V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN

Komitmen itu diperbaharui

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

LANGKAH-LANGKAH PROGRAM POSY ANDU MANDIRI

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Mengelola Keorganisasian Posdaya. Oleh: Afid Burhanuddin, M.Pd. STKIP PGRI PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA

MEMBANGUN MANUSIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN TARGET MDGs DENGAN MENEMPATKAN PENDUDUK SEBAGAI TITIK SENTRAL PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Siap Membangun 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEPALA DESA MADU SARI KABUPATEN KUBU RAYA PERATURAN DESA MADU SARI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN KECAMATAN PURWODADI Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2014 Seri E Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT

SEMANGAT PAGI CERIA SELALU

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GERAKAN PKK DALAM MASYARAKAT O L E H : M A R I T A A H D I Y A N A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA PUNCAK HARI ANAK NASIONAL TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya paling tidak ada beberapa instansi pemerintah dan lembaga masyarakat yang perlu berperan. Untuk instansi pemerintah peran petugas di tingkat kecamatan dan desa yang perlu berperan, yaitu dari unsur-unsur Pemberdayaan Masyarakat/Pembangunan Desa, KB dengan perangkat PLKBnya, dan Kesehatan dengan perangkat dokter di Puskesmas dan Bidan yang ada di pedesaan, utamanya yang ditugaskan di Posyandu, serta jajaran pertanian, perdagangan dan koperasi, lembagakeuangan dan perbankan atau dinas lain dengan penyuluh-penyuluh yang ada. Lembaga masyarakat adalah PSM, organisasi-organisasi sosial dan k e m a s y a r a k a t a n terutama PKK dengan semuapokjanya. Pengembangan Posdaya paling tidak ada beberapa instansi pemerintah dan lembaga masyarakat yang perlu berperan

Unsur pemerintah daerah, khususnya pada tingkat kecamatan, Camat dan jajarannya, diharapkan membantu fasilitasi unsur-unsur pembangunan lain untuk memungkinkan Posdaya menjadi wahana untuk melaksanakan program pemberdayaan yang paripurna agar setiap keluarga bisa melaksanakan delapan fungsi utamanya dengan baik. Camat dan aparatnya diharapkan memberikan fasilitasi dengan bijaksana, memberikan kesempatan dan bantuan kepada berbagai instansi untuk memberikan pencerahan dan penyuluhan sehingga berbagai instansi tidak berebut pada sasaran yang sama, tetapi secara terpadu, dengan memberikan prioritas kepada keluarga yang tertinggal, membantu pemberdayaan secara terpadu. Camat diharapkan memberi kesempatan dan mengundang organisasi sosial kemasyarakatan yang ada di daerahnya, bahkan kalau perlu yang ada di Kabupaten, untuk melengkapi lembaga lain yang belum ada di Posdaya untuk membangun kemampuan, ketrampilan dan kemauan setiap keluarga untuk melaksanakan delapan ftingsi utamanya dalam lingkungan keluarganya. Petugas KB, kesehatan, bidan, ahli gizi dan sebagainya diharapkan datang ke Posdaya dengan susunan tim yang lebih lengkap. Program KB diperluas menjadi program kesehatan yang lebih paripurna, utamanya program kesehatan pencegahan untuk menolong setiap keluarga mendeteksi adanya kemungkinan penyakit yang bisa menurun atau diturunkan karena hubungan keluarga. Program pencegahan tersebut menjadi sangat penting karena kesehatan yang bertambah baik akan memperpanjang usia harapan hidup dan munculnya penyakit seperti diabetes,

