia. Untuk itu semua pihak diharapkan dapat terus melakukan sinergi dan kerjasama. Demikian salah satu pembahasan dalam Pertemuan Tim Pelaksana Anggota KPAN yang digelar tanggal 25 Oktober 2012 di Kantor Kemeneg PPPA Jakarta. Pertemuan Tim Pelaksana yang dipimpin oleh dr. Kemal Siregar, Sekretaris KPAN dan Ibu Ida Suselo Wulan, Deputi Bidang Politik Sosial dan Hukum KPPPA, ini dihadiri oleh lebih dari 40 orang peserta anggota KPAN. Beberapa bahasan dalam pertemuan antara lain program Aku Bangga Aku Tahu dari Kemkes, Invesment Framework dari GWL Ina dan perkembangan Sekretaris KPAN dan Deputi Meneg PPPA memimpin Pertemuan Tim Pelaksana KPAN di Kantor Kemeneg PPPA (25/10) persiapan pelaksanaan HAS 2012 dari KPPPA. Selain itu dalam pertemuan kali ini, untuk pertama kalinya dilakukan live-streaming yang bekerjasama dengan Indonesia AIDS Coalition, sehingga semua orang yang tertarik bisa menyaksikan melalui internet.
Hal 3 PERTEMUAN SOSIALISASI GETTING TO ZERO DI LAPAS/RUTAN Laporan Dirjenpas Sumber: Ditjenpas Salah satu kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi para WBP di Lapas S ekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Kemal Siregar mengemukakan bahwa program penanggulangan HIV-AIDS di Lapas/Rutan di Indonesia telah diakui dunia Internasional. Bisa dipakai model, bukan hanya di Indonesia tapi ASEAN, bahkan sudah masuk dalam laporan United Nation General Assembly Special Session ke United Nation AIDS Geneva, ujar Bapak Kemal saat pembukaan acara Sosialisasi program Getting to Zero di Lapas/Rutan, Senin (1/10). Dihadapan 25 Kepala Divisi Pemasyarakatan dan 118 Kepala UPT Pemasyarakatan beserta Tim AIDS, perwakilan HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI), Nurlan Silitonga juga menyampaikan selama kurang lebih 4 tahun Program penanggulangan HIV dan AIDS di Lapas/Rutan membuahkan hasil membanggakan. Sudah 149 Lapas/Rutan memberi layanan HIV/AIDS, Layanan Volunter counceling test (VCT) lebih dari 50, serta layanan komprehensif lebih dari 59 Lapas/Rutan. Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sihabudin menyampaikan bahwa walaupun patut kita berbangga, tidak berarti tugas sudah selesai. Yang terpenting komitmen pencapaian Getting to Zero Lapas/ Rutan, tegas Sihabudin. Sementara itu dalam laporannya, Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan Ditjen Pemasyarakatan, Bambang Krisbanu menyampaikan tujuan program Getting to Zero Lapas/ Rutan adalah menurunkan infeksi baru HIV, mengurangi Stigma dan diskriminasi wargabinaan yang positif HIV dan TB serta menurunkan angka kematian akibat AIDS. KUNJUNGAN DIREKTUR EKSEKUTIF UNAIDS KE LAPAS NARKOTIKA CIPINANG U nited Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) berkomitmen akan terus memberikan dukungan terhadap program penanggulangan HIV dan AIDS di lapas dan rutan. Hal ini disampaikan oleh Executive Director UNAIDS, Michael Sidibe dalam kunjungannya ke Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta, Selasa (23/10). Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan PBB terhadap program penanggulangan AIDS komprehensif yang telah dilaksanakan di lapas dan rutan di Indonesia. Pada kesempatan ini Sidibe juga menyampaikan apresiasinya terhadap program penanggulangan AIDS di Indonesia secara umum. Sidibe juga menyampaikan pentingnya sistem database narapidana terkait keberlangsungan pemberian pelayanan kepada narapidana, sehingga bila narapidana tersebut pindah atau bebas, ia akan mendapat jaminan bahwa pelayanan tetap bisa diberikan. Sumber: Ditjenpas Direktur Keswat Ditjenpas memberikan cindera