II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan secara terus menerus oleh setiap diri

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MUSIK INSTRUMENTAL DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

TINJAUAN PUSTAKA. berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok ini siswa dipilih

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan jiwa manusia. Dalam pekembangannya ternyata musik

PENGARUH IRINGAN MUSIK INSTRUMENTAL DALAM PENYELESAIAAN SOAL MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Mozart, Bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat meningkatkan kemampuan

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

Saya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda.

TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan. untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan formal, para siswa diwajibkan untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena melalui pendidikanlah manusia dapat berdaya guna dan. mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hendra (2010, dalam Utomo & Natalia, 1999, hlm. 30)

PENGGUNAAN MIND MAP DIIRINGI MUSIK KLASIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS VIII SMPN 1 SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fisik maupun psikis. Pada masa ini, anak perlu diberikan rangsangan yang tepat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. banyak hal terhadap lingkungannya, baik sebagai makhluk individu maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang biasanya

BAB II KAJIAN TEORI. matematika, (B) proses berpikir berdasarkan teori Jean Piaget, (C) tinjauan materi,

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Bumi Aksara, 1988),3. 2 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (bandung : PT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting yang harus dikuasai oleh peserta didik. Selain digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang baik fisik maupun mental. Musik memberi rangsangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENYENANGKAN DENGAN QUANTUM LEARNING

PEMANFAATAN MEDIA MUSIK PENDEKATAN PAKEM PADA MATA KULIAH MATEMATIKA 1

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BELAJAR KIMIA ASYIK DAN MENYENANGKAN

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu diantaranya adalah melalui musik. Menurut Gunawan (2003:255)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran matematika tidak sekedar menyampaikan berbagai informasi seperti aturan, definisi, dan prosedur untuk

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam

I. PENDAHULUAN. pembukaan Undang-undang Dasar Melalui pendidikan, kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa secara optimal baik pada aspek kognitif, efektif maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswanto (2007, h.65) menyebutkan bahwa konsentrasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

PENGARUH PREFERENSI MUSIK TERHADAP PERFORMA KERJA MENTAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

KISI-KISI KUESIONER Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Musik Klasik Untuk Mendukung Kecerdasan Janin Di Poli KIA Puskesmas Balong Ponorogo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008), efektivitas berasal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam kandungan maupun sejak dilahirkan ke bumi. Kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, ilmu matematika memberikan sumbangsih paling berperan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

Pengaruh Musik Instrumental terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Pendahuluan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran dapat dimaknai sebagai landasan dasar untuk membentuk. atau mendisain program pembelajaran didalam kelas.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. lambang yang formal, sebab matematika bersangkut paut dengan sifat-sifat struktural

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB V PENUTUP. maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang bisa di dapat dalam budaya Shalawat Albanjari yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan secara terus menerus oleh setiap diri manusia selama mereka hidup, baik secara formal maupun informal seperti istilah mengatakah pendidikan seumur hidup. Belajar menurut KBBI v1.1 adalah berusaha memperoleh kepandaian, pengetahuan, atau ilmu. Pada zaman terkini, belajar lebih menerapkan pada teori konstruktivisme. Von Glasersfeld dalam Nizarwati (2009) menyatakan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Selain itu, Whatley, Gunstone, dan Gray dalam Nizarwati (2009) menyatakan bahwa pengetahuan tidak diterima siswa secara pasif, melainkan dikonstruksi secara aktif oleh siswa, gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran guru tidak dapat dipindahkan secara langsung kepada siswa. Hal ini didukung oleh Daniel Muijs dan David Reynolds dalam Utaminingsih (2012) menyatakan bahwa semua siswa belajar benar-benar mengkonstruksikan sebagai pengetahuan untuk dirinya sendiri dan bukan pengetahuan yang datang dari guru diserapp oleh murid. Sementara, Iskandar (2009) mengatakan bahwa penekanan siswa belajar adalah pada menyusun (constructing) pengertian mereka sendiri tentang dunia, profesionalisme mereka sendiri pada suatu bidang, dan identitas mereka sendiri sebagai orang yang belajar.

9 Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada masa kini adalah belajar adalah usaha memperoleh pengetahuan dengan cara mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Belajar mengajar disebut juga pembelajaran menurut Djamarah (2003:1) adalah: suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah diru-muskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pembelajaran. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, sedangkan Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2009:25) mendefinisikan pembelajaran adalah proses atau suatu cara menjadikan orang untuk belajar. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi guru dengan murid serta lingkungan belajarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah dirumuskan dan direncanakan secara sadar. B. Musik Instrumental dalam Pembelajaran Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah menggunakan musik instrumental sebagai pengiring pembelajaran. Musik memiliki pengaruh terhadap tubuh manusia. Seorang pakar, Jean Houston, Ph. D, dalam Gunawan (2004: 254) mengatakan sebagai berikut.