darah tinggi, stroke dan lainnya biasanya pada usia yang lanjut. Kelompok PKK yang pada awalnya diwakili oleh Pokja IV bisa mengajak Pokja-pokja lain untuk bergabung dan mempergunakan Posdaya sebagai wahana pengembangan program-program yang biasanya dilakukan dalam forum lain. Lembaga-lembaga lain yang mungkin saja belum diajak melalui Posyandu Paripurna, utamanya para alim ulama dan penduduk lansia diajak ikut serta untuk memberikan pencerahan dalam bidang agama, budi pekerti dan memberikan pencerahan tentang keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa, budi pekerti luhur, budaya bangsa dan cinta kepada tanah air dan bangsa, serta hidup rukun sesama anak bangsa. Tokoh-tokoh yang dijadikan panutan makin lama makin banyak sehingga setiap keluarga diharapkan bisa menjadi panutan minimal dalam lingkungannya sendiri Program dan kegiatan peduli terhadap sesama, baik diantara saudara sendiri maupun terhadap orang lain yang mempunyai masalah sosial mulai dikembangkan dalam Posdaya. Kegiatankegi atan dalam Posdayay ang bersifat memberi contoh tentang hidup yang lebih menyatu sesamanya perlu dikembangkan sehingga ciri-ciri budaya bangsa yang ramah, gotong royong dan

cinta sesamanya tidak saja menjadi bahan diskusi tetapi dipraktekkan dalam kehidupan pedesaan yang luas. Tokohtokoh yang dijadikan panutan makin lama makin banyak sehingga setiap keluarga diharapkan bisa menjadi panutan minimal dalam lingkungannya sendiri. Para lansia yang berasal dari desa atau dukuh yang sama diberikan kesempatan untuk ikut serta memelihara pola hidup rukun tersebut sehingga mereka rajin datang ke Posyandu bukan karena memerlukan petnberdayaan dan pelayanan tetapi justru ikut serta menjadi tokoh yang dihormati karena mampu memberikan teladan dan pencerahan yang membuat dirinya bangga dengan peran barunya dan memperkuat daya tahan serta kehidupan yang bahagia dan sejahtera dalam lingkungannya. Posdaya diharapkan mengadakan inventarisasi anakanak usia sekolah untuk mengetahui apakah seluruh anak usiasekolahsudahmampubersekolah.apabiladiketemukan ada anak usia sekolah, apakah itu anak usia SD, SMP, atau SMA usia sekolah yang drop out atau tidak sekolah, anggota Posdaya mengembangkan program agar anak tersebut bisa sekolah atau sekolah kembali. Investasi sekolah dijelaskan merupakan upaya untuk memotong rantai kemiskinan dalam jangka panjang dan perlu disiapkan dengan tekun oleh seluruh anggota masyarakat. Kepada keluarga yang tidak mampu Posdaya secara mandiri dapat menghimpun dukungan kepada anak-anak keluarga tersebut untuk tetap melanjutkan sekolah. Kepada Pengurus atau anggota Posdaya serta masyarakat pada umumnya diharapkan mereka dapat mengulurkan bantuan atau bersama-sama mencarikan jalan keluar yang menguntungkan.

Apabila ada keluarga karena anggotanya menyandang cacat dan tidak bisa sekolah disarankan untuk mengundang lembaga sosial yang berdekatan dengan desanya untuk membantu mencarikan jalan keluar. Kalau perlu mengirim anak yang bersangkutan ke sekolah dengan fasilitas khusus, atau mengirim anak tersebut ke panti yang berdekatan. Undangan kepada lembaga sosial tersebut juga termasuk mencari masukan bagaimana melakukan deteksi dini terhadap masalah-masalah sosial lainnya. Untuk menangani urusan pendidikan dan sosial tersebut Posdaya tidak saja mengundang ahli pendidikan dan budi pekerti tetapi juga lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang mempunyai program dan kegiatan dalam bidang pendidikan, sosial dan pengembangan pendidikan anak-anak yang mempunyai masalah sosial. Penyelesaian di luar Posdaya hendaknya bisa dilakukan tanpa hambatan sosiokultural yang kaku. Posdaya diharapkan memberi kesempatan kepada keluarga yang mempunyai kemampuan wirausaha untuk memberi petunjuk dan mengajak anggota lainnya bergabung atau mengembangkan wirausaha secara mandiri. Kalau perlu mengajak keluarga yang belum mempunyai usaha untuk belajar dalam usahanya. Ketrampilan yang ditularkan kepada keluarga lain dihargai dan dipelihara dalam kerjasama gotong royong tidak saling menjegal tetapi justru memperkuat solidaritas diantara sesama keluarga di desa yang sama. Kemampuan itu diharapkan bisa memperkuat daya tahan keluarga dan masyarakat desanya. Kebersamaan dalam wirausaha itu hendaknya dikembangkan sebagai embryo koperasi untuk