mata kepada Direktur Eksekutif UNAIDS di Lapas Narkotika Cipinang Jakarta (23/10) Dalam kunjungannya tersebut, Sidibe didampingi dr. Subuh dari Kementerian Kesehatan RI, dan dr. Kemal Siregar selaku Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Sementara itu turut hadir pula perwakilan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yakni Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan, Bambang Krisbanu yang mewakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Hal 4 LOKAKARYA PENGEMBANGAN PENULISAN POLICY BRIEF PENELITIAN H asil penelitian seyogyanya harus dapat dimanfaatkan oleh pemegang program HIV dan AIDS di Indonesia untuk menjadi sarana advokasi bagi pengambil kebijakan. Untuk itu diperlukan teknik untuk dapat menjembatani itu semua, salah satunya melalui policy brief. Menjawab hal itu, HCPI dan KPAN memfasilitasi lokakarya untuk membantu peneliti menyiapkan hasil penelitian menjadi policy brief yang mudah dipahami. Berupa dokumen singkat yang menjelaskan masalah dan rekomendasi kebijakan dan strategi mengatasi masalah atas dasar hasil penelitian. Dalam pembukaan acara, Sekretaris KPAN, dr. Kemal Siregar menekankan pentingnya peran penelitian sebagai evidence based. Di berbagai negara, banyak kebijakan yang Sekretaris KPAN memberikan sambutan dalam Lokakarya yang dihadiri para peneliti penerima hibah KPAN dan HCPI (30/10) bersifat nasional dilahirkan dari sebuah penelitian. Apalagi diketahui, tantangan program penanggulangan AIDS ke depan akan makin besar. Untuk itu dalam lokakarya yang diadakan pada tanggal 30 Oktober 2012 di Jakarta, ini para peneliti yang telah menyelesaikan risetnya dipandu untuk menyusun sebuah policy brief yang strategis dan tepat sasaran. Dalam lokakarya juga dibahas pentingnya peran media untuk ikut mendukung advokasi sebuah kebijakan, karenanya media juga perlu untuk mendapat pengayaan informasi yang benar tentang HIV dan AIDS. Ke depan, KPAN dan HCPI akan terus meningkatkan kualitas penelitian yang didukung serta mendorong pemanfaatan hasil penelitian agar lebih maksimal. PENGEMBANGAN EVALUASI PARTISIPATIF PROGRAM HARM REDUCTION DI KOMUNITAS DAN LAPAS P rogram harm reduction (HR) telah berjalan lebih dari 5 tahun yang lalu. Berbagai kemajuan telah dicapai dalam pelaksanaan program ini. Untuk itu diperlukan adanya evaluasi program yang dalam hal ini melibatkan tidak hanya puhal luar tetapi juga dari pelaksana program dan penerima manfaat. Untuk itu, KPAN mengadakan lokakarya Pengembangan Metode dan Alat Participatory Self-Evaluation pada tanggal 15-17 Oktober 2012 di Jakarta. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas program HR yang dilaksanakan di komunitas dan Lapas. Dalam lokakarya ini, dilakukan pembahasan metode dan perangkat monitoring yang bisa mencakup beberapa hal, misalnya dokumentasi ketersediaan layanan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta komponen pendukung lain untuk layanan HR yang komprehensif. Diharapkan dengan pengembangan metode ini, maka datadata yang dikumpulkan tersebut akan terintegrasi dengan sumber data lain, misalnya data cakupan program/data monitoring rutin, outcome program (data SCP), serta im- Para peserta dalam Lokakarya Pengembangan Evaluasi Program HR di Jakarta pact program (data IBBS). Hasil yang didapat dari lokakarya ini adalah adanya dokumen metode dan perangkat monitoring dan evaluasi untuk Participatory Self-Evaluation berupa draft Pedoman Monitoring Kualitas Program HR (MKPHR) di Komunitas dan Lapas. Selanjutnya, draft akan disempurnakan oleh tim Monev KPAN yang dibantu seorang konsultan.