Pada level molekul, tubuh bergetar pada panjang gelombang yang tetap dan stabil. Sedangkan, musik memiliki getaran atau frekuensi. Saat tubuh mendengarkan musik, frekuensi musik ini bisa beresonansi atau bertentangan dengan frekuensi tubuh. Saat terjadi kesamaan frekuensi, maka tubuh akan merasa nyaman, sehingga tubuh dapat belajar dengan lebih baik dan berada pada keadan rileks namun tetap waspada. Hal ini senada dengan Fauzi dalam Kusbiantoro dkk (2010:3) bahwa musik dapat menjadikan suasana lebih tenang, sehingga otak menjadi terbuka untuk menerima informasi. 10 Untuk mendukung pembelajaran, banyak jenis musik yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah jenis musik instrumental. Berikut beberapa pengertian musik instrumental. Grolier Academic Encyclopedia dalam Christianti (2012:5) menjelaskan sebagai berikut. Musik instrumental merupakan musik yang tersusun dari rangkaian nadanada ritmik yang teratur dan harmonis. Keteraturan nada-nada tersebut membuat pendengar menikmati musik. Suara tersebut berasal dari alat musik tanpa vokal, sebab jika dilengkapi dengan vokal maka musik tersebut menjadi musik vokal. Selanjutnya, Ahira (2013) dalam situsnya mengatakan bahwa musik instrumental merupakan jenis musik yang kontras dengan lagu, artinya tidak ada lirik maupun musik vokal dalam bentuk apapun, yang ada hanyalah suara atau nada hasil dari alat musik yang dimainkan. Musik instrumental ini tergolong musik populer meskipun konsepnya berupa musik klasik. Disebutkan juga dalam Wikipedia bahwa musik instrumental adalah suatu musik yang kontras dengan lagu dan merupakan suatu komposisi atau rekaman musik tanpa lirik atau musik vokal dalam bentuk apapun. Semua musik itu dihasilkan melalui alat musik.

Keteraturannya nada-nada musik sangat berpengaruh pada tubuh kita. Pengaruh yang ditimbulkan menurut Gunawan (2004:255) yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Musik meningkatkan energi otot. 2. Musik mempengaruhi detak jantung. 3. Musik meningkatkan metabolisme tubuh. 4. Musik mengurangi stres dan rasa sakit. 5. Musik mengurangi rasa lelah dan mengantuk. 6. Musik membantu meningkatkan kondisi emosi ke arah yang lebih baik. 7. Musik merangsang kreativitas, kepekaan, dan kemampuan berpikir. Dari pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan tersebut, maka pemanfaatan musik instrumental dalam pembelajaran memiliki banyak keuntungan, seperti yang dinyatakan Gunawan (2004:257) sebagai berikut. 1) Membuat siswa rileks dan mengurangi stress (stres sangat menghambat proses pembelajaran); 2) mengurangi masalah disiplin; 3) merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir; 4) membantu kreativitas dengan membawa otak pada gelombang tertentu; 5) merangsang minat baca, keterampilan motorik; dan pembendaharaan kata; 6) sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar. Hal tersebut senada dengan DePorter dkk (2005:73), yang menyatakan musik juga sangat berpengaruh pada guru dan siswa. Musik dapat digunakan untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Selain itu, musik juga membantu siswa mengingat lebih baik, merangsang dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar. Kemudian, musik juga dapat membantu siswa masuk ke keadaan belajar optimal. Sementara itu, Christianti (2012:2) mengutip dari harian Kompas sebagai berikut. Sejak 1993 tiga ahli neurobiologi Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap musik Mozart dan pengaruhnya terhadap kecerdasan. Penelitian ini membuktikan bahwa IQ sekelompok mahasiswa meningkat 8 sampai 9 tingkat dalam kemampuan spasial setelah mendengar musik Mozart selama 15 menit. 11