Kebersamaan dalam wirausaha itu hendaknya dikembangkan sebagai embryo koperasi untuk memungkinkan usaha kecil atau mikro membantu kerjasama dalam wadah koperasi memungkinkan usaha kecil atau mikro membantu kerj asama dalam wadah koperasi. Apabila wadah koperasi belum bisa terbentuk maka disarankan untuk tetap memelihara kerjasama itu dalam rangka penggalangan kekuatan usaha secara bersama. Kebersamaan sesama anggota Posdaya diharapkan bisa dicerminkan dalam mengundang penyandang dana, utamanya penyandang dana yang bisa membantu usaha yang skalanya mungkin saja masih kecil dengan kemudahan dan kalau perlu agunan bersama dengan keluarga lain atau pemerintah daerah. Usaha-usaha sekitar wilayah Posdaya atau desa diharapkan memberi kesempatan kepada pengurus Posdaya untuk ikut serta sehingga partisipasinya bisa memberi andil terhadap kehidupan yang lebih sejahtera. Anggota Posdaya diharapkan memelihara lingkungan di sekitarnya sehingga merabuat suasana makin kondusif

untuk kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Lingkungan kehidupan gotong royong dan damai, lingkungan saling membantu dan tidak mencurigai sesamanya, lingkungan yang peduli terhadap keluarga yang kurang beruntung, lingkungan yang penuh dengan suasana damai dan menyejukkan. Lingkungan dengan kehangatan dan ditata rapi kebersihan serta kelestariannya. Lingkungan yang tidak saja dipelihara kehidupan diantara sesama anggotanya, tetapi juga lingkungan yang tidak kotor, dikembangkan jalur hijau, dipelihara tempat pembuangan kotoran dan limbah, serta bersih pula dari sampah yang tidak terurus dengan rapi. Lingkungan yang menyejukkan bukan hanya untuk warga sekitarnya tetapi menjadi kekaguman bagi masyarakat yang berasal dari daerah lainnya. Apabila delapan fungsi keluarga makin berkembang marak dalam lingkungan Posdaya diharapkan muncul kebanggaan baru karena kelompok itu akan makin dikenal dan dikunjungi keluarga atau rombongan yang berasal dari daerah lain. Kebanggan semacam itu akan memperat tali persaudaraan diantara keluarga sesama satu Posdaya, sesama desa, sesama kecamatan dan akhirnya mempererat persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa. Dari persatuan dan kesatuan yang kecil itu akan makin terpelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara kesatuan RI yang kita cintai dan kita banggakan. B. PERGURUAN TINGGI, SEKOLAH DAN GENERASI MUDA Perguruan Tinggi dan Sekolah yang merupakan lembaga atau wahana untuk membangun pemimpin masa depan, serta generasi muda yang akan menjadi pemimpin