Hal 5 PERTEMUAN EVALUASI DAN PERENCANAAN SEKRETARIAT KPAN Pimpinan dan staf Sekretariat KPAN dalam Pertemuan Evaluasi di Bogor 11 Oktober 2012 M enyongsong tahun 2013, dibawah kepemimpinan Sekretaris baru, dr. Kemal Siregar, KPAN melakukan pertemuan evaluasi dan penyusunan rencana kerja internal Sekretariat KPAN di Bogor pada tanggal 10-12 Oktober 2012. Pada pertemuan yang dipimpin langsung oleh Sekretaris ini dikuti oleh Deputi, advisor dan segenap staf sekretariat, dipaparkan tentang visi upaya penanggulangan AIDS ke depan. Pak Kemal mencapaikan, bahwa apa yang telah dilakukan Sekretaris KPAN sebelumnya, Ibu Nafsiah Mboi telah membawa upaya penanggulangan AIDS yang terkoordinasi dan komprehensif, untuk itu kedepan yang diperlukan adalah integrasi antar semua sektor dan pihak yang terlibat, sehingga dapat tercipta sinergi. Peran KPAN pun ke depan akan lebih strategis dengan mendorong peran maksimal Anggota KPAN. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif ini juga telah dirumuskan pengembangan program hingga tahun 2015 dan strategi ke depannya. Sebagai tindak lanjut pertemuan, Sekretariat KPAN akan memfasilitasi Lokakarya Tim Pelaksana untuk melakukan evaluasi serta merumuskan program-program dari sektor dan anggota lain yang perlu ditingkatkan hingga 2 tahun ke depan. Rencananya Lokakarya akan dilaksanakan bulan November 2012. PERKEMBANGAN PERSIAPAN PELAKSANAAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012 M endekati bulan Desember 2012, persiapan pelaksanaan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2012 terus dimatangkan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) sebagai ketua pelaksana sekaligus penanggung jawab kegiatan di tingkat nasional telah mengadakan serangkaian pertemuan. Menteri KPPPA, Ibu Linda Gumelar, didampingi Sekretaris KPAN, Bapak Kemal Siregar telah melakukan konsultasi dengan Menko Kesra, Bapak Agung Laksono terkait rencana puncak acara yang akan mengundang Presiden dan Ibu Negara sebagai Duta AIDS Nasional. Sementara itu, beberapa kegiatan dalam rangkaian HAS 2012 juga telah dilaksanakan, salah satunya adalah pelatihan fotografi dalam rangka kampanye anti stigma dan diskriminasi pada Odha. Kegiatan lain yang akan segera terlaksana adalah kampanye pelaksanaan talkshow pada roadshow kampanye HIV yang akan dilaksanakan di 5 mall di Jakarta (FX Mall, Tamini Square, Atrium Plaza dan Grand Indonesia) yang akan dilaksanakan secara marathon di bulan November dan beberapa kegiatan kampanye lain yang dilakukan oleh Sektor dan anggota KPAN yang lainnya.