12 Hal tersebut didukung oleh Champbell dalam Christianti (2012:2) yang menyatakan bahwa salah satu kemampuan yang dibutuhkan untuk bermatematika adalah kemampuan spasial. Schuster dan Gritton dalam DePorter (2005:73) mengatakan bahwa dari hasil penelitian menunjukan belajar lebih mudah dan cepat jika siswa berada dalam kondisi santai dan reseptif. Disebutkan juga untuk penggunaan musik barok dapat dimanfaatkan untuk merangsang dan mempertahankan lingkungan belajar optimal. Struktur kord melodis dan instrumentasi barok membantu tubuh mencapai keadaan waspada tetapi relaks. Musik barok merupakan musik yang sesuai dengan detak jantung manusia yang santai dalam kondisi belajar optimal. Contoh musik barok adalah musik-musik yang dimainkan oleh Bach, Corelli, Tartini, Vivaldi, Handel, Pachelbel, dan Mozart serta musik klasik oleh Satie dan Rachmaninoff. Brown dalam DePorter (2005:74) juga mengemukakan para peneliti lainnya menyatakan bahwa siswa yang mendengarkan musik Mozart lebih mudah menyimpan informasi dan memperoleh hasil tes yang lebih tinggi. Mendengarkan musik sejenis musik piano Mozart bisa merangsang jalur saraf yang penting untuk kognisi seperti yang dilaporkan dalam hasil penelitian oleh Dr. Frances H. Rauscher dari Universitas California di Irvine. Hal tersebut didukung oleh Gunawan dalam Christianti (2012:4) yang menyatakan bahwa terdapat kaitan erat antara matematika dengan musik. Musik dapat melatih otak untuk melakukan pemikiran yang rumit dan meningkatkan konsentrasi serta menciptakan ketenangan, sedangkan matematika membutuhkan konsentrasi yang penuh untuk memecahkan persoalan yang cukup rumit. Dengan

demikian, musik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan konsentrasi dan kondisi tubuh yang lebih baik dalam mengerjakan persoalan matematika. 13 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa musik instrumental adalah musik tanpa unsur vokal yang diantaranya merupakan jenis musik barok dan musik klasik, memiliki pengaruh sangat baik bagi tubuh yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Khususnya pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi, keadaan yang rileks, kreativitas, dan membantu otak untuk memecahkan persoalan yang cukup rumit, seperti persoalan matematika. C. Pemahaman Konsep Matematika Pemahaman konsep matematika dalam pembelajaran matematika merupakan suatu bagian yang sangat penting. Pemahaman konsep matematika ini merupakan suatu dasar penting untuk berpikir dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2009:382, 481), pemahaman berarti proses, perbuatan, atau cara memahami, sedangkan konsep berarti rancangan kasar dari suatu tulisan. Jadi, pemahaman konsep adalah proses memahami suatu rancangan. Hal tersebut sependapat dengan Heruman (2008:3) yang menyatakan bahwa pemahaman konsep merupakan pembelajaran suatu konsep baru yang siswa tersebut belum pernah mempelajari konsep tersebut sebelumnya. Sementara, menurut Soedjadi (2000:14), konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan obyek. Sebagai contoh, segitiga adalah nama dari suatu konsep abstrak dan bilangan asli

14 adalah nama suatu konsep yang lebih kompleks karena terdiri dari beberapa konsep yang sederhana, yaitu bilangan satu, bilangan dua, dan seterusnya. Konsep berhubungan erat dengan definisi. Definisi adalah ungkapan yang membatasi konsep. Dengan adanya definisi, orang dapat membuat ilustrasi atau gambaran atau lambang dari konsep yang didefinisikan, sehingga menjadi jelas apa yang dimaksud konsep tertentu. Sementara, Duffin & Simpson dalam Kesumawati (2008:230) mengatakan bahwa pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa untuk menjelaskan konsep, menggunakan konsep pada berbagai situasi yang berbeda, dan mengembangkan beberapa akibat dari adanya suatu konsep. Siswa yang paham terhadap suatu konsep mengakibatkan siswa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan setiap masalah dengan benar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika adalah kemampuan berpikir dan bersikap serta bertindak yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat dan isi dari materi matematika serta kemampuan dalam memilih dan menggunakan prosedur secara efisien dan tepat. Selain itu pemahaman konsep dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Konsep matematika harus diajarkan secara berurutan. Hal ini karena pembelajaran matematika tidak dapat dilakukan secara melompat-lompat tetapi harus tahap demi tahap, dimulai dengan pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai ke tahap yang lebih kompleks, seperti suatu dalil.