I Perguruan Tinggi dapat menjadikan Posdaya wilayah binaan yang secara berkesinambungan dibina dan dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen dari waktu ke waktu masa depan, secara dini perlu mengenal dan dekat dengan masyarakatnya. Oleh karena itu Perguruan Tinggi dan Sekolah-sekolah, mulai dari tingkat SMP dan SMA sebaiknya selalu mengirim siswa-siswanya ke Posdaya untuk memperkenalkan dan memberi kesempatan siswasiswanya selalu dekat dengan masyarakatnya. Karena Posdaya menjadi wahana untuk pemberdayaan maka siswasiswa tersebut, termasuk dan terutama para mahasiswa perlu ikut terjun mendamping generasi yang lebih tua, teman-teman sebaya yang tidak sempat atau drop out dari sekolahnya, dalam proses pemberdayaan yang mungkin saja lebih sulit dibandingkan dengan mereka yang sempat mengikuti proses tersebut di sekolah atau perguruan tinggi masing-masing. Perguruan Tinggi dapat menjadikan Posdaya wilayah binaan yang secara berkesinambungan dibina dan dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen dari waktu

ke waktu. Pembinaan Pos-pos ini akan lebih bermanfaat dibandingkan dengan daerah binaan yang berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Anak-anak siswa SMP dan SMA dengan bekerja sama dengan para mahasiswa bisa saja menjadi penggerak tehnis di Posyandu desa tersebut. Siswa-siswa ini bisa belajar dengan jalan menjadi pendamping untuk teman-teman sebayanya. Anak-anak remaja dan muda itu bisa saja membangun Gerakan Pramuka berbasis masyarakat sebagai wahana penggemwengan mental dan kepribadian dengan mengajak anak-anak muda yang karena sesuatu alasan tidak bisa sekolah. Pendekatan ini sangat membesarkan hati karena Gerakan Pramuka dewasa ini berbasis sekolah sehingga anak-anak yang tidak sekolah atau drop out tidak bisa atau tidak memperoleh kesempatan untuk menjadi anggota Pramuka. Dengan mengembangkan Pramuka berbasis sekolah maka banyak anak muda yang masih kepingin menjadi anggota Pramuka bisa dipernuhi keinginan dan cita-citanya. Upaya ini sekaligus bisa menjadi sarana untuk membangun generasi muda Indonesia yang tangguh dan dinamik. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari di sekolah atau perguruan tingginya, anak-anak muda itu bisa membantu teman-teman sebayanya untuk memahami perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang relevan dengan kehidupan di masyarakat bersamasama. Anak-anak muda dan remaja itu bisa saja mengajak generasi yang lebih tua tetapi buta aksara atau tidak bisa membaca untuk belajar dari khasanah ilmu dalam bukubuku yang ada di sekolahnya.

Dibutuhkan perpustakaan di sekolah sebagai perpustakaan desa atau perpustakaan masyarakat yang bahan-bahannya berasal dari masyarakat. Anakanak sekolah membawa bahan-bahan itu ke Posdaya dan bersama-sama membaca dan belajar bagaimana melaksanakan ajaran yang ada dalam buku yang dibawanya itu. Perpustakaan semacam itu menjadi hidup karena di tes di lapangan dengan orang-orang yang mungkin saja selama ini mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang memadai. Buku dan isinya menjadi pembanding untuk meningkatkan mutu produksi hasil pertanian dengan basis bahan baku dari daerah setempat. Para mahasiswa, pelajar SMP dan SMA bisa menjadi pemimpin masa depan dengan perhatian yang tinggi terhadap anak bangsa yang kurang beruntung. Kegiatannya di Posdaya bisa menjadi pelajaran kepemimpinan yang sangat berguna untuk masa depannya nanti. VI. PENUTUP Buku Pedoman ini berisi pokok gagasan dan petunjuk operasional dasar. Apabila tidak cocok dengan kondisi lapangan, maka yang paling benar adalah kegiatan Posdaya yang mampu mengajak sasaran untuk datang, mencintai dan mengikuti kegiatan Posdaya di desa atau kampungnya secara rutin dan berkelanjutan. Apabila suatu kegiatan belum dimulai, atau baru akan dimulai, maka petunjuk dalam buku ini bisa menjadi pegangan. Dengan tersedianya Buku Pedoman bagi perorangan, petugas atau Tim yang ada di Kecamatan dan Desa/Kelurahan, diharapkan kita semua bisa memperoleh gambaran tentang