Hal 6 RAPAT KOORDINASI BUPATI DAN WALIKOTA UNTUK PENANGGULANGAN AIDS Hadir sebagai pembicara pertemuan adalah Bapak Sapto Supono dari Kemdagri dan Ibu Nadia Tarmizi dari Kemenkes. Keduanya menekankan pentingnya peran daerah dalam upaya mendukung penanggulangan AIDS, baik dari segi kebijakan serta penyediaan sarana dan layanan kesehatan. Sekretaris KPAN didampingi Perwakilan Pemprov Jateng dan Sekretaris KPA Provinsi dalam Pembukaan acara koordinasi. U ntuk meningkatkan kualitas program Pencegahan HIV melalui Transmisi Seksual (PMTS) di wilayah sepanjang jalur Pantai Utara Jawa, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menyelenggarakan Rapat Koordinasi Bupati Walikota Wilayah Pantura untuk Evaluasi Program PMTS dalam Upaya Penanggulangan HIV dan AIDS. Mengingat panjangnya jalur pantura dan banyaknya stakeholders yang perlu dilibatkan, pertemuan dibagi 2 periode. Pertemuan pertama di Semarang, 30-31 Oktober 2012 dan kedua di Cirebon, 5-6 November 2012. Pada pelaksanaan periode pertama di Semarang, Pertemuan dihadiri oleh peserta dari 13 Kab/Kota dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kab Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes, Kab Pemalang, Koa Pekalongan, Kab Pekalongan, Kab Batang, Kab Kendal, Kota Semarang, Kab. Demak, Kab Jepara, Kab Rembang dan 4 Kab/ Kota dari Provinsi Jawa Timur: Kota Surabaya, Kab Tuban, Kab Lamongan, Kab Gresik. Tujuan utama pertemuan adalah untuk mencapai kesepahaman tujuan program PMTS dan komitmen para pimpinan daerah untuk melaksanakan ke-empat komponen program PMTS, termasuk didalamnya peningkatan cakupan dan efektifitas program melalui peningkatan dukungan pendanaan lokal. Pertemuan yang berlangsung produktif ini telah menghasilkan kesepakatan penting, yaitu: Meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS melalui kebijakan yang menjamin terlaksananya program-program pencapaian tujuan pembangunan milenium no 6, serta penguatan kelembagaan KPA di daerah; Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si, Direktur Pemberdayaan Adat dan Masyarakat Desa, Kemdagri Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan untuk program penanggulangan HIV dan AIDS dan infeksi menular seksual; Menyediakan alokasi dana untuk penanggulangan HIV dan AIDS yang memadai untuk mendukung pencapaian target pembangunan milenium; Melibatkan masyarakat sipil dan sektor swasta dalam merencanakan dan melaksanakan program penanggulangan HIV dan AIDS; Sebagai tindak lanjut setiap Kab/Kota akan mengeluarkan kebijakan untuk program PMTS dan pengalokasian anggaran untuk penanggulangan AIDS, tapi dengan syarat Kemendagri dapat segera merevisi Permendagri 20/2007.
LAPORAN DARI DAERAH Hal 7 PENANGGULANGAN AIDS DI PELABUHAN BENOA, MEMBANGUN SINERGI BERSAMA Menjawab tantangan itu, di Pelabuhan Benoa Bali, sejak tahun 2009 muncul inisiatif dalam upaya memberikan informasi yang benar tentang HIV dan AIDS. Dan untuk dapat masuk dalam lingkungan para pekerja, ABK dan nelayan dibentuklah Pokja Pelabuhan yang beranggotakan para pihak yang hidup di pelabuhan, mulai dari kapten kapal, pengusaha dan yang terpenting adalah Kesyahbandaran dan Klinik Kesehatan. Sumber: Pokja AIDS Pelabuhan Benoa, Bali Penyebaran informasi HIV oleh Kader Kesehatan Pokja AIDS Pelabuhan Benoa Bali untuk para nelayan dan ABK di atas kapal. P ekerja pelabuhan merupakan kelompok lakilaki yang bersiko tinggi untuk tertular dan menularkan HIV. Namun bukan hal yang mudah untuk dapat masuk dalam lingkungan pelabuhan dan memberikan informasi tentang HIV dan AIDS, apalagi bagi orang yang belum mengenal situasi dan kondisi. Selain memberikan informasi yang dilakukan oleh peer educator, Pokja juga menyediakan layanan tes HIV dan rujukan bagi yang memerlukan. Hingga kini Pokja telah