Selanjutnya, penilaian perkembangan siswa terhadap pemahaman konsep matematika dicantumkan dalam beberapa indikator sebagai hasil belajar matematika. Berikut ini Indikator siswa yang memahami suatu konsep menurut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006: 1. menyatakan ulang sebuah konsep; 2. mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya); 3. memberi contoh dan non-contoh dari konsep; 4. menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; 5. mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep; 6. menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; 7. mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. 15 D. Kerangka Pikir Penelitian tentang pengaruh musik instrumental dalam pembelajaran terhadap pemahaman konsep matematika siswa ini terdiri dari satu variabel bebas, yaitu musik instrumental dan satu variabel terikat, yaitu pemahaman konsep matematika siswa. Pemahaman konsep matematika siswa perlu ditekankan mengingat sebagian siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit. Namun, jika para siswa memahami konsep matematika, maka kesulitan itu akan berubah menjadi mudah. Kesulitan memahami konsep ini nampak dari hasil belajar siswa yang masih rendah, sehingga, pemahaman konsep harus menjadi perhatian lebih. Untuk mendukung siswa agar lebih mudah dalam memahami suatu konsep dapat digunakan berbagai macam strategi belajar. Diantaranya menggunakan musik instrumental sebagai pengiring dalam pembelajaran.

16 Musik memiliki banyak manfaat. Salah satunya, musik dapat membuat pikiran rileks dan mengurangi stres. Hal ini tentu sangat diperlukan oleh siswa pada saat belajar. Bagaimana mungkin siswa dapat belajar jika pikiran siswa dalam keadaan stres. Stres sangat menghambat siswa dalam proses pembelajaran, sehingga, siswa tidak dapat belajar optimal. Manfaat lainnya adalah musik dapat merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir. Kreativitas merupakan salah satu unsur yang diolah otak kanan. Dengan memanfaatkan kreativitas, otak kanan dapat menyimpan kuat suatu memori dalam jangka panjang. Penyimpanan memori seperti itu sangat dibutuhkan dalam belajar, menghafal kosakata, atau menyimpan informasi, apalagi dalam memahami suatu konsep. Musik dapat membawa otak pada gelombang tertentu. Otak memiliki empat jenis gelombang: alpha, beta, tetha, dan delta. Gelombang tersebut dapat merevolusi cara berpikir dan bertindak manusia. Emosi-emosi yang muncul pada manusia dipengaruhi oleh gelombang otak tersebut. Sementara, emosi juga mempengaruhi manusia saat belajar. Diantara keempat gelombang tersebut, gelombang yang sangat baik dimanfaatkan untuk belajar atau memahami suatu konsep adalah gelombang Alpha dan Tetha. Gelombang Alpha merupakan gelombang yang menghasilkan keadaan emosi khusyuk, rileks, nyaman, dan ikhlas. Pada saat inilah waktu yang paling baik bagi otak untuk menyerap dan menyimpan berbagai macam informasi. Sedangkan, Tetha merupakan gelombang yang sering memunculkan sisi kreatif dan intuitif manusia, serta mampu mendengar pikiran bawah sadar. Pada gelombang ini, manusia berada dalam keadaan yang sangat khusuk dan keheningan yang sangat mendalam. Keadaan-keadaan emosi pada kedua gelombang tersebut tentu sangat bermanfaat dalam pembelajaran.

17 Dari uraian di atas, jelas musik dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam hal memahami suatu konsep matematika. Memahami suatu konsep matematika bisa lebih mudah dilakukan saat kondisi pikiran atau emosi dalam keadaan tenang, santai, bahagia, nyaman, dan khusyuk. Dengan demikian, penggunaan musik instrumental sebagai pengiring ketika pembelajaran sangat mungkin untuk membantu siswa supaya mudah dalam memahami konsep matematika. E. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan dasar Pada penelitian ini terdapat beberapa anggapan dasar, yaitu sebagai berikut. a. Setiap siswa kelas VII SMPN 12 Bandarlampung semester genap Tahun Pelajaran 2012 2013 memperoleh materi pelajaran matematika yang sama sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. b. Faktor lain yang mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa selain musik instrumental diabaikan. 2. Hipotesis Berdasarkan kerangka pikir dan tinjauan pustaka tersebut di atas, maka dapat disusun suatu hipotesis untuk penelitian ini, yaitu sebagai berikut. a. Hipotesis Umum Terdapat pengaruh musik instrumental dalam pembelajaran terhadap pemahaman konsep matematika siswa.

18 b. Hipotesis Kerja Rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa pada pembelajaran dengan iringan musik instrumental lebih tinggi daripada rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa pada pembelajaran tanpa iringan musik.