melakukan penjangkauan pada lebih dari 7000 ABK dan nelayan, dengan sedikitnya 123 orang dirujuk layanan IMS dan 59 orang mengikuti VCT. Selain itu juga terus dilakukan pembentukan kader bagi para pekerja. Ke depan, diharapkan para pihak tetap dapat meningkatkan sinergi yang telah terjalin baik, sehingga upaya yang dilakukan dapat terus berkesinambungan. PUSKESMAS TAMBORA JAKARTA, MENUJU LAYANAN KOMPREHENSIF Pada hari Rabu, 25 Oktober 2012, UNAIDS mengunjungi Puskesmas Kecamatan Tambora. Kedatangan dipimpin oleh Direktur Eksekutif UNAIDS, Michel Sidebe untuk melihat dari dekat layanan pengobatan dan perawatan AIDS di Puskesmas. Rombongan disambut oleh Ketua Pelaksana KPA Jakbar yang juga Wakil Wali Kota Jakarta Barat, H Sukarno didampingi Sekretaris KPA Nasional, dr Kemal Siregar. Di puskesmas, rombongan UNAIDS melihat sejumlah ruang perawatan dan pengobatan, khususnya ruang penanganan dan perawatan HIV/AIDS dan klinik metadon. Kunjungan ini bertujuan memantau kemajuan layanan pengobatan AIDS di wilayah Tambora. Apalagi wilayah Jakarta Barat termasuk dalam program getting to zero tahun 2015. Pada konferensi AIDS di New York, Amerika, semua negara berkomitmen untuk tidak lagi ada kasus infeksi HIV/AIDS baru, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Sumber: Kemkes Kunjungan Direktur Eksekutif UNAIDS di salah satu ruang rawat inap Puskesmas Tambora Jakarta Kepala Puskesmas dr Sylvia dalam tanggapannya, menyatakan rasa bangga atas kunjungan ini. Dia berharap melalui kunjungan ini mampu meningkatkan kepedulian semua pihak untuk meningkatkan fasilitas di puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat.
Hal 8 RENCANA KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2012 Pertemuan Bupati Walikota Wilayah Pantura Jawa, Cirebon, 5 6 November 2012. Untuk memperkuat komitmen para kepala daerah dalam mendukung dan menjamin kesinambungan upaya penanggulangan AIDS di daerah. Pelatihan Pra-Survei Cepat Perilaku Penasun 2012, Jakarta 11-15 November 2012. Sebagai persiapan pelaksanaan survey cepat perilaku yang diadakan Komisi Penanggulangan AIDS di beberapa kota yang telah terpilih. Pertemuan Penguatan Fasilitator Nasional PMTS dan HR, Jakarta 28-29 November 2012. Melakukan peningkatan kapasitas bagi para fasilitator nasional program PMTS dan HR, sekaligus melakukan evaluasi kerja-kerja yang telah dilakukan serta mencari solusi dan inovasi program ke depan. Pelatihan Keuangan dan Program 14 LSM Penerima Hibah IPF 2012, Surabaya 7-10 November 2012. Persiapan bergulirnya kegiatan-kegiatan yang mendapat dukungan hibah pendanaan Dana Kemitraan Indonesia untuk HIV dan AIDS agar system pelaporan program dan keuangan berjalan terbuka dan akuntabel. Lokakarya Evaluasi Pasca Pelatihan untuk Pelatih Staf Pengajar, Jakarta 6-7 November 2012. Merupakan tindak lanjut dari upaya integrasi isu HIV sebagai bagian dari kurikulum dan mata ajar pada studi bidang kesehatan di perguruan tinggi. Kegiatan melibatkan para pengajar yang telah dilatih sebelumnya. Tentang Komisi Penanggulangan AIDS Komisi Penanggulangan AIDS adalah lembaga negara berdasar Peraturan Presiden Nomer 75 tahun 2006 dengan mandat untuk melaksanakan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi. KPA Nasional diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteran Rakyat, dengan anggota Sektor Kementerian/Lembaga, swasta, jaringan populasi kunci dan perwakilan masyarakat sipil peduli AIDS. Dalam pelaksanaan, KPAN dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris KPAN. Infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV tersebut. Hindari infeksi HIV dengan Abstinence Tidak berhubungan seks (Selibat), Be Faithful - Selalu saling setia pada pasangan, Condom - Gunